Kalimat di atas adalah kutipan sebuah lagu dari
Koes Plues grup band yang tenar sekitar tahun 80 an. Yang saya ingat lagu ini
kerap dinyanyikan Bapak saya sambil bermain gitar. Sebuah lagu yang menggambarkan
betapa Indonesia, tanah air kita, subur tanahnya, itu belum termasuk perut
buminya yang kaya mineral.
Pelestari buah khas Kalimantan Selatan, Mohamad Hanif Wicaksono
Memperbincangkan kesuburan tanah Indonesia,saking suburnya tanpa ditanamipun tumbuh
aneka tumbuhan hingga ribuan jenis. Bahkan Indonesia termasuk negara yang
disebut ‘mega center’ keanekaragaman hayati dunia, menurut buku Melestarikan
Indonesia (2008) karya Jatna Supriatna.
Menurut data ada sekitar 6000 jenis tumbuhan,
1000 spesies hewan dan 100 spesies jasad renik. Dari 6000 tumbuhan itu termasuk
di dalamnya tanaman buah. Untuk tanaman bunganya, Indonesia terkenal dengan keanekaragaman
anggreknya, bisa dibilang setiap hutan di Indonesia memiliki jenis anggrek endemik.
Jika teman-teman jalan-jalan ke kota Bogor
teman-teman akan menemui penjual buah bisbol. Buah yang mulai langka
keberadaannya. Teman-teman generasi80-90
an yang tinggal di daerah Jawa Barat dan Jakarta, mungkin familiar dengan buah
kecapi, sekarang sulit sekali mencari buah ini pasaran bahkan hampir tidak ada.
Itu hanya contoh dua buah khas Indonesia yang mulai langka di Jawa Barat.
Menengok pulau lain, kita akan dibuat amazing dengan aneka buahnya yang langka
dan unik. Terutama buah-buahan yang tumbuh di hutan. Keberadaan tanaman buah
ini terbatas bahkan langka dan sayangnya masyarakat sekitarnya pun kurang
mengenalnya.
Buah lokal khas Kalimantan
Selatan
Adalah seorang Mohamad Hanif Wicaksono, pria
asal Blitar kelahiran 1983 yang merantau ke Kalimantan dan mengembangkan buah
lokal khas Kalimantan di sana.
Pria yang berprofesi sebagai ASN ini bertugas
memberi penyuluhan keluarga berencana di kabupaten Balangan, pekerjaan yang
mengharuskannya keluar masuk desa melewati hutan untuk memberi penyuluhan, membuatnya
melihat dan merasakan buah yang unik, buah yang hanya ia temui di Kalimantan. Hal
ini menerbitkan rasa penasarannya, membuat Mohamad Hanif mulai menjelajah hutan
untuk mencari tanaman buah lain yang unik dan langka. Di luar dugaanya, ia
menemui banyak sekali buah yang bisa dimakan dan hanya ada di hutan Kalimantan,
bahkan keberdaaan beberapa buah-buahan ini
tidak disadari masyarakat sekitar.
Mohamad Hanif memutuskan menseriusi kegiatannya
masuk dan keluar hutan untuk mencari tanaman buah-buahan yang selama ini belum
teridentifikasi dengan mendirikan Kelompok Usaha Tunas Meratus di Kabupaten
Hulu Sungai Selatan dengan kegiatan utama konservasi tanaman buah asli
Kalimantan pada tahun 2012. Jadi buah-buahan lokal yang ditemukan Mohamad Hanif
di hutan setelah diindentifikasi dibudidayakan baik secara vegetative maupun generative.
Saat menemukan tanaman buah baru, Mohamad Hanif
mendokumentasikannya lalu mencari literature untuk menemukan nama buah
tersebut, jika belum ada diliterature ia akan bertanya pada pakar-pakar
biologi. Mohamad Hanif membekali dirinya dengan banyak bacaan mengenai tanaman
buah. Selain itu ia juga mencocokan kesahan datandarI buah yang ditemukannya ke
herbarium online internasional.
Dalam pendidentifikasian buah lokal Mohamad Hanif juga melalukan uji
coba dengan mencicipi tanaman buah dan pengalaman yang tak pernah ia lupakan
adalah ia pernah mengalami mati rasa selama 3 hari setelah mencoba makan buah
tertentu. Mohamad Hanif pun pernah terseesat di hutan berhari-hari dalam
penjelajahannya mencari buah lokal.
Dalam proses mengidentifikasi buah-buahan lokal
Kalimantan Selatan Mohamad Hanif berhasil mengidentifikasi 160jenis buah.
Mohamad Hanif juga membukukan buah-buahan lokal
Kalimantan yang ditemukannya dengan judul “Buah Hutan Kalimantan Selatan sei
1-6”. Untuk penyusunan bukunya Mohamad Hanif menggandeng para pakar buah-buahan
seperti Mohammad Reza Tirtawinata dari Mekarsari, sebuah eduwisata yang berisi
aneka tanaman buah lokal.
Mengenal Beberapa Buah Khas Kalimantan Selatan
Sebagai pecinta buah-buahan (makan) saya sangat penasaran dengan buah khas
Kalimantan Selatan dan akhirnya googling. Ini dia beberapa buah khas Kalimantan
Selatan;
Berikut beberapa tanaman buah khas Kalimantan
Selatan yang makin bikin penasaran karena belum pernah melihat dan mencicipinya
langsung;
Buah Kelendang
Buah yang mirip buah cempedak tapi berukuran
lebih kecil tapi tidak beraroma tajam seperti nangka atau cempedak, jadi bisa
nih buat teman-teman yang ga pernah makan buah nangka, cempedak atau durian
karena ga kuat aromanya yang tajam, coba makan buah ini.
Buah lahung
Mirip dengan buah durian perbedaan pada warna
kulit buah dan daging, jika durian berwarna kuning buah lahung berwarna merah.
