Mudik tak sekedar pulang, tapi
ungkapan segala bentuk kerinduan dan keinginan berbagi kebahagian dengan orang-orang tercinta di tanah kelahiran.
Tak heran berapa lama pun
kemacetan yang terjadi, mudik tak membuat orang kapok termasuk saya. Begitu
besarnya desakan rasa rindu karena rindu tak cukup diungkapkan dengan kata-kata
atau video call lewat ponsel seperti
halnya senyum, binar mata dan kehangatan pelukan orangtua saat menyambut
kedatangan kita yang tidak tergantikan. Ya, tidak semua hal bisa direkam dengan
kata dan kalimat sama sepertinya halnya sebuah kata yang tidak cukup mewakili
ungkapan perasaan.
Dan ungkapan perasaan itu rasanya
ingin kita rekam dalam ingatan selama mungkin, sayang, seiring waktu secara
otomatis otak akan memilih informasi dan bukan tidak mungkin memori yang ingin
kita ingat seumur hidup hilang.
Merekam Semua Momen Mudik dengan Kamera Ponsel
Dan sebuah fotolah yang bisa
mengabadikannya. Cerita perjalanan mudik tak lengkap jika tidak mengabadikannya
dalam bentuk foto. Karena cerita mudik dari tahun ketahun tak akan pernah sama
walaupun jalan yang kita lalui sama dan orang-orang yang kita temui masih sama.
Kamera ponsel menjadi pilihan untuk mengabadikan momen mudik karena lebih
praktis digunakan dan selalu diletakkan dalam jangkauan. Bahkan kita secara reflek
memfoto saat menangkap momen yang berkesan dan menarik.
Diperjalanan
Perjalanan mudik saya tak
seheroik beberapa teman dan kerabat yang mengalami perjalanan plus macet hingga
puluhan jam. Mudik saya hanya Bandung
dan Jakarta hehehe. Tapi bukan tanpa kesan terlebih setelah 2 tahun terakhir ini perjalanan mudik ke
Bandung lewat tol tidak senyaman dulu, kemacetan berjam-jam terjadi pada saat
akan memasuki tol. Selalu ada cerita berbeda di balik kemacetan.
Tentu saja tak mudah berkompromi
dengan kemacetan tapi harus dinikmati agar sampai rumah Ibu dengan senyum
sumringah. Karena tidak ada yang melebihi kebahagian orangtua selain melihat
anaknya tersenyum bahagia.
Salah satu cara mengusir
kekesalan saat macet adalah dengan selfie. Hal yang terlalu mainstream tapi
cukup ampuh membuat menyunggingkan senyum dan mengalirkan energi positif.
selfie |
candid wajah bete oleh pak suami |
Macet selain menjadi ajang sabar
juga menjadi ajang kita belajar konsisten dengan aturan seperti buang sampah
pada tempatnya. Efek macet yang pernah
saya lihat adalah tumpukan sampah di sepanjang jalan tol saat memasuki tol
Cipularang.
Silaturahmi
Tahun 2009 adalah lebaran terakhir
saya berlebaran bersama Kakek. Yang saya sesalkan, kami tidak membuat foto bersama.
Andaikan saya berfoto saat itu pasti lebih banyak cerita tentang Kakek yang
bisa saya ceritakan untuk anak-anak yang tidak sempat bertemu atau si sulung
yang saat itu masih sangat kecil.
Sejak saat itu saya berusaha
mengabadikan momen mudik bersama orangtua kakek nenek walaupun usia bukan jaminan waktu menutup mata.
Dengan begitu anak-anak akan mengenal mereka.
Jalan-jalan
Mudik tak lengkap tanpa mampir ke
tempat wisata sekitaran kota kelahiran, cara sederhana berbagi kebahagian
dengan orangtua dan membuat anak-anak
dengan dekat mereka.
Kenapa Kamera Ponsel
Saya lebih suka mengabadikan
momen dengan kamera ponsel karena praktis dan foto yang sudah diambil bisa dilihat
kapan saja. Kamera ponsel memudahkan
jika akan mengunggah foto ke media
sosial tapi tentu saja tidak semua foto
saya unggah ke media sosial.
