Kalau dihitung - hitung sudah 3x
si sulung ke Kidzania dan belum bosan. Kunjungan terakhir beberapa bulan lalu,
field trip dari sekolah dengan tema profesi. sebelumnya saat TK B dan saat umur
3 tahun.
bukan hanya AZE yang belum bosan,
mamanya juga hehehe.
“Asik tahu De, ke Kidznia,” kata
AZE pada adiknya sepulang dari Kidzania.
Iya Adik belum pernah ke Kidzania
tadinya berharap ada field trip ke Kidzania
dari sekolah (TK) tapi ternyata belum ada. Papanya sih udah janji mau ngajak Adik
ke Kidzania sebagai hadiah ulang tahunnya bulan November mendatang.
Paling seru jadi pemadam kebakaran, beneran nyemprotin air lho
25 agustus lalu, saya mendapat undangan blogger
gathering Samsung Galaxy J5 di Kaffeine, The
Foundry no 8, SCBD lot 8, Jakarta Selatan.
Blogger Gathering Samsung Galaxy J5
Yang seru dan beda dari acara ini adalah semua blogger bisa mencoba
langsung kecanggihan Samsung Galaxy J5. Yap, karena semua blogger mendapat smartphone ini! *surprise* #tunJukkanmomenmu di sini!
Seperti yang sudah saya tulis di
postingan sebelumnya, di event World Baking Day ini akan membuat kue untuk
Azka, putri kami. Cup cakes coklat dengan blue band cake and cookies. Resep bisa dilihat di sini
Seperti biasa dia selalu nampak
bersemangat ketika melihat saya akan membuat kue.
“Aku yang mecahin telur.”
“Aku yang masukin terigu.”
“Aku yang menghias.”
Tapi sebelum membuat kue selesai,
Azka sudah main dengan teman-temannya (anak tetangga) dan kembali ke rumah saat kue selesai di
buat.
Matanya berbinar-binar begitu melihat kue sudah berlapis krim, ehm mungkin agak aneh karena selama ini mamanya selalu membuat kue yang biasa, tanpa hiasan krim ini itu.
Bicara soal sabun Cussons Imperial Leather, otomatis saya teringat Ibu. Ibu
saya pengguna setia sabun batang (soap bar) Cussons Imperial Leather dan inilah merk sabun pertama yang saya kenal. Keharumannya tahan lama, cocok untuk
semua anggota keluarga dan awet ga cepat lembek, begitu kata Ibu saat saya
mengusulkan ide untuk ganti sabun karena melihat iklan tv. Apa yang di katakan Ibu
terbukti ketika akhirnya Ibu mencoba merk lain atas paksaan saya karena
penasaran dengan iklan di tv. Saat itu saya masih duduk di bangku sekolah
menengah pertama.
Saya jadi antusias begitu
menerima undangan dari MommiesDaily untuk menghadiri re launching logo dan
produk baru dari Cussons Imperial Leather pada tanggal 25 April 2015. Acara bertempat
di Gold's Gym City Walk Sudirman. Pemilihan Gym sebagai tempat acara bukan tanpa
sebab lho karena kami akan di ajak olahraga body vive bersama sebelum merasakan
secara langsung kesegaran dan keharuman baru dari produk Cussons Imperial
Leather.
Berbekal baju olahraga dan handuk, dompet juga tentunya :), saya menuju tempat acara. Di sana bertemu beberapa teman sesama blogger yang
selama ini cukup akrab di dunia maya.
Akhir-akhir ini saya mulai mencoba
praktik beragam resep kue sampai tergoda untuk membuat katagori khusus coba
resep di blog saya yang lain www.catatanmamarina.blogspot.com. Tantangan
terbesar saat mempraktikan kue adalah
mengalahkan rasa takut kue yang dibuat bantat terutama jika mempraktikkan resep
baru alias belum pernah di praktikkan sebelumnya. Kalau bantat bagaimana? Rugi bahan kue, terbuang
percuma. Tapi kalau tidak mencoba kapan lagi? Oke, anggap saja ini sekalian
modal untuk anak-anak bereksplorasi karena saya suka melibatkan mereka saat
membuat kue. Jadi tidak ada yang sia-sia. Atau anggap saja latihan mental untuk
berkompetisi rewardnya kalau anak-anak lahap makan kuenya *maksa*.
Do
something you are afraid of! Taking risks make us happy. Trying a new activity,
facing a fear or joining a new interest group can feel scary, but the rewards
are worth it. People who take risks to be happier and more successful than (
Tips by Emma Kenny seorang psikolog).
Yap, saya harus mengalahkan rasa
takut. Saya jadi teringat perkataan ibu; kue bantat, selalu ada kemungkinan bisa di makan hanya
rasa, penampilan dan teksturnya saja yang berbeda. Harusnya empuk karena tidak
ngembang jadi keras ya nikmati aja toh masih terasa manis ☺. Jadi kenapa harus takut?
Kabar baik untuk para online shoppers,
termasuk saya, kini ada direktori toko
online fashion di Indonesia yaitu www.shopious.com.
Sekali membuka situs ini kita akan di pertemukan dengan banyak pilihan
produk fashion dari berbagai toko online yang selama ini berada di media sosial
seperti instagram.
Untuk beberapa barang saya
memilih membeli secara online dengan pertimbangan kepraktisan dan hemat. Hemat waktu dan uang, berhubung kemacetan
Jakarta yang wow banget.
Tak usah khawatir dengan penipuan
karena toko online yang tergabung di shopious sudah terdaftar dan terverifikasi
datanya oleh tim Shopious. Karena Shopious
bersifat direktori, jadi jika kita sudah menemukan barang yang akan di beli,
tinggal berhubungan langsung dengan penjualnya yang kontaknya sudah tersedia di
sana.
Beberapa waktu lalu saya sempat menulis di blog ini perihal keinginan
punya dapur yang nyaman dan komplit perabotnya. Komplit bukan berarti
berlebihan ya tapi komplit sesuai kebutuhan. Saya bukan ibu yang jago masak tapi
ada satu hal yang membuat saya termotivasi untuk bisa masak yaitu keluarga. Belajar
kimia selama kuliah juga ternyata berpengaruh pada mind set saya soal makanan.
Jadinya hati-hati dan pilih- pilih soal
makanan atau jajanan. Bahan kimianya itu lho...
Sedikit demi sedikit mulai nyicil beli perabot dapur berhubung
keuangan terbatas, harus pintar – pintar cari diskonan. Untuk menghematan waktu
dan ongkos, saya juga suka belanja di online shop.
Selain masak saya mulai coba bikin-bikin kue dan ini salah satu
alat baking yang saya beli dengan diskon 64%, harganya ga sampai seratus ribu
lho. Infonya bisa di lihat di www.iprice.co.id katagori perabotan rumah tangga.
Setiap kali melihat rumah super
berantakan yang terjadi hampir tiap hari saya selalu teringat pesan Ibu,”Harus
di maklum, anak kecil memang seperti itu. Sabar, ada waktunya rumah bisa rapih.”
Saya juga teringat sebuah artikel parenting yang pernah saya baca, tandanya
anak aktif ya tidak bisa diam duduk manis. Pasti ada hal kreatif yang dia
lakukan, walaupun untuk itu bukan hanya mainan ‘property’ mama pun jadi
korbannya. Ehm, saya jadi teringat ketika Azka dengan sembunyi-sembunyi memakai
cangkir untuk main piknik-piknik dengan teman-temannya yang tak lain anak
tetangga depan rumah. Kaget, karena khawatir pecah, tapi membubarkan acara
piknik-piknikan yang nampaknya seru hanya karena cangkir takut pecah rasanya
tidak adil jadilah saya meminta Azka untuk hati-hati menggunakannya dan
menasehati agar lain kali jangan menggunakan cangkir lagi untuk main tapi gelas
plastik, dengan alasan cangkir dari
bahan gelas jika pecah bisa berbahaya kalau
mengenai bagian tubuhnya.
Walaupun hampir terjadi tiap hari, tetap saja kadang merasa kepala
berdenyut-denyut setiap kali melihat balok - balok kayu, mobil-mobilan, boneka berserakan
di ruang keluarga, sementara di teras si
kakak asik main masak-masak dengan memetik daun dan bunga. Atau menjadikan rak
handuk tenda – tenda an. Bingung, dari mana mulai membereskannya, karena kalau
mereka di suruh membereskan sendiri tanpa bantuan saya malah jadi lebih
berantakan.