Soal rasa mirip dengan durian.
Buah Kapul
Buah serupa buah manggis jika manggis kulitnya
berwarna ungu, buah kapul kecoklatan seperti kayu dan buahnya kekuningan. Soal
rasa mirip manggis.
Buah Kasturi
Buah yang mirip mangga namun seukuran buah
sawo. Aromanya lebih menyengat daripada mangga. Saat matang kulit buah berwarna
hijau kehitaman, rasanya seperti mangga, manis segar.
Buah Ihau
Buah dengan kulit berbintik, buah dalamnya
seperti kelengkeng, tah heran orang menyebutnya buah kelengkengnya Kalimantan.
Buah Ramania
Buah berbentuk bulat berwarna hijau jika matang
warnanya berubah kekuningan, buahnya tumbuh bergerombol dalam satu ranting.
Buah Lokal untuk
Ketahanan Pangan
Apa yang dilakukan Mohamad Hanif adalah langkah
besar untuk mengidentifiksi dan membudidayakan tanaman buah Indonesia dan bisa
menjadi langkah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat sekitar.
Pada 28 Oktober 2018, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda Mohamad Hanif mendapat apresiasi dari Satu Indonesia Awards PT Astra International Tbk di Jakarta untuk katagori lingkungan hidup.
Semilir Ecoprint, pemberdayaan
perempuan melalui produk ramah lingkungan
Seiring waktu, kesadaran masyarakat akan isu
lingkungan meningkat, terlebih saat ini dampak dari kerusakan lingkungan sudah
sangat terasa. Polusi udara, cemaran air sungai, global warming yang berdampak
pada kekeringan dan bencana lain.
Produk semilir artisan ecoprint
Menggusung gaya hidup ramah dan peduli
lingkungan menjadi tren dan merambah pada banyak gaya hidup, termasuk soal
pemilihan pakaian. Mulai mengurangi pakaian dengan bahan kain hasil print dengan
pewarna sintesis dimana limbahnya sukar terdegradasi (terurai) sehingga mencemari
air sungai atau air tanah. Bagi kebanyakan perempuan mengenakan pakaian tanpa
warna atau motif bagai makan tanpa garam. Anyep dan datar. Seperti sebuah
ungkapan, perempuan itu indah dan menyukaikeindahan, tak heran ragam busana
wanita lebih banyak dari pria.
Tapi bagaimana mau berpakain styles dan indah
tanpa menambah kerusakan lingkungan?
Produk ramah
lingkungan dengan kearifan lokal
Alvira Oktaviani menyadari hal itu, dimulai dari
ketertarikannya mengenal dan mencoba ecoprint, lalu membuat produk, tak
disangka direspon sangat baik orang-orang sekelilingnya. Hal ini kemudian
memantapkannya untuk mengkomersilkan hasil produk ecoprintnya secara luas.
keberadaan internet sangat membantu mengenalkan produk secara lebih luas ke
seluruh Indonesia. Produk yang dibuat Alvira berpijak pada kearifan lokal yaitu
batik ecoprint.
Dari bahan alam
Seperti apa sih batik ecoprint? Dan bedanya
dengan batik pada umumnya? Sebelumnya kita mengenal tiga teknik membatik yaitu
batik tulis, batik cap dan batik print (cetak). Batik tulis umumnya dibuat
dengan pewarna alami dari tanaman, tak heran batik ini harganya mahal karena
proses pembuatannya yang handmade baik membatiknya maupun perolehan pewarnanya.
Sedangkan batik cap dan batik print umumnya dengan pewarna tekstil. Namun pada
beberapa batik cap ada yang menggunakan pewarna alami.
Kini muncul teknik batik ecoprint. Eco berasal dari ekosistem yang merujuk pada alam
dan print yang berarti mencetak, jadi batik dengan teknik ecoprint iatu batik
yang dibuat dengan cara mencetak motif dan warnanya dari alam sekitar. Motif
dan warna untuk mencetak biasanya dari daun, bunga, biji, akar dan rerumputan dan
tanpa menggunakan bahan kimia sintesis sehingga ramah lingkungan dan tidak
menimbulkan pencemaran air dan tanah. Perpaduan serat daun atau bunga dan
pewarna alami dari bahan alam tersebut menjadikan kerajinan ecoprintotentik dan eksklusif. Untuk baha berupa
tumbuhan dan daun sebagai pewarna dan motif berburu secara langsung di alam,
jika awalnya hanya daun jati dan daun lanang, Alvira mulai mencoba tanaman lain
seperti bunga air mata pengantin, legundi dan heplaliptus.
Alvira membranding produknya dengan nama
Semilir Ecoprint Artisan. Adapun produknya berupa kain, kemeja, syal, tempat tissue,
dompet dan lain sebagainya. Untuk medianya selain kain, Alvira menggunakan
kulit lantung.
Pemilihan nama semilir terinspirasi saat
mencari tanaman untuk bahan ecoprintyang biasanya di alam terbuka, Alvira selalu merasakan semilir angina,
jadilah diambil nama semilir.
Produknya sudah dijual secara online untuk
workshopnya sampai saat ini masih bertempat di rumah Alvira yaitu di Perum
Griya Asri Pratama Sleman Yogyakarta.
Memberdayakan lingkungan sekitar
Alvira dan rekan
Untuk produknya, Alvira memberdayakan ibu-ibu
di sekitar tempat tinggalnya sehingga menaikkan tingkat ekonomi para ibu.
Kerjasama dilakukan secara terbuka dengan sistem konsinyasi di mana pembayaran
akan dilakukan jika barang sudah laku terjual. Alvira juga mengijinkan para ibu
yang bekerja sama dengan dia membuat produk sendiri dan menjualnya sendiri. Ini
sebagai bentuk dukungan agar smeua ibu maju dan mandiri.
