Tampilkan postingan dengan label lingkungan. Tampilkan semua postingan

Bersama Bergerak Berdaya Menjadikan Bumi Lebih Baik

Bersama Bergerak Berdaya Menjadikan Bumi Lebih Baik

Perubahan cuaca yang kita rasakan


Hutan kota, paru-paru kota


Beberapa waktu lalu sempat viral perihal suhu udara di Ciputat Tangerang Selatan yang mencapai   37 derajat celsius dan menjadi suhu udara tertinggi di Indonesia pada bulan April 2023. Saat membaca berita itu yang terbayang adalah jalan Raya Ciputat yang dipadati kendaraan bermotor, berasap dengan panas menyengat. Dua tahun lamanya saya pernah tinggal di Ciputat Tangsel, pernah merasakan macet dan pengapnya jalanan Ciputat, sepanjang jalan itu pun minim pepohonan.

Suhu udara yang panas selain disebabkan sinar matahari juga aktivitas manusia yang menghasilkan carbon/gas emisi (kendaraan bermotor, asap pabrik dsb) dan kurangnya pepohonan yang berfungsi menyerap carbon.

Cuaca panas saat itu tidak dikatagorikan  musim kemarau sebab sekitar seminggu sebelumnya  hujan deras, begitupun beberapa hari setelahnya.  Fenomena perubahan cuaca dari panas ke hujan secara tiba-tiba atau sebaliknya ini sudah terjadi lebih dari setahun. Penanggalan musim hujan dan kemarau tdak seperti dulu lagi.

Hujan yang turunpun tak jarang sangat deras disertai angin cukup kencang. Sementara di beberapa negara Asia terjadi gelombang panas adalah periode cuaca panas yang tidak biasa dengan temperature di atas rata-rata sehingga membahayakan kesehatan dan umumnya berlangsung lebih dari dua hari. Suhu panas bervariasi    Anomali ini terjadi karena terjadinya perubahan iklim di bumi.

Anomali ini diperkuat dengan hasil pengamatan BMKG, di Indonesia sejak tahun 2016 hingga 2020 terjadi anomali antara 0.6-0.8 derajat celsius. Kenaikan suhu secara rata-rata yang terjadi di Indonesia ini mengakibatkan mencairnya salju abadi di Puncak Jaya, Papua. Fenomena lain munculnya siklon tropis seroja yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2021. Fenomena siklon ini harusnya jarang terjadi di wilayah tropis namun dalam 10 tahun ini sering terjadi.

Tentang perubahan iklim

Perubahan iklim disebut juga pemanasan global di mana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung pada jangka waktu tertentu. Hal ini disebabkan emisi berupa karbon dioksida yang dilepaskan ke udara memerangkap bumi sehingga sinar matahari terperangkap dan suhu bumi menjadi naik. Faktor lain yang menyebabkan perubahan iklim adalah kerusakan lapisan ozon karena penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC), gas buang industri dan kerusakan fungsi hutan.

Adapun dampak dari perubahan iklim dan mulai kita rasakan diantaranya;

Curah hujan tinggi, musim kemarau berkepanjangan, meningkatnya volume air laut karena mencairnya es di kutub. Terjadinya bencana alam angin putting beliung, longsor dan berkurangnya sumber air bersih.

Studi terbaru dari IPCC (Intergoverment Panel on Climate Change) melaporkan jika suhu bumi diperkirakan naik 1.5 derajat dalam waktu kurang dari 20 tahun, ini meleset dari target perjanjian paris (Paris Agreement) dimana para pemimpin dunia berjanji memperlambat laju pemanasan global dengan mengurangi gas emisi carbon yang dihasilkan industri. Kenaikan suhu bumi sebesar 1.5 derajat   terlihat kecil padahal dampaknya cukup serius terutama untuk biodata laut dan pencairan es di kutub.

Mengurangi laju perubahan iklim

Peran Masyarakat adat

Perubahan iklim berdampak bukan hanya pada manusia juga lingkungan, ekosistem hutan, perairan dan kawasan konservasi. Di sinilah pentingnya peranan masyarakat adat atau komunitas lokal di sekitar kawasan konsevasi. Masyarakat adat dan komunitas lokal (Indigenous Peoples and Local Communities) memiliki tradisi panjang dalam mengelola dan mengekstraksi sumber daya alam tanpa mengorbankan proses dan fungsi ekologis. Salah satu contoh masyarakat adat di Indonesia yang secara konsisten melestarikan lingkungannya dan memanfaatkan seperlunya adalah masyarat adat Baduy.

Masyarakat adat sebagai garda terdepan pelestari lingkungan dalam menghadapi ancaman perubahan iklim namun bukan berarti kita tidak harus berkontribusi, malah sebaliknya karena menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama.

BersamaBergerakBerdaya

Dengan #BersamaBergrakBerdaya, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi laju perubahan iklim. Hal kecil tapi jika dilakukan dengan konsisten dan serempak dampaknya akan terasa. #UntukmuBumiku ini yang saya lakukan; 

Menggunakan transportasi massal. Walaupun belum sempurna, moda transportasi massal di Indonesia mulai nyaman dan terintergrasi di beberapa kota. Menggunakan transportasi massal untuk kegiatan keseharian seperti kerja, sekolah dan kuliah dapat mengurangi emisi karbon. Selain mengurangi emisi karbon   juga menghemat, waktu dan tenaga. Emisi yang dihasilkan akan lebih sedikit karena bus ditumpangi puluhan penumpang sementara kendaraan pribadi hanya 1 atau 2 orang.

Biasakan berjalan kaki. Wara-wiri sekitar rumah, ke warung tetangga, tukang sayur, jika jaraknya tidak terlalu jauh lebih baik berjalan kaki atau bersepeda. Kebiasaan ini juga saya terapkan pada anak-anak. Keuntungan lain yang didapatkan dari kebiasaan berjalan kaki adalah badan menjadi sehat dan bugar.

Diet plastik.  Selalu membawa kantung belanja sendiri saat belanja untuk mengurangi sampah plastik. Seperti kita ketahui barang berbahan  plastik baru bisa terusai  10 hingga 1000 tahun (tergantung jenis plastiknya, artinya mereka akan mencemari tanah, sungai dan laut sebelum terurai.



Menyediakan lahan serapan air hujan di sekitar rumah. Salah satu isu yang mengancam di masa mendatang karena perubahan iklim adalah kekeringan dan berkurangnya air tanah. Salah satu cara menjaga ketersediaan air tanah adalah dengan menyediakan ruang untuk air hujan diserap tanah dengan cara menghindari semua permukaan rumah di semen.

Menghemat listrik dan air. Rumah yang didesain dengan jendela yang meungkinkan  sirkulasi udara baik dan  menghemat listrik. JIka sirkulasi udara baik udara dalam rumah tidak terlalu panas, hemat  penggunaan AC atau kipas angin. Dengan jendela cukup besar rumah tetap bisa terang di siang hari tanpa menyalakan lampu  

Masak secukupnya, habiskan makanan. Banyak yang tidak menyadari jika sepiring makanan yang  tersaji di meja makan, melalui proses panjang. Sebut saja sepotong tempe, ada proses menanam kedelai, setelah dipanen diangkut ke pabrik mengolahan untuk dijadikan tempe. Jejak emisi carbon yang dihasilan tidak sedikit. Jadi habiskan makanan. Jika makan di restoran dan tidak habis jangan sungkan minta sisanya dibungkus (jika sisanya layak makan) dan habiskan di rumah, di beberapa negara ini sudah menjadi budaya lho.

Reduce, reuse, recycle. Yang melenakan bu-ibu adalah  racun promo di marketplace. Barang bagus dan murah yang menggoda padahal ga penting-penting banget, padahal barang serupa bisa dibuat dari reuse atau recycle barang bekas.   Tahan belanja barang yang hanya karena lapar mata.



Berkebun di rumah. Keberadaan pohon ibarat spons/busa karena kemampuannya menyerap karbondioksida yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilakukan manusia . Setiap pohon yang kita tanam menghasilkan gas oksigen dan menyerap karbon dari udara. Fungsi pohon ini dijalankan secara masif oleh hutan, sayangnya seiring waktu hutan berkurang. Kenyataan ini terpampang nyata, hutan Kalimantan yang disebut sebagai paru-paru dunia, luasnya sudah jauh berkurang. Keadaan ini mau tidak mau menuntut setiap orang untuk memiliki kesadaran menanam pohon di lingkungan sekitarnya termasuk di pekarangan rumah.



Keberadaan pohon di rumah selain membuat udara bersih dan segar. Saat matahari menyilaukan dan panasnya menyengat, saya masih bisa merasakan hembusan angin yang menyegarkan ketika berdiri di teras rumah. Begitupun bersediaan air tanah yang cukup saat musim kemarau karena area sekeliling rumah yang terbuka menjadi area resapan air.


Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!

Referensi

bmkg.go.id

https://www.bisnis.com/amp/read/20190817/77/1137821/bus-dan-truk-sumbang-emisi-co2-tertinggi-di-jakarta

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6069771/gelombang-panas-pengertian-penyebab-dan-dampaknya/amp

 

 

Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ Kumpulkan 3.783 Botol Plastik

Indonesia darurat sampah plastik 

Tahukan teman-teman jika Indonesia sudah memasuki ‘masa’ darurat sampah plastik, saking banyaknya sampah plastik yang dibuang dan terus meningkat setiap tahun. Berdasarkan dari data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Statistik Nasional (BPS) sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/pertahun dan sebagian terbuang ke laut. Peningkatan sampah plastik ini belum dibarengi upaya pengelolaan yang maksimal, sehingga sampah plastik banyak terbuang ke laut atau mencemari tanah. 

Sumber gambar ; pojokjabar 


Seperti kita ketahui, plastik adalah sampah yang membutuhkan waktu penguraian yang sangat lama, bisa mencapai ratusan tahun, jadi dengan banyaknya sampah plastik tanpa dibarengi pengelolaan yang baik dan maksimal akan mencemari sungai, laut dan tanah, terlebih sebagian  masyarakat Indonesia masih suka buang sampah sembarangan, tak heran di sepanjang jalan kerap kita temui sampah plastik, termasuk di tempat wisata termasuk area pantai. Sedih ya,  salah satunya kurang masifnya edukasi mengenai sampah pada masyarakat. Tidak semua tempat wisata atau area publik dipasangi spanduk ‘jangan buang sampah sembarangan’. Yang buang sampah sembarangan kalau ditegur malah galak heuheu. Padahal masalah sampah ini membawa ancaman serius.

Dampak luas sampah plastik adalah merusak ekosistem laut dan kesehatan manusia. Dari 10 juta metric ton sampah yang terhanyut di laut, 10 persennya berasal dari daratan. Padahal jika diolah dengan baik sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 16.379.472 perbulan dari 40 ton sampah plastik. Tapi untuk bisa mencapai itu dibutuhkan kolaborasi serta komitmen dari semua pihak agar bisa dikelola atau didaur ulang.

Sampah botol plastik lebih mudah dikelola

Beberapa waktu saya mengikuti webinar tentang pengelolaan sampah, salah satu point yang saya tangkap yang dikemukakan narasumbernya adalah sampah botol plastik lebih mudah diolah daripada sampah plastik kemasan. Narasumber memberi contoh, jika misalnya dia lebih memilih membeli kecap dalam botol daripada isi ulang jadi saat memilah sampah sebelum dibuang, sampah botol dikumpulkan dan diberikan pada pengepul yang rutin mengambil ke perumahannya.

Bagaimana dengan sampah botol plastik yang tidak dikelola dan dibuang begitu saja? Sampah botol plastik penyumbang bencana banjir karena jika terbuang ke sungai dapat menyumbat aliran sungai.  Jika mencemari tanah, sampah botol plastik akan membutuhkan waktu urai 450 hingga 1000 tahun.

Blackmores luncurkan program ‘Tukar Botol’

Sumber gambar lifepack


Teman-teman tentu pernah mendengar atau tahu atau malah mengkonsumsi Blackmores. Blackmores adalah merek suplemen multivitamin dari Australia. Kehadiran Blackmores di Indonesia melalui Kalbe Blackmores Nutrition (KBN) merupakan perusahaan joint venture antara PT Kalbe Farma Tbk dan Blackmores Ltd Australia yang berkomitmen menyediakan solusi kesehatan alami kepada masyarakat Indonesia, dengan supplement berbahan dasar alami, berkualitas tinggi, teruji klinis.

Secara global sudah lebih dari 90 tahun Blackmores terus berkomitmen untuk memberikan nutrisi terbaik dari alam dan juga pada kualitas dan keberlanjutan lingkungan.

Blackmores juga berkomitmen untuk mewujudkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, khususnya ekosistem laut melalui program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ , seperti diungkapkan Country Head Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto mengatakan,’Blackmores percaya bahwa menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan laut merupakan hal penting untuk dilakukan bersama demi terciptanya ekosistem laut yang bersih sebagai awal dari kesehatan. Untuk itu, sejalan dengan target pemerintah daam menurunkan sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2053, Blackmores Indonesia telag menjalankan program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ yang merupakan langah bersama untuk mempermudah masyarakat mengelola sampah botol plastik untuk kualitas lingkungan dan kehidupan Indonesia yang lebih baik.



Sebagai produk suplemen manfaat untuk membantu menjaga kesehatan harian tubuh, Blackmores Odourless Fish Oil terus berkomitmen menjaga kualitas produk dan lingkungan secara beriringan mulai dari memastikan kualitas sumber minyak ikan terpilih, pengemasan yang modern hingga permasalahan sampah produk yang juga harus diperhatikan. Maka dari itu, Blackmores terus mendukung berbagai upaya yang dapat mendorong penurunan atau pencemaran sampah plastik di laut.

Melalui program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ yang berlangsung sejak 1 September hingga akhir tahun 2022, Blackmores Indonesia telah berhasil mengumpulkan 3.783 botol plastik bekas vitamin. Selanjutnya botol plastik yang telah terkumpul dikelola dan didaur ulang oleh eRecyle (organisasi pengelolaan daur ulang sampah plastik), guna mencegah sampah botol plastik mencermari laut. Blackmores mengucapkan terima kasih kepada semua konsumen yang telah ikut berpartisipasi serta para mitra yang sudah mendukung program ini, sebagai upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan.

 

  

Danone Community Engagement Day; Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari dan Kiat Membuat Konten

Danone  Community Engagement Day; Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari dan Kiat Membuat Konten

Danone community engagement day

Ada yang tahu Vincent Gerald? Jujurly saya kenal beliau saat  ikut acara  Danone  Community Engagement Day hari kamis lalu. Vincent Gerald ini adalah konten kreator tiktok dengan follower dan view tiap postingannya  mencapai jutaan. Eit tapi bukan karena followernya saja yang membuat dia terkenal di kalangan tiktoker juga karena konten-kontennya berbeda, memiliki value. Beda dengan kebanyakan konten tiktoker Indonesia lain. Memangnya apa sih kontennya Vincent? Kontennya berisi ilmu pengetahuan populer yang dibawakan dengan gaya santai, isu lingkungan, isu kekinian, yang membuat penontonnya jadi tahu banyak hal. Sebagai blogger dan content creator wanna be, saya merasa beruntung ikut belajar membuat konten bareng Vincent Gelald, bikin semangat ngonten yang positif.

Nah sebelum saya menuliskan apa saja yang Vincent Gelald share di acara Danone  Community Engagement Day, kita bahas dulu isu lingkungan yuk dan bagaimana kita turut berperan aktif untuk menjaga lingkungan, menjaga bumi.

blogger and vlogger

Isu lingkungan yang hangat dan  jadi perbincangan karena dampaknya sudah terasa, dan akan terus memberi dampak lebih besar hingga membahayakan makhluk bumi jika kita tidak berkontribusi untuk melakukan sesuatu adalah perubahan iklim. Yap perubahan iklim yang pelan tapi pasti akan menjadi problem super serius di masa mendatang.

Bicara soal perubahan iklim, kita tidak bisa tidak peduli, masa bodoh atau menyerahkan sepenuhnya pada pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah atau  pelaku bisnis.  Ancaman perubahan iklim adalah masalah bersama, setiap mahluk di planet ini. Kontrubusi kecil yang bisa kita lakukan jika dilakukan secara  konsisten akan berdampak.

Danone, bisnis seimbang dan berkelanjutan dengan visi One Planet One Health

Hasil penelitian NASA menyebutkan jika 95% aktivitas manusia menyebabkan pemanasan global. Danone Indonesia sebagai salah satu perusahaan FMCG terbesar di dunia berkomitmen mewujudkan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan. Dengan visi ‘One Planet One Health’ yaitu kesehatan manusia dan kesehatan planet saling terkait satu sama lain, Danone fokus menjalankan strategi  bisnis berkelanjutan dengan mengacu pada SDGs maupun target tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan pemerintah.

