Ngobrolin Usaha dan Harga Tanaman Hias Hits
Sejujurnya sebagai pedagang tanaman (anggrek dan tanaman hias) online sejak tahun 2017 di market place Tokopedia dan Instagram Anggrek.Hias, baru kali ini saya merasakan eforia jadi pedagang tanaman dan penggemar tanaman, mungkin efek plantdemi,
Banyak orang yang posting tanaman di media sosial dan pembeli yang ingin datang langsung ke kebun, menjadi penyemangat buat tambah koleksi tanaman yang dijual dan bebenah kebun. Dulu sempat insecure kalau ada yang komentar ; Mending nanam sayuran hidroponik, mending nanam tanaman yang bisa dimakan, bermanfaat. Sekarang, hempaskan! Fokus pada jualan biar transaksi jalan terus 😍.
Menanggapi pertanyaan beberapa teman ;
Benar ga Rin ada
tanaman harganya jutaan?
Kayak gimana sih
tanamannya?
Emang ada yang beli tanaman
harganya jutaan?
Sejak new normal tanaman jadi mahal ya?
Boleh baca Tips Menanam dan Merawat Anggrek untuk Pemula
Teman-teman tahu dong berita yang beberapa
waktu lalu viral, soal tanaman janda bolong atau Monstera Adansonii yang
dihargai puluhan juta. Berita yang membuat pedagang tanaman hias keheranan karena realitanya Monstera adansonii harganya
kisaran 15 ribu dalam kemasan polybag di lapak tanaman hias dengan kondisi tanaman belum berakar, baru distek. Jadi berita yang menyebutkan Monstera adansonii
atau di Indonesia dikenal dengan nama tanaman Janda Bolong adalah Hoax.
Monstera Adansonii |
Kebenarannya, Monstera yang harganya jutaan rupiah dan bentuk daunnya bolong juga
adalah Monstera obliqua. Tapi harga jutaan itu kalau kondisi tanaman udah ok. Kalau baru anakan dan masih kecil tidak sampai jutaan rupiah. Kenapa mahal? Karena tanaman ini langka di habitat aslinya dan peredarannya
dibatasi. Beginilah kalau beritanya ditulis wartawan dengan modal dasar katanya,
ga nanya-nanya ke tukang
tanaman atau planter yang udah ekspert. Padahal udah jaman sosmed, mudah banget
mencari narasumber ahli. Tanaman serupa jabon lain yang mahal adalah monstera aculata.
Setelah berita itu menyebar dan membuat
kehebohan, istilah monkey business pun dikaitkan
dengan bisnis tanaman hias. Yang berargumen pakar bisnis (katanya) tapi ga
pernah ngobrol sama objek yang diwacanakan yaitu tukang tanaman atau kolektor
tanaman.
Kok bisa tanaman harganya sampai jutaan rupiah?
Monstera oblique bukan satu-satunya tanaman
yang harganya jutaan rupiah, Monstera varigata selembar daunnya
dihargai sekitar 2 juta rupiah begitupun Philodendron milano. Kalau si philo melano masih ada yang harganya kisaran
300K tapi ukuran daun seukuran daun sirih
gading hehehe.
Berikut perbandingan Philodendron milano harga
selembar daunnya 1 juta rupiah dan 300 ribu rupiah.
Philodendrom melanocrysum |
Melano versi ekonomis😀 |
Bisa ketebakkan kenapa yang besar mahal?
Karena butuh waktu bertahun-tahun agar Philo Milano 300 an ribu bisa seperti
yang harganya sejuta. Butuh perawatan bertahun-tahun, butuh ganti media tanam, butuh polesan
mengkilap daun, butuh pupuk, butuh disiram dsb. Jadi sesuai effort. Walaupun
bisa diperbanyak dengan cara distek pertumbuhannya tidak secepat sirih gading,
ini juga yang membuat si Melano mahal.
Jadi tanaman mahal itu tergantung ukuran dan jumlah daun juga.
Varigata merujuk pada jenis tanaman yang warnanya bervariasi dalam satu pohon, umumnya hijau jadi campur putih, ada yang umumnya hijau varigatanya kekuningan.