Semilir Ecoprint pernah mengikuti beberapa
pameran. Menurut Alvira keuntungan mengikuti pameran tidak hanya meningkatkan penjualan juga menjalin relasi dan korabolasi.
Untuk dari produk Semilir Ecoprint ini bervariasi tergantunh bahan dan tingkat kesulitan membuatnya. Proses mewarnai serat alami tidak instan asal celup tapi berulang-ulang setelah proses pengeringan.
Sarjana S1 Farmasi lulusan Universitas Ahmad
Dahlan (UAD) Yogyakarta ini memulai bisnis ecoprint tahun 2017. Karena perannya
sebagai umkm dengan produk ramah lingkungan, Alvira mendapat penghargaan dari
PT Astra International Tbk dalam ajang Satu Indonesia (SIA) tahun 2022 di
bidang kewirausahaan. Alvira tidak menyangka usahanya akan mendapat menghargaan
dari Astra.
Bersama Bergerak Berdaya Menjadikan Bumi Lebih Baik
Perubahan cuaca yang
kita rasakan
Hutan kota, paru-paru kota
Beberapa waktu lalu sempat viral perihal suhu
udara di Ciputat Tangerang Selatan yang mencapai37 derajat celsius dan menjadi suhu udara
tertinggi di Indonesia pada bulan April 2023. Saat membaca berita itu yang
terbayang adalah jalan Raya Ciputat yang dipadati kendaraan bermotor, berasap
dengan panas menyengat. Dua tahun lamanya saya pernah tinggal di Ciputat
Tangsel, pernah merasakan macet dan pengapnya jalanan Ciputat, sepanjang jalan
itu pun minim pepohonan.
Suhu udara yang panas selain disebabkan sinar
matahari juga aktivitas manusia yang menghasilkan carbon/gas emisi (kendaraan
bermotor, asap pabrik dsb) dan kurangnya pepohonan yang berfungsi menyerap
carbon.
Cuaca panas saat itu tidak dikatagorikan musim kemarau sebab sekitar seminggu
sebelumnyahujan deras, begitupun
beberapa hari setelahnya.Fenomena perubahan
cuaca dari panas ke hujan secara tiba-tiba atau sebaliknya ini sudah terjadi
lebih dari setahun. Penanggalan musim hujan dan kemarau tdak seperti dulu lagi.
Hujan yang turunpun tak jarang sangat deras
disertai angin cukup kencang. Sementara di beberapa negara Asia terjadi
gelombang panas adalah periode cuaca panas yang tidak biasa dengan temperature di atas rata-rata sehingga membahayakan
kesehatan dan umumnya berlangsung lebih dari dua hari. Suhu panas bervariasi Anomali
ini terjadi karena terjadinya perubahan iklim di bumi.
Anomali ini diperkuat dengan hasil pengamatan
BMKG, di Indonesia sejak tahun 2016 hingga 2020 terjadi anomali antara 0.6-0.8
derajat celsius. Kenaikan suhu secara rata-rata yang terjadi di Indonesia ini
mengakibatkan mencairnya salju abadi di Puncak Jaya, Papua. Fenomena lain
munculnya siklon tropis seroja yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor di
Nusa Tenggara Timur pada tahun 2021. Fenomena siklon ini harusnya jarang
terjadi di wilayah tropis namun dalam 10 tahun ini sering terjadi.
Tentang perubahan
iklim
Perubahan iklim disebut juga pemanasan global
di mana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan
berlangsung pada jangka waktu tertentu. Hal ini disebabkan emisi berupa karbon
dioksida yang dilepaskan ke udara memerangkap bumi sehingga sinar matahari
terperangkap dan suhu bumi menjadi naik. Faktor lain yang menyebabkan perubahan
iklim adalah kerusakan lapisan ozon karena penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC),
gas buang industri dan kerusakan fungsi hutan.
Adapun dampak dari
perubahan iklim dan mulai kita rasakan diantaranya;
Curah hujan tinggi, musim kemarau
berkepanjangan, meningkatnya volume air laut karena mencairnya es di kutub.
Terjadinya bencana alam angin putting beliung, longsor dan berkurangnya sumber
air bersih.
Studi terbaru dari IPCC
(Intergoverment Panel on Climate Change) melaporkan jika suhu bumi diperkirakan
naik 1.5 derajat dalam waktu kurang dari 20 tahun, ini meleset dari target
perjanjian paris (Paris Agreement) dimana para pemimpin dunia berjanji
memperlambat laju pemanasan global dengan mengurangi gas emisi carbon yang
dihasilkan industri. Kenaikan suhu bumi sebesar 1.5 derajatterlihat kecil padahal dampaknya cukup
serius terutama untuk biodata laut dan pencairan es di kutub.
Mengurangi laju perubahan
iklim
Peran Masyarakat adat
Perubahan iklim berdampak bukan hanya pada
manusia juga lingkungan, ekosistem hutan, perairan dan kawasan konservasi. Di
sinilah pentingnya peranan masyarakat adat atau komunitas lokal di sekitar
kawasan konsevasi. Masyarakat adat dan komunitas lokal (Indigenous Peoples and
Local Communities) memiliki tradisi panjang dalam mengelola dan mengekstraksi
sumber daya alam tanpa mengorbankan proses dan fungsi ekologis. Salah satu
contoh masyarakat adat di Indonesia yang secara konsisten melestarikan
lingkungannya dan memanfaatkan seperlunya adalah masyarat adat Baduy.
Masyarakat adat sebagai garda terdepan
pelestari lingkungan dalam menghadapi ancaman perubahan iklim namun bukan
berarti kita tidak harus berkontribusi, malah sebaliknya karena menjaga bumi
adalah tanggung jawab bersama.
BersamaBergerakBerdaya
Dengan #BersamaBergrakBerdaya, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk
mengurangi laju perubahan iklim. Hal kecil tapi jika dilakukan dengan konsisten
dan serempak dampaknya akan terasa. #UntukmuBumiku ini yang saya lakukan;
Menggunakan
transportasi massal.
Walaupun belum sempurna, moda transportasi massal di Indonesia mulai nyaman dan
terintergrasi di beberapa kota. Menggunakan transportasi massal untuk kegiatan
keseharian seperti kerja, sekolah dan kuliah dapat mengurangi emisi karbon.
Selain mengurangi emisi karbon juga menghemat, waktu dan tenaga. Emisi yang
dihasilkan akan lebih sedikit karena bus ditumpangi puluhan penumpang sementara
kendaraan pribadi hanya 1 atau 2 orang.
Biasakan berjalan kaki. Wara-wiri sekitar rumah, ke warung
tetangga, tukang sayur, jika jaraknya tidak terlalu jauh lebih baik berjalan
kaki atau bersepeda. Kebiasaan ini juga saya terapkan pada anak-anak.
Keuntungan lain yang didapatkan dari kebiasaan berjalan kaki adalah badan
menjadi sehat dan bugar.
Diet plastik. Selalu membawa kantung belanja sendiri saat
belanja untuk mengurangi sampah plastik. Seperti kita ketahui barang berbahan plastik baru bisa terusai10 hingga 1000 tahun (tergantung jenis
plastiknya, artinya mereka akan mencemari tanah, sungai dan laut sebelum terurai.
Menyediakan lahan
serapan air hujan di sekitar rumah. Salah satu isu yang mengancam di masa mendatang karena perubahan iklim
adalah kekeringan dan berkurangnya air tanah. Salah satu cara menjaga
ketersediaan air tanah adalah dengan menyediakan ruang untuk air hujan diserap
tanah dengan cara menghindari semua permukaan rumah di semen.
Menghemat listrik dan
air. Rumah yang didesain
dengan jendela yang meungkinkan sirkulasi udara baik dan menghemat listrik. JIka sirkulasi udara baik udara
dalam rumah tidak terlalu panas, hemat penggunaan
AC atau kipas angin. Dengan jendela cukup besar rumah tetap bisa terang di
siang hari tanpa menyalakan lampu
Masak secukupnya,
habiskan makanan.
Banyak yang tidak menyadari jika sepiring makanan yang tersaji di meja makan, melalui proses panjang.
Sebut saja sepotong tempe, ada proses menanam kedelai, setelah dipanen diangkut
ke pabrik mengolahan untuk dijadikan tempe. Jejak emisi carbon yang dihasilan
tidak sedikit. Jadi habiskan makanan. Jika makan di restoran dan tidak habis
jangan sungkan minta sisanya dibungkus (jika sisanya layak makan) dan habiskan
di rumah, di beberapa negara ini sudah menjadi budaya lho.
Reduce, reuse, recycle.
Yang melenakan
bu-ibu adalah racun promo di
marketplace. Barang bagus dan murah yang menggoda padahal ga penting-penting
banget, padahal barang serupa bisa dibuat dari reuse atau recycle barang
bekas.Tahan belanja barang yang hanya
karena lapar mata.
Berkebun di rumah. Keberadaan pohon ibarat spons/busa
karena kemampuannya menyerap karbondioksida yang dihasilkan oleh kegiatan yang
dilakukan manusia . Setiap pohon yang kita tanam menghasilkan gas oksigen
dan menyerap karbon dari udara. Fungsi pohon ini dijalankan secara masif oleh hutan, sayangnya seiring
waktu hutan berkurang. Kenyataan ini terpampang nyata, hutan Kalimantan yang
disebut sebagai paru-paru dunia, luasnya sudah jauh berkurang. Keadaan ini mau
tidak mau menuntut setiap orang untuk memiliki kesadaran menanam pohon di
lingkungan sekitarnya termasuk di pekarangan rumah.
Keberadaan pohon di rumah selain membuat udara
bersih dan segar. Saat matahari menyilaukan dan panasnya menyengat, saya masih
bisa merasakan hembusan angin yang menyegarkan ketika berdiri di teras rumah.
Begitupun bersediaan air tanah yang cukup saat musim kemarau karena area
sekeliling rumah yang terbuka menjadi area resapan air.
Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!
Sajian Istimewa di Akhir Tahun dengan Masakan Minahasa
Indonesia Food Blogger. Lahir dan besar di Bandung, Bapak saya orang
sunda tulen, ibu saya orang Madiun yang besar di tanah Sunda (Purwakarta), membuat
lidah saya terbiasa dengan menu makanan
Sunda,Jawa atau perpaduan keduanya. Ibu saya selalu
menambahkan gula pada setiap masakannya termasuk sambal. Awalnya saya pikir
memang resep sambal itu memakai gula, sampai akhirnya saya menikah dengan orang
berdarah Sumatera Barat, yang spontan mengerutkan kening mencicipi sambal buatan
saya untuk pertama kalinya.
“Kok rasanya manis?”
“Iya kan pake gula tapi tetap pedes kan?”
“Iya tapi rasanya aneh. Memangnya bikin sambal
pake gula ya?”
Masakan Jawa memang terkenal dengan cita rasanya
yang manis, masakan Sumatera Barat selain pedas juga kaya rempah. Sementara
orang sunda, paling doyan lalapan, sayuran mentah yang dimakan dengan sambal.
Ngobrolin cita rasa masakan nusantara yang
beraneka ragam dan rasa tidak bisa dilepaskan dari budaya dan sejarah.
Bagaimana budaya dan sejarah membentuk selera makan sebuah suku bangsa. Menurut
pakar kuliner, William Wongso, “Tidak ada yang namanya makanan Indonesia, yang
ada hanyalah masakan atau makanan daerah.” Pernyataan ini untuk menunjukkan sangat
beranekaragamnya masakan daerah di Indonesia dan tidak bisa disamakan walaupun
mirip.Masakan Aceh dan Sumatra Barat,
sama-sama pedas, berkuah santan dan kaya rempah, tapi cita rasa dan aromanya
berbeda.
Karena lidah saya terbiasa makan masakan Sunda,
Jawa dan Sumatra Barat (setelah menikah), untuk menyajikan hidangan istimewa di
akhir tahun lalu, saya menantang diri
sendiri untuk mencoba masakan khas daerah lain di Indonesia yaitu masakan dari
Menado Sulawesi Utara tantangan ini sekaligus diikutsertakan dalam IDFB Blog Challenge sebuah komunitas food blogger Indonesia.
Woku, cita rasa Minahasa yang pedas dan kaya
aroma
Perkenalan saya dengan kuliner Menado dimulai
tahun2012, saat itu ada acara kantor (jaman masih kerja) ke
Menado. Kunjungan yang menjadi moment pertama kalinya mencicipi pisang
goreng di cocol sambal roa. Untuk orang sunda yang terbiasa mencocolkan lalapan
mentah ke sambal tentu saja ini hal aneh, tapi ternyata enak. Kok bisa pisang
goreng yang manis disandingkan dengan sambal yang bercita rasa pedas?
Ternyata karena lidah orang Minahasa (suku
terbesar di Sulawesi Utara) terbiasa makan makanan pedas, hampir semua masakan Minahasa
mengandung cabai. Selera pedas yang disukai masyarakat Sulawesi Utara ini
bukan tanpa sebab, ada sejarah panjang yang berkaitan dengan kolonialisme yang
terjadi di Indonesia. Sebagai Indonesia Food Blogger tentu tak sekedar menikmati makanan tapi menilik lebih jauh soal makanan khas Indonesia.
Sebelum lanjut cerita sejarahnya, intip dulu resep khas
Sulawesi Utara yang populer yaitu Woku. Woku ini merujuk pada bumbu, yang bisa
dimasak dengan ikan, daging ayam atau sayuran. Saya mencoba masak woku ayam.
Woku adalah
menu favorit masakan Minahasa Sulawesi Utara. Bumbu kaya rasa dan aroma ini (aroma dari daun kemangi, daun jeruk, daun pandan) tidak hanya dipakai
untuk ikan atau ayam, bisa juga untuk sayuran. Saya sendiri baru tahu lho jika
bumbu Woku bisa digunakan untuk sayuran. Ehm, jadi pengen coba, kira-kira masak
sayur apa yang cocok pake bumbu woku, ada saran?
Resep Ayam Woku
Bahan
1 ekor ayam, potong bersihkan
Minyak untuk menumis bumbu halus secukupnya
2 lembar daun jeruk
1 batang serai
2 ikat kemangi (atau sesuai selera)
1 batang daun bawang
2 lembar daun pandan
2 buah tomat, potong kasar
2 Cabe merah, iris kasar
Bumbu halus:
8 bawang merah
4 bawang putih
10 cabe merah
5 cabe rawit
½ ruas
jari kunyit
½ ruas jari jahe batang seraiserai
Cara membuat
Rebus ayam sebentar lalu buang airnya (untuk
membersihkannya dari lemak)
Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan daun
jeruk, serai, ayam tambahkan air sekitar 500ml dan garam lalu ungkep hingga
bumbu meresap dan ayam empuk. Tambahkan air jika dirasa kurang.
Masukkan irisan daun bawang, cabe iris, tomat
dan kemangi, masak sebentar. Angkat, hidangkan ayam woku dengan nasi hangat.
Pada masakan Sulawesi Utara ada istilah bumbu
campur yaitu campuran bumbu yang terdiri dari serai, kemangi, daun kunyit dan
daun jeruk. Bumbu campur ini hampir digunakan pada banyak masakan khas Sulawesi Utara.
Bumbu campur ini menciptakan aroma yang khas pada masakannya.
Perjalanan Cabai di
Sulawesi Utara
Menurut buku antropologi kuliner yang saya baca,
kegemaran masyarakat Minahasa (suku terbesar di Sulawesi Utara) akan makanan pedas berawal saat penjelajah Spanyol
sampai ke Sulawesi (tahun 1521 M) karena cengkih, salah satu rempah yang diburu
pada masa itu. Cengkih, rempah yang kemudian sering ditemui pada masakan daerahSumatera Barat dan Aceh tapi pada masakan
khas Minahasa justru cengkih tidak ditemukan.
Orang Spanyol yang datang ke Sulawesi Utara
selain untuk bertransaksi cengkih (pada akhirnya bukan transaksinya tapi perampasan
hingga Spanyol rebutan dengan Belanda soal cengkih) juga memiliki misi menyebarkan
agama. Para biarawan yang datang dan tinggal menanam cabai untuk dikonsumsi
(campuran masakan), dari sanalah pohon cabai menyebar di Sulawesi dan
dibudidayakan terlebih pada masa itu sebagian masyarakat Minahasa sudah
bertani. Hingga kini Tomohon, salah satu daerah di Sulawesi Utara penghasil cabai terbesar di Sulawesi.
Cabai sendiri berasal dari benua Amerika,
sampai ke Eropa dibawa Columbus setelah doi nyasar ke sana (boleh baca ulasan buku Sejarah Rempah yang saya tulis di kompasiana/rinasusanti2), lalu sampai di Sulawesi Utara oleh para biarawan dari Spanyol.
Klappertart, siapa tidak kenal kue asal
Sulawesi Utara yang satu ini, manis, lembut dengan aroma kayu manisnya yang bikin
ketagihan. Tak cukup makan satu cup, tak heran saya lebih suka membuatnya
sendiri daripada membeli biar bisa makan sepuasnya hahaha. Makanan satu ini tak
lepas dari sejarah penjajahan Belanda di Sulawesi Utara.