Visi One Planet One Health difokuskan pada 4 pilar yaitu

  • Climate, Fight climate change, menjadi perusahaan karbon netral pada seluruh rantai produksinya pada tahun 2050.
  • Water, melakukan konservasi, optimalisasi dan berbagi melalui pengelolaan sumber daya air, mengoptimalkan setiap tetesan air yang diterima dari alam dan meningkatkan akses air bersih kepada masyarakat.
  • Circular Packaging, recover more plastic than we use by 2025. Memimpin kampanye nasional tentang topic daur ulang dan menggunakan 100% dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau dapat dibuat kompos pada tahun 2025.
  • Agriculture, mendorong praktik pertanian regenerative yang melindungi tanah, meningkatkan kesejahteraan hewan, dan memberdayakan generasi baru petani.

Danone  Community Engagement Day rabu lalu mengangkat tema Mengenal Penerapan Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari bersama komunitas Danone Digital Academy (Blogger dan Vloggers) dengan program Kelas Intensif Membuat Konten (KIAT). Dengan narasumber Annie Wahyuni, Downstream packaging Manager Danone Indonesia,  Budi  Rahardjo/Budjo Agriculture Manager Danone Indonesia  dan Vincent Gelald seorang conten creator yang kerap mengangkat isu lingkungan.

Penerapan Ekonomi Sirkular Danone-Aqua oleh Annie Wahyuni

Tahukah teman-teman berdasarkan data BPS tahun 2018, salah satu isu lingkungan yang paling tidak dipedulikan masyarakat adalah mengenai pengelolaan sampah. Masyarakat sudah aware terhadap penghematan air bersih, mengelolan energi dan mengurangi transportasi pribadi, tapi tidak dengan sampah. Ehm, mungkin karena merasa sampah sudah ada yang mengelola, dibawa petugas kebersihan ke TPA, kita bayar setiap bulan, beres.

Ekonomi sirkular limbah botol plastik
Nah, padahal tidak sesederhana itu terlebih makin bertambahnya produk kemasan plastik dengan berbagai bentuk. Pengelolaan sampah, minimal memisahkan sampah plastik dan organik, harus menjadi kepedulian. Sampah botol plastik bisa dipisahkan dan diberikan petugas kebersihan untuk di daur ulang sehingga tidak menjadi beban tanah.

Kenapa sih makin banyak produk kemasan? Mungkin itu jadi pertanyaan teman-teman. Kemasan dalam produk berperan penting untuk melindungi manfaat gizi dan kualitas produk, memungkinkan disimpan,

Danone menerapkan ekonomi sirkular dalam mengelola kemasan plastik di mana kemasan setelah digunakan akan di reuse dan di recycle


Program ini berjalan sejak tahun 2018 nama gerakan #BijakBerplastik dan diimplementasikan dengan tiga cara;

  • Collection Menargetkan pada tahun 2025 mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari yang digunakan.
  • Education Membuat program pendidikan di sekolah
  • Inovasi  menggunakan kemasan 100% dapat digunakan kembali dan meningkatkan konten bahan daur ulang hingga 50%.

Proses di atas didukung ekosistem yang mendukung ekonomi sirkular, dari botol kembali menjadi botol. Pada bagian pengumpulan Danone bekerja sama dengan Octopus, Community waste bank dan RBU (Recycle business unit). Hingga saat ini RBU Aqua sudah berada di 6 lokasi di Indonesia.

Botol aqua kemasan baru 100% terbuat dari plastik daur ulang dan 100% dapat didaur ulang.

Danone sudah menggunakan daur ulang hingga 25%


Dan tahukah teman-teman, AQUA a merupakan satu-satunya perusahaan minuman yang menggunakan  bahan daur ulang hingga 25% dan menargetkan pada tahun 2025 kemasan yang digunakan dapat 100% didaur ulang atau dijadikan kompos.

My waste is my responsibility

Apa yang bisa kita lakukan untuk berpartispasi aktif dalam menjaga kelestarian bumi? Bisa dimulai dari hal yang kecil dan dilakukan secara konsisten, diantaranya;

Thinking before buying, dengan menerapkan prinsip;

  • Need, membeli karena keinginan atau kebutuhan.
  • Zerowaste, pastikan tidak menambah sampah.
  • Circular, apakah produk berkelanjutan, bisa didaur ulang.
  • Minimalwaste, pilih produk yang minimal sampah.

Makan sampai habis, membiasakan makan sampai habis. Tahukah teman-teman Indonesia adalah negera nomor 2 dengan jumlah sampah makanan sisa terbanyak.

Burn calories not oil, gunakan transportasi publik.

Regenerative Agriculture oleh Budi Rahardjo

Fakta di dunia pertanian yang tidak kita tahu, bahwa 20% lahan pertanian telah rusak, 80% hutan dijadikan lahan pertanian, 70% lahan pertanian memanfaatkan air tawar, dan menghasilkan emisi 24%.

Pada saat bersamaan faktanya, konsumsi hasil pertanian meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan 65% sumber energi manusia berasal dari jagung, padi dan gandum. Kelaparan dan malnutrisi bisa menjadi ancaman serius jika sektor pertanian diabaikan yang lebih mengkhawatirkan Indonesia yang dulu dikenal dengan negara pertanian karena luasnya lahan pertanian dan tanahnya subur, kini terancam krisis regenerasi petani.

Yap ini bukan sekedar isu, kenyataannya  anak petani pun ke kota karena tidak mau jadi petani. Petani menjual lahannya dan para sarjana pertanian hanya sedikit yang menjadi petani.  

Pernah dengar istilah Regenerative Agriculture? Kalau anak pertanian pasti sudah kenal ya dengan istilah ini. Regenerative agriculture adalah sebuah gerakan perubahan paradigm pertanian dan praktik bertani dengan prinsip;

  • Minim olah lahan karena pengolahan lahan secara berlebih malah akan membunuh mikroorganisme dan melepas kandungan C dalam tanah.
  • Konservasi tanah, tanah dengan struktur tak rata di siasati dengan sistem bercocok tanam yang memungkinkan tidak melakukan pengrusakan pada tanah.
  • Melindungi air, menjadikan lahan pertanian juga sebagai daerah resapan air.
  • Meningkatkan Biodiversitas yaitu budidaya tanaman dengan aneka tanaman dengan menanam  tanaman sela sehingga secara ekonomi juga hasil pertanian menjadi maksimal.
  • Keterpaduan pertanian dan peternakan

Kita semua dapat berperan dalam menciptakan Sustainable Lifestyle

  • Grow your own food
  • Mengelola sampah di rumah
  • Turut mengedukasi generasi muda

Kelas Intensif Membuat Konten oleh Vincent Gerald

Ini dia sharing membuat konten bareng konten kreator hits, Vincent Gelard. Yang penasaran seperti apa kontennya bisa intip tiktoknya di sini.

Mana konten yang sesuai dengan minatmu?


Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, konten-konten Vincent Gerald ini memiliki value sehingga viral dan kontennya selalu ditunggu-tunggu followernya.

Menurut Vincent menjadi konten creator harus diawali dengan niat baik  dan itu berdasarkan pengalamannya, kalau bikin konten karena ingin cepat kaya, jadi terkenal dan punya power untuk menginfluencer orang, itu ga akan bisa karena begitu konten kamu ga menghasilkan uang kamu akan menyerah, ga membuat konten lagi. Ketiga hal diatas hanya bonus.

Vincent membagikan tips membuat konten menarik yaitu

  • Ide, apa konten kamu yang bikin beda?
  • Goal, tujuan membuat konten.
  • Value, apa value konten? Harus positif donk ya ga sekedar viral.
  • Passion, cintai subjek yang akan kamu jadikan konten.
  • Confident, harus pede, hidup terlalu singkat untuk jadi pemalu.
Learn, belajar terus.

Bagaimana awal mula Vincent menjadi konten creator Tiktok? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan beberapa peserta , apa langsung viral? Bagaimana memiliki ide untuk membuat konten seperti yang sekarang?

Pertama karena passion, jadi konten-konten yang dibuatnya karena memang dia suka, jadi enjoy saat membuatnya. Jadi pertama kali post tidak penonton sedikit, Vincet tidak kapok membuat konten dan terus membuat konten secara konsisten selama 9 bulan. Ini juga ya kuncinya, konsisten.

Jangan jadi pemalu untuk hal positif

Ingin jadi konten kreator tapi pemalu bagaimana donk? Vincent juga cerita dulu dia pemalu, tapi dia pikir kalau terus-terusan pemalu, ga pede akan banyak kesempatan terlewatkan. Sebagai orang pemalu, saya paham perasaan ini, saya pemalu, ga pedean, tapi pengen bisa ini itu, akhirnya maksain pede kalau ga gitu ya rugi.

Gimana tertarik jadi konten kreator? Yang udah jadi konten kreator yuk semangat bikin konten.