Kenapa tanaman jenis varigata (apapun jenisnya) lebih mahal? Karena langka, keunikan ini terjadi secara alami karena kelainan genetik pada tanaman, dalam sekian ribu tanaman berjenis sama mungkin hanya satu dua yang muncul varigata. Dan tanpa perawatan tepat kevarigataannya bisa hilang aliasnya kembali ke warna asal, misal harusnya putih hijau, jadi hijau lagi semua. Kalau pun tanaman ini diperbanyak, butuh waktu lama jadi keberadaannya terbatas.
Untuk tanaman
Monstera jenis varigata jauh sebelum
pandemi harga perdaunnya sudah mencapai ratusan ribu.
Momon varigata |
Salah satu tanaman ngehit saat ini adalah Monstera deliciosa borgosiana, harga perdaun kisaran 50 sampai 100 ribu rupiah. Tiga tahun lalu harganya 30 ribu satu pohon 3 daun, seiring waktu harganya naik terus karena banyak peminat, jadi sebelum pandemi harga si momon udah naik terus walaupun dikit-dikit.
Salah satu monstera delisiosa koleksi toko saya anggrek.hias yang diadopsi blogger dan founder Blogger Perempuan, mba Shinta Ries.
Boleh baca Dekorasi Ruangan dengan Tanaman
Tidak semua tanaman hias hits mahal
Tidak semua tanaman hias hits mahal, beragam jenis keladi, sansiviera, beberapa jenis philodendron harganya masih ramah di kantong. Tanaman murah dengan perawatan tepat, cover dengan pot bagus, akan terlihat waw. Caladium bisa di dapat dengan harga kisaran 20 ribuan tapi dengan kondisi tanaman masih layu, jumlah daun sedikit, daun ada yang sobek. Jika caladium sudah rawatan alias pajang able, daun bagus, tidak layu harganya bisa naik hingga 3 kali lipatnya. Itu sebabnya harga tanaman di lapak tanaman hias pinggir jalan dan toko (online ataupun offline) tanaman hias beda, yang harganya mahal biasanya sudah pajang able dan media tanam diganti dengan media tanam higienis (bukan sekam mentah campur tanah merah yang basah).
Tanaman hias ramah dompet |
Bisnis tanaman hias mongkey business?
Di jaman internet ini kayaknya sulit membuat monkey business karena siapapun bisa menjual produknya secara langsung ke konsumen, beda dengan jaman dulu akses untuk menjual sesuatu perlu modal tempat dsb. Sekarang jualan bisa via wa, maket place dan media sosial, jadi pedagang tanaman lapak dan petani pun bisa menjual tanamannya ke beragam pembeli dengan harga bersaing.
Apa harga tanaman hias mahal akan turun?
Philodendron Gloriosum |
Mungkin saja tapi kapannya masih menjadi
pertanyaan. Tapi menurut saya sih tanaman mahal saat ini kalau pun turun
harganya tidak ada seperti gelombang cinta yang akhirnya hampir tidak ada
harganya. Mungkin akan seperti tanaman aglonema walapun sempat turun tapi masih
ada peminat dan harganya tidak jatuh banget, jenis yang mahal tetap mahal
diantara tanaman hias lain.
Tanaman hias sekedar trend?
Jauh sebelum pandemi tanaman hias sudah menjadi
trend di luar negeri, saya tahu karena mengikuti banyak akun planter luar negeri
semenjak jualan. Biasanya saya stalking dengan hastag urbanjungle, plantparent, dsb untuk melihat foto tanaman dan orang selfie dengan tanaman yang kece.
Di Indonesia trend dimulai sejak new normal saat orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, mencari kegiatan untuk melepas kejenuhan.
Apa setelah pandemi berakhir trend ini akan berakhir? Apa strategi saya sebagai pedagang tanaman hias agar tetap survive jika trend berakhir? Sstt, masih rahasia.
Mahal itu relatif
“Tanaman hias mahal gitu kok ada yang beli. Apa
ga sayang uangnya mending buat sedekah.”
Buat yang ga punya duit seperti saya ya mahal
beli tanaman yang harganya jutaan.