Sekitar tahun 1600 M, Belanda masuk ke Sulawesi
Utara, berlahan tapi pasti mengusir keberadaan Spanyol. Pendudukan Belanda di
Sulawesi Utara menyebabkan asimilasi dan akulturasi budaya termasuk dalam hal kuliner. Klappertart merupakan makanan berpaduan resep Belanda
dan Indonesia . Penamaan kue ini sendiri berasal dari dua
suka kata yaitu Klapper lafal yang diucapkan orang Belanda untuk kelapa,
sedangkan tart dalam bahasa Belanda berarti kue. Jadi menurut referensi yang saya baca, orang Belanda yang tinggal di Sulawesi Utara dan terbiasa membuat kue tart tertarik
mencampurkan kelapa ke dalam adonan tartnya karena melihat di Sulawesi Utara banyak kelapa.
Eksperimen yang ternyata berhasil, terciptalah makan yang sangat enak, akh
pokoknya enaklah si Klappertart ini. Oh
ya pilihan kacang kenari yang ditambahkan pada kue ini bukan tanpa sebab, tapi
karena Sulawesi Utara sejak jaman dulu terkenal sebagai penghasil kacang
kenari. Kue ini juga ditaburi kayu manis atau cinnamon, rempah yang sudah
sejak dulu digunakan orang Eropa untuk aneka cake atau masakan.
Resep Klappertart
Bahan
Lapisan 1
300 gram daging kelapa muda
200 ml susu uht
300 ml air kelapa
60 gram terigu
60 gram maizena
200 gram kental manis
100 gram salted butter (atau margarine)
4 kuning telur
vanili
garam
Lapisan 2
4 putih telur
2 sdm gula pasir
2 sdm terigu
kayu manis, kismis dan kacang kenari
secukupnya.
Cara membuat
Lapisan 1
Campurkantepung terigu, maizena, susu, air kelapa, aduk rata. Tambahkan susu
kental manis dan salted butter. Panaskan dengan api kecil, aduk hingga kental.
Dinginkan, lalu tambahkan kuning telur, mixer hingga tercampur rata. Tambahkan
daging kelapa muda, aduk, tuang ke dalam wadah. Oven selama kurang lebih 25
menit.
Lapisan 2
Sementara mengoven, siapkan lapisan 2. Kocok
putih telur dan gula pasir hingga kaku,
tambahkan terigu, aduk dengan spatula. Tambahkan lapisan dua ke dalam wadah
yang sudah berisi lapisan satu yang sudah matang, taburi kacang kenari dan
kayumanis, oven kembali selama 10 menit. Sajikan hangat atau dingin.
Tertarik mencoba kedua resep di atas? Rasanya enak-enak lho
Menciptakan kebersamaan dengan #SuamiIstriMasak di Dapur
Berproses saling melengkapi kekurangan
Tahun ini tepat 16 tahun usia pernikahan saya
dan pak suami, rentang waktu di mana kami berproses untuksaling memahami, memaklumi dan menerima untuk
kemudian saling melengkapi kekurangan masing-masing. Beberapa kebiasaan Pak
suami yang saat awal nikah membuat saya kesal dan uring-uringan, sekarang bisa
saya hadapi dengan selow, seperti misalnya, kebiasaan meletakkan baju kotor
atau handuk bekas pakai di kamar. Begitu juga dengan Pak suami yang
sudah santai menghadapi sifat istrinya yang baperan,mudah panik, kalau pms uring-uringan, over
thinking dsb. Pak suami malah pernah bilang kalau dia sudah tahu kapan istrinya
pms dari ekspresi wajah saya 😀.
Bicara soal hubungan suami istri rasanya tidak lepas dari
urusan pekerjaan rumah tangga. Ada suami yang punya inisiatif tinggi membantu
istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga, ada suami yang kadang-kadang suka membantu, kadang harus dimintai tolong baru mau membantu.
Suami saya termasuk tipe yang kadang-kadang suka bantu, kadang-kadang harus diminta.
Ada pekerjaan rumah tangga yang suka dia kerjakan tanpa saya minta misalnya
beres-beres karena dia tidak suka barang bergeletakan di mana saja. Pak suami
suka bersihin kamar mandi karena tidak suka kamar mandi yang kotor.Pak suami ringan tangan kalau diminta
bantuan yang berhubungan dengan pertukangan, seperti mau bikininvertikel garden, bikin alas
foto, rakit lampu buat moto, eh tapi itukan bukan pekerjaan rumah tangga ya 😀.
Tapi untuk urusan mencuci, menyetrika dan masak, pak
suami angkat tangan (kecuali masak mie instan) karena menurutnya pekerjaan itu
ribet dan lebih cocok dilakukan perempuan/istri. Terus bagaimana kalau bu Istri
tidak bisa mengerjakannya karena capek, sakit atau sibuk? Pak suami menyuruh
saya mendelegasikannya.Cucian di
laundry, tidak sempat masak ya beli.
Pak suami tidak pernah mencela atau protes dengan hasil masakan
saya. Paling sekedar masukan seperti,dagingnya masih alot,masakan
kurang pedes, kurang garam, kurang merica. Kalau dia tidak menyukai masakan tertentu
biasanya Pak Suami mengutarakannya secara langsung. Tidak
protes dengan hasil cucian dan setrikaan. Pakaian tidak harus licin tersetrika, kalau ada bagian
pakaian yang masih kotor walaupun sudah saya mencuci, dia menyarankan mencuci di
laundry. Iya sesimple itu.
Persepsi pekerjaan
rumah tangga dalam budaya patriarki
Salah satu faktor yang membuat (sebagian) para suami,
memilah dan mengkotakkan mana pekerjaan rumah tangga yang cocok dilakukan istri, dan yang cocok
dilakukan oleh suami, karena konsep budaya patriarki yang
sadar atau tidak sadar sudah tertanam dalam benak. Dalam budaya patriarki ada persepsi bahwa
pekerjaan domestik seperti memasak adalah pekerjaan perempuan. Sementara lelaki melakukan
pekerjaan di ruang publik. Selain itu, dalam budaya patriarki ada peran otoritas yang dipegang lelaki sehingga saat
di rumah para suami merasa harus dilayani dengan cara disajikan makanan siap santap, pakaian siap
pakai, rumah bersih, anak-anak aman terkendali.
