Udara yang sejuk, perkebunan
teh dan air panas alam, adalah tiga hal yang menjadi daya tarik Ciater Subang.
Tak heran setiap akhir pekan jalan menuju kemari selalu macet, saat long weekend
lebih macet. Tapi walaupun tahu menuju
Ciater macet, tetap saja ada yang ingin berlibur kesana, salah satunya saya dan
keluarga besar.
Awalnya saya sempat menolak ke
Cianter dengan alasan macet.
“Keun macet mah da usumna,
nikmati weh. Mun teu ayeuna iraha deui.”
Artinya kurang lebih seperti ini,
biarin macet karena memang musim macet,
kalau tidak sekarang kapan lagi.
Iya juga, secara gitu ya,
kapan bisa piknik bareng lagi? Cari waktunya itu lho yang susah, waktu bisa
bareng. Yap, ini ceritanya big family
trip. Selain bersama Mamah dan Bapak juga keempat adik saya. Satu adik saya
bersama suami dan anaknya, tiga adik saya masih bujangan.
Baiklah, mari bermacet-macetan.
Setelah melewati sekitar 4 jam
perjalanan terhitung dari Lembang kami
sampai ke Ciater Subang. Oh ya
sebenarnya ini lanjutan tulisan di sini.
Piknik ini tanpa rencana detail,
jadi kami ke Ciater dan berencana menginap tapi belum memesan penginapan. Kalau bukan musim liburan (waktu itu liburan akhir tahun) tidak masalah ya,lha ini...dan benar saya hotel yang biasa kami inapi, penuh.
Tapi jaman teknologi serba bisa sekarang mah mudah, tinggal googling atau buka traveloka dan cari menginapan kosong, waktu itu musim liburan akhir tahun. Ini tugasnya pak Suami karena dia tidak libur saat saya ke Bandung, dan langsung menuju Ciater dari Jakarta dan karena masih siang, beliaulah yang survey ke beberapa tempat akhirnya kami memilih Lembah Sarimas Hotel & Resort sekalian mencoba penginapan baru selain Sariater yang selalu jadi pilihan jika ke Ciater.
Tapi jaman teknologi serba bisa sekarang mah mudah, tinggal googling atau buka traveloka dan cari menginapan kosong, waktu itu musim liburan akhir tahun. Ini tugasnya pak Suami karena dia tidak libur saat saya ke Bandung, dan langsung menuju Ciater dari Jakarta dan karena masih siang, beliaulah yang survey ke beberapa tempat akhirnya kami memilih Lembah Sarimas Hotel & Resort sekalian mencoba penginapan baru selain Sariater yang selalu jadi pilihan jika ke Ciater.
Keberadaannya cukup mencolok
dengan papan nama yang sangat besar, terlihat dari jalan. Begitu masuk terdapat
mesjid yang cukup besar. Salah satu alasan pak Suami memilih penginapan ini karena mesjidnya bersih dan terawat. Kalau
mesjidnya saja cukup terawat yang lain biasanya ngikutin.
tampak samping |
bagian dalam |
Aih-aih mesjidnya bikin jatuh hati...
Oh ya di belakang mesjid ada kantin dan semacam tenda dengan beberapa gerobak yang menjual jajanan khas seperti baso, mie ayam, siomay, dan produk oleh-oleh Cianter seperti nenas dan alpukat. Alpukatnya beneran alpukat mentega lho, saya ngesel hanya beli empat kg. Sedangkan kantin menjual aneka cemilan kering dan menu yang tidak ada di gerobak seperti nasi goreng dan beragam minuman. Dilengkapi arena bermain seperti ayunan dan taman yang lapang namun rindang. Jadi jika terjebak macet di Ciater dan mau rehat tempat ini bisa jadi pilihan, ada mesjid plus kantin.
Kami menyewa satu paviliun dengan
kamar dua. Ibu-ibu dan anak-anak tidur di kamar, bapak-bapak dan bujang ngampar
begadang. Harga pavilliun yang kami
tempati 800 IDR permalam dengan jatah makan pagi untuk delapan orang. Karena
kami berjumlah 12 orang, sisanya bayar heheh. Worthed lah ya. Eh tapi itu harga
liburan, jika hari biasa bisa setengahnya.
Ekstra bed dikenakan biaya 120 ribu dan untuk bantal 45 ribu.
Resto terdapat di bagian depan tidak jauh dari mesjid.
Selain paviliun dengan dua kamar
tersedia juga yang tiga kamar dan satu kamar. Harga tentu di sesuaikan. Fasilitas
dalam pavilliun standar seperti tv, kulkas, air panas, perlengkapan mandi (sikat
gigi, sabun, shampo) dan handuk sebanyak 4 buah.
Tak usah khawatir jika anak-anak lelah merendam tapi bosan di dalam pavilliun bisa main ayunan, karena di setiap samping atau depan pavilliun ada ayunan, halamannya pun luas, enak untuk anak-anak bermain. Mau main sambil jajan? Tinggal ke kantin depan.
Tak usah khawatir jika anak-anak lelah merendam tapi bosan di dalam pavilliun bisa main ayunan, karena di setiap samping atau depan pavilliun ada ayunan, halamannya pun luas, enak untuk anak-anak bermain. Mau main sambil jajan? Tinggal ke kantin depan.
Sayangnya tidak di sediakan
pemasak air panas. Bisa minta air panas ke pihak hotel, tinggal telepon tapi kan rempong karena bisa sering dan cepat habis karena para bapak dan bujang suka ngopi. Anyway, jadi catatan
kalau mau piknik dan menginap di sini lagi bawa pemasak air panas heuheu.
Kolam renangnya kecil, terdiri dari dua bagian, satu kolam renang air hangat dengan kedalaman 50 cm dengan ukuran kecil, kolam renang sebelahnya air biasa (tidak dingin banget) kedalaman sekitar 1 m. Kolam air hangat lho ya bukan panas dan ini yang membuat kami
rada kecewa hahaha. Standar kami kolam panas di penginapan Sariater. Tapi untuk
ukuran anak-anaknya terutama balita, hangatnya pas. Yang pasti anak-anak betah berenang.
Walaupun hanya satu malam ini adalah liburan berkesan untuk saya karena bisa bareng keluarga besar. Piknik bareng keluarga seru, bareng keluarga besar lebih seruu....
Liburan usai, saatnya kami berpisah....
Liburan usai, saatnya kami berpisah....
Semoga lain waktu bisa piknik bareng lagi *nabung dulu*.
dinikamti aja ya mbak walau macet, yang penting bisa liburan sama keluarga
BalasHapusiya mba klo mikirin macet melulu ga liburan-liburan hehehhe
HapusMBA Rina mirip bapak ya
BalasHapusiya mba diantara kelima anaknya saya paling mirip bapak hehhe
Hapus