Tampilkan postingan dengan label liputan blogger. Tampilkan semua postingan

Delapan Alasan Memilih Menikmati Kuliner Jepang di Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong

Delapan Alasan Memilih Menikmati Kuliner Jepang di Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong


Oishii Japanese Food Cuisine


Teman-teman pecinta kuliner, tentu sudah tidak asing dengan beragam makanan  dari berbagai daerah atau mancanegara, termasuk Jepang. Nah bicara soal kuliner Jepang, selama 3 bulan ini Swiss Bel Hotel Serpong menyajikan aneka masakan Jepang. Dengan tema “Oishii Japanese Food Cuisine”,  teman-teman bisa menikmati aneka masakan jepang, dari appetizer hingga dessert, dari aneka sushi hingga shabu-shabu, memilih a la carte atau buffe.

Hidangan ini disajikan pada jam dinner (makan malam) mulai pukul 6 sore hingga 10 malam wib (6-10PM) setiap hari Rabu dan Jumat di Swiss-Café  Restaurant Swiss-BelHotel Serpong yang terletak di lantai 1.

Duh makanan Jepangkan sudah biasa! Eit, jangan salah, Swiss-Café  Restaurant Swiss-BelHotel Serpong  menawarkan experience yang berbeda lho.  Hari Rabu 24 Mei lalu,  saya, teman-teman dari komunitas food blogger dan media massa (lokal dan nasional) berkesempatan mencicipi aneka masakan Jepang di sini sekaligus Lauch and Showcase.

Foto bersama Swiss-BelHotel Serpong, media dan blogger

Saya datang bersama teman-teman komunitas Food Blogger Indonesia Community

Lauch and Showcase dengan Food Blogger dan Media  

Acara dibuka oleh Bapak Bangkit Ciptadi selaku General Manajer  Swiss-BelHotel Serpong. Pak Bangkit menjelaskan jika setiap 3 bulan Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong, menyajikan menu berbeda. Sebelum merilis menu Jepang ini, tema kuliner yang diangkat adalah timur tengah tepatnya Maroko.

Berarti rekomended banget ya nginep di sini karena sekalian bisa    menikmati beragam kuliner.  Info tema kuliner yang sedang berjalan di Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong bisa di lihat di instagram Swiss-BelHotel Serpong.  Jadi penasaran ya, tiga bulan ke depan, menu apa ya yang di sajikan di Swiss-BelHotel Serpong.

Mengingat menu kuliner Jepang sudah sangat familiar di Indonesia. Bahkan kuliner Jepang ini memang sengaja diangkat pada tema kuliner Mei dan Juni. Jadi bagi tamu maupun pecinta kuliner bisa mencoba menu kuliner ini hingga akhir Juni 2023,” ungkap Bangkit Ciptadi.

Selain itu menurut pak Bangkit, masakan Jepang itu simple, mudah dicerna, dan disukai semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa.

Chef Excecutive Chef, Yadi Nugraha, mengungkapkan jika   menu Jepang yang disajikan disesuaikan dengan lidah orang Indonesia agar benar-benar bisa dinikmati namun tidak meninggalkan  keotentikannya. Chef Yadi juga menawarkan inovasi dari menu Sushi, gabungan Jepang dan Indonesia, Sushi rendang! Penasaran? Saya sih penasaran tapi kebayangnya makan nasi sama  rendang tapi digulung kayak sushi. Tapi ternyata Sushi ala Jepangnya tetap kerasa tapi ada rasa daging rendangnya.

Untuk penyajian menyesuaikan dengan konsep makanan hotel.

Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong menawarkan menu a la carte dan buffe, jadi jika ingin menikmati beberapa menu tertentu bisa.

Mencicipi kuliner Jepang 


Selain makanan, minuman yang ditawarkan tidak kalah special lho. Ada 3 menu minuman yang diracik special oleh Barista Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong seperti dijelaskan Manager B&F Bapak Yuha Maulana yaitu Hazelnut cream brulee (gabungan pastry dan minuman), cappuccino cream brulle ( dengan hazelnut latte) dan matcha cream brulle.