Tapi ini tidak terjadi saat seorang istri
bekerja di luar rumah, ada semacam tuntutan pekerjaan rumah pun harus tetap
dilakukan oleh istri.
Budaya patriarki ini secara tidak sadar
diturunkan dari generasi ke generasi. Anak lelaki tidak
atau sedikit sekali dilibatkan dalam membantu pekerjaan rumah sedari
mereka kecil. Anak lelaki dilarang melakukan pekerjaan rumah. Padahal melibatkan anak
lelaki dalam pekerjaan rumah sama dengan membekali mereka life skill karena sebelum berumah tangga
mereka akan memasuki masa harus mandiri, seperti jadi anak kost saat kuliah
atau bekerja.
Karena tidak dilibatkan sejak kecil dalam
pekerjaan rumah, para suami jadi kurang sensesitif terhadap istrinya. Tidak
paham betapa lelah dan menjenuhkannya pekerjaan
rumah tangga bagi seorang istri terutama istri yang menyandang status ibu rumah
tangga. Menganggap enteng pekerjaan rumah tangga.
Tapi, seiring berkembangnya informasi yang
mudah diakses, semakin banyak para suami
paham, pekerjaan rumah tangga dalam relasi hubungan suami istri tidak mengkotak-kotakkan mana yang cocok
untuk istri/suami tapi kesetaraan, kesepakatan, musyawarah dan kerja sama.
Manfaat #SuamiIstriMasak di dapur
Salah satu pekerjaan rumah yang bisa dilakukan
berdua bareng suami adalah memasak karena memasak pekerjaan rumah yang bisa
dibuat fun, rileks, santai dan diakhiri
makan enak bersama. Saat suami membantu memasak, yang dirasa
istri bukan sekedar capeknya berkurang lho, tapi rasa bahagia, merasa suami
memahami kalau pekerjaan rumah itu bukan hal sepele.
#SuamiIstriMemasak bisa menjadi quality time, membangun kembali kebersamaan, kekompakan dan kemesraan yang kadang memudar seiring usia pernikahan.
Manfaat lain #SuamiIstriMemasak, pengetahuan suami
tentang nutrisi makanan untuk keluarga akan bertambah. Menurut sebuah
survey yang pernah saya baca, dalam rumah tangga, istri lebih aware soal
makanan bernutrisi untuk keluarga dibanding suami.
Saat #SuamiIstriMemasak, bu istri bisa sekalian
curhat soal harga bahan makanan yang naik, ya siapa tahu besok transferan
bertambah. Iya ga? Hahaha.
Jika suami pekerja kantor dan istri ibu rumah tangga
seperti saya, bisa dipahami ya kalau suami tidak bisa setiap saat bisa diajak
kolaborasi di dapur, kembali pada konsep komunikasi. Kapan waktu yang tepat
bisa melakukan #SuamiIstriMasak di dapur? Kalau saya memilih akhir pekan saat suami
santai, tidak diburu pekerjaan. Bisa juga dilakukan pada hari kerja saat membuat sarapan praktis seperti memasak omelet, sementara istri memasak nasi goreng, jadi berbagi tugas sekaligus mempersingkat waktu memasak.
Ikut tantangan
kampanye #SuamiIstriMasak
Seperti yang saya tulis di atas, Pak suami
merasa memasak itu pekerjaan yang cocok untuk istri, ribet karena tidak hafal bumbu dan takaran yang
pas saat digunakan. Ya untuk para suami yang tidak punya hobi memasak melihat
deretan bumbu dapur saja sudah pening.
Nantang suami masak bareng
Seperti pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Pak
suami saat saya ajak ke dapur,”Kenapa pake kecap
asin? Bukannya tadi pake kecap manis?” “Bedanya pake merica hitam sama putih
apa?”
Tapi karena menciptakan momen #SuamiIstriMasak itu
sama dengan menciptakan waktu
berkualitas dengan Pak Suami, saya jadi
tertantang ikutan kampanye yang di gagas kecap ABC. Ikut tantangan #SuamiIstriMasak dan menuliskannya di blog juga terinspirasi dari video #SuamiIstriMasak Kecap ABC di sini https://www.youtube.com/watch?v=NWaFeHSab0o. Yuk tonton videonya.
#SuamiIstriMemasakbisa jadi quality
time untuk saya dan suami, terlebih di usia pernikahan kami yang tidak lagi
muda, sisi romantisnya tidak segreget dulu, jadi harus sering di 'charge', caranya dengan cara membuat kegiatan yang dilakukan berdua seperti memasak. Yap kencan bareng suami tidak harus selalu
pergi nonton ke bioskop berdua atau stay cation, bisa banget dilakukan di
rumah dengan memasak bersama.
Kampanye #SuamiIstriMemasakyang digagas kecap ABC ini sudah berlangsung
sejak tahun 2018.
Tahun 2018, kampanye inisiasi, yaitu ajakan untuk istri mendukung suami memasak.
Tahun 2019, inisiasi kampanye hari kesetaraan perempuan.
Tahun
2020 kampanye berlanjut ke ajakan untuk anak-anak melakukan hal serupa melalui
platform edukasi. Kampanye ini mengajak para suami agar membantu istri melakukan hal-hal sederhana yang dapat dilakukan di dapur.
Tahun 2021, kolaborasi dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono untuk menekankan pentingnya kolaborasi suami dan istri di dapur. Couple goals banget pasangan ini, beberapa kali potongan video masak mereka lewat di timeline, yang terbaru yang saya tonton resep chicken rosemary.