Kadang-kadang saya membiarkan keadaan
rumah berantakan sampai menjelang tidur malam. Jadi saat mereka makan dan tidur
siang saya tidak meminta mereka membereskan tapi membiarkannya tetap dalam
kondisi berantakan. Karena toh saat mereka bangun sore mereka melakukan hal
yang sama. Kebiasaan yang tak patut di tiru J
Suatu hari saya, selesai dengan urusan dapur (memasak dsb) saya menghampiri Khalifah yang tengah asik bermain dengan balok-balok kayunya. "Liat Ma, jalan tol dan kantor Abi, bagus gak?”
Imajinasi si Kecil
Seingat saya ini pertama kalinya
ia menyusun balok-balok kayu dengan bentuk yang jelas. Sebelumnya selalu minta
di buatkan saya, Abi atau kakaknya. Minta di buatkan ‘kantor Abi’, istilah
Khalifah untuk membuat susunan balok vertikal atau minta di buatkan ‘jalan tol’.
Saya mengapresiasinya dengan memberi pelukan dan berbisik bahwa dia pintar sudah bisa membuatnya sendiri. Khalifah tersenyum bangga lalu membalas pelukan saya.
Saya segera mengabadikan
#Momazing ini dengan memfoto hasil karyanya, selain untuk di tunjukkan pada
Abinya nanti, juga sebagai kenang-kenangan yang biasanya saya tulis di Blog dengan
harapan kelak dia bisa membacanya.
Saya yakin setiap mama pasti mempunyai
banyak #Momazing bersama si kecil. Momen berharga dari perjalanan tumbuh
kembangnya. Kejutan yang membuat tertawa terpingkal-pinggal, gemas, kagum atau menitikkan
air mata karena haru.
Yuk tulis dan ikutkan dalam
#Momazing Campaign yang diadakan Scott’s Indonesia, untuk keterangan lebih
lengkap bisa di lihat fan page Scott’s Indonesia di sini dan dapatkan total 40 juta untuk 20 cerita terbaik dan 1 cerita favorit.
You will never have this day with your children again, tomorrow, they’ll
be a little older than they were today. This day is a gift, breathe dan notice,
smell and touch them; study their face and little feet and pay attention.
Relish the charm of the present.
Enjoy to day, Mama. It will be over before you know it – by Jen
Hatmaker
Berselancar di dunia maya tanpa
buka-buka online shop itu seperti ada
yang kurang. Penasaran pengen liat produk baru, penasaran dengan penawaran
terbaru yang nongol di timeline medsos, cari-cari barang diskonan, atau memang
mencari barang yang sedang dibutuhkan.
Belanja Online Lebih Hemat
Pilihan berbelanja online saat
ini sepertinya hal yang lumrah ya karena lebih efektif dan efisien. Berdasarkan
pengalaman saya sendiri, jarak tempuh ke suatu tempat yang secara matematis hanya 30, dalam praktiknya bisa sampai 2 jam. Yap, ini Jakarta yang
terbiasa macet.
Jadi belanja online bisa menghemat; hemat waktu dan biaya
transpormasi (bensin).
Ngomongin belanja tanpa diskon
seperti makan sayur tanpa garam, bener gak? Apalagi buat ibu rumah tangga yang
bisa dibilang punya insting hemat dan irit.
Buktinya, kalau belanja sayur di abang-abang yang lewat depan rumah atau
di pasar tradisional pasti nawar, selisih 500 perak pun rasanya sudah girang
banget. Kalau belanja di toko, nyarinya pasti diskonan atau by one get one free
syukur-syukur beli satu barang dapat hadiah gratis lebih dari satu barang.
Kupon Diskon 15%-70%
Kabarnya baiknya kini ada website
penyedia kupon belanja online gratis. Ya, beneran gratis. Gak perlu pake daftar
pula, tinggal klik, dapat deh kupon diskonnya. Besarnya diskon bervariatif dari
15% sampai 70%. Jadi triple hemat kan? Hemat waktu, biaya transformasi dan
diskon produk.
Di mana mendapatkannya?
Adanya di iPrice Coupons Indonesia sebuah website yang menyediakan kode kupon online dan info promo dari
berbagai toko online ternama dan terpercaya seperti Zalora, Lazada dan Qoo10.
