making cookies |
Jujur saja menghabiskan waktu seharian di rumah bersama anak-anak itu
melelahkan dan tidak selalu manis, ada kalanya jenuh dan malas untuk menemani
mereka main, inginnya me timee... sementara mereka memiliki banyak energi dan
ide main. Dan dapur adalah salah satu tempat main yang disukai mungkin karena
banyak alat dapur yang bisa di jadikan mainan atau bagi mereka seperti mainan.
Jadi yang membuat saya mencoba praktik kue ini itu seringnya sebagai
ide main anak-anak.
Umur berapa anak ‘aman’ di ajak main di dapur? Menurut pengalaman saya
sih 3 tahun, karena pada usia itu anak udah mulai memahami perintah, bisa di
atur (ga selalu sebenarnya) dan bisa memegang sesuatu dengan baik.
Practical life skills
Dari baca-baca buku dan majalah pengasuhan, ternyata banyak manfaatnya melibatkan anak, termasuk anak usia dini dalam kegiatan keseharian. Tak lain untuk melatih keterampilan kehidupan atau practical life skills. Dan sejak usia dini sebaiknya anak-anak tidak hanya bermain dengan mainannya tapi ‘main’ dalam kegiatan keseharian. Di antaranya melibatkan saat membuat kue atau bento tapi dalam batas aman untuk anak (aman dari panas, benda tajam dsb). Tentu tidak hanya membuat kue bisa juga berkebun, membereskan pakaian setelah di setrika, menyortir belanjaan bulanan berdasarkan tempat, bantu Ayah cuci kendaraan dsb.
Dari baca-baca buku dan majalah pengasuhan, ternyata banyak manfaatnya melibatkan anak, termasuk anak usia dini dalam kegiatan keseharian. Tak lain untuk melatih keterampilan kehidupan atau practical life skills. Dan sejak usia dini sebaiknya anak-anak tidak hanya bermain dengan mainannya tapi ‘main’ dalam kegiatan keseharian. Di antaranya melibatkan saat membuat kue atau bento tapi dalam batas aman untuk anak (aman dari panas, benda tajam dsb). Tentu tidak hanya membuat kue bisa juga berkebun, membereskan pakaian setelah di setrika, menyortir belanjaan bulanan berdasarkan tempat, bantu Ayah cuci kendaraan dsb.
Aktivitas yang akan menjadi bekal kehidupannya kelak dan anak belajar
mandiri.
Stimulasi
Kegiatan keseharian umumnya melibatkan koordinasi panca indera, dengan
begitu panca indera anak juga terstimulasi.
Untuk kegiatan di dapur seperti membuat kue, bento atau es buah, balita belajar mengenal beragam tekstur dari benda; tekstur tepung, gula dan mentega yang
berbeda. Anak mengenal beragam rasa; pastinya rasa penasaran anak-anak membuat
mereka mencolek sana-sini lalu menjilat. Mereka pun secara tidak langsung
mengenal dimensi, beragam bentuk dan ukuran.
Tips aman dan asik di dapur
bersama anak
Untuk keamanan, saya lebih suka melibatkan mereka membuat kue daripada
memasak masakan. Untuk mama yang bisa membuat bento, lebih asik kayaknya
membuatnya bareng n anak. Aman karena tidak menggunakan benda tajam seperti
pisau, untuk lebih aman praktikkan resep yang tanpa stand mixer (khawatir saat lengah si balita memasukkan tangan atau sendok ke dalam adona yang tengah mengocok) tapi menggunakan
whisk untuk mengocoknya. Bisanya anak-anak
paling semangat kalau di suruh mengocok telur.
Kenakan apron
(celemek) selain agar pakaian tidak
terlalu kotor atau terciprati noda yang susah di bersihkan juga untuk menambah
antusiasme mereka. Apalagi kalau apronnya bergambar karakter kesukaan mereka.
Pilih resep yang mudah dan praktis agar anak lebih banyak dilibatkan
*ga sekedar menonton mama masak*
walaupun resikonya dapur jadi lebih berantakan dan kotor. Karena dengan
melarang ini itu malah membuat mereka bete dan kapok.
Kenalkan pada nama beragam bahan yang di gunakan. Jika ada tumpahan
air, minyak, mentega atau telur segera keringkan agar mereka tidak terpeleset.
Referensi tulisan:
Majalah ayahbunda
Buku Metode Montessori
Kami tadi bikin bakso. Buletannya anak2 semua yg bikin, bentuknya nggak karuan wkwkwkkk
BalasHapus