Mengajarkan anak mengelola uang jajan dan uang ‘hadiah’
Berapa besaran ideal uang jajan anak?
Berapa sih besaran ideal uang jajan anak
sehari? 10 ribu? 5 ribu? 15 ribu? atau tidak perlu diberikan uang jajan? Ehm,
menurut saya berdasarkan pengalaman membersamai dua anak yang kini berusia belasan tahun, besaran uang jajan anak itu relatif.
Uang jajan anak |
Dulu, saat mencari sekolah dasar untuk si
sulung, saya mensurvey beberapa sekolah, salah satu sekolah yang saya survey
uang masuknya 20 an jt spp perbulan 800 ribu itu tahun 2014.
Survey kantinnya, harga jajananya, aduhai mihil hehehe. Waduh harus dikasih bekal sekolah berapa
nih? Atau tidak usah dikasih bekal sekolah aja. Akhirnya pilih sekolah yang biaya
masuk dan sppnya setengah dari sekolah itu hahahah, ya disesuaikan dengan kemampuan.
Menurut saya, kalau di sekolah disediakan kantin
untuk anak-anak jajan sebaiknya anak dibekali uang jajan secukupnya, kenapa?
Agar tidak meminta-minta saat temannya jajan. Karena berbagi sama meminta-minta
itu beda jauh ya konteksnya hehehe. Ini berdasarkan cerita anak dan teman juga,
ada anak yang tidak diberi uang jajan sama ibunya karena sudah dibekali makanan dari rumah tapi karena teman-temannya jajan, anak ini mungkin 'kabita' , jadi tiap temannya
jajan meminta. Duh menurut saya sih sikap anak seperti ini tidak bagus untuk
kedepannya.
Anak kedua saya yang sekarang kelas 6 SD saya
bekali 10 ribu, makan siang bekal dari rumah, minum selalu bawa dan bisa isi
ulang di kelas. Jam sekolah dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Jam sekolah formal
sampai 14.30, tapi setelah ashar lanjut ikut madrasah tahfiz yang diadakan di
sekolah sampai 17.15. Madrasah tahfiz
sampai hari rabu, hari berikutnya pulang jam 14.30 biasanya saya bekali uang
jajan 700 ribu karena pulang sekolah di rumah biasanya minta jajan lagi. Uang
jajan 10 ribu cukup, sesuai harga makanan yang dijual di kantin dan koperasi
sekolah.
Si Kakak kelas 1 sma saya bekali uang jajan 10 ribu, makan siang dari rumah, sekolah sampai 3.30. Uang jajan anak sd kok sama anak sma? Si Kaka biasanya diisinya gopay buat ongkos gojek dan jajan tambahan sekitar 20 ribu perminggu plus kuota. Si Adik jarang sekali diisi kuota hp nya karena memang ke sekolah tidak boleh membawa handphone dan di rumah pake wifi dari hp mamanya. .
Si Adik pernah cerita, uang jajan temannya ada
yang sampai 25 ribu sehari. Setelah diselidiki ternyata itu termasuk makan
siang, karena temannya tidak bekal makan siang dan tidak mau ikut catering yang
ada di sekolah. Jadi 25 ribu sudah termasuk beli makan siang yang bisa dibeli di kantin dan koperasi sekolah seperti ayam
geprek, gado-gado atau nasi chicken katsu, dll.
Sumber uang anak
Selain dari uang jajan, anak-anak juga biasanya
punya uang dari hadiah, misal angpau lebaran, dikasih saudara jikaberkunjung
atau mendapat hadiah karena prestasi. Hampir semua anak dapat uang lebaran dari
saudara atau kakek nenek.
Kedua anak kami di rumah pernah merasakan punya
uang sebagai hadiah lomba, hanya seratus ribu reward dari sekolah,
karena kalau lomba biasanya hanya dapat medali dan sertifikat hahaha. Gambar
anak-anak juga pernah dimuat di komik next G masing–masing dapat honor 350
ribu.
Mengajarkan anak mengelola uang
Kalau diperhatikan uang yang dimiliki anak-anak
dalam setahun cukup banyak juga terutama saat lebaran heuheu. Untuk anak yang
belum mengerti nilai uang biasanya di simpan mamanya, untuk anak yang sudah
melek uang, punya keingian ini itu, biasanya mereka simpan sendiri. Agar tidak
habis plus anak-anak juga bisa mengelola uangnya, saya memberi pengertian dan
masukan pada anak-anak.
