Hukum sikat gigi saat puasa. Makan dan minum atau memasukkan sesuatu ke dalam tubuh (jauf) melalui tujuh lubang yang dimiliki tubuh  menjadi salah satu hal yang bisa membatalkan puasa. Bagaimana dengan sikat sikat atau kumur – kumur? Apakah membatalkan puasa?

Dari tausiyah yang pernah saya dengar di masjid, untuk menghindari keraguan – raguan atau kekhawatiran sebaiknya sikat gigi dilakukan sebelum adzan subuh. Tapi bagaimana jika lupa atau saat kita sikat gigi adzan subuh berkumandang? Atau bagaimana jika sikat gigi lagi saat mandi karena sehabis sholat subuh tidur padahal sebelumnya sudah sikat gigi, untuk menghilangkan rasa dan mulut yang tidak enak atau malah bau mulut.

Saya termasuk yang suka melakukan itu jika setelah subuh (setelah gosok gigi juga) terus tidur lagi, bangun tidur mulut rasanya tidak enak, jadi saat mandi gosok gigi lagi agar segar. Walaupun dalam sebuah hadits shahih disebutkan jika bau mulut orang puasa lebih harum di sisi Allah swt daripada kasturi tapi kadang saya suka tidak nyaman dengan bau mulut sendiri hehehe.

Boleh baca Tips Mencegah Bau Mulut Saat Puasa

Imam Nawawi, dalam al-Majmu’, syarah al-Muhadzdzab menjelaskan: 

لو استاك بسواك رطب فانفصل من رطوبته أو خشبه المتشعب شئ وابتلعه افطر بلا خلاف صرح به الفورانى وغيره

Artinya: Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343)

Dari penjelasan di atas kita bisa memahami bahwa menyikat gigi atau memakai siwak yang menyebabkan bulu sikat, bulu siwak, air bahkan pasta gigi tertelanbaik disengaja maupun tidak, dapat membatalkan puasa. Tapi jika tidak tertelan, hanya dimulut kemudian diludahkan tidak batal.

Ehm, memang untuk amannya jika mulut terasa tidak segar padahal pagi hari sudah sikat gigi sebaiknya kumur – kumur seperti wudhu saja.