Kode-kode kupon ini membantu para pengunjung toko online mendapatkan diskon
tambahan ketika berbelanja. Iprice Coupons bukan hanya ada di Indonesia juga
Malaysia, Hong Kong, Singapore, Thailand, India dan Filipina.
Di side bar, ada pilihan toko online yang kita minati berikut info
promo terbaru dan kupon diskonnya, tinggal pilih.
Jika mengklik ‘Ambil Penawaran’, akan membawa
langsung ke halaman toko online yang sedang mengadakan promo, tinggal pilih deh
barang yang disukai dengan harga promo.
Jika mengklik ‘Dapatkan Kodenya’, akan ada pop up
berisi kode kupon untuk mendapatkan diskon belanja. Kode kupon ini bisa digunakan
saat akan konfirmasi pesanan. Masukkan kodenya lalu klik gunakan, potongan
harga akan di dapat sebesar yang tertera dalam kupon.
Beneran gratis dan tanpa biaya administrasi
apapun. Asikkan?
'Bertemu' teman kuliah di grup WA, membuat saya jadi tahu banyak kabar profesi teman kuliah yang ternyata banyak yang tidak berkutat di laboratorium. Tapi yang konsisten dengan kimianya pun tidak tanggung tanggung lho, levelnya sudah pada manager, beberapa jadi peneliti dan melanjutkan kuliah sampai S2 dan S3 di luar negeri. Proud of you, temans.
Yap, walaupun kami lulusan
kimia murni (unpad 98 – gak terlalu penting disebutin sih tapi siapa tahu
pembaca blog ini ada yang satu almamater - toss), beberapa jadi guru (perempuan
semua), praktisi pendidikan (bukan sekedar guru), pemilik franschise bimbel
terbesar, kepala sekolah, membuka bisnis pemotongan sapi halal, peternakan
kambing, manager di bank swasta (ada beberapa), pengusaha rendang kemasan, pimred
sebuah situs berita online terbesar dan pertama di Indonesia, redaktur koran, yang jadi irt seperti saya, ada juga heheh.
Beberapa profesi di luar
jalur kuliah membuat saya takjub, kok bisa ya?!
Konsep 4 sehat 5 sempurna sudah
sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Konsep yang merupakan pedoman
gizi seimbang. Yaitu bahwa makanan yang kita konsumsi sehari-hari haruslah
mencakup 4 jenis makanan yaitu makanan pokok yang merupakan sumber karbohidrat
seperti nasi, gandum atau umbi-umbian. Lauk sebagai sumber protein yaitu telur,
daging ayam, daging sapi dan ikan. Sayuran dan buah sebagai sumber vitamin dan
mineral dan disempurnakan dengan segelas susu.
Sayangnya , walaupun konsep 4
sehat 5 sempurna sudah dikenalkan sejak anak-anak duduk di bangku sekolah dasar
bahkan taman kanak-kanak, sebuah riset
menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah – buahan masyarakat Indonesia
sangatlah rendah. Hanya 35kg/kapita/tahun, bandingkan dengan orang Jepang
150kg/kapita/tahun.
Masa pertumbuhan si kecil adalah
tahap terpenting dalam hidupnya. Dalam periode ini, si kecil butuh stimulasi
dan interaksi orang tua untuk mengasah kemampuan kognitifnya.
Karena kesibukan beberapa
orangtua memiliki waktu yang terbatas untuk mendampingi dan menstimulasi tumbuh
kembang si kecil. Pda saat bersamaan orang tua tidak mau kehilangan momen
berharga untuk melihat perkembangan si kecil.
Nestle Dancow menghadirkan
StimuLearn yaitu program parenting edukatif yang dirancang untuk membantu
orangtua berinteraksi dengan si kecil serta menstimulasi proses belajar dan
eksplorasinya.
StimuLearn dirancang khusus oleh
Nestle Research Center dengan dukungan ASQ (Ages and Stages Questionnaire) –
spesialis perkembangan anak.
Berbicara soal rendang,
sepertinya tidak ada orang Indonesia yang tidak kenal makanan yang satu ini. Makanan
khas Sumatra Barat ini, sempat di nobatkan sebagai salah satu makanan terlezat
di dunia hasil survey CNN. Info lengkap klik di sini.
Rasanya memang luar biasa
(penyuka rendang pasti sepakat dengan ungkapan saya ini), harum dan rasa
rempah-rempahnya yang meresap dalam setiap keratan dagingnya membuat makanan
ini kaya cita rasa.
Rendang selalu mengingatkan saya
pada masa-masa awal menikah. Beberapa bulan setelah menikah saya di ‘training’
tante suami, Mama Riska, memasak rendang dan beberapa resep khas padang lain
seperti dendeng balado basah. Alasannya sudah bisa di tebak, sebagai istri
orang padang ya saya harus bisa membuat rendang.
Tapi walaupun sudah bisa
memasaknya saya lebih suka membeli rendang daripada harus membuatnya. Untuk
satu kilo daging dibutuhkan waktu pengadukan sampai benar-benar menjadi rendang
selama 2 jam! Dan mengaduknya tidak bisa di tinggalkan karena bisa-bisa air
santannya menempel dan mengerak di dasar wajan.
Rendang Nendang
Ini kali ketiga saya memesan
rendang bermerk Rendang Nendang. Walaupun berproduksi di Bandung tapi dibuat
oleh orang asli padang. Pesanan bisa satu hari sampai lho untuk wilayah Jabodetabek.
Beberapa waktu lalu saya berkesempatan
mengikuti sebuah sesi parenting dengan nara sumber Psikolog Ratih Ibrahim,
dokter spesialis anak Soedjatmiko dan dokter spesialis gizi klinik Fiastuti
Witjaksono dengan tema perkembangan anak. Tema yang pas untuk saya sebagai mama
dari putra putri berumur enam dan dua tahun setengah.
Investasi waktu, hati, tenaga dan pikiran untuk si kecil
Point yang menarik sekaligus
menjadi reminder untuk saya adalah mengenai investasi waktu, hati, tenaga dan
pikiran untuk anak, gagasan Ratih Ibrahim.
Pilihan kata investasi sendiri
bukan tanpa alasan lho, ini menegaskan bahwa betapa berharganya waktu yang orangtua
gunakan bersama si kecil. Investasi waktu, hati, tenaga dan pikiran untuk anak
sama dengan investasi untuk tumbuh kembang yang optimal.
Tidak ada yang bisa melampaui cinta seorang ibu untuk anaknya atau kesedihan kehilangan anak .
Beberapa daerah di Indonesia, sebagian daerah Jawa dan Sumatra, memiliki tradisi unik yaitu menanam pohon untuk memperingati peristiwa bersejarah bagi diri dan keluarganya seperti pada 7 bulan kehamilan, kelahiran dan pernikahan. Tradisi ini telah ada sejak ratusan tahun lalu yang tujuannya dimaksudkan untuk mewariskan anak cucu dengan hasil pohon yang dapat di manfaatkan. Sayangnya seiring waktu dan kemajuan jaman, tradisi ini mulai dilupakan, hanya sebagian kecil dari masyarakat yang masih melakukan tradisi ini.
Salah satu Desa yang masih melakukan tradisi menanam pohon saat kelahiran bayi adalah desa di mana seorang ibu muda bernama Utari tinggal. Keluarga Utari menanam pohon saat dirinya melahirkan, sayang anaknya meninggal sebelum usianya mencapai 5 tahun. Keadaan ini meninggalkan luka yang sangat mendalam dan mengguncang jiwa Utari.
Kematian yang umumnya disebabkan oleh diare yang sebetulnya dapat di cegah dengan cara yang sederhana yaitu mencuci tangan. Tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah banyak penyakit diantaranya diare dan pneumonia yang merupakan penyebab utama kematian balita setiap harinya di dunia.
Tahun lalu Lifebuoy melakukan gerakan mengajarkan kebiasaan mencuci tangan yang sehat di desa Thesgora India. Dan terbukti mengurangi diare dari 36% menjadi 5%. Dan tahun ini gerakan mencuci tangan yang sehat akan di lakukan di Indonesia.
Dan di bawah ini adalah video kampanye penyelamatan jiwa dari Lifebuoy.
