Goodbye 2022 Hello 2023
Alhamdulillah diberi umur memasuki tahun 2023. Alhamdulillah atas nikmat iman dan sehat. Resolusi saya tahun 2023, melanjutkan resolusi tahun sebelumnya, begitu aja tiap tahun heuheu. Di post blog ini saya memang tidak akan menuliskan resolusi 2023. Berusaha agar 2023 lebih baik dari tahun sebelumya dalam segala hal, lebih baik secara kesehatan, keuangan, spiritual, untuk urusan pekerjaan 2023 harus berDUIT; doa, usaha, ikhlas dan tawakal.
Blog
Sedikit recap perbloggeran tahun
2022. Alhamdulillah di penghujung tahun mendapat kabar baik, saya mendapat
lomba blog di Kompasiana dengan hadiah (lebih dari) lumayan, rasanya seperti menghapus
kesedihan karena kalah di beberapa lomba blog yang saya ikuti tahun 2022. Beberapa
lomba blog saya kerjakan dengan penuh totalitas. Iya saya merasa total
mengerjakannya tapi apa daya kalah. Harus saya akui pemenang memang tulisannya
lebih bagus.
“Tulisan mba Rina biasa sih, ga ada
dramanya,” begitu kira-kira komentar seorang teman yang juga blogger dan bernasib
sama, jarang memang lomba blog hahaha. Tapi saya dan teman blogger ini
beda selera soal lomba blog yang diikuti, jadi bisa dibilang kami jarang ikut
lomba yang sama.
Iya sih tulisan saya biasa banget,
no drama, no pengandaian yang berlebihan. “Tulisan saya juga kalah lomba mba,
yang menang tulisannya dramatis,” lanjut teman saya. Lalu kami tertawa bareng,
karena ternyata kok penilaian kita sama soal drama.
Bukan ngiri sama pemenang tapi jadi
pelajaran bagi kami untuk membuat strategi kalau ingin menang lomba tapi
setelah dicoba ternyata saya ga bisa menulis yang dramatis apalagi soal
pengalaman hidup, kalau ada hal dramatis tidak mau menuliskannya di blog, bagi
saya ga semua hal pribadi terutama menyangkut keluarga/personal ditulis di
blog.
Gimana rasanya kalah lomba blog
padahal dikerjakan (merasa) dengan totalitas? Sedih dan baper, kadang pake
uring-uringan. Untuk meminimalisir kebaperan, biasanya saya hapus postingannya atau minimal postingan diedit
jadi postingan organik, pesan sponsor lombanya dihapus, yang disisakan story tellingnya.
Ngomongin lomba blog, menurut saya
selera juri sedikit banyak berpengaruh. Sepuluh tahun jadi blogger dan selama
itu pula saya suka ikut lomba, jadi (merasa) bisa meraba-rabalah, kalau jurinya
ini sukanya seperti ini, kalau yang ngadain komunitas blog ini, seperti A tulisan yang disukai, begitulah
kira-kira. Bisa meraba-raba ‘kemauan dan
selera juri’ karena saya biasanya membaca karya-karya pemenang hehehe. Kalau tahu selera juri harusnya kalau ikut lomba
bisa menang donk karena bisa menyesuaikan tulisan dengan selera juri? Tidak
semudah itu karena kadang tetap ada idealisme.
Yah, begitulah curcol seputar lomba blog tahun ini. Kapok ga ikut lomba blog karena sering kalah? Ya kadang kapok, jadi tahun ini mau lebih selektif. Sebenarnya bukan hanya kalah lomba blog, saya pun beberapa kali kalah lombab foto/resep di Instagram.
Tulisan lomba di Kompasiana yang
Alhamdulillah menang, menurut saya sih tanpa drama heuheu. Tulisannya bisa di
baca di sini
Job dari perbloggeran atau endorse
tahun 2022 lalu, Alhamdulillah lebih dari lumayan.
Keluarga
Tahun ini bisa dibilang tahun berat
untuk saya dan suami, dengan cobaan yang membuat sesak nafas. Alhamdulillah
bisa melaluinya seperti janji Allah swt, dalam kesulitan ada kemudahan.
Tahun 2023, tetap keep fight. Setiap
orang, setiap keluarga punya masalah, ujian hidup. Karena ujian hidup yang
membuat lebih bijak dan memberi perspektif yang berbeda tentang hidup. Dan
kalau dipikir-pikir ujian hidup tidak seberapa dengan banyaknya nikmat yang
diberi sang pencipta, nikmat yang kadang tidak kita sadari, seperti nikmat
sehat, nikmat bisa makan enak- makan enak tidak harus diasosiakan makanan mahal
karena dalam kondisi badan sehat (ga sariawan atau flu) makan bakso kampung
seharga 10 ribu semangkuk aja nikmat. Coba kalau lagi sariawan, makan martabak
keju aja sakit heheheh. Nikmat iman, nikmat dikelilingi keluarga, nikmat
berkedip dsb.
Liburan
Setelah tinggal jauh dari orang tua,
ternyata liburan termanis dan terkesan
ya di rumah orang tua, atau ini karena
saya anak rumahan, dari waktu gadis betah di rumah daripada keluyuran hahaha.
Jadi bisa dibilang saya tidak punya
impian liburan yang wah ke LN atau manapun, kalaupun ada impina pengen kesana-kemari, ga ngebet, terwujud
Alhamdulillah, nggak ya ga apa-apa, kecuali liburan plus umroh. Iya pengennya
umroh terus lanjut jaan-jalan ke Turki, Yordania atau Al aqso. Aamiin semoga tercapai.
Jadi tahun ini saya cukup puas
dengan jalan-jalan di kampung halaman, Cisitu Dago Bandung. Ke Braga, gramedia
(karena di Bogor sini gramedia jauh sedangkan dari rumah mamah ke gramedia
merdeka deket, jadi kalau ke Bandung anak-anak minta ke Gramedia), Forest walk
Babakan Siliwangi, kuliner di Simpang Dago, naik bandros keliling Bandung, ke
Alun-alun ya gitulah, Alhamdulillah nggak bosan.