Tampilkan postingan dengan label resensi buku. Tampilkan semua postingan

Pendidikan Karakter Nabawiyah

Judul buku       : Pendidikan Karakter Nabawiyah
Penulis                 : Abdul Kholiq
Penerbit               : Mutiara Qur’an
Tahun                   : Agustus 2017
Halaman              : 322 hal – Hard Cover

Recommendation Islamic pareting book!





Mendidik anak adalah sebuah proses panjang, tidak mudah, akan selalu ada tantangan, itu sebabnya semuanya harus dikembalikan pada Allah SWT, berdoa untuk kebaikan anak. Karena Dia - lah pendidik sebenar – benarnya yang tidak pernah salah. Yang dilakukan kita, orang tua, hanyalah ikhtiar.

“Tiga doa yang mustajab dan tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu; doa orang yang terdzalimi, doa orang yang dalam perjalanan serta doa orang tua kepada anaknya.” (HR Tirmidzi).

Setiap anak terlahir beriman, pembelajar, berbakat dan tumbuh.  Sub judul buku yang membangkitkan optimisme para orang tua untuk mendidik anak – anak dengan maksimal agar sukses dalam kehidupan bermasyarakat kelak. Ukuran sukses dalam kehidupan bermasayarakat yang tentunya tidak dinilai berdasarkan materi saja   tapi taat pada Allah swt, bahagia  lahir batin, bermanfaat bagi masyarakat, dan mandiri.  Seimbang dan sejalan antara hablum minallah dan hablum minannas.

[Book Review] Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW

Tentang Buku Sirah Nabawiyah
Judul Buku          : Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW
Penulis                 : Nizar Sa’ad Jabal Lc. M.pd
Penerbit              : Qids Perisai Quran Kids
Halaman              : 154 Hal
Cetakan/Tahun  : 7/2016      

         

Yap kalau dilihat dari tahun terbitnya ini bukan buku baru, saya pun terpikir mereview buku ini setelah setahun lebih buku ini melengkapi koleksi buku anak – anak.

Karena bukan buku baru agak sulit kalau dicari di toko buku offline karena bukan buku baru, harus mencari online seperti di Tokopedia. Tahu buku ini karena rekomendasi teman kuliah yang juga book instagram  Hanhilhen. Sebelumnya saya sudah punya buku sejarah 25 nabi edisi anak – anak tapi bahasannya kurang lengkap. Sejarah nabi Muhammadnya hanya 6 lembar, tidak semua momen kenabian yang penting dituliskan.

Yang memotivasi  saya mencari buku Sirah Nabawiyah Rasulullah SAW versi anak – anak untuk dibacakan pada anak – anak di rumah adalah sebuah kisah berkesan saat masa kecil. Saat usia SD (di Bandung) setiap habis magrib saya mengaji di masjid bersama teman – teman, guru ngajinya selain pak ustad adalah akang – akang  mahasiswa yang kost di rumah pak Haji.  Salah satu guru ngaji yang juga akang  mahasiswa paling berkesan bernama Kang Samsudin. Beliau mengajar Tarikh atau sejarah Islam. Caranya bercerita selalu menarik hati,  pengetahuannya soal sejarah luas (padahal dia kuliah di itb jurusan mesin). Ya bukan hanya sejarah Islam juga dunia yang dia selipkan saat bercerita. Dari akang guru ngaji ini juga saya tahu detail sirah nabawiyah Muhammad SAW.

Yuk baca selengkapnya resensi buku Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW  (klik ya....)

Resensi buku lain 99 Cahaya di Langit Eropa




[BOOK REVIEW] I LOVE YOU MOM – I LOVE YOU DAD



Judul buku          : I LOVE YOU, MOM… (Bilingual Book)
Penulis                 : Arleen A
Penerbit              : BIP (Grup Gramedia)
Tahun                   : 2010   (sampai saat ini masih dicetak ulang)
Halaman              : 203 hal

Judul buku          : I LOVE YOU, DAD…(Bilingual Book)
Penulis                 : Arleen A
Penerbit              : BIP (Grup Gramedia)
Tahun                   : 2017
Halaman              : 212 hal
Harga                    : 125 K


Walaupun bukan buku baru yang dimiliki anak – anak dan sudah berkali – kali dibaca, tapi tetap kalau sudah lama mejeng di rak buku, minta dibaca ulang dengan semangat. Mungkin karena pada dasarnya anak – anak senang mengulang sebagai cara mereka belajar.


Kedua buku ini bukan buku baru terbit tapi hampir setiap ke Gramedia lihat buku ini terdisplay di rak depan. Yap ini adalah salah satu buku best seller Arleen A jadi walaupun terbitan lama masih dicetak ulang.

Anak – anak sudah memiliki buku I LOVE YOU MOM sekitar 5 tahun (penampakannya sudah lusuh banget ya hahaha). Yang I LOVE YOU DAD baru sekitar setahun.

Oh ya kedua buku ini bilingual dengan diksi bahasa Inggris sederhana, cocok  untuk anak – anak belajar bahasa Inggris. Kedua anak saya mulai senang dibacakan versi bahasa Inggrisnya, otomatis kosa kata bahasa Inggris mereka bertambah.

Ilustrasi buku ini juga bagus. Anak-anak pasti suka.

Ehm sebenarnya bukan hanya anak – anak yang suka, saya juga suka cerita – cerita dalam buku ini, karena ceritanya menghangatkan hati. Simple tapi mengena dan yang paling saya suka dari buku – buku anak tulisan Arleen bahasa dan penyampaiannya mudah dipahami anak – anak. Deskiripsi pendek dan padat tanpa menghilangkan alur. Mungkin ini juga yang membuat anak – anak di rumah suka, saat dibacakan langsung paham maksudnya.

Buku anak dengan deskripsi panjang, diksi  yang tidak umum biasanya kurang disukai kedua si kecil saya. Mereka hampir tidak pernah bilang tidak suka pada satu buku tertentu. Ciri mereka suka sebuah  buku biasanya minta dibacakan berulang – ulang, setelah lama tidak dibacakan minta dibacakan lagi dan berulang berhari – hari, sampai saya dan mereka sendiri hapal dialognya hahahah.

I LOVE YOU MOM
Berisi 10 cerita tentang sosok Mama. Ada Mama yang serba bisa, ada Mama pemberani, ada Mama yang Pengertian, Mama yang mengajarkan makna kesederhanan, ada Mama yang banyak akal. Yang mana mirip Mamamu?  

Bagi seorang anak Ibu adalah sosok serba bisa dan sempurna seperti dalam cerita yang berjudul ‘Do You Know Who My Mother Really Is?’ dan ‘My Mother is Perfect Because….’

Tahukan kamu siapa ibuku sebenarnya? Dia adalah seorang insinyur yang hebat! Dia telah membangun sebuah rumah yang cantik untuk boneka – boneka ku. Dia pastinya adalah dokter terhebat. Dia selalu merawatku ketika aku sakit.
Selain itu, dia juga adalah selimutku yang ternyaman dan terwangi. Dia selalu menghangatkanku setiap malam.

Ibuku sempurna karena dia tahu kapan aku harus bangun dan kapan aku boleh tidur lebih lama. Ibuku sempurna karena dia tahu berapa banyak sereal dan susu yang harus dituang ke mangkukku.

Ibu pemberani dan banyak akal bisa ditemukan pada cerita berjudul Pasukan Ibu – Ibu. Bagaimana para ibu menyiasati peralatan dapur dan jahit menjadi senjata untuk menyerang balik tentara dari desa tetangga yang menyerang desanya. Salah satu cerita yang disukai anak – anak, karena menurut mereka lucu sekaligus hebat bagaimana para Ibu mengubah bubur ayam panas menjadi senjata, begitu pun jarum jahit.

The Troop of mother 

Hampir semua tokoh anak dalam cerita ini anak perempuan, beberapa ceritanya girly, tapi bukan berarti tidak cocok dibaca anak lelaki lho.

Ada dua cerita dalam buku ini yang berkesan untuk saya yaitu The Flower Seller’sDaughter dan The Weaver’s Daughter, tentang keteguhan, keyakinan  dan optimisme seorang Ibu memahami dan meyakini bakat yang dimiliki anaknya. Cerita yang menjadi catatan tersendiri untuk saya, bagaimana mengasah dan memberikan rasa percaya diri pada anak – anak akan kelebihan yang mereka miliki tapi dimata banyak orang mungkin hal biasa.

Seperti Flo yang berwajah biasa – biasa, tidak cantik juga jelek tapi ingin menjadi seorang putri. Flo menyukai bunga dan merawatnya dengan sungguh – sungguh, dia juga memiliki sifat baik hati dan berbakti pada Ibunya. Saat Flo tidak yakin apa cita –cita menjadi seorang putri tercapai, Ibunya meyakinkan Flo dengan berkata; “Jika kau ingin menjadi seorang putri, kau harus berpikir dan bertindak seperti seorang putri.”

Atau Wilia yang suka menganyam hal-hal aneh, seperti menganyam rambut, menganyam rumput dll. Sementara di desanya semua orang menganyam bambu untuk dijadikan perabot dan dijual untuk mencari nafkah. Orang-orang di desanya menilai Wilia menganyam hal yang tidak berguna. banyak orang suka menganyam hal tidak berguna. Namun Ibu Wilia selalu membesarkan hati Wilia untuk menganyam apa yang dia suka. Ibu Wilia meyakini, Wilia memiliki bakat menganyam yang tidak dimiliki orang lain. Dan dugaan ibunya terjadi, Wilia menjadi penata rambut karena keahlian menganyamnya.

Secara tidak langsung ada pesan yang disampaikan Arleen untuk orangtua dalam hal ini Ibu, dalam ceritanya.

Cerita lainnya tak kalah menarik dan sarat pembelajaran tapi tetap dengan gaya bahasa Arleen yang sama sekali tidak menggurui dan mengalir. Diksi  sederhana sehingga mudah dipahami anak-anak.

Beberapa cerita dalam buku ini mengingatkan saya pada sosok Mamah saya. Mungkin itu juga yang membuat saya seperti anak – anak tidak bosan membaca buku ini karena menghangatkan hati.


I LOVE YOU DAD bisa dibilang pelengkap buku I LOVE YOU MOM, Selain tokohnya Ayah, tokoh anak dalam kebanyakan cerita di buku I LOVE YOU DAD adalah anak laki – laki. 

Ada 12 cerita dalam buku ini dan kesimpulan saya setelah membaca semua ceritanya , penulis   ingin menyampaikan pesan bahwa seorang ayah adalah hero untuk keluarganya terlepas banyaknya materi dan profesi seorang Ayah.

Seorang ayah pada awalnya  mungkin tidak membuat si anak bangga, seperti yang dirasakan    Ben dalam cerita Anak Pengemudi Taksi. Ben kecewa karena penghasilan ayahnya tidak bisa membuatnya memiliki rumah besar, tidak bisa membuat Ben menikmati makanan selezat makanan Lyn, temannya. Penghasilan ayah Ben tidak bisa membuat Ben memiliki baju sekeren baju Tom, bahkan sepeda Ben tidak sebagus  sepeda Greg padahal ayah Greg juga pengemudi taksi.

Kenapa? Apa karena Ayahnya tidak melakukan pekerjaannya dengan baik? Karena penasaran, secara diam – diam  Ben mengikuti Ayahnya bekerja. Ia membuntuti taksi yang dikendarai Ayahnya dengan sepeda.

Dugaan Ben benar, Ayahnya tidak banyak menarik penumpang karena sibuk dengan  kegiatan lain, seperti memunguti sampah jika melihat sampah di jalanan, membantu orang menyebrang jalan, bahkan Ayah Ben mau dibayar dengan wortel oleh salah seorang penumpangnya.

Lalu sebuah kejadian membuat Ben tersadar, setiap hari Ayahnya melakukan lebih dari tugasnya  untuk membantu manusia. Ayahnya telah melakukan hal yang benar.


Atau Sophie yang juga tidak bangga dengan pekerjaan ayahnya karena hanya seorang penjaga toko, sampai suatu hari ayah Sophie mengajak Sophie membantunya bekerja di toko. Ternyata ayahnya seorang penjaga toko yang menyenangkan, dia melayani pembeli dengan cekatan, ramah dan membantu para pelanggan memilih barang yang akan mereka beli.

Akhirnya Sophie sadar, ayahnya bukan sekedar penjaga toko tapi membuat banyak orang tersenyum karena pekerjaannya.

Father’s Magical Smiles, tentang seorang Ayah yang memiliki senyum istimewa. Ayah yang selalu tersenyum dalam segala situasi dan kondisi. Dan karena senyumnya itu, Ayah dipromosikan di kantornya berkali – kali. Karena Ayah akan tersenyum dan memberi solusi saat ada persoalan. Karena senyumnya Ayah disukai banyak orang bahkan oleh orang yang tidak mengenalnya.

Secara tersirat penulis ingin menyampaikan pesan pada anak - anak, bagaimana sebuah senyum – hal kecil - bisa mengubah banyak hal karena senyum membuat orang senang dan menimbulkan sikap optimis.

Sembilan cerita lainnya tidak kalah menarik dengan beragam profesi ayah yang karena kesungguhan sang Ayah melakukan pekerjaannya dengan baik, membuat anak – anaknya bangga.

Membacakan buku ini untuk anak – anak membuat saya ingat Bapak saya dan apa yang sudah ia lakukan untuk saya. Hal kecil, kenangan manis yang membuat saya ingin mudik hahaha.

Gak berlebihan kalau saya katakan cerita –cerita dalam buku I LOVE YOU MOM, menghangatkan hati. Must read this book.

I LOVE YOU MOM, I LOVE YOU DAD….



[Book Review] 7 Kebiasaan Anak Bahagia


Judul buku          : 7 Kebiasaan Anak Bahagia
Penulis                 : Sean Covey
Penerbit              : Libri (Lini dari penerbit BPK Gunung Mulia)
Tahun                   : 2015
Halaman              : 192 hal


The 7 habits

Membaca judulnya ingatan saya langsung ke 7 Habitnya Steven Covey, apa hubungannya sama Steven Covey,  pikir saya. Setelah dibuka – buka dan baca biographi penulisnya, ternyata penulisnya anak Steven Covey, Sean Covey. 

Sesuai judulnya buku ini untuk anak - anak, rekomended banget. 


Sesuai segmennya yang menyasar anak – anak ini, 7 Kebiasaan Anak Bahagia  dikemas dalam bentuk cerita fabel yang menarik. Dengan karakter tokoh berbeda – beda.

Ada Sophie si kutu buku, Goob yang punya hobi mengamati serangga, Pokey yang santai dan suka bermain musik dan tokoh lainnya.  

Oh ya ini bukan buku terbitan baru dan besar kemungkinan tidak akan di temukan di toko – toko buku offline tapi beberapa penjual buku online masih menjualnya dengan jumlah terbatas. Harganya sekitar 100 ribu tapi worted lah dengan isinya dan bahan kertasnya yang mengkilat dan tebal. Ilustrasinya juga bagus dan menarik. Diterbitkan penerbit Libri lini dari penerbit PT BPK Gunung Mulia.


Penampakan isi buku


Ada tujuh  cerita dalam buku ini dan dikemas dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Jika kita membukanya dari sisi kanan, berbahasa Indonesia, jika dari sisi kiri berbahasa Inggris. Setiap cerita berisi pesan mengenai kebiasaan  yang sebaiknya dimiliki anak dan disisipi lembaran saran untuk orang tua.

Bosan! Bosan! Bosan! Menjadi cerita pembuka dalam buku ini, bercerita tentang Sammy yang mengalami kebosanan. Sebenarnya Sammy memiliki hobi yaitu mengumpulkan gadget bekas, mengoleksi dan memperbaikinya  tapi entah kenapa hari itu dia enggan melakukannya. Sammy merasa  tidak ada hal yang menyenangkan yang bisa dia lakukan sehingga dia merasa bosan. Mengikuti saran Ibunya ia pergi mengunjungi temannya satu persatu, meminta saran apa yang sebaiknya dia lakukan agar tidak bosan, namun tidak ada satupun saran atau ajakan dari temannya menarik hati Sammy. Sampai dia melihat radio bekas di teras rumah Allie. Sammy meminta ijin Nenek Allie untuk memperbaiki radio tersebut. Dengan semangat Sammy memperbaiki radio tersebut dan setelah menyala dia hadiahkan pada Allie yang sedang terbaring sakit di tempat tidur. Rasa bosan Sammy tiba-tiba hilang, dia sangat senang bisa melakukan sesuatu untuk membuat orang lain (Allie) bahagia.  Pesan dari cerita ini adalah, Jadilah (anak) Proaktif!

Apakah Mama pernah mendengar keluhan yang sama dari mulut anak – anak mengenai bosan? Saya pernah beberapa kali terutama setelah mereka saya hentikan  main games di handphone pada sabtu minggu,”Terus aku ngapain?”

“Ya menggambar kek, main musik, beresin kamar,” dan saran saya biasanya kurang mempan.

Dilembar petunjuk orang tua di buku ini, jika anak – anak mengeluh bosan, lakukan sesuatu yang membuat bahagia orang lain (kegiatan yang sifatnya membantu), dorong anak melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang takut untuk dilakukan, misal membantu membersihkan toilet. Ehm, boleh juga ya, ide – idenya.

Dan ingatkan anak – anak bahwa diri sendirilah yang bisa merubah suatu keadaan bukan orang lain. Kalau dipikir – pikir pesannya bukan hanya untuk anak – anak ya, cocok juga untuk orang dewasa.

Cerita dalam versi bahasa Inggrisnya sederhana jadi bisa dibacakan pada anak – anak. Kedua anak saya malah lebih suka dibacakan versi Inggrisnya dan tentu saja dibacanya sambil diterjemahkan.

Cerita dalam buku ini cukup menginspirasi anak – anak saya. 

Salah satunya cerita Goob and The Bug – Collecting Kit. Dari cerita ini anak – anak mendadak jualan martabak telur dan permen sepulang sekolah dan hasilnya ditabung untuk membeli sesuatu yang mereka impikan. Adik mau mobil – mobilan hotwheel. Kaka mau uang tabungannya nambah untuk membeli komik.

Selain Jadilah Proaktif, enam kebiasaan baik lain adalah Mulai dengan membayangkan hasil akhir. Maksudnya anak-anak di dorong untuk melakukan sesuatu dengan memberi gambaran bagaimana hasilnya kelak. Berpikir menang-menang, mengajarkan anak untuk tidak memikirkan kepentingan/kebahagiannya sendiri. 

Semuanya dikemas dalam bentuk cerita fabel sehingga tidak terkesan menggurui. 

Kebiasaan lain yang sebaiknya dimiliki anak agar bahagia adalah berusaha memahami terlebih dahulu, baru dipahami, wujudkan sinergi, dan mengasah gergaji, seperti apa contoh kongrit dan sederhananya? Bisa dibaca dalam cerita di buku ini. 

Oh ya di bagian tengah buku di sisipi poster Pohon 7 Kebiasaan dan bisa ditempel di kamar anak – anak untuk mengingatkan mereka akan tujuh kebiasaan yang akan membuat mereka dan orang sekitar mereka bahagia. 


Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak

Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak



Judul Buku          : Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak
Penulis                : Ayah Edy
Penerbit              : Noura Books
Tahun                 : Februari  2014
Hal                     : 175
ISBN                 : 978-602-1606-38-4
Harga                  : rp.42.000,-

Memetakan  Potensi Unggul Anak Sejak Dini
resensor rina susanti

*resensi ini dimuat di koran jakarta beberapa hari lalu dan di edit cukup banyak sehingga menurut saya kurang komprehensif. Berikut versi asli sebelum di bedah editor korjak. Versi korjak bisa dilihat di sini 
Setiap anak lahir dengan membawa bibit unggul masing-masing. Anak yang memiliki bibit dokter jika dirawat dengan tepat, kelak ia akan tumbuh menjadi ‘pohon dokter’, begitu pun anak dengan bibit pelukis akan tumbuh menjadi ‘pohon pelukis’ jika diasah dan dikembangkan dengan baik. Sayangnya, bibit apa yang dimiliki seorang anak tidak terstempel di dahinya, orangtua dituntut jeli membaca petunjuk – petunjuk di bawa anak sejak lahir.  Anak yang membawa bibit pelukis, biasanya sejak kecil sudah terlihat senang menggambar dan memberikan hasil gambar yang kualitasnya baik ketika diajari.
Namun adakalanya orangtua ‘memaksakan’ minat dan bakat anak dengan tujuan agar kelak si anak sukses. Sukses yang umumnya dikaitkan dengan pekerjaan yang  bisa memberikan penghasilan besar.  Tak heran jika saat memasuki jenjang kuliah, banyak orangtua menuntut anak masuk jurusan-jurusan favorit tak peduli anak tidak berminat atau tidak berbakat terhadap bidang itu.
Akhirnya bibit pelukis tumbuh menjadi ‘pohon dokter’, bibit sutradara menjadi ‘pohon insinyur’.  Mereka tumbuh menjadi dokter atau insinyur tanggung karena bekerja dengan setengah hati, tidak bahagia  dan bekerja hanya demi uang.  Mereka tidak memiliki impian dan idealis sehingga peluang untuk melakukan korupsi  besar.
Padahal jika kelak seorang anak bekerja dan mencintai pekerjaannya – walaupun bukan pekerjaan yang katanya berpenghasilan besar – ia akan bekerja dengan sepenuh hati dan bukannya cuma sibuk memburu uang, justru uanglah yang akan mengejarnya (hal 13).

Di sinilah diperlukan kebesaran hati orangtua  jika ternyata potensi ungul anak tidak sesuai yang diinginkan, atau bukan potensi yang populer di kalangan masyarakat umum, misal anak berminat dan berbakat menjadi seorang dalang.

Mengetahui potensi unggul anak sejak dini, akan memudahkan orangtua mengasah dan mengembangkannya sejak dini pula sehingga saat memasuki usia remaja anak sudah memiliki impian dan tujuan masa depan. Anak yang sudah memiliki impian dan tujuan masa depan tidak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan buruk seperti tawuran, narkoba dan pergaulan bebas.

Selain itu, mengetahui potensi unggul anak sejak dini  sama dengan menyiapkan anak-anak kita menjadi sumber daya manusia (SDM) yang siap menghadapi pasar bebas dan menjadi tuan di negara sendiri.
Seperti kita kita ketahui, era pasar bebas sudah dimulai sejak tahun 2010, tahun 2015 negara kita akan bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN.  Tak lama lagi para pencari kerja akan bersaing dengan para pencari kerja dari berbagai negara ASEAN. Dan saat itu  yang dibutuhkan adalah SDM yang berkualitas dan spesialisasi (hal 17).

Bagaimana dengan anak yang diberi label tertentu oleh sekolah atau psikolog, seperti anak hiperaktif, autis, slow learner, disleksia. Label yang umumnya membuat para orangtua pesimis dan bingung dengan masa depan anaknya kelak. Banyak fakta sejarah bagaimana anak-anak yang dianggap ‘bodoh’ ternyata jenius sebuat saja Albert Einsten atau Thomas Alpha Edison, di keluarkan dari sekolahnya karena dianggap bodoh. Dari dalam negeri ada Marta Tilaar, beliau dulu dianggap anak slow learner, namun kini menjadi pengusaha sukses dan dikenal sebagai tokoh kecantikan yang sudah mendunia, kisahnya ada di halaman 104. Artinya, orangtua berperan penting menentukan kesuksesan seorang anak kelak bukan hanya sekolah.  Homeschooling bisa menjadi pilihan.  

Memetakan Potensi Unggul Anak
Bagaimana kita sebagai orangtua mengetahui potensi unggul anak? Dalam bukunya ini disebutkan lima langkah yang harus dilakukan orangtua untuk mengetahui potensi unggul anak.

Tapi sebelum kelima langkah itu dilakukan orangtua harus di pahami dulu apa itu minat dan bakat. Minat dan bakat/potensi biasanya berimpitan namun dua hal yang berbeda. Minat adalah aktivitas yang kita sukai dan merasa senang mengerjakannya tapi belum tentu aktivitas itu merupakan bakatnya. Sedangkan bakat berhubungan dengan hasil. Anak dengan bakat melukis misalnya, ketika di ajari melukis akan memberikan hasil signifikan.

Adapun lima langkah itu adalah; melakukan stimulasi, menentukan minat dan bakat anak, menguji coba minat dan bakat, penajaman profesi atau memberikan pengetahuan mengenai profesi yang kelak diinginkan anak sesuai minat dan bakatnya terakhir membuat rencana masa depan atau membuat rencana dan langkah-langkah yang harus di tempuh untuk anak mencapai kesuksesan dengan potensi unggul yang dimilikinya.

Hal lain yang ditekankan dalam buku ini adalah bahwa uang bukan segalanya, artinya keterbatasan uang bukan halangan untuk mengasah dan mengembangkan potensi unggul anak.

Buku ini ditulis Ayah Edy berdasarkan pengalamannya sebagai praktisi dan konsultan Parenting, jadi selain teori buku ini juga berisi contoh memetakan potensi unggul anak  dari klien Ayah Edy.  Ada juga kisah inspiratif dari orang-orang berbakat nomor satu di dunia dan bagaimana mereka ditemukan potensinya sejak dini oleh orangtua mereka, seperti pembalap dunia Michael  Schumacher   atau  Agnes Monica penyanyi yang mencapai kesuksesannya di usia belia.

Buku ini sangat direkomendasikan untuk para orangtua dan calon orangtua.

Review buku Ayah Edy yang lain di sini 




Bicara Soal Seks dengan Anak

 


Judul buku          : Ensexclopedia 
Penulis                : Elly Risman, Hilman Al Madani,  Yusyina Maisua
Penerbit              : Buah hati
Hal                      : 119
Bicara Soal Seks dengan Anak

(review by rina susanti) 
                
Ini adalah buku oleh oleh dari seminar parenting soal pendidikan seks dan keuangan untuk anak yang saya ikuti beberapa waktu lalu di Jakarta.  Kalau tidak karena ikut seminar ini mungkin saya tidak tahu ada buku semenarik dan sebagus ini untuk anak dan para orang tua.

Yap, ini buku soal pendidikan seks untuk anak dan si praremaja.  Bicara soal seks pada anak dan praremaja jangan menyamankannya seperti jaman kita dulu. Tabu. Lebih dari itu banyak orang tua dulu menganggap hal-hal seperti itu akan tahu dengan sendirinya. Kini jamannya sudah berbeda, dengan kemudahan teknologi dan akses informasi, pengetahuan soal seks bisa diperoleh si kecil dan si praremaja melalui internet, tv bahkan layar hp. Tanpa basic yang didapat dari orang-orang terpercaya (guru atau orang tua) bisa disalah artikan lebih dari itu kebablasan.

Pada kenyataan anak-anak mengakses soal seks atau hal-hal berbau pornografi 42% dari rumah (hasil penelitian yayasan buah hati). Benar-benar pr ekstra untuk para mama bekerja. Angka ini juga berarti mengindikasikan bahwa pornografi tidka bisa dihindari. Bisa saja si kecil kita proteksi dengan hal-hal seperti ini di rumah alias disterilkan tapi bagaiamana di sekolah dan lingkungan pergaulannya.

“Akh Elu, masak yang gitu aja belum tahu. Cemen lho.” Atau.”masak yang gitu aja gak tahu. Gak gaul Loe akh.”

Bukan tidak mungkin salah satu dari si praremaja kita yang disudutkan teman-temannya dengan kalimat-kalimat semacam di atas yang kemudian memicu keingintahuan si praremaja untuk mengakses hal-hal berbau pornografi karena keingintahuannya.

Yang diperlukan  seorang  anak  bukan sterilisasi dari soal pornografi dan seks tapi pemahaman yang baik soal yang satu ini dan menguncinya dengan pengetahuan agama. Di mana pemahaman ini di dapat? Tentunya kewajiban orang tua sebagai mentornya. Tapi bingung memberi pemahamannya?  Keluhan hampir semua orang tua terlebih budaya kita masih mentabukan bicara soal itu.


Buku ini berisi pertanyaan seputar seks yang biasanya ditanyakan dan membuat penasaran anak-anak terutama si praremaja. Dijawab dengan bahasa lugas khas remaja tanpa terkesan menggurui atau menakut-nakuti. Dilengkapi juga dengan ilustrasi yang cukup menarik. Jadi sangat cocok dijadikan hadiah untuk anak yang mulai memasuki usia praremaja.

Seperti bicara mimpi basah yang dialamai anak laki-laki, seputar masalah reproduksi untuk anak perempuan dan istilah-istilah seks yang membuat anak ingin tahu seperti apa itu hubungan seksual? Kenapa perempuan bisa hamil? dsb. Di buku ini pun mama bisa mendapat contekan jika anak bertanya,”Ma, boleh gak aku pacaran?”  

Bicara soal pacaran, banyak ortu yang khawatir soal yang satu ini. Salah satunya karena kita kerap melihat (di halte, bis atau tempat umum lainnya) anak-anak  berbaju seragam sma, smp bahkan sd pacaran dengan gaya orang dewasa. Tanpa malu-malu pegangan tangan dan ciuman. 

Melarang anak pacaran tanpa alas an jelas dan tepat hanya akan membuat si anak frustasi dan back street alias pacaran secara sembunyi-sembunyi. Jadi apa jawabannya jika anak bertanya soal pacaran?
“Menurut kamu sendiri pacaran itu apa?” Mama balik bertanya.
Tunggu jawaban anak.
“Jika pacaran itu saling sayang terus sering ingin ketemuan, dekat-dekatan, bisanya jadi ingin pegangan tangan lalu pelukan lalu… sebaiknya jangan karena hal-hal itu bisa menimbulkan kerja hormon seks dalam otak dna tubuhmu menjadi lebih aktif. Akibatnya bisa terjerumus ke dalam seks bebas.” 

Itu hanya salah satu  contekan yang bisa mama dapat dari buku ini agar siap menghadapi pertanyaan anak. Tapi bicara soal pendidikan seks sebaiknya tidak menunggu pertanyaan muncul dari anak. 

Berikut adalah beberapa kiat dasar memberikan pengatahuan seks pada anak:
* Harus dimulai sedini mungkin, jangan menunggu anak memasuki usia praremaja
* Proaktif artinya beri pemahaman tanpa menunggu pertanyaan dari anak
* Jangan mengalihkan tanggung jawab. Misalnya,”Tanya bu guru aja dech jangan Tanya mama.” Jika belum siap menjawab janjikan kapan bisa menjawab.
* Selalu bersiap menyikapi dan menjawab pertanyaan anak seputar seks. Caranya bisa cari tahu di buku.
* Gunakan bahasa sesuai usia anak dan miliki ‘the courage to be imperfect ‘ alias jangan jaim
* Selalu kunci pengetahuan seks yang sudah kita berikan pada anak dengan pengetahuan agama. Karena ini yang jadi basic dan pegangan anak.

 Jika pertanyaan seputar seks muncul dari anak, mama harusnya berbangga hati dan bersyukur karena pertanyaan itu jatuh pada orang yang tepat. Bayangkan jika pertanyaan itu jatuh pada teman sebayanya yang sama-sama mau tahu lalu mencari tahu dengan cara kurang bertanggung jawab.