#SuamiIstriMasak
Tahun 2022 ini kampanye #SuamiIstriMasak mengajak pada suami dan istri untuk menciptakan waktu berkualitas
dalam menjalin ikatan dengan keluarga dan bisa dilakukan kapan dan di mana
saja, termasuk di dapur.
Kampanye #SuamiIstriMasak merupakan bagian dari
Together at the Table (bersama di meja) yang menekankan arti pentingnya suami
dan istri menyajikan hidangan lezat dan bergizi bagi keluarga dan menikmatinya
bersama anggota keluarga. Gagasan kampanye #SuamiIstriMasak sejalan dengan
komitmen PT Heinz Indonesia selaku produsen Kecap ABC untuk terus membawa
dampak positif bagi konsumennya.
Menciptakan moment
manis #SuamiIstriMasak
Masak mie goreng
Untuk para suami yang sebelumnya hanya ke dapur
untuk masak mie instan saja, pasti gagap diajak masak bareng atau bahkan menolak. Jadi saya memberi pengertian kenapa sesekali perlu masak bareng, selain untuk quality time juga role model untuk anak-anak. Tips lain agar #SuamiIstriMasak di dapur jadi momen manis:
Pertama, saat
mengajak suami memasak pastikan waktunya santai, bisa pilih akhir pekan. Kedua, siapkan semua bahan masakan dalam keadaan sudah dibersihkan
dan di cuci. Peralatan masak juga disiapkan semua dalam jangkauan dan siap
pakai. Jangan sampai ada drama cari suntil kelamaan masakan jadi gosong 😀.
Ketiga, masak masakan kesukaan suami. Keempat, makan makanan hasil masakan bersama
dengan plating ala restoran. Kalau punya piring atau wadah cantik yang biasanya
dipakai saat tertentu (lebaran, ada tamu, acara syukuran atau buat proferti foto) pakai
saat itu, biar terasa instimewanya.
Tak perlu khawatir soal hasil rasa masakan karena kecap ABC terbuat dari perasan pertama kedelai pilihan yang memberikan ekstrak rasa dan aroma maksimal menjadikan masakan lebih kaya rasa sehingga disukai keluarga.
Yuk ajak suami masak di dapur, seru lho!
Rekomendasi resep
masak praktis dengan kecap ABC
Memilih kecap ABC karena dibuat dari bahan berkualitas dan diolah dengan standar keamanan pangan. Kecap ABC terbuat dari perasan pertama kedelai pilihan yang memberikan ekstrak rasa dan aroma maksimal menjadikan masakan lebih kaya rasa dan disukai keluarga.
Berikut rekomendasi resep masakan praktis,
lezat dan bergizi dengan kecap ABC. Kenapa
Mie Goreng
Mie goreng
Resep yang saya buat bareng suami adalah mie
goreng. Memilih mie goreng karena mudah dan Pak suami paling suka olahan mie,
dimasak apapun suka. Mie goreng bisa disajikan sebagai sarapan.
Berikut resepnya
Bahan
3 sdm kecap ABC (bisa ditambahkan atau
dikurangi sesuai selera)
satu papan mie
5 buah baso, iris
1 butir telur
kol secukupnya, iris.
1 ruas daun bawang, iris.
Bumbu halus
3 bawang putih
4 bawang merah
½ sdt merica butir
1 kemiri
½ sdt garam
Mie goreng
Cara memasak
Haluskan bumbu. Rebus mie dalam air yang sudah
diberi sedikit minyak hingga lunak, sisihkan.
Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan kol,
baso dan telur (telur di orek-orek dalam wajan), lalu masukkan mie, tambahkan
kecap, aduk hingga tercampur rata, koreksi rasa, masukkan daun bawang, angkat.
Sajikan.
Semur kentang ayam lada
hitam
Semur ayam kentang lada hitam
Ide resep masak lain yang bisa dilakukan #SuamiIstriMemasakadalah semur kentang ayam lada hitam, menu
ini bisa disajikan untuk makan siang dan malam, jadi bisa sekalian dimasak
dalam jumlah agak banyak untuk dua kali makan sekeluarga.
Bahan
4 sdm kecap ABC
½ kg ayam
½ kg kentang, potong memanjang
7 bawang merah
4 bawang putih
2 butir kemiri
1 sdt lada hitam
1 ruas jahe, geprek
¼ butir pala
½ sdt garam
½ sdt kaldu bubuk (optional)
1 sdt gula merah/ gula aren
300 ml air
1 serai
Minyak untuk menumis
Cara membuat
Bersihkan ayam, kucuri jeruk nipis, diamkan,
bilas. Goreng ayam setengah matang dalam minyak panas.
Haluskan bawang merah, putih, kemiri, lada
hitam dan pala.
Tumis bumbu halus, jahe dan serai hingga harum,
masukkan air, ayam, kentang, garam, kaldu bubuk, gula merah dan kecap, ungkep
hingga empuk dan bumbu meresap. Jika kentang masih belum lunak, bisa
ditambahkan air lagi dan kembali ungkep hingga ayam dan kentang empuk. Koreksi
rasa.
Tumis baby buncis,
cabe ijo dan tahu
Bahan
Bunci baby segenggam
2 kotak tahu kuning
5 buah cabe ijo
2 bawang merah
1 bawang putih
2 sdm kecap ABC
1/2 sdt merica
100 ml air
Garam secukupnya
Minyak untuk menumis
Cara membuat
Iris memanjang baby buncis
Potong kotak tahu, goreng
Iris bawang merah, bawang putih, cabe ijo.
Tumis irisan bawang dan cabe ijo hingga layu, masukkan babyi bunci dan cabe ijo, beri air, kecap, merica, garam dan penyedap rasa. Tumis hingga matang.
Bagaimana, tertantang mengajak suami masak di dapur?