Tampilkan postingan dengan label lifestyle. Tampilkan semua postingan

Tips Memilih Mobil Keluarga

 Tips Memilih Mobil Keluarga

Memiliki mobil, menjadi impian setiap keluarga. Itu juga yang saya rasakan, keinginan memiliki mobil agar bisa pulang kampung dengan nyaman, leluasa dan   bisa mengajak jalan-jalan orang tua. 

Biar semangat menjemput rejeki dan menabung untuk memiliki mobil, boleh intip nih Eksterior Toyota All New Voxy, mobil MPV dengan  kapasitas 7 penumpang yang mewah layaknya MPV kelas atas seperti Toyota New Vellfire atau Alphard.


Kenyaman tentu menjadi pilihan utama untuk mobil keluarga, selain itu, berdasarkan pengalaman, ada hal yang lain yang harus dipertimbangkan ketika akan memilih mobil untuk keluarga, yaitu;

  1. Memilih mobil yang harganya sesuai keuangan

Selain  nyaman yang tidak kalah penting saat memilih mobil keluarga adalah menyesuaikan dengan kondisi keuangan. Yap pilih kendaraan yang harganya sesuai dengan kemampuan, agar keuangan keluarga aman sehingga tetap bisa  tidur dan makan dengan tenang heuheu.  Jangan sampai mengejar mobil impian lalu mengabaikan cash flow.

Idealnya, jika kita mencicil kendaraan, makan cicilannya harus 1/3 dari total penghasilan keluarga. Jika ternyata cicilan belum sesuai penghasilan sebaiknya tunda keinginan membeli kendaraan dan menabung dulu agar bisa membayar DP besar sehingga cicilan ringan atau membeli cash.

  1. Memilih mobil dengan kursi penumpang  4 atau 7 

Kebanyakan keluarga muda memilih mobil berkursi penumpang 4 dengan pertimbangan harga dan kondisi  anak-anak yang masih kecil. Jika mobil digunakan juga sebagai alat transportasi untuk bekerja sehari-hari - pulang pergi ke kantor,, mobil yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi jalan yang dilalui. Jika di kota besar, kerap macet dan padat sebaiknya pilih kendaraan kecil. Jadi pilihan kursi penumpang 4 atau 7 tergantung pada kebutuhan.


  1. Memilih mobil baru  atau seken

Pilihan mobil baru atau bekas, ada plus dan minusnya. Mobil bekas lebih murah, otomatis cicilannya pun lebih rendah namun membeli kendaraan bekas harus diikuti sedikit pengetahuan tentang kendaraan, agar saat membeli mobil bekas paham kondisi kendaraan sebenarnya. Minimal harus tahu bedanya antara kendaraan yang pernah tabrakan atau terkena banjir. Kendaraan bekas dengan kedua kondisi ini harganya murah tapi  beresiko sering bermasalah. Atau pilih penjual mobil bekas terpercaya. 


Membeli kendaraan baru lebih mahal, tapi sampai 3 tahun pertama pemakaian umumnya aman, kemungkinan bermasalah dengan mesin sangat kecil. Kendaraan baru pun biasanya disertai penawaran servis gratis sampai 1000 km.


  1. Memilih mobil yang memiliki nilai aset


Harga mobil memang akan turun seiring waktu, namun tetap saja memiliki mobil berarti memiliki aset yang bisa dilepas saat dibutuhkan. Kita mungkin tidak berniat menjual mobil tapi jika keadaan tak terduga terjadi dan harus melepas mobil agar harga jual mobil tidak turun banyak, pilih mobil yang harganya tidak jatuh saat dijual. Kalaupun mengalami penurunan masih dalam rentang harga yang wajar. 


  1. Memilih mobil yang memiliki layanan lengkap

Layanan lengkap di sini maksudnya, merk kendaraan tersebut memiliki layanan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang yang lengkap. Ini memudahkan saat mobil yang kita miliki bermasalah. Entah karena kecelakaan atau karena usia. Yap seiring usia performa mesin kendaraan akan berkurang, ada bagian yang harus diganti atau diperbaiki karena rusak dsb.

Dengan memilih tempat perawatan dan perbaikan di bengkel resmi, kualitas lebih terjamin, suku cadang asli sehingga presisi dan  sesuai fungsinya.


Eksterior Toyota All New Voxy

Salah satu rekomendasi  mobil keluarga adalah Toyota All New Voxy. 





Auto2000

Toyota memiliki layanan purna jual yang lengkap dan tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Layanan purna jual yang kerap diperlukan para pemilik mobil diantaranya perawatan, perbaikan dan perbaikan/mengganti suku cadang.   Auto2000 dealer resmi Toyota yang berawal dari jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyedian suku cadang Toyota sejak tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, pada tahun 1989 berubah nama menjadi Auto2000 dengan manajemen yang sudah ditangani sepenuhnya oleh PT. Astra International Tbk. 



Auto2000 kini bertransformasi menjadi Auto2000 Digiroom dengan layanan digital e-commerce, yap kini membeli mobil tidak perlu datang ke dealer bisa melalui website Auto2000.co.id dan tidak hanya melayani pembelian mobil baru juga suku cadang dan aksesoris. 


Dan kini, hadir aplikasi Auto2000 Mobile yang membantu pelanggan melakukan perawatan kendaraan Toyota menjadi mudah. Layanan ini menjadi solusi untuk teman-teman yang sibuk tidak ada waktu melakukan perawatan ke bengkel karena Auto2000 memiliki layanan Home Service, tinggal pesan melalui aplikasi. Dengan aplikasi ini status servis juga bisa terlacak jika teman-teman meninggalkan kendaraan di bengkel untuk diservis. 


Yang pasti sih Auto2000 ini cabangnya banyak dan tersebar di seluruh daerah di Indonesia jadi jangan khawatir saat pulang kampung dan mobil bermasalah, tinggal cari Auto2000 terdekat. 


Bagaimana, sudah punya gambaran mobil impian keluarga? Semoga tercapai ya teman.


Kelebihan Membangun Rumah Berkonsep Rumah Tumbuh

Kelebihan Membangun Rumah Berkonsep Rumah Tumbuh

Rumahku surgaku

Konsep growing house atau rumah tumbuh bukanlah hal yang baru. Konsep pembangunan yang dilakukan secara bertahap ini sangat fleksibel sehingga umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Khususnya untuk keluarga kecil yang memiliki biaya terbatas.

Selain itu tidak perlu menyiapkan anggaran di awal sebesar membangun rumah secara keseluruhan. Proses pembangunannya yang bertahap bisa memberikan waktu untuk mencari biaya lagi. 

Kelebihan lainnya dari rumah tumbuh adalah bisa menyesuaikan dengan tren di masa depan alias futuristik. Dalam mewujudkan konsep rumah ini, Anda bisa menggunakan pinjaman uang di bank agar dapat cepat terealisasi. 

Jika memiliki lahan yang cukup luas konsep rumah tumbuh bisa dilakukan secara horizontal. Sementara pada lahan yang sempit, konsep rumah tumbuh secara vertikal jauh lebih cocok. Konsep rumah tumbuh secara vertikal ini lebih sering dilakukan khususnya di kota-kota besar. Termasuk di Jabodetabek.

Yang menjadi pembeda rumah tumbuh vertikal di lahan sempit dengan rumah biasa adalah pembuatan pondasi yang kuat. Selain itu, jika menyewa jasa profesional biasanya masterplan desain rumah ditentukan diawal. Sehingga tidak hanya fondasi yang dipersiapkan, melainkan bagian lain seperti saluran listrik, juga sudah ditentukan.

Meski begitu, beberapa kasus pembangunan rumah tumbuh tidak diselesaikan seperti rencana awal. Ini bisa terjadi karena tidak memiliki rencana pembangunan yang progresif, hingga pendanaan yang terhenti. Namun kini tentu tidak perlu bingung mencari sumber pendanaan, karena bisa melakukan pinjaman uang di bank.

Tips Membangun Rumah Berkonsep Growing House

Salah impian yang terwujud rumahnya ada halaman buat nanem-nanem


Tertarik mewujudkan rumah idaman dengan konsep rumah tumbuh? Sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut agar pembangunan bisa selesai secara keseluruhan.

  1. Buatlah Masterplan Pembangunan Sejak Awal

Membangun rumah tidaklah mudah, apalagi jika tidak memiliki rencana yang matang. Dengan luas lahan yang dimiliki, perhatikan kebutuhan dan keinginan yang dituangkan dalam bentuk masterplan. Tidak perlu bisa menggambar keseluruhan desain rumah. Namun bisa dengan mencatat dan menyortir hal-hal yang akan diwujudkan di rumah tersebut. 

Pada tahap perancangan masterplan ini, carilah informasi serta inspirasi sebanyak mungkin agar bisa menghasilkan keputusan yang final. Meskipun dalam membangun rumah tumbuh terdapat tahapan-tahapan pembangunan yang bisa ditentukan di masa depan. Namun, memiliki konsep jelas sejak awal akan sangat membantu kelancaran pembangunan hingga tahap akhir.

  1. Konsultasi dengan Pihak Profesional

Konsultasi dengan para ahli bangunan bukan hanya untuk membuat rumah menjadi estetik, namun juga agar bisa memanfaatkan lahan semaksimal mungkin. Misalnya, pada kamar Anda rasa perlu membuat tempat khusus untuk penyimpanan barang yang built-in. Jasa profesional bisa memberikan banyak referensi dan masukan untuk mewujudkannya.

Selain itu, dengan konsultasi kepada pihak profesional. Proses pembuatan masterplan secara detail juga lebih mudah. Tidak hanya itu, arsitek bisa memberikan masukan untuk membuat desain rumah yang sesuai dengan kebutuhan jauh lebih baik dari yang Anda pikirkan. Sebab ada seni dan ilmu tersendiri untuk memanfaatkan ruang dengan maksimal. Tidak sekedar membuat tampilan luar rumah terlihat menarik.

  1. Tentukan Skala Prioritas

Skala prioritas dibutuhkan untuk menentukan tahapan-tahapan pembangunan. Ini berguna untuk mengalokasikan anggaran secara tepat. Jangan sampai anggaran sudah habis untuk membuat bagian dari rumah yang belum dibutuhkan secara mendesak. Contohnya dengan membangun gudang di lantai dasar sementara memiliki ruangan kosong lain di lantai atas.

  1. Buat Anggaran yang Rinci 

Kunci agar rumah tumbuh bisa dibangun sesuai dengan rencana awal adalah memastikan anggaran yang dikeluarkan sesuai dengan masterplan. Sehingga diperlukan perencanaan yang terperinci agar tidak kekurangan dana di tengah pembangunan. Anggaran harus dirincikan pada tahap-tahap agar memudahkan pencarian dana setelah salah satu tahap sudah selesai dilaksanakan.

Split Level: Contoh Desain Rumah Tumbuh

Sebelum mencari rumah yang tepat, selain menggunakan modal yang sudah ada. Cari pula pendanaan lain untuk mewujudkan mimpi-mimpi pada rumah idaman . DBS KTA hadir sebagai pinjaman online bunga rendah bayar bulanan dan tanpa agunan. Pinjaman uang di bank hingga tiga ratus juta rupiah sangat cocok untuk pendanaan lebih saat membuat rumah idaman.

Dari banyaknya desain rumah yang bisa diterapkan untuk konsep rumah tumbuh, rