Belajar memasak dan memotret makanan dari kontes ke kontes
Blog post ini sekaligus dokumentasi keisengan tapi serius, serius tapi santai ikut lomba-lomba masakan di instagram dan blog.
Ternyata menang kontes masak dan atau motret makanan itu bikin ketagihan ya 😃. Tapi kalau dihitung-hitung, frekuensi kalahnya masih lebih banyak daripada menangnya. Ya walaupun hadiahnya ga gede-gede amat lumayanlah ya buat jajan, masak enak dan beli props foto hehehe.
Kalau menang happy, kalau kalah ya baper. Tapi kebaperan kalah lomba memasak dan
motret ini tidak sebaper ikut lomba blog, mungkin karena lomba blog itu butuh effort yang lebih besar, ngonsep dan
nulisnya berhari-hari, bahkan bisa seminggu, terutama untuk lomba yang
diniatkan menang, kalau faktanya kalah, nah ini bikin baper berhari-hari 😅.
Supaya bapernya tidak berkepanjangan, siapkan
mental untuk kalah, menghibur diri, hitung-hitung belajar nulis, masak dan
motret.
Boleh baca Belajar Food Photography untuk Pemula
Tapi motivasi pertama saya belajar masak dan motret bukan karena kontes sih. Motivasi belajar masak karena si sulung gtm, waktu itu usianya baru 3 tahun, pulang kantor ke gramedia cari buku resep makanan/camilan khusus batita, ternyata resepnya bisa digunakan untuk keseharian camilan/makanan seluruh keluarga, sejak itu suka praktik-praktik resep dari buku. Tahun 2014 kenalan dengan instragram, impian pengen bisa motret cakep yang pernah tersirat di masa remaja (waktu remaja suka baca majalah Hai dan ada rubrik foto kiriman pembaca, sejak itu pengen punya kamera dan bisa motret) muncul lagi. Pilihan jatuh pada makanan karena bisa motret di rumah aja. Maklumlah ya saya jarang halan-halan, bukan ga suka halan-halan tapi budget untuk halan-halan terbatas 😃.
Kenalan dengan instagram jadi kenal akun
uploadkompakan, komunitas belajar memotret. Belajar motret makanan dari member upload
kompakan dengan menerapkan prinsip ATM, amati tiru dan modifikasi. Belajar dari
2014 tapi kemajuan motet makanan saya segitu-gitu aja karena kurang keuyeung kalau orang sunda bilang, istilah pak suami, ga fokus.
Kontes Resep Blue Band
Kontes masak dan motret yang pertama kali saya menangi adalah kontes recook resep kuker no oven yang diadakan Blue Band tahun 2017. Resep sudah disiapkan Blue Band jadi kita hanya recook dan foto hasilnya.
Kuker putri salju |
Saya ikut dua resep, kuker putri salju dan nastar, ini sekaligus jadi pegalaman pertama saya praktik kuker karena selama ini kalau lebaran, pesen kuker sama mamah. Walaupun saat itu saya sudah mulai suka ngoprek di dapur tapi bikin kuker belum tertarik karena terbayang butuh waktu lebih lama daripada memasak.
Membuat nastar untuk pertama kalinya |
Tapi motivasi hadiah mengalahkan keengganan, jadilah mencoba membuat kuker. Apalagi pemenang yang dipilih 10, jadi peluang menang lumayan besar. Hadihnya stand mixer Phillips dan voucher sudexo sebesar 1 juta rupiah. Saat ikut lomba ini saya ga berekspektasi terlalu tinggi, apalagi ini kali pertama membuat kuker jadi begitu menang rasanya surprisenya. Hadiah mixernya saya jual karena di rumah sudah punya mixer, vouchernya dipake jajan dan makan-makan.
Kontes Resep Skippy
Lomba resep Skippy yang saya ikuti lebih dari sekali. Kemenangan pertama lomba resep Skippy yang diadakan sama Blogger Perempuan. Karena lomba diadakan di bulan Ramadan (2019) jadi saya memilih resep kuker kacang.
Terpilih jadi pemenang hiburan dengan hadiah uang tunai 250 ribu dan produk Skippy.
Kuker kacang |
Kemenangan kedua, lomba yang diadakan Skippy
diakun instragramnya sebagai 5 pemenang utama dengan hadiah uang tunai sebesar
250 ribu.
Brownies resep erlina lim |
Lomba Blog Perjalanan Memasak bersama Rinnai
Link blog Rinnai Menemani Perjalanan Belajar Memasak
Kontes Resep Santan Kara
Pemenang favorit di edisi 47 |
Kontes resep dan masak terbanyak yang saya ikuti adalah kontes masak yang diadakan santan KARA, dari 50 periode kontes yang diadakan, saya ikut sekitar 5 periode. Kontes masak dengan durasi terpanjang, kurang lebih 2 tahun kontes masak yang diadakan santan KARA, dengan total
50 periode, setiap periode durasinya 2
minggu, bulan ini masuk periode 50 sekaligus periode terakhir. Deadline
pertengahan Mei jadi buat teman-teman yang mau coba ikutan masih ada waktu nih.
Saya coba ikut lagi, baru upload satu resep, niatnya mau nama 1 resep lagi.
Kontes masak santan Kara ini dimulai tahun 2020
awal pandemi. Saat itu ramai tagar dirumah aja. Para pekerja wfh, ibu-ibu jadi
lebih banyak memasak sendiri daripada beli. tagar di rumah aja jadi salah satu
tagar wajib kontes masak KARA saat itu, periode berikutnya, tagar ini sudah
tidak ada.
Kemenangan pertama kontes santan Kara edisi 9,
sebagai pemenang hiburan hadiahnya produk kara sebanyak satu dus, payung dan
celemek. Saya upload lebih dari 1 resep jadi tidak tahu yang mana yang kepilih
jadi pemenang hiburan hehehe.
Pemenang hiburan periode 9 |
Kemenangan kedua kontes edisi 47, sebagai pemenang favorit hadiahnya uang tunai 300 ribu.
Kontes Blog dan Resep Mondelez dan Kraft
Kontes blog Mondelez diadakan oleh IIDN, selain nulis blog juga recook resep dalam bentuk video, Alhamdulillah jadi pemenang hiburan dengan hadiah hampers.
Lomba blog Kraft diadakan 2x, lomba pertama
kalah dan lumayan bikin baper karena merasa udah totalitas hahaha. Lomba kedua Alhamdulillah
menang juara 3 dengan hadiah uang tunai 500 ribu dan hampers Kraft.
Kontes Blog dan Resep Menu Ramadan Emak-emak Blogger
Ramadan kemarin , begitu pengumuman udah
diniatin mau ikutan dan ingin menang, jadi usaha maksimal dengan bikin reels
resep heuheu. Peserta tidak terlalu banyak, jadi peluang memang besar.
Alhamdulillah juara 2 dengan hadiah uang tunai 300 ribu.
Boleh baca Kreasi es kelapa muda untuk tajil
Boleh baca Resep gyoza dan dimsum ayam
Boleh baca Resep nastar dan biji ketapang
Boleh baca Resep opor ayam dan dendeng balado
Yang harus diperhatikan saat ikut kontes masak dan motret makanan
Ketika berniat ikut kontes, pasti ada keinginan menang, begitu pula saya. Dari pengalaman kalah saya banyak belajar gimana supaya menarik perhatian juri dan jadi pemenang. Penarik perhatian pertama foto, karena itu yang akan terlihat juri sebelum baca caption atau resep, jadi usahakan foto jelas (ga blur).
1. Foto menarik dan rapih. Jika foto dengan produk, produk harus terlihat
jelas, tidak blur atau logo/tulisan brand terpotong. Berikut hal yang harus diperhatikan ketika
mengikuti kontes masak dan atau motret makanan;
2. Perhatikan ketentuan lomba. Saat upload foto,
pastikan tagar dan semua persyaratan seperti mention atau tag sesuai ketentuan. Salah hastag bisa tidak terdeteksi juri dan karya kita lolos dari penilaian. Ini pernah saya alami, foto ga keintip juri karena salah hastag, walaupun belum tentu memang tapi kan rasanya sia-sia hikhiks
3. Perhatikan konsep dan tema lomba. Tema dan
konsep lomba sedikit banyak berpengaruh pada resep yang dilirik juri. Misal
jika tema lebaran/ramadan, pilih resep yang khas ramadan dan lebaran. Jika tema
makanan tradisional atau daerah, pilih makanan yang memang khas daerah
tertentu.
4. Jika tantangan adalah kreasi resep kreasi
sendiri, pastikan resep modifikasi hasil karya kita unik. Misal yang sempat
viral baru-baru ini, bakwan ala chef, resep dasarnya bakwan sayuran tapi
ditambah potongan sosis jadi hal unik dan beda.
5. Jika lomba masak adalah Recook biasanya
kualitas foto jadi penilaian utama.
6. Menentukan konsep foto. Setelah memutuskan mau masak apa buat kontes, mulai rancang juga konsep fotonya jangan sampai ketika makanan matang masih bingung mau fotonya gimana (angel, stylish dsb), karena beberapa makanan jika dingin atau lama, saat dipotret warnanya berubah, tidak fresh, lebih layu jika ada sayuran kecuali teman-teman punya trik photography profesional untuk menyiasati ini.
Tantangan mengikuti kontes masak dan motret makanan
Tantangan mengikuti kontes masak dan motret makanan saat ini adalah makin banyaknya saingan terutama saingan dari para suhu food photography. Beberapa suhu food photography yang rajin ikut kontes resep masak dan motret adalah mba Puji Hamzah , Nunung Nurosyiah, Lia Joen dsb, pokoknya banyak, member-member upload kompakan yang udah ciamik hasil fotonya. Dan mereka langganan menang.
Jujurly, suka jiper duluan kalau mau ikut kontes foto resep dan makanan dan mereka ikutan heuheu. Tapi rejeki ga akan tertukar, jadi coba aja dulu…
Untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan melatih skil
memotret dan rajin masak. Ya biar ga boros kan enaknya masakan sendiri
sehari-hari aja yang dipotret.
Malu memulai?
Duh malu mau ikut kontes foto, ada yang kepikiran seperti itu? Sama tapi kalau menuruti malu kapan mulainya. Oh ya foto untuk kontes sekalian juga foto untuk upload di shutterstock atau microstock tapi produk lomba jangan disertakan, ya siapa tahu laku di shutterstock iya kan hehehe.
Fotonya bagus bagus. Suka ngeliat foto makanan yang aestetik. Kadang kalau ikut lomba blog dan diniati menang terus realisasinya nggak menang, suka bikin kesel tapi tetep semangat. Kalau aku ikutan lomba blog, niat dan nothing to lose aja 😁
BalasHapuswah keren ini, pintar masak dan harus tahu bgmn cara foto yang menarik ya
BalasHapusHai mbak RIna yang kece! Wah, banyak ya menangin lomba blog maupun foto :) Keren2 deh semua. Pantesan sering latihan memotret sih ya, lama2 jadi terbiasa. Hasilnya luar biasa cantik deh, alhamdulillaah juara. Syarat dan ketentuan lomba memang wajib diperhatikan jangan sampai terlewat. Kapan2 coba ah ikutan kontes foto biar bisa menang kayak mbak Rina :)
BalasHapusSaya pengagum foto-foto keren, termasuk foto-foto Mbak Rina. Kalau mau memotret sendiri kok rasanya gak punya sense yang bagus ... masih harus belajar yang sangat banyak saya :)
BalasHapusMba Rina mah totalitas bangeettt
BalasHapusSelain bakat foto, bakat bikin konten, bakat nguter juga masih bersemayam dalam kalbu ye kan :)
Alhamdulillah, rezeki cetharr menggelegar dari foto2 makanan ya mbaaa
Wahh hasil fotonya bagus-bagus mbak Rina, emang harus terus update dn terus belajar ya. Biar bisa ahli seperti mbak. hhe
BalasHapusBisa masak, bisa motret yah udah kayaknya udah modal bakalan menang kontes yah. Tinggal sering2 nyari info lomba aja nih , hehehe. Semoga menang terus yah dan selalu ada ide2 baru
BalasHapusSemua emang perlu proses ya. Tapi salut emang sama Teh Rina yang selalu upgrade diri demi kemajuan dan hasil yg maksimal. Saya ikut menyerap ilmunya ya
BalasHapusKak Rina juara bangeett..
BalasHapusTidak hanya konten food photography, tapi juga konten lain yang memberikan insight pengalaman pribadi, selalu mengena di hati.
Seneng banget dapet tips agar menang lomba.
Semoga menular menular menular, aamiin~
Keren nih Mba Rina, persisten banget terus bikin foto masakan dan mengikuti berbagai lomba. Beberapa kali aku juga melakukan ATM gitu mba, tapi kok ya masih gitu-gitu aja ya fotoku hehehe...
BalasHapusInspiratif mba rina, liat fotonya kece-kece yang bikin menagn dan menarik karena terlihat menggoda ya...pengen icip2 masakan dan komposisi fotonya,..
BalasHapusFotografi makanan ini buat saya termasuk yang challenging banget Mak kalau dibandingin dengan tipe fotografi lainnya. Stylingnya itu agak tricky karena kalau salah properti dan penempatan lighting bisa bikin hasil akhirnya nggak oke dan nggak menggugah selera makan. Tapi tetep lebih susah bagian masaknya sih kalau buat saya wkwkwkwk
BalasHapus