Selama 10 tahun terakhir, sabun Lifebuoy telah berpartisipasi dalam membantu mencegah kematian akibat diare dan pneumonia dengan mengajarkan anak-anak melakukan tindakan sederhana yaitu mencuci tangan dengan sabun. Lifebuoy diluncurkan di Inggris oleh Lever Brothers pada tahun 1895, dengan tujuan untuk membasmi wabah kolera. Pada tahun 1917 William Hesketh Lever dianugerahi gelar Lord Leverhulme atas kontribusinya terhadap pendidikan kesehatan dan kebersihan.
Ingin membantu anak-anak mencapai ulang tahun kelima mereka dengan berbagi video ini dan cerita Utari di media sosial dengan # helpachildreach5 "
Postingan ini di sponsori oleh Lifebuoy tapi isi tulisan adalah tanggung jawab penulis.
Untuk mengetahui lebih lanjut kunjungi akun dan website resmi Lifebuoy di bawah ini.
Dinosaurus sepertinya memiliki daya
tarik tersendiri bagi anak-anak. Awalnya saya mengira hanya si kecil saya yang
terkagum-kagum melihat gambar seekor Dinosaurus di buku atau boneka Dinosaurus, ternyata hampir
dialami semua anak. Mungkin itu karena
binatang itu sudah tidak bisa dilihat lagi keberadaannya seperti halnya
binatang-binatang lain yang bisa di lihat di kebun binatang ,timbullah rasa kepenasaranan yang membuat si kecil
memiliki keasikan tersendiri ketika mengimajinasikannya.
Seperti yang dilakukan si kecil
Khalifah (2y2m). Adanya saja khayalannya ketika Dinosaurus
jadi objek mainnya. Dinosaurus ditembak robot, naik truk, atau dideretkan
dengan binatang lainnya begitu saja. Dengan
melihat taring dan besarnya, Khalifah menganggap Dinosaurus itu binatang super kuat
dan galak. Imajinasi yang membuat saya mesem-mesem jika melihatnya sekaligus senang,
karena itu artinya daya tangkap dan konsentrasi si kecil cukup baik.
Sebaliknya dengan kakaknya
Azka Zahra (5y7m) yang sudah agak
mengerti, imajinasinya sudah di tambah dengan pertanyaan,”Ma, kenapa Dinosaurus
tidak ada anaknya lagi?” atau,”Ma, Dinosaurus itu kan kata mama sudah punah.
Punah itu apa?”Untunglah saya memiliki sebuah
ensiklopedi sederhana yang memuat terjadinya hujan meteor (yang menurut
perkiraan) menjadi penyebab punahnya Dinosaurus.
Bagi saya memberi ruang pada si
kecil untuk berimajinasi dengan mainannya adalah
Thesgora adalah sebuah desa di India dengan angka kematian tertinggi pada
balita yang disebabkan diare. Di sana, seorang
anak bisa hidup mencapai usia 5 tahun adalah hal luar biasa. Ayahnya akan
mengungkapkan rasa syukur dengan cara yang unik, seperti yang dilakukan
Gondappa dalam video di bawah ini;
Dua juta anak-anak di bawah usia
5 tahun di seluruh dunia meninggal karena infeksi diare dan pneumonia. Infeksi
ini dipicu karena kurangnya akses air bersih, fasilitas sanitasi dan pendidikan
kesehatan. Angka kematian ini lebih
besar dibanding kematian yang disebabkan oleh AIDS. Di Indonesia sendiri, dalam setahun ada 50
ribu balita meninggal karena pneumonia dan diare (sumber dari sini
)
Langkah sederhana untuk
mengurangi paparan infeksi diare dan pneumonia adalah dengan cara mencuci
tangan dengan sabun. Mencuci tangan dengan sabun terbukti mengurangi resiko
diare hingga 42-47%. Selain itu, membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun
akan membuat kita terbiasa mempraktikkan perilaku sehat sederhana lainnya
seperti menjaga kebersihan kuku, badan dan lingkungan sekitar.
Ada lima waktu penting di mana
kita harus mencuci tangan dengan sabun yaitu setelah membersihkan pup si kecil (terutama untuk para mama), setelah buang air
besar dan kecil, sebelum makan, sebelum memasak dan menyuapi si kecil.
