Beberapa daerah di Indonesia, sebagian daerah Jawa dan Sumatra, memiliki tradisi unik yaitu menanam pohon untuk memperingati peristiwa bersejarah bagi diri dan keluarganya seperti pada 7 bulan kehamilan, kelahiran dan pernikahan. Tradisi ini telah ada sejak ratusan tahun lalu yang tujuannya dimaksudkan untuk mewariskan anak cucu dengan hasil pohon yang dapat di manfaatkan. Sayangnya seiring waktu dan kemajuan jaman, tradisi ini mulai dilupakan, hanya sebagian kecil dari masyarakat yang masih melakukan tradisi ini.
Salah satu Desa yang masih melakukan tradisi menanam pohon saat kelahiran bayi adalah desa di mana seorang ibu muda bernama Utari tinggal. Keluarga Utari menanam pohon saat dirinya melahirkan, sayang anaknya meninggal sebelum usianya mencapai 5 tahun. Keadaan ini meninggalkan luka yang sangat mendalam dan mengguncang jiwa Utari.
Kematian yang umumnya disebabkan oleh diare yang sebetulnya dapat di cegah dengan cara yang sederhana yaitu mencuci tangan. Tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah banyak penyakit diantaranya diare dan pneumonia yang merupakan penyebab utama kematian balita setiap harinya di dunia.
Tahun lalu Lifebuoy melakukan gerakan mengajarkan kebiasaan mencuci tangan yang sehat di desa Thesgora India. Dan terbukti mengurangi diare dari 36% menjadi 5%. Dan tahun ini gerakan mencuci tangan yang sehat akan di lakukan di Indonesia.
Dan di bawah ini adalah video kampanye penyelamatan jiwa dari Lifebuoy.
Selama 10 tahun terakhir, sabun Lifebuoy telah berpartisipasi dalam membantu mencegah kematian akibat diare dan pneumonia dengan mengajarkan anak-anak melakukan tindakan sederhana yaitu mencuci tangan dengan sabun. Lifebuoy diluncurkan di Inggris oleh Lever Brothers pada tahun 1895, dengan tujuan untuk membasmi wabah kolera. Pada tahun 1917 William Hesketh Lever dianugerahi gelar Lord Leverhulme atas kontribusinya terhadap pendidikan kesehatan dan kebersihan.
Salah satu Desa yang masih melakukan tradisi menanam pohon saat kelahiran bayi adalah desa di mana seorang ibu muda bernama Utari tinggal. Keluarga Utari menanam pohon saat dirinya melahirkan, sayang anaknya meninggal sebelum usianya mencapai 5 tahun. Keadaan ini meninggalkan luka yang sangat mendalam dan mengguncang jiwa Utari.
Kematian yang umumnya disebabkan oleh diare yang sebetulnya dapat di cegah dengan cara yang sederhana yaitu mencuci tangan. Tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah banyak penyakit diantaranya diare dan pneumonia yang merupakan penyebab utama kematian balita setiap harinya di dunia.
Tahun lalu Lifebuoy melakukan gerakan mengajarkan kebiasaan mencuci tangan yang sehat di desa Thesgora India. Dan terbukti mengurangi diare dari 36% menjadi 5%. Dan tahun ini gerakan mencuci tangan yang sehat akan di lakukan di Indonesia.
Dan di bawah ini adalah video kampanye penyelamatan jiwa dari Lifebuoy.
Selama 10 tahun terakhir, sabun Lifebuoy telah berpartisipasi dalam membantu mencegah kematian akibat diare dan pneumonia dengan mengajarkan anak-anak melakukan tindakan sederhana yaitu mencuci tangan dengan sabun. Lifebuoy diluncurkan di Inggris oleh Lever Brothers pada tahun 1895, dengan tujuan untuk membasmi wabah kolera. Pada tahun 1917 William Hesketh Lever dianugerahi gelar Lord Leverhulme atas kontribusinya terhadap pendidikan kesehatan dan kebersihan.
Ingin membantu anak-anak mencapai ulang tahun kelima mereka dengan berbagi video ini dan cerita Utari di media sosial dengan # helpachildreach5 "
Postingan ini di sponsori oleh Lifebuoy tapi isi tulisan adalah tanggung jawab penulis.
Untuk mengetahui lebih lanjut kunjungi akun dan website resmi Lifebuoy di bawah ini.
facebook
YouTube
Twitter
Lifebuoy Website
Lifebuoy banyak program CSR yang keren2 ya mak. Moga berkelanjutan dan menyadarkan banyak orang ttg pentingnya pola hidup bersih
BalasHapuskalau tradisi ini diikuti banyak orang akan banyak pohon yang tumbuh ya mbak
BalasHapus