Sebagai pedagang tanaman aja saya belum punya lho monstera varigata, ga kebeli 😅
Tapi buat yang banyak duit harga segitu ya receh. Apalagi yang beli tanaman jutaan itu biasanya yang biasa belanja tas kremes atau yang biasa travelingnya ke LN. Nah karena selama pandemi mereka jarang jalan-jalan, ga beli tas karena dirumah aja, ya mereka beli tanaman buat hiburannya, buat stress release.
Tanaman kebun/hutan kok dijual mahal
Tanaman kebun homalomena |
Sering banget dengar komentar,”Tanaman gitu kok
dijual, mahal lagi. Ga dibagi-bagi aja.”
Buat pedagang tanaman hias ada effort yang
dikeluarkan buat menjual tanaman, waktu merawat biar tanaman begitu dibeli pajang able, daun perlu dilap untuk jenis tertentu, pot, media tanam, pupuk, air untuk nyiram
dll. Dan para pengemul tanaman ini yang mencarinya ke kebun-kebun, butuh tenaga
dan waktu tidak sedikit.
Oh ya semua tanaman asalnya tumbuh liar dan sekarang tidak semua tanaman liar yang tumbuh di kebun atau hutan
bisa diambil sembarangan. Misal Pletycerium atau tanduk rusa yang tumbuh liar
menempel di pohon besar di hutan, sekarang dibatasi pengambilannya, jadi sejak
beberapa tahun lalu di Cianjur dan Sukabumi, tanaman ini sudah dibudidayakan,
jadi yang kita beli sekarang hasil budidaya, ga ambil gratisan di hutan
lagi tapi dirawat walaupun caranya masih alami, dengan ditempelan di pohon
besar sampai beranak pinak.
Mengintip koleksi tanaman hias di anggrek hias
Apa semua jenis tanaman hias yang lagi hits itu
ada di kebun anggrek.hias? Tidak. Pengennya sih iya tapi modal belum cukup
hehehe. Yang pasti harga tanaman di anggrek hias masih ramah di kantong, ada
kenaikan dari sebelum pandemi tapi ga fantastis.
Boleh intip koleksi tanaman anggrek hias di
instagram Anggrek.Hias atau Diawan Tokopedia.
Pemesanan online bisa diantar gosend untuk wilayah Jakarta,
Tangerang dan Depok. Keuntungan beli
langsung di kebun, kondisi tanaman segar, dan bisa selfie di kebun anggrek
douglas.
Tanaman favorit dengan harga menengah seperti Monstera borgosiana, beragam philodenron, ada dengan harga bersahabat, ada kenakaikan dari sebelum pandemi tapi naiknya wajar.
Teman-teman, adakah yang suka tanaman juga? Apa nih tanaman favorit teman-teman.
*Tulisan berdasarkan pengalaman, pengamatan, obrolan dan baca curhat pedagang tanaman
Mak Rinaaa dirimu sungguh luar biasaaa
BalasHapusMenjalankan multi peran dgn tangguh dan bersungguh-sungguh
Kece khanmaeennn
Mendidik anak, jualan tanaman hias, ngeblog... Aku padamuuuu!
wah jadi mbak rina yang punya IG anggrek.hias yaaa.. ih jadi pengen ikutan beli jugaaa.. hiihihiiii. Langsung meluncur ke IG-nya aaaahhhh
BalasHapusTernyata mbak Rina udah lama banget jual tanaman ya.
BalasHapusBener2 pandemi ini bikin orang jadi plantdemi, hehe...
Di rumah Mami saya dan Mama Mertua saya padahal udah sejak dulu rimbun dengan aneka tanaman termasuk yang lagi hits akhir2 ini.
Bisnis tanaman hias ini cukup menjanjikan ya, Mbak. Sejak bunga2 keladi trend mertuaku untung banyak dia. Kebetulan dia udah menanam bermacam-macam bunga sejak lama, nah pas sekarang lagi ramai dia panen deh. Hahaha. Ga nyangka banget katanya. Ternyata hobi bisa juga jadi investasi.
BalasHapusEmang ya, Mba.. kalau ga pernah ngerawat tanaman ngomongnya enteng banget. Tanaman hutan kok mahal.. dibagi2 aja.. iiih padahal semua yg mahal pasti ada effortnya. Kalau merasa murah ya harus ngerawat sendiri. Kayak saya.. apapun tanamannya walau murah saya bilang mahal, karena saya ga bisa ngerawat tanaman. Xixixi..
BalasHapusAku bukan kolektor tanaman hias sih, tapi suka banget kalau ngeliat yang hijau - hijau begini.
BalasHapuswah iya ya, saat ini banyak banget tanaman hias yg lagi hits...klo aq lebih suka ke tanaman toga dan sayur, hehe
BalasHapusMbaa, aku sungguh nggak telaten sepertimu mba. Nyerah banget deh. Hhaha. Salut deh liat mba Rina telaten. Laris jualannya mba. Tanamanya juga sehat sehat
BalasHapusSejak pandemi merebak, gak lama kemudian, feed IG saya penuh oleh aneka tanaman cantik Mbak. Teman-teman melokoni hobi baru dan mereka serius dengan tanaman-tanaman tersebut sekalipun pemula. Jadinya adem mata tiap pagi disuguhi aneka tanaman cantik, mulai dari bunga sampai daun :)
BalasHapusMbak Rina aku seneng banget baca artikel ini, jadi semacam tercerahkan. Aku sendiri nggak termasuk pencinta tanaman sih, hanya saja di rumah ada beberapa tanaman model sirih gading, wijayakusuma, fairy lily, dan tanaman lain yang nggak usah dirawat tapi tumbuh sendiri hehe. Untuk si keladi dan aglonema itu ternyata di kebon sebelah rumah ada , jadi pas tau lagi ngehits aku ambil dan tanam di pot. Terus suamiku komen dong "halah tanaman liar kok dipot" gak tau dia rupanya kalau lagi hits hehe.
BalasHapusAhey.. seneng bacanya.. yang lagi hits dan ada arikelnya tuh kadang buat aku penasaran untuk mengetahuinya.. dan ternyata memang situasi saat ini bisa tetap healing dengan tanaman hias salah satunya ya mbak
BalasHapusWah salut sama Mbak Rina, temanku juga sudah lama jualan tanaman hias dan masa pandemi sekarang makin merasakan berkah dan manisnya bisnis ini...semoga laris manis ya mbak
BalasHapusiyaa sekarang bunga-bungna yang dulu biasa aja bertebaran di rumah waktu masih sekolah jadi banyak dicarii. dan memang begitu dirawat malah menjadi lebih bagus dan subur ya kelihatannya. lebih bernilai dibanding saaat tumbuh liar.
BalasHapusApapun ya mba pandemi ini jadi banyak ide kegiatan yg menghasilkan cuan sama nih bbrp tetangga ku juga jadi jualan pohon
BalasHapusCakep-cakep mba tanemannya, sukaa. Kalau ibuku lihat pasti pengen beli nih
BalasHapusPandemi membawa rezeki bagi peminat taaman hias yang memang gemar bercocok tanam. Saya mungkin segelintir orang yang memilih jadi penikmati saja. hehe
BalasHapusDuuh harganya bikin ngiler. Ini bisa ga bayar SPP dan kursus anak pake daun monstera 😄😄😄😄
BalasHapusPedagang tanaman lagi panen zaman now ya mbak hehe.
BalasHapusAku pribadi bukan penggemar tanaman hias, aku suka tanaman yang bisa dimanfaatkan buahnya gtu2 atau tanaman sayuran. Cuma suka aja sih liat ijo2 tanaman hias ini hehe
Setuju.
BalasHapusMerawat tanaman dengan sepenuh cinta hanya bisa dirasakan oleh sesama yang memiliki hobi yang sama.
Mahal sungguh relatif dan bagi yang hobi, ini pasti menyenangkan sekali.
Memelihara tanaman langka yang cantik.
suhuuuuu mbak rina telaten bangettt emang merawat tanaman hias. aku terkaget-kaget
BalasHapussecara emang ga terlalu suka bunga2an gitu
tapi pandemi laris manis ya mba rina alhamdulillah
jadi inget kemaren ada yang nuker tanaman 1 pot sama mobil, betul kata mba rina buat yang kaya beli tanaman jutaan itu retceh hihi
BalasHapussukses ya buat tanemannya mba, telatennya, jadi inget tanaman anggrek dirumah belum berbunga bunga, setia menanti ^_^