PBB melalui unicef mengkampanyekan cuci tangan dengan sabun dengan menetapkan tgl 15 oktober sebagai hari
cuci tangan pakai sabun. Di Indonesia peringatan
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) sedunia tahun ini berlangsung di Senayan,
Jakarta pada tgl 20 November dengan di
hadiri Gubenur DKI Jakarta, Joko Widodo (sumber dari sini)
Selama 10 tahun terakhir, sabun Lifebuoy telah berpartisipasi
dalam membantu mencegah kematian akibat diare dan pneumonia dengan mengajarkan anak-anak melakukan tindakan sederhana yaitu mencuci tangan
dengan sabun. Lifebuoy diluncurkan di Inggris oleh Lever Brothers pada tahun
1895, dengan tujuan untuk membasmi wabah kolera. Pada tahun 1917 William Hesketh Lever
dianugerahi gelar Lord Leverhulme atas kontribusinya terhadap pendidikan
kesehatan dan kebersihan.
Jam menunjuk angka 10 ketika kami
tiba di Mall Taman Anggrek dan acara Dancow
Learn and Explore ternyata sudah ramai pengunjung. Tak hanya si kecil yang
terlihat begitu bersemangat juga ayah dan bundanya termasuk kami sekeluarga.
Kaka Azka Zahra (5y) langsung
merengek minta masuk zona binatang berbulu. Antusiasme Azka mengingatkan saya
akan keinginannya memiliki hewan peliharaan di rumah, namun belum kami
kabulkan.
memberi makan kelinci
bersama shaun the sheep :)
Zona Serangga
Masuk ke zona serangga, Azka
nampak tak kalah antusias. Berbeda dengan Khalif (1y7m) yang nampak geli
melihat serangga.
I'am the explorer
kupu-kupu
Zona Binatang Laut
Disini Azka bisa melihat langsung
ikan Nemo yang ternyata kecil berbeda dengan di filmnya yang nampak besar.
“Itu bayi nemo ya, Ma?”
“itu ikan nemo yang sudah besar. Ikan
nemo memang kecil ukurannya.”
meraba bintang laut
Zona Augmented Reality
Di zona ini Khalif yang
nampak takjub melihat tirex, hewan yang selama ini
dikenalnya dari buku ensiklopedi yang kami miliki.
Zona Burung
Di zona ini si kecil bisa melihat
dan menyentuh langsung burung kakatua dan elang yang jinak. Setelah sabar
mengantri akhirnya kami bisa berpose bersama burung-burung cantik ini.
cheessss....
Setiap setelah
memasuki zona eksplorasi si kecil mengisi jurnal kreasi untuk di bawa pulang.
Nonton penampilan spesial dan ikut lomba mewarnai.
Zona
konsultasi Psikologi dan Nutrisi
Anak untuk Bunda
Saya mengantri
kurang lebih satu jam untuk bisa berkonsultasi dengan mba Karin, psikolog yang menjadi narasumber di acara Dancow Learn
and Explore. Sebenarnya saya ingin juga
berbincang dengan ahli nutrisi tapi tak tahan jika harus mengantri satu jam lagi.
antrian di zona konsultasi
Saran saya,
harusnya ada panitia yang mengatur sesi ini dengan memberi batasan pertanyaan
pada penanya mengingat banyak ayah dan bunda yang juga ingin berkonsultasi. Atau
zona ini dibuat menjadi semacam seminar singkat sehingga semua ayah bunda bisa
ikut mendengarkan tanpa perlu mengantri karena toh masalah anak khas dan hampir
mirip satu sama lain.
psikolog
ahli nutrisi
Hari semakin
siang, pengunjung Dancow Learn and Explore makin ramai.
semakin siang semakin ramai
Sementara kami pun
mulai kelelahan dan lapar, jadilah kami memutuskan makan lalu pulang tak
menunggu door prize berhadiah gadget yang menggiurkan. Yang pasti kepuasan yang terlihat di wajah kedua si kecil kami cukup membayar kelelahan ini. Dan saya yakin keduanya belajar banyak hal hari itu.
Ehm, seperti kelelahan dan rasa lapar bukan hanya di rasakan kami juga sheep ini :)
Banyak orang bilang Azka Zahra (5
thn) putri kami tomboy, karena suka mencoba memanjat pohon, naik sepeda sukanya
ngebut, berani mengungkapkan keinginannya,ekspresinya lepas, percaya diri, selalu ingin menonjol, dan berani. Padahal
menurut saya Azka melakukan hal yang seharusnya dilakukan semua anak, baik
laki-laki atau perempuan.Cerminan anak
yang selalu ingin tahu dan bebas.