Menyisihkan uang jajan
untuk ditabung/simpan
Saya selalu menekankan pada anak-anak jatah
uang jajan tidak bisa nambah, jadi misal kalau 10 ribu habis ya sudah ga bisa
minta uang lagi buat jajan. Dan sebaiknya uang jajan tidak dihabiskan tapi
sebagian disisakan untuk ditabung/simpan.
Uang tabungan itu bisa digunakan jika perlu
atau saat ingin membeli sesuatu yang hargnya mahal. Si Kaka yang SMA sudah
paham banget soal ini, uang jajannya sengaja disisain jadi punya pegangan
katanya kalau teman sekolahnya rame-rame ngajak jajan atau nonton. Seperti
beberapa waktu lalu pulang sekolah Kaka dan teman-temannya mampir ke mie gacoan
karena si Kaka belum penah makan di mie gacoan. Ya walaupun kedai mie gacoan deket dari rumah setiap lewat kok keliatan ngantri, jadi malas mau mampir.
Uang hadiah karena jumlahnya besar masih mereka
titipkan ke saya. Uangnya saya belikan LM dan saya tunjukkan ke anak-anak, bahwa ini punya mereka berdua,
saya jelaskan juga alasan dibelikan LM, mereka jadi sedikit belajar investasi
LM hehehe.
Berbagi dan atau zakat
Mengingatkan anak-anak soal pentingnya berbagi
dan mengenalkan pada zakat, infak dan shadaqoh. Sejak mereka paham tentang zakat, infak dan shadaqoh, jika di
sekolah ada infaq dan shadaqoh (biasanya setiap jumat ada kegiatan infak di
sekolah) mereka pakai uang jajannya. Saya pernah bilang kalau uang infak minta
ke mama, nanti pahala dan berkahnya buat mama.
Menentukan kebutuhan
prioritas
Butuh atau cuma ingin? Seperti orang dewasa,
kalau punya uang lebih anak-anak suka tiba-tiba merasa butuh ini itu, kedua anak
saya juga begitu. Kalau dapat uang tak terduga dengan jumlah lumayan minta jalan-jalan dan makan di restoran, kayak
orang ga pernah diajak makan di mall aja.
Kalau
sekedar jalan-jalan makan oke tapi tidak berlebihan menghabiskan uangnya. Pilih
makanan yang harganya terjangkau, makan enak ga harus ke mall, mie ayam Bangka
deket sekolah, why not.
Yang kita mau tidak harus
dibeli/dimiliki
Saya selalu mengingatkan anak-anak apa yang
kita mau tidak harus dibeli atau dimiliki, apalagi jika tidak penting. Ini sekaligus mengajarkan anak mengendalikan diri.
Bermain games sambil belajar soal keuangan
Mengajarkan anak mengelola uangnya bisa juga diajarkan melalui games. Games dengan konsep enterpreneur. Misal games coffee shop, ceritanya anak-anak memiliki Coffee Shop. Games ini mengajarkan anak tentang inventory jika berjualan, strategi, penetapan harga, memprediksi keuntungan dan melihat respon pembeli.
Coffee shop |
Farming simulation |
Games ini bisa teman-teman lihat di money games , ada banyak macam games yang bisa dimainkan anak-anak dengan tema berbeda-beda.
Selain itu ada juga jenis games berkonsep lingkungan, Enviromental Games, games yang bisa mengenalkan anak
pada lingkungan, energi terbarukan, recycling dan management sumber energi.
Seperti games Win and Solar. Permainan
energi terbarukan dimana pemain menyesuaikan penempatan kincir angin dan solar planel untuk
mendapatkan energi matahari secara maksimal.
Enviromental games |
Gerakkan panel surya ke kiri atau ke kanan
sesuai kebutuhan agar terpapar matahari secara maksimal. Kincir angin dinaikkan
atau diturunkan sesuai tinggi angin yang
datang, jika sesuai kincir angin akan berputar. Di sebelah pengatur waktu ada
pengukur energi total yang menunjukkan berapa banyak energi yang dihasilkan.
Penasaran? Yuk coba main bareng si kecil.