Tahun tahun 2012, saya
melihat iklan di fb mengenai workshop kepenulisan yang diadakan Asma Nadia dan
tertarik untuk ikut. Bukan workshop pertama yang diadakan Asma Nadia dan saya
pernah juga baca iklan itu beberapa waktu sebelumnya, tapi dulu tak tertarik. Yang membuat tertarik bukan
iming-iming tulisan yang menarik akan dibukukan (karena antologi tidak terlalu
membuat saya ngebet- lebih ngebet nulis untuk dikirm ke media karena honornya
jelas hehehe) ingin tahu rahasia kesuksesan Asma Nadia.
Workshop diadakan sabtu minggu,
sempat galau juga karena itu jadwalnya family time – saat itu saya masih kerja
kantoran jadi weekend itu sesuatu banget kalau dihabiskan sendiri. Tapi suami mendorong untuk ikut saat
saya utarakan keinginan ikut. Jadilah dengan sedih haru (lebay) saya
meninggalkan anak-anak.
Intinya seperti nasehat semua
penulis, harus-wajib sering baca, sering latihan nulis hehe. Referensi tulisan ‘bukan
hanya dari buku dan interaksi dengan orang juga film-film berkualitas yang ‘wajib’
di tonton.
Workshop menulis kedua yang saya ikuti gratisan yang diadakan majalah femina, ulasannya di sini. Workshop menulis ketiga dengan mentornya Maggie Tiojakin (nov 2013) walaupun bayar cukup mahal tapi puas, ulasannya bisa dilihat di sini. Itulah enaknya workshop dengan narsum yang mumpuni, uang dikeluarkan sepadan. Dan rasanya sudah cukup ikut workshop nulis saatnya action! Ini masih kurang action.
Workshop menulis kedua yang saya ikuti gratisan yang diadakan majalah femina, ulasannya di sini. Workshop menulis ketiga dengan mentornya Maggie Tiojakin (nov 2013) walaupun bayar cukup mahal tapi puas, ulasannya bisa dilihat di sini. Itulah enaknya workshop dengan narsum yang mumpuni, uang dikeluarkan sepadan. Dan rasanya sudah cukup ikut workshop nulis saatnya action! Ini masih kurang action.
Tak di duga, dua tulisan saya
masuk antologi seri Catatan Hati Asma Nadia terbaru yang judulnya Catatan Hati
Pengantin. Pertanyaan selama ini saya pun terjawab. Bagaimana orang-orang bisa masuk antologi Asma Nadia? Oh, ternyata harus ikut workshopnya dulu atau aktif di komunitas bisa menulis tapi gak menjamin di muat juga lho.
Isinya bisa di tebak!Yap, suka
dukanya tahun-tahun pertama pernikahan.
hm, berhubung belum menikah jadi tak tahu aku ttg suka dukanya pengantin
BalasHapusbukunya pas di baca untuk yang belum menikah mba :) biar siap dengan suka dukanya heheh
HapusAsma Nadia itu komunitas besar yg memiliki cabang ya, Mba?.
BalasHapusSaya punya teman tuh di Garut, Blogger juga. Namanya Asma Nadia.
asmanadia itu penulis :) buku2nya best seller. salah satu bukunya yang difilmkan judulnya emak ingin naik haji. dia punya komunitas rumah baca namanya asmanadia juga, dipelosok-pelosok. mungkin salah satunya yang di garut itu.
Hapuspingin belajar tapi belum pede gabung :)
BalasHapuspe de aja mbak biar pe de heheh
HapusSetujuuu..saatnya action. Ditunggu bukunya mba rina terbit. Siap2 mborong...
BalasHapusduh kapan ya punya solo album....waktunya rebutan sama nulis kontes nich hahaha
Hapussaya masih menjadi penikmat saja mak untuk karya2 bunda asma nadia, untuk gabung ke komunitasnya belum pede..
BalasHapussaya juga gak gabung ke komunitasnya mba hanya ikut workshopnya
Hapus