Ini adalah Pa Suparmin dan kios Buku dan Majalah bekasnya. terletak di belakang terminal baranang siang Bogor. Pilihan tempat yang saya pikir kurang tepat karena jalan di depannya selalu macet oleh angkutan umum, tempat mangkalnya para pengamen dan anak jalanan, deretan kanan dan kiri kios ini didominasi warung nasi, kelontong, tempat penitipan motor dan toilet umum. sementara pengunjung terminal kebanyakan pekerja (kerja di jakarta) yang pergi pagi pulang malam.
Di dorong naluri hobi lama saat masih kuliah di Bandung dulu (berburu buku bekas berkualitas dengan harga miring) suatu sore sepulang kerja saya mampir. kami terlibat obrolan, tepatnya saya yang nanya ini itu hehehe. Namanya Suparmin dan sudah lima tahun berjualan buku di tempat ini, sebelumnya berjualan buku dan majalah bekas juga di Jakarta. Dan ketika saya tanya alasannya jualan buku,"Karena saya suka membaca."
Jawaban yang sederhana namun saya pikir butuh keberanian. Saya yang ngaku suka buku dan suka nulis pun belum berani membuka kios buku (tanpa modal dan jaringan kuat) atau melepaskan label karyawan untuk jadi full time writer (walaupun disupport suami) karena membeli buku dan membaca masih menempati prioritas ke sekian (atau mungkin tidak ada dalam prioritas) pada kebanyakan masyarakat negeri ini.