Pantai M Beach dan Senja Malaka Lampung
Tiba-tiba (liburan) ke Lampung
Ini cerita liburan dadakan tahun lalu. Pak
Suami ada pekerjaan ke Lampung, saya dan anak-anak diajak katanya sekalian
liburan. Gak nolak donk walaupun bukan hari liburan sekolah, jadi kami berangkat jumat, pulang minggu. Kapan lagi coba liburan ke Lampung? Kami hampir tidak
pernah punya rencana jalan-jalan jauh, liburannya kisaran provinsi Jabar,
Banten dan DKI Jakarta. Bukan ga suka
traveling tapi belum memprioritaskan. Kalau anak-anak nyeletuk ingin
jalan-jalan jauh, kami biasanya bilang ya mudah-mudahan ada rejekinya atau
nantilah kalau kamu udah gede, udah kerja mau jalan-jalan kemana aja bisa,
sekarang jalan-jalannya yang sesuai keuangan aja hehehe.
Pantai M Beach Kalinda Lampung |
Belajar dari pengalaman saya dan suami, bisa
kemana-mana setelah kerja, bisa mampir ke kota ini itu (kalau pak suami ke
beberapa negara tetangga juga) karena pekerjaan, ya walaupun judulnya tidak
jalan-jalan tapi acara kantor yang bisa sekalian jalan-jalan.
Pernah punya cita-cita ngajak anak-anak ke Way Kambas Lampung, melihat penangkaran Gajah karena anak-anak di rumah suka baca buku tentang binatang. Sampai di hotel saya cari info tentang Way Kambas dan ternyata ditutup untuk umum sejak tahun, agak kecewa. Akhirnya mencari tempat wisata yang tidak jauh dari hotel sementara pak suami kerja.
Oh ya kami menginap di Hotel Sahid, hotel jadul dan tua, beberapa kamarnya ada yang sudah direnovasi jadi bagus dan modern. Tarif menginap lumayan mahal 400 ribu tapi murah kalau nambah breakfast hanya 35 ribu/orang. Menu breakfastnya memang tidak terlalu istimewa tapi soal rasa enak. Kami memutuskan ganti hotel karena kamar yang kami dapat tidak sesuai difoto, kami dapat kamar yang belum direnovasi. Kami memilih penginapan yang dekat ke pelabuhan Bakauheni (mendekati arah pulang – nyebrang) dan mencari tempat wisata yang pantainya bagus.
Karena waktu kami terbatas maka kami pilih wisata yang deket-dekat penginapan dan pelabuhan Bakauheni.
Pantai Senja Malaka Lampung
Sambil menunggu waktu cek out sementara pak
suami kerja, saya dan anak-anak cari tempat wisata yang dekat penginapan (hotel
sahid) via google dan ketemu Pantai Senja Malaka. Kami sampai pantai Senja Malaka
jam 9 pagi dan sedikit heran karena belum buka, ternyata ramenya sore, sesuai namanya Senja
Malaka, orang ke sini untuk melihat senja. Oh ya walaupun pagi belum buka jika
ada pengunjung akan langsung dibuka. Pantainya terletak di are perumahan
penduduk padat, jalan masuknya hanya muat satu mobil, jadi cukup beresiko macet
jika ke sini saat jam ramai dengan kendaraan roda empat dari dua arah. Atau
mungkin ada jalan alternatif lain yang saya tidak tahu.
Pantainya di luar ekspektasi kami. Kami kira pantai yang landai jadi bisa main ombak di
bibir pantai ternyat bukan. Anak=anak terlihat sedikit kecewa tapi tetap lanjut main
air. Semakin siang air semakin naik (pasang) anak-anak yang tadinya cuma
telanjang kaki jadi nyebur. Jadi paham
kenapa area wisata ini desainnya dengan model jembatan karena semakin menuju
sore air makin tinggi.
Sepanjang jembatan ini spot-spot foto cantik dan tempat duduk untuk menikmati pemandangan laut.