Walaupun kadang memfoto dengan
kamera ponsel tidak selalu membuat saya puas dengan hasilnya. Pada kondisi dan
situasi berbeda hasilnya berbeda, misal, saat pengambilan foto siang hari
terjadi backlight yang membuat hasil
foto kabur karena terlalu banyak cahaya.
Sebaliknya saat mengambil foto malam hari atau sore, karena cahaya kurang
(walaupun sudah menggunakan flash),
hasil foto buram.
Padahal momen istimewa terjadi
tanpa rencana dan bisa datang kapan saja. Tak memilih waktu.
Itu salah satu alasan saya ingin memiliki
ponsel dengan kamera yang lebih bagus.
Terlebih untuk saya sebagai seorang blogger karena kualitas kamera ponsel sama
pentingnya dengan ponsel itu sendiri.
Kenapa Saya Ingin ZenFone 2 Laser ZE550KL?
Kamera ponsel ZenFone 2 Laser
sudah 13MP untuk kamera belakang dan 5MP untuk kamera depan, artinya kualitas
fotonya sangat bagus untuk ukuran ponsel. Di tambah apertur lensa f/2.0 dapat
mengambil foto dengan resolusi tinggi tanpa shutter-lag. Artinya kamera ponsel
ZenFone 2 Laser dapat mengambil foto dengan baik walaupun objek sedang
bergerak.
Selain itu ada 3 kelebihan lain kamera
ponsel ZenFone 2 Laser yaitu;
- 0.03s Light –Speed Photography with Laser Auto-Focus
ZenFone 2
Laser (ZE550KL) dengan teknologi otofokus laser menjadikan gambar lebih jernih.
Mampu menerjemahkan fokus objek foto dalam waktu 0.03 detik dalam kondisi minim
cahaya. Otofokus lasernya dapat memeprcepat foto close up dan memotret objek
yang jaraknya jauh.
- 4 X Lebih Terang dengan Warna yang Detail (kontras)
Tame the
brightness with backlight (Super HDR ) Mode. Teknologi ASUS Pixel Enhancing ini
menghasilkan gambar yang 400% lebih terang dan warna detail yang lebih baik
sehingga kualitas foto terlihat alami walaupun latar cahaya kuat.
- 4 X Lebih Sensitif Cahaya dan Peredam Noise
Mode Low Light
membuat sensitif terhadap cahaya dan meningkatkan kontras warna hingga 400%
hingga foto menjadi jelas dan terang pada kondisi minim cahaya walaupun tanpa flash.
Selain kameranya yang canggih
ZenFone 2 Laser juga memiliki banyak keunggulan lain seperti desainnya yang
ergonomis dan tampilan premium, dengan ketebalan hanya 3.9mm, sehingga nyaman
saat digenggam. ZenFone 2 Laser memiliki kontrol intuitif dengan tombol
belakang sebagai bagian dari desain ergonomis memudahkan saat selfie, mengatur
volume dan pengaturan lainnya sehingga tetap nyaman saat digunakan dengan
tangan kanan atau kiri.
Lebih lengkap mengenai Asus ZenFone 2 Laser bisa dilihat di sini.
Lebih lengkap mengenai Asus ZenFone 2 Laser bisa dilihat di sini.
Itulah cerita mudik saya dan
kamera ponsel yang mengabadikannya. Impiannya pengen punya ZenFone 2 Laser agar
foto-foto yang dihasilkan lebih bagus dan merekam momen lebih detail.
Kamera Ponsel menyimpan banyak cerita. Apalagi selama mudik, maupu momen2 lainnya ^_^
BalasHapusbenar mba ...hp ga ada kamera bisa mati gaya hahahha
HapusHehehe seru ya Mbak mudik. Kalo aku kebanyakan mengabadikan makanan. *_*
BalasHapusklo saya belum siap mental mengabadikan makanan waktu kuliner heuheu ga siap di liatin orang dan dikomentari anak-anak dan pak suami
HapusKlau mudik memang pelepas BETE ya selfie pake HP mba *pengalaman pribadi banget* :p
BalasHapuspilihan mainstream tapi asik :D
HapusSuami saya jg klo macet suka beteee, maunya cepet2 aja pdhl mudik mah ga ada yg macet ya kayanya
BalasHapusresiko mudik macet :)
HapusTerima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.
BalasHapus