Playing is the beginning knowledge adalah filosofi yang saya
terapkan pada si kecil. yap, bermain
adalah cara belajar paling menyenangkan untuk anak. Membiarkan anak bereksplorasi dan mengenal alam bebas adalah
cara memberinya kesempatan bermain sekaligus belajar terlebih diusiagolden
age nya (1 – 5 tahun). Seperti yang kami lakukan pada si kecil kami. Mendampinginya
saat ingin mencoba memanjat atau main hujan-hujanan.
Atau mengajak mereka ke tempat wisata edukatif seperti
kebun binatang. Salah satu kegiatan favorit si kecil adalah memberi
makan rusa-rusa yang ada di Istana Presiden Bogor.
Saya memang tidak membatasi ruang
gerak Azka dan Khalif saat bermain dengan syarat selalu di dampingi karena menurut buku-buku
parenting yang saya baca saat anak bereksplorasi di alam bebas ia belajar memahami
sesuatu dan dalam waktu bersamaan kecerdasan majemuknya terasah. Anak akan
mengerahkan seluruh kemampuan fisiknya (berjalan, berlari, melompat,
mengjangkau atau mencoba memanjat) untuk memuaskan keingintahuan terhadap hal
baru yang dilihatnya. Dengan panca inderanya anak akan mencerna beragam
fenomena alam (terik matahari, angin, proses pergantian hari dsb) dan interaksinya dengan mahluk hidup lain,
tumbuhan dan hewan, akan membuat anak belajar peduli.
Ketika rasa ingin tahunya
terpuaskan dan anak merasa jadi serba tahu, rasa percaya dirinya akan
bertambah.
Protektif tapi Proporsional
Walaupun tidak semua, beberapa
orangtua melarang anaknya bermain di alam bebas dengan alasan keamanan.
Khawatir jatuh, kotor, kena kuman dst. Ketakutan yang juga saya alami namun
saya tahu jika terus menerus di larang ini itu rasa ingin tahu dan imajinasi si
kecil akan tumpul. Sebab itu saya mendukung eksplorasi si kecil dengan cara mengawasi dan mendampingi saat ia bermain di alam bebas.
Seandainya Bunda mengajak anak ke
kebun binatang lalu dia ingin mendekati binatang yang baru dilihatnya, apa yang
Bunda lakukan? Kita coba lihat video berikut ini yuk....
Dukung Anak Bereksplorasi
Yang dibutuhkan anak kelak untuk
mencapai kesuksesan dalam hidup bukan hanya kecerdasan kognitif yaitu
kecerdasan yang bisa diukur dengan angka seperti membaca atau berhitung.Kecerdasan yang tidak kalah penting adalah
kecerdasan kognisi yaitu kecerdasan yang
tidak bisa diukur dengan angka diantaranya rasa kepercayaan diri, mudah bergaul, kreatif dan berjiwa pemimpin. Kecerdasan yang kelak menentukan kesiapan anak menghadapi masa depan (anak life ready) han harus dimiliki dan diasah sejak dini. dan kecerdasan kognisi ini di dapat anak ketika bereksplorasi di alam bebas.
Mengutif psikolog Ratih Ibrahim, anak life ready adalah anak yang memiliki kompetensi individual yang unggul seperti memiliki pertumbuhan fisik optimal, perkembangan kognitif yang signifikan serta perkembangan kecerdasan emosi dan interpersonal. Dan setiap orantua bisa mengarahkan anak untuk menjadi anak life ready, dengan memberikan nutrisi serat gizi yang baik dan pola asuh yang bagus.
Let’s Learn dan Explore
Berangkat dari kepedulian bahwa anak butuh melakukan eksplorasi agar menjadi
anak life ready. Dancow membuat sebuah
event bertajuk DANCOW Learn & Explore,
4D Augmented Reality Experience Terbesar di Indonesia, yang akan
diselenggarakan tepat pada saat liburan sekolah yaitu tanggal 6-7 Juli
2013 di Mall Taman Anggrek Jakarta, pukul 10.00-12.00 WIB.
Bagaimana cara Bunda dan si kecil
bisa ikut acara ini?