Pantai pasir putih M Beach Kalinda Lampung Timur
Hari kedua kami menginap di Resort Negeri Baru
Kalinda, lebih dekat ke Bakauheni, arah pulang. Harga penginapan jauh lebih murah, kamar
lebih modern dan bersih. Penginapan di sini model pondokan, di dalamnya ada 2
kamar, dapur dan ruang makan. Cocok untuk menginap sekeluarga. Oh yak arena
harganya murah jadi tanpa breakfast ya.
Dari penginapan sini ada banyak wisata pantai,
kami memilih M beach karena baca review dan lihat fotonya di google, pantainya
bersih. Harga tiket 35 ribu perorang, parkir kendaraan roda 4 sepuluh ribu.
Sesuai namanya pasir pantai di sini putih
karena pantai berbayar jumlah mengunjung tidak membludak, kebersihan pantai
cukup terjaga tapi tetap ya tidak bebas sampah. Kesadaran orang untuk buang sampah
pada tempatnya masih kecil.
Ombaknya tidak terlalu besar cukup aman untuk
anak-anak bermain, mungkin karena cuaca hari itu juga cerah.
Penjual makanan di sini tertata rapih dan harganya jelas. Pantai yang sesuai ekpektasi anak-anak, bisa main ombak. Untuk keamanan saat main di pantai sebaiknya menggunakan (sewa) ban atau papan dan mengenakan pakaian renang, karena pakaian renang tidak menyerap air banyak, jadi tetap ringan saat dikenakan. Lengkapi dengan kacamata renang agar kalau kena air mata tidak perih.
Pengalaman pertama naik kapal ferry
Ke Lampung ini jadi pengalaman saya dan anak-anak pertama kalinya naik kappa Ferry. Oh ya kami pilih yang kelas eksekutif jadi sangat nyaman. Ada ruangan berAC dengan kursi yang cukup nyaman tapi selama perjalanan pulang pergi kami duduk di kabin kapal. Kami tidak mau melewatkan pemandangan lautan dan angin sepoi-sepoi.
pertama kali naik kapal ferry, excited |
gini rasa naik kapal ferry hehehe |
Culture Shock dari Jawa ke Lampung
Kami naik kapal ferry dari Merak jam 5 sore sampai lampung sekitar jam 7, kami mengikuti google map menuju hotel dan diarahkan lewat jalan tol. Agak shock karena jalan tolnya sepi dan gelap. Kami mencari pom bensin dengan agak deg-deg an karena cari di map tidak ada pom bensin terdekat di jalan tol, duh kalau sampai mogok di tol yang sepi dan gelap kan horor. Kami cari jalan untuk ke pintu tol terdekat alhamdulillah ketemu, pas ada alfamart kami ambil uang. Ketemu pom bensin lanjut perjalanan menuju hotel, jalanan gelap dan sepi padahal baru jam 8. Esok harinya saya baru tahu ternyata kami melalui jalan tol baru trans Sumatra yang memang masih sepi dan gelap, dan tarif tolnya mahal, menurut supir gocar yang saya tumpangi saat akan ke pantai Senja Malaka (sementara suami kerja saya dan anak-anak ke Pantai).
Saat kami pulang kami menggunakan tol lama, tidak sesepi tol baru, keluar tol kami melalui jalan yang tanpa garis di tengahnya, ini bikin suami kaget karena jalan tanpa garis tengah itu berbahaya.
Susah cari warung tenda/restoran seafood
Sepanjang perjalanan menuju penginapan kedua (hanya satu malam di hotel Sahid) kami mencari tempat makan seafood (saat itu malam jam 7 an) tapi herannya ga nemu. Kami pikir karena daerah pantai akan nemu banyak tenda makanan seafood.
Dua malam di Lampung tidak cukup, kalau ada kesempatan kami ingin ke Lampung lagi.
Tidak ada komentar