*Brulle adalah istilah untuk bentuk caramel pada bagian atas makanan karena dipanaskan/bakar. Karena ini minuman jadi brulle nya gula.

Berikut tujuh alasan kenapa pecinta kuliner harus menikmati kuliner Jepang di   Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong

Halal

Yap tidak perlu khawatir dengan kehalalan makanan yang disajikan di sini. Chef Yadi menjelaskan makanan Jepang di sini dibuat dari bahan halal.

Menu Lengkap

Di Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong teman-teman bisa menikmati paket lengkap makanan Jepang, semua bisa dicoba tapi tetap ya harus habiskan makanannya, jadi ambil dan makan secukupnya hehehe. Dengan menghabiskan makanan teman-teman turut mengurangi emisi karbon.

Ada menu apa saja sih? Yuk intip sebagian menunya

 

Beef teriyaki

Sushi


Chicken teriyaki

Aneka Sushi

Tempura, gorengan khas Jepang


Minuman cream brulle


cappuccino cream brulle 

Menu cocok untuk semua anggota keluarga

Karena banyaknya pilihan menu yang bisa disesuaikan dengan selera setiap anggota keluarga, menikmati kuliner di sini bareng keluarga bisa jadi pilihan. . Ada banyak menu yang sudah akrab di lidah anak-anak seperti Beef Teriyaki dan Sushi, atau menu street foodnya Jepang seperti Gyoza  dan tempura.

Untuk yang senang berkuah dan hangat-hangat ada pilihan shabu-shabu, dengan isian yang bisa dipilih sendiri dan langsung dimasak saat itu juga oleh Chef.

Pilihan isian shabu-shabu

Rasa di sesuaikan dengan lidah Indonesia tanpa meninggalkan keotentikannya

Ada 6 varian sushi, salah satunya sushi rendang, walaupun isiannya rendang tapi khas sushi Jepangnya tetap terasa. Gyoza yang dihidangkan digoreng kering kulit luarnya  tidak dipanggang, ini disesuaikan dengan lidah Indonesia yang suka disajikan seperti itu. Tapi dalamnya tetap empuk.

Sushi Rendang 

Menu a La Carte di bawah 100.000 rupiah

Buat yang mau nyoba menu tertentu atau take away, ada menu a La Carte yang harganya ramah di kantung. Yakitori Platter, sate ala khas Jepang 75.000 rupiah. Creamy Miso Niku Udon, mie khas Jepang dengan kuah krimi dan arisan daging, jamur dan telur 95.000 rupiah. 1 paket Crunchy Roll Rendang Sushi yang terdiri dari beberapa gulungan nasi dengan isian rendang khas Indonesia 70.000 rupiah.


aneka sushi



All you can eat

Mau mencoba mencicipi semua menu tanpa batas waktu makan, seenjoy dan sepuasnya, hanya 285.000 rupiah lho. Bisa mencicipi dari menu pembuka sampai menutup, tapi tetap ambil secukupnya jangan sampai bersisa (kebuang).

Salad 


Live cooking

Ada beberapa menu yang dimasak langsung saat dipesan, teman-teman bisa pilih bahannya lalu serahkan pada chef yang sedang bertugas. Bisa sekalian melihat memasaknya juga.

Chef yang siap menghidangkan pesanan 


Bisa melihat langsung cara memasak
makanan yang kita pesan

Menyiapkan  Shabu-shabu 



Live music

Dinner sambil ditemani live music, vibesnya bakal beda ya, apalagi kalau sama orang-orang tersayang. Nah di Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong ada live musicnya. Dengan pencahayaan resto yang terang tapi lembut nambah suasana romantic. Nggak salah ya kalau teman saya yang ikut acara kemarin ke sini membayangkan suasananya cocok untuk dinner romantic heuheu.



Foto sebelum pulang


Makin penasaran? cuss ke Swiss-Café ™ Restaurant Swiss-BelHotel Serpong


Pentingnya Vaksinasi Influenza Quadrivalent untuk Keluarga, Nakes dan Kelompok Rentan

Pentingnya vaksinasi Influenza Quadrivalent untuk keluarga, nakes dan kelompok rentan

Kenapa harus vaksin?

Pekan Imunisasi Vaksin 2023 

Teman-teman tentu masih ingat pandemi 3 tahun lalu, bagaimana virus  menyebar dengan  cepat melintasi banyak negara sehingga menjadi wabah yang mendunia. Meruntuhkan tatanan sosial dan ekonomi. Saat bersamaan para ilmuwan melakukan riset dengan cepat untuk menemukan penangkalnya yaitu vaksin. Setelah vaksin ditemukan dan dinyatakan aman digunakan  semua orang diwajibkan vaksin untuk mencegah penularan, tak lama pandemipun mereda dan kini WHO sudah mengumumkan bahwa pandemi telah usai. Alhamdulillah.

Pengalaman itu menjawab pertanyaan kenapa harus vaksin. Yap karena berdasarkan penelitian dan fakta di lapangan vaksin efektif dan efisien untuk mencegah penularan penyakit menular, vaksin tidak hanya melindungi diri sendiri juga orang lain. Jika berkaca pada sejarah (masa lalu) sudah beberapa kali dunia atau beberapa negara diguncang wabah penyakit, yang akhirnya wabah selesai setelah ditemukan vaksinnya.

Vaksin juga menyertai tumbuh kembang kedua anak saya hingga terhindar dari penyakit menular yang membahayakan kesehatan anak-anak. Teman-teman yang memiliki anak pasti merasakan hal yang sama, mengalami masa-masa ke dokter anak, bidan atau posyandu untuk vaksin. Bahkan sampai usia sekolah, di sekolah kadang diadakan vaksin sesuai edaran pemerintah.  

Vaksin terbukti efektif mencegah menularkan penyakit menular dan vaksin tidak hanya melindungi dirinya sendiri juga orang lain.

Untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya vaksin, pada bulan Mei ditetapkan sebagai Pekan Imunisasi Dunia. Pada Pekan Imunisasi Dunia diadakan acara yang berhubungan dengan kesehatan dan vaksin sekaligus menjadi momen penting untuk meningkatkan  kesadaran pada masyarakat luas mengenai pentingnya vaksin.



Konferensi Pers dan CSR vaksinasi Influenza untuk Tenaga Kesehatan

Dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia tahun 2023 ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta didukung oleh PT Kalventis Sinergi Farma dan Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI memberikan vaksinasi influenza pada lebih dari 600 tenaga kesehatan di sejumlah rumah sakit umum daerah Jakarta. Pada konferensi pers dan CSR vaksinasi influenza bagi tenaga kesehatan yang bertempat di RSUD Pasar Minggu Jakarta, diadakan juga diskusi  mengenai pentingnya vaksin Influenza Quadrivalent bagi keluarga dan kelompok rentan. Acara dihadiri sejumlah narasumber yaitu; drg. Ani Ruspitawati, MM Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta. drg. Endah Kartika, direktur RSUD Pasar Minggu Jakarta. Prof. Dr.dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD.,K-A1-SATGAS Imunisasi Dewasa PAPDI. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Finasim-PERKENI. Ridwan Ong – Presdir Direktur Kalventis.

Pada pembukaan acara, Direktur RSUD Pasar Minggu drg. Endah kartika, mengingatkan kembali pentingnya vaksin, bahkan bayi dan anak-anak wajib mendapat vaksin gratis sesuai program pemerintah, hal ini sesuai dengan amanat UUD 45 bahwa setiap warga negara  berhak mendapatkan kehidupan layak di mana di dalamnya termasuk kesehatan.

drg. Endah Kartika Direktur RSUD Pasar Minggu Jakarta


Dukungan yang diberikan Kalventis adalah bentuk komitmen Kalventis untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit menular, serta edukasi pentingnya vaksinasi kepada masyarakat Indonesia.  Ridwan Ong, PT Kalventis
Komitmen ini akan terus ditingkatkan agar cakupan vaksinasi meluas. Salah satu edukasi yang sudah dan akan terus dilakukan Kalventis adalah melalui media sosial @Kenapaharusvaksin. 


Bapak  Ridwan Ong dari Kalventis

Di luar vaksin wajib yang diberikan secara gratis oleh pemerintah, pemerintah melalui dinas kesehatan mendukung  masyarakat jika ingin melakukan vaksin lain, salah satunya vaksin influenza. Sejumlah rumah sakit umum daerah sudah menyediakan layanan untuk vaksin ini.

Pentingnya vaksinasi Influenza Quadrivalent terutama bagi keluarga, nakes dan kelompok rentan

Tentang Influenza

Selama ini influenza dianggap penyakit menular musiman yang  disepelekan sehingga tidak ditangani dan dibiarkan sembuh dengan sendirinya. Untuk orang dengan kekebalan tubuh baik, usia muda dan sehat (tidak memiliki penyakit bawaan) influenza bisa sembuh dengan istirahat cukup, makan makanan bernutrisi dan minum obat pereda sakit. Namun  bagi kelompok orang dengan penyakit komorbid  dan orang lanjut usia dapat menyebabkan komplikasi. Masyarakat umum juga kerap menyamakan influenza dengan batu pilek biasa yang dikenal dengan istilah salesma (commom cold). Padahal gejala influenza lebih berat.

Menurut data WHO influenza menyebabkan kematian hingga 650.000. Yap influenza bisa menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian bagi kelompok rentan seperti orang dengan penyakit kronis, kormobid dan orang lanjut usia. 

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD
Penasehat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI


Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI Penasehat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, mengungkapkan,”Influenza bukan sekedar batuk pilek biasa atau disebut common cold (salesma), gejala influenza lebih berat dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lain. Influenza dapat memicu serangan jantung dan stroke, dan memperburuk kondisi komorbid yang sudah ada seperti diabetes dan penyakit kronik lainnya.”
 

Manfaat  vaksinasi influenza;

Meningkatkan kinerja/lebih produktif  dan hemat

Berdasarkan riset Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Jakarta Timur, Indonesia, sekitar 31% kasus influenza like illness dan 15% kasus severe acute respiratory infection terbukti positif karena virus influenza. Selain beban penyakit, beban ekonomi dri biaya rawat inap serta rawat jalan (direct cost) juga tinggi, mencapai Rp.1.396 T di Indonesia. 

Ketika terkena influenza otomatis produkvitas akan menurun dan ada pengeluaran tambahan yaitu untuk membeli atau berobat ke dokter. Itu juga yang saya rasakan jika salah satu anggota keluarga terkena influenza. 

Program vaksinasi influenza pun sebaiknya dilakukan di tempat kerja karena akan  memberikan cost benefits dan cost saving yang signifikan. 

Menurunkan resiko menularkan pada kelompok rentan

Orang dewasa sehat dapat menginfeksi orang lain mulai 1 hari sebelum gejala berkembang dan hingga 5-7 hari setelah sakit.

Melakukan  vaksin influenza selain menjaga diri dari sakit influenza juga  menurunkan resiko menularkan penyakit flu pada kelompok rentan seperti orang dengan lanjut usia dan orang dengan penyakit kormobid. Terlebih jika kelompok rentan itu tinggal serumah dengan kita, misal orang tua kita. Artinya dengan divaksin bukan hanya diri sendiri yang terlindungi juga orang lain.

Menghilangkan efek  komplikasi pada orang dengan penyakit kormobid dan  orang lanjut usia

Jika memiliki penyakit kormobid atau usia lanjut sangat disarankan untuk vaksinasi influenza.

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD


Menurut  Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Finasim-PERKENI, pasien diabetes lebih rentan terkena infeksi. Pada penderita diabetes,  flu dapat menyebabkan kekacauan pada berbagai sistem organ sehingga memicu serangan jantung hingga 10X, meningkatkan resiko stroke hingga 8X, dan meningkatkan gula darah hingga 75%. Respon antibodi setelah vaksin influenza pada penderita diabetes tidak terganggu sehingga pasien diabetes aman untuk divaksin influenza, malah dianjurkan untuk mengurangi resiko komplikasi jika pasien diabetes terkena  influenza.

Indonesia termasuk 5 besar negara dengan kasus diabetes, bahkan kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat. Jika dihitung jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 30 juta orang.

Pentingnya vaksinasi Influenza untuk Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan (Nakes)  merupakan salah satu kelompok yang rentang tertulari dan menulari influenza karena pekerjaannya bersinggungan dengan pasien. Resiko lain jika tenaga kesehatan sakit influenza, pelayanan kesehatan akan terganggu karena kekurangan tenaga kerja. Jika Nakes sedang sakit influenza dan memaksakan bekerja beresiko menularkan pada pasien yang mungkin memiliki penyakit kronik dan menyebabkan komplikasi serius.

Pelaksanaan CSR pemberian vaksin pada 600 Nakes di Jakarta oleh PT Kalventis


Di beberapa negara, salah satu syarat akreditasi sebuah rumah sakit adalah semua tenaga kesehatan mendapatkan vaksin influenza secara berkala setahun sekali. Di Indonesia kebijakan ini belum ada, namun tengah diperjuangkan agar Nakes mendapat vaksin influenza dengan dana ditanggung pemerintah. Dengan dilakukannya vaksinasi pada Nakes menandakan citra dan etika rumah sakit yang berkomitmen untuk mengutamakan kesehatan.

Pada Pekan Imunisasi Dunia 2023 ini PT Kalventis  Sinergi Farma melakukan CSR dengan memberikan vaksin influenza kepada 600 nakes yang bertugas di beberapa Rumah Sakit Umum Daerah DKI Jakarta.

Semoga kedepannya semua Nakes mendapatkan vaksin secara gratis


Pencegahan Penyebaran Flu 

  • Melakukan vaksin setahun sekali
  • Menggunakan masker
  • Mencuci tangan
  • Menjaga jarak

Saat sakit flu

  • Hindari bertemu banyak orang
  • kurangi mobilitas 




Kapan sebaiknya vaksin influenza diberikan

  • Vaksinasi influenza dilakukan berulang setahun sekali ini karena
  • CDC dan WHO merekomendasikan pemberian vaksinasi influenza kepada
  • Vaksinasi influenza direkomendasikan untuk anak mulai 6 bulan – 5 tahun
  • Ibu hamil
  • Lansia 65 tahun
  • Pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, HIV/AIDs, asma, penyakit jantung/paru-paru.
  • Pelaku perjalanan ke luar negeri
  • Tenaga kesehatan




Kenapa vaksin influenza harus diulang setiap tahun?

Yap vaksin influenza harus diulang setiap tahun, tidak seperti beberapa vaksin yang cuma sekali atau dua kali seumur hidup. Hal ini disebabkan virus flu terus bermutasi dan dapat berlangsung pada semua strain. Vaksin flu terus diupdate setiap musimnya untuk melindungi terhadap virus yang akan beredar di musim selanjutnya.

Virus flu terus bermutasi sehingga perlu dilakukan pengulangan vaksin setiap tahun.

Respon imun dari vaksin akan menurun seiring berjalannya waktu, bahkan jika strain virus tidak berubah. 

Berapa harga vaksin Influenza? 

Biaya sekitar 400 ribu rupiah (sudah termasuk jasa nakes).\


Mitos dan Fakta Vaksin Influenza 

Mitos 
  • Vaksinasi influenza dapat menyebabkan saya sakit influenza
  • Vaksinasi tidak terbukti bisa mencegah influenza
  • Tidak memerlukan vaksin karena masih terlindungi dari Influenza
  • Lebih baik sakin influenza daripada divaksin 
 
Fakta
  • Vaksin influenza dibuat dari virus influenza yang sudah tidak aktif (inaktif) sehingga tidak bisa menyebabkan infeksi.
  • Vaksin influenza efektif melindungi sampai dengan 90% pada individu sehat kurang dari 65 tahun jika galur dalam vaksin sama dengan virus yang beredar.
  • Sebaiknya segera divaksin karena dibutuhkan sekitar 2 minggu agar antibody terbentuk
  • Influenza berbahaya dengan vaksin bisa mengurangi resiko komplikasi serius, rawat inap bahkan menyebabkan kematian pada kelompok tertentu. vaksin mencegah kehilangan waktu produktif. 


 

Senag bisa hadir untuk mengikuti acara ini


 

Sirop Obat Aman untuk Anak

Sirop Obat Aman untuk Anak 

Perkembangan terbaru mengenai keamanan sirop obat


Diskusi kesehatan interaktif Sirop Obat Aman


Beberapa waktu lalu, tepatnya ada periode Januari 2022 hingga Oktober 2022,  kita dikejutkan oleh kejadian luar biasa yaitu melonjaknya anak-anak yang mengalami  Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA)

Sebagai seorang ibu dan memiliki  dua anak, kejadian ini membuat saya khawatir. Rasanya seperti De Javu, baru saja menghela nafas karena pandemi mereda bahkan dikatakan aman, kini ada GGAPA. Saya memantau berita untuk mengetahui penyebabnya dan begitu pemerintah menyatakan penyeba GGAPA dari zat pencemar yang ada dalam sirop obat, saya langsung membuang persediaan sirop obat, terutama obat demam yang biasa dikonsumsi anak-anak.  

Sampai minggu lalu saya masih menghindari sirop obat walaupun di televisi ada beberaa iklan sirop obat dan  mengklaim sirop obatnya aman dikonsumsi. Anak kedua saya yang biasa minum sirop obat jika batuk atau demam, saat memeriksakan diri ke dokter meminta diresepkan obat tablet. Suplemen multivitamin yang kadang dikonsumsi anak kini memilih yang bentuknya tablet.

Diskusi interaktif kesehatan; Sirop obat aman untuk anak 

Hari selasa 21 Maret 2023 saya mendapat undangan untuk mengikuti Diskusi Interaktif Kesehatan dengan tema Sirop Obat Aman untuk Anak. Bertempat di Royal Kuningan Hotel Jakarta. Diskusi Interaktif Kesehatan dengan tema Sirop Obat Aman untuk Anak ini  diinisiasi oleh Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia. Diskusi ini dirasa sangat diperlukan untuk memberi informasi yang akurat, pasti dan terpercaya mengenai keamanan penggunaan sirop obat kepada orangtua dan dokter spesialis anak, mengingat anak-anak terutama bayi dan balita kesulitan mengkonsumsi obat tablet, selain itu penggunaan obat tablet yang digerus kehigienisannya berkurang.

Narasumber yang hadir saat event ini berlangsung adalah  orang-orang yang kompeten di bidangnya yaitu DR. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S selaku direktur produksi dan distribusi kefarmasian direktorat jendral kefarmasian dan alat kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Dra.Agusdini, Apt


Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M.Pharm selaku direktur standarisasi obat, narkotika, psikotropika, precursor dan zat adiktif (ONPPZA) dan PLT. Direktur registrasi obat badan BPOM RI.

Dra. Tri Asti., Apt


Dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

dr. Piprim, Sp.A(K) 


Apt. Noffendri Roestam, S.Si selaku ketua umum pengurus pusat ikatan apoteker Indonesia.

Noffendri, Apt


Prof. Apt. I Ketut Adnyana, MSi., Ph.D selaku guru besar  Farmakologi-Farmasi  Klinis Institut Teknologi  Bandung.

Prof. I Ketut Adnyana


Dan mewakili para Ibu Indonesia yang memiliki balita, hadir juga public figure sekaligus artis Mona Ratuliu, ibu dari 5 anak dengan 2 balita. Kekhawatiran Mona selama pelarangan sirop obat sangat mewakili banyak ibu di Indonesia terutama yang memiliki anak balita. 

Mona Ratuliu


Acara ini dipandu MC Ivy Batuta, dengan pembawaan yang santai tapi serius sehingga bisa mencairkan suasana dan diskusi berjalan baik. 

Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) di Indonesia

Menurut dr. Piprim Basarah Yunuarso, Sp. A(K), dokter sesialis anak sekaligus Ketua Umum    Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), GGAPA  sudah ada sejak dulu, dengan penyebab bervariasi, ada yang disebabkan karena   kelainan bawaan sejak anak lahir seperti ukuran ginjal yang lebih kecil, dehidrasi akut, karena sakit gula  dsb. Dan GGAPA ini bisa jadi pada semua usia.

Namun GGAPA  yang terjadi ada periode Januari 2023 – Oktober 2023 lalu, berbeda dengan penderita GGAPA pada umumnya, seperti;

Penderita adalah  anak usia balita.

Anak-anak ini sebelumnya sehat tanpa komorbiditas.  

Gejalanya diawali demam, gejala saluran cerna, saluran pernafasan  tanpa ada episode penyakit maupun kondisi yang biasa menjadi penyebab GGAPA misalnya dehidrasi.

Anak-anak ini memperoleh pengobatan simtomatik sebelumnya.

Saat datang ke RS rujukan sudah dengan kondisi Anuria.

Perkembangan penyakit penurunan kesadaran (meskipun mendapat dialysis, bradineu  intubasi  pasien GGAPA meninggal.

Yap anak-anak yang terkena GGAA kebanyakan meninggal tanpa bisa dilakukan perawatan yang biasa diterapkan pada pasien GGAA seperti cuci darah.

Hal ini membuat para dokter dan tenaga medis kebingungan karena seharusnya, GGAPA bisa ditolong dengan terapi cuci darah. Investigasi dilakukan, dokter mulai menduga beberapa  penyebabnya seperti dijelaskan dokter Piprim. Namun dugaan ternyata tidak sesuai indikasi, seperti;

Dugaan GGAPA

1. Syok hipovolemik atau dehidrasi berat, dugaan ini tersingkir karena pada pemeriksaan fisis tidak ada tanda gangguan hemodinamik.

2. Sindrom hemolitik urematik-terjadi sesudah diare, dugaan ini tersingkir karena trombositopenia, biopsis ginjal tidak sesuai dengan mikroangiopati.

3. Glomerulenofritis akut post streptokokus, dugaan ini tersingkir karena warna urin tidak coklat kemerahan.

Dugaan penyebab lainnya dihubungkan dengan kondisi pandemic Covid-19 dugaan ini pun tersingkir karena hasil reaktif antibody SARS-CoV-2.

Akhirnya para dokter dan instansi terkait melakukan langkah dengan cara berdiskusi dengan negara yang juga mengalami GGAPA. Dari sanalah muncul titik terang, penyebab GGAPA ternyata zat pencemar yang ada dalam sirop obat yaitu zat kimia bernama  Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG).      

Langkah yang dilakukan Kemenkes dan BPOM

Pemerintah melalui instan terkait yaitu Kemenkes dan BPOM melakukan antisipasi agar penderita GGAPA tidak bertambah dengan cara menarik seluruh peredaran sirop obat di Indonesia dan melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh dan menyimpulkan bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG)/Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG)/Dietilen Glikol (DEG) oleh oknum supplier kimia.

Pemeriksaan dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari memeriksa Prosedur Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang dilakukan perusahaan farmasi, hingga pendistribusiannya. Ternyata memang ada sirop obat yang mengandung bahan pencemar    ada juga yang tidak.

Pihak BPOM yang diwakili Ibu Asti menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022, BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelusuran dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar. Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan.

Agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat BPOM merilis sirop obat yang aman,   bisa diresepkan dokter dan dikonsumsi sesuai aturan. Daftar obat yang sudah dinyatakan aman oleh BPOM ini bisa teman-teman bisa akses di   website BPOM  atau melalui media sosial resmi BOM. Namun masalah sirop obat ini masih meresahkan masyarakat. Masih banyak masyarat yang belum berani diberi resep sirop obat bahkan tenaga medis pun  ada yang  masih ragu meresepkan sirop obat.

Sekilas tentang ED/DEG pada sirop obat

Menurut Prof. I Ketut , guru besar farmakologi ITB, ED/DEG adalah zat kimia pencemar  yang ada pada propilen glikol dan gliserin. Propilen glikol dan gliserin sendiri merupakan bahan kimia yang biasa digunakan pada obat. Bahkan bukan hanya obat, banyak bahan kebutuhan sehari-hari menggunakan propilen glikol dan gliserin seperti pada industri kosmetik (skin care), makanan, obat kumur, pasta gigi dll. Propilen Glikol dan Gliserin banyak digunakan karena bahan ini memiliki sifat sebagai pengawet,   antimikroba, desinfektan, humektan, stabilizer, anti -caking, emulsifier dll.

Kasus GGAPA terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. Namun perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu,infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dll.

Acara ini bersifat interaktif, peserta yang kebanyakan para Ibu, ada juga tenaga medis seperti bidan,  dipersilahkan bertanya. 





Sirop Obat Aman untuk Anak

Kesimpulan dari diskusi interaktif kesehatan ini, sirop obat aman untuk anak selama digunakan sesuai anjuran atau resep dokter.  Jadi masyarakat tidak perlu ragu lagi jika dokter meresepkan sirop obat untuk si kecil. Seperti diungkapkan pihak Kemenkes dan BPOM berikut ini;

Ibu Asti dari badan BPOM menyatakan bahwa,”Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti anjuran pakai, kini bisa dilihat di wbsite/sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu.”


Ibu Agusdini ,”Otoritas kesehatan yang berwenang menyatakan bahwa sirop obat yang sudah diverifikasi ulang dan dirilis BPOM adalah sirop obat yang aman. Sehingga masyarakat bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti anjuran pakai.”

 

Hal senada diungkapkan dr. Piprim Yanuarso, Sp.A (K), fakta sudah berbicara bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obatoleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

 

Noffrendi Roestam Apt selaku ketua umum Ikatan Apoteker Indonesia mengatakan dengan tidak adanya kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.


Pada acara ini di display juga macam-macam sirop obat dari perbagai perusahaan farmasi yang sudah aman dikonsumsi sesuai resep dokter. 





 

Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI)

Lebih dari 30 tahun industri farmasi nasional bekerja di bawah pengawasan regulator Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menyediakan lebih dari 90%  kebutuhan obat yang diproduksi oleh industri swasta nasional dan BUMN.

GPFI merupakan wadah komunikasi dan konsultasi antar sesama pelaku usaha farmasi dan juga antara perusahaan dengan pemerintah serta pihak-pihak terkait lainnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah produksi obat, distribusi obat dan pelayanan obat, yang berdiri sejak 1969. Anggota GPFI telah memproduksi lebih dari 2000 item obat sirup dan puluhan ribu liter obat sediaan lainnya. GPFI memiliki anggota lebih dari 150 produsen obat nasional, 1600 PBF obat yang terdiri dari 600 PBF nasional dan 1000 PBF lokal dan lebih dari 20000 apotek dan toko obat di Indonesia.