Aneka Olahan Buah Pala, oleh - oleh khas kota Bogor buatan Kelompok Wanita Tani kampung Buntar Muarasari
Bogor.
Jelajah Gizi hari kedua kami
mengunjungi Kelompok Wanita Tani kampung Buntar Muarasari Bogor. Sesuai tema Jelajah Gizi hari ke-2 yaitu melihat langsung proses pengolahan pangan. Kelompok
Wanita Tani di sini mengolah buah pala menjadi beragam makanan dan minuman sebagai
oleh – oleh khas kota Bogor dengan merk Mysari.
Keseruan Jelajah Gizi Bogor 2019 secara lengkap bisa baca di Jelajah Gizi Bogor 2019, Aksi Kita Menentukan Masa Depan
Keseruan Jelajah Gizi Bogor 2019 secara lengkap bisa baca di Jelajah Gizi Bogor 2019, Aksi Kita Menentukan Masa Depan
Foto dokumentasi Dadang Trippo |
Beberapa produk olahan pala KWT
kampung Buntar Muarasari adalah permen pala, sirup pala, minuman pala dan
manisan pala basah.
Peserta Jelajah Gizi diajak melihat langsung proses pembuatan permen pala.
Peserta Jelajah Gizi diajak melihat langsung proses pembuatan permen pala.
Membuat permen pala Foto dokumentasi pribadi/rinasusanti |
Pada kunjungan ini Prof Ahmad
Sulaeman, pakar gizi dan keamanan pangan IPB, yang menjadi narasumber selama Jelajah Gizi berlangsung, memaparkan Indonesia adalah menyumbang
60% kebutuhan pala dunia, dua kota di Jawa Barat pengekspor biji pala adalah
Bogor dan Sukabumi. Minyak dari biji pala digunakan untuk berbagai macam
campuran dari parfum hingga minuman. Itu sebabnya biji pala dihargai cukup
tinggi dan diekspor. Daging buah pala mengandung banyak serat dan dapat mengobati Insomnia, lanjut Prof. Ahmad.
Baca juga Jelajah Gizi Bogor 2019; Empat Kuliner Legendaris Kota Bogor
Pala sebagai salah satu komoditi rempah Indonesia sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pala menjadi salah satu rempah yang menarik para kolonial menguasai Indonesia.
Olahan pala KWT sudah dijual di toko oleh – oleh kota Bogor, seperti di toko Rain Cake, Green Garden Shop Kebun Raya Bogor, Transmart dan resto Taman Koleksi IPB. Dijual secara online di Bukalapak dan Shopee dengan nama toko Mysari.
Pala sebagai salah satu komoditi rempah Indonesia sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pala menjadi salah satu rempah yang menarik para kolonial menguasai Indonesia.
Olahan pala KWT sudah dijual di toko oleh – oleh kota Bogor, seperti di toko Rain Cake, Green Garden Shop Kebun Raya Bogor, Transmart dan resto Taman Koleksi IPB. Dijual secara online di Bukalapak dan Shopee dengan nama toko Mysari.
Awal mula terbentuknya Kelompok Wanita Tani Kampung Buntar Muarasari
Foto dokumentasi pribadi |
Menanam buah pala kemudian memisahkan bijinya untuk dijual
sudah menjadi salah satu mata pencaharian warga kampung Buntar sejak dulu. Sedangkan
daging buahnya sendiri kurang dimanfaatkan, lebih sering terbuang karena tidak
bisa dijual, rasanya kecut.
Sebagai buah walaupun rasanya kecut, daging buah pala diyakini masyarakat sekitar memiliki khasiat untuk kesehatan salah satunya mengobati insomnia (susah tidur). Caranya dengan merendam irisan buah pala dalam air matang, beri gula lalu diamkan beberapa sebelum diminum, rasanya manis, asam, segar, diminum dalam keadaan dingin – diberi es, lebih enak. Efeknya cocok untuk orang yang susah tidur karena kelelahan atau banyak pikiran. Walaupun memiliki khasiat ‘menenangkan’ buah pala tidak bersifat psikotropika. Hal ini dibenarkan Prof. Ahmad Sulaeman.
Sebagai buah walaupun rasanya kecut, daging buah pala diyakini masyarakat sekitar memiliki khasiat untuk kesehatan salah satunya mengobati insomnia (susah tidur). Caranya dengan merendam irisan buah pala dalam air matang, beri gula lalu diamkan beberapa sebelum diminum, rasanya manis, asam, segar, diminum dalam keadaan dingin – diberi es, lebih enak. Efeknya cocok untuk orang yang susah tidur karena kelelahan atau banyak pikiran. Walaupun memiliki khasiat ‘menenangkan’ buah pala tidak bersifat psikotropika. Hal ini dibenarkan Prof. Ahmad Sulaeman.
Warga sini juga biasa memanfaatkan buah pala untuk manisan, tapi jika untuk konsumsi pribadi, mereka sudah bosan, sehingga memilih membuang daging buah pala setelah diambil bijinya.
Keadaan ini membuat Bu Nur
berpikir, bagaimana memanfaatkan daging pala menjadi berdaya jual? Bu Nur dan
rekan – rekannya mencoba mengolah daging buah pala menjadi manisan dan minuman.
Lalu mengikutsertakan olahan palanya dalam lomba P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita menuju
Kelurga Sehat Sejahtera) yang diadakan
kota Bogor.
Memenuhi standar keamanan pangan
Tak disangka Bu Nur mewakili
kampung Buntar mendapat juara pertama dilomba P2WKSS. Sejak itu bu Nur dan
rekan – rekannya rutin diikutsetakan dalam pelatihan mengenai produk pangan,
dari pengolahan yang baik dan benar, pengemasan dan distribusi. Tak heran
walaupun industri rumahan produk olahan daging buah pala KWT sudah melalui proses pengolahan dan pengemasan
produk yang sesuai standar, sehingga memenuhi standar keamanan pangan (food
safety).
Secara rutin, setahun sekitar 3 kali KWT kampung Buntar mengikuti pameran pangan yang diadakan di kota Bogor yang diadakan Badan Kuliner kota Bogor.
Secara rutin, setahun sekitar 3 kali KWT kampung Buntar mengikuti pameran pangan yang diadakan di kota Bogor yang diadakan Badan Kuliner kota Bogor.
Foto dokumentasi KWT |
Dalam sebulan KWT Buntar mengolah
80 kg buah pala menjadi minuman, sirup,
manisan dan permen pala. Sejauh ini pala di kampung Buntar sudah bisa memehuni
kebutuhan KWT. Ada sekitar 15 ibu – ibu yang aktif di KWT, sisanya karena
kesibukan, memilih tidak terlibat langsung tapi menjual pala mentahnya saja,
tutur bu Nur.
Mendongkrak perekenomian keluarga
Pernah dengar kalimat, perempuan
berdaya keluarga sejahtera? Dikaitkan dengan peran perempuan dalam keluarga
yang kadang dituntut multitasking, ga cuma berurusan dengan dapur, kasur dan
sumur, kalimat itu benar adanya.
Di dorong rasa kagum dan penasaran,
saya berbincang – bincang dengan Bu Nur beberapa hari lalu melalui telepon,
bertanya lebih detail mengenai KWT dan perubahan yang terjadi setelah
terbentuknya KWT di kampung Buntar.
Foto dokumentasi KWT |
Menurut bu Nur, terasa ada
peningkatan ekonomi pada keluarga, dari hasil palanya bu Nur bisa mencukup
kebutuhan sekolah anak – anaknya. Sekolah anak – anak memang gratis tapi kadang
banyak kegiatan ini itu atau membeli buku, yang membutuhkan biaya.
Saya juga bertanya sejauh mana
peran para bapak/suami. Para bapak/suami biasanya membantu di kebun,
membersihkan kebun, memanen buah pala atau menanam/mencangkok pohon pala.
Tertarik mencoba olahan buah pala
oleh – oleh khas Kota Bogor? Boleh langsung kunjungi toko onlinenya di sini atau ke
Bogor langsung, sekalian jalan – jalan hehehe.
Note ; Beberapa foto dalam post blog ini dokumentasi pak Dadang Triippo dan bu Nur KWT, diupload atas seijinnya.
Note ; Beberapa foto dalam post blog ini dokumentasi pak Dadang Triippo dan bu Nur KWT, diupload atas seijinnya.
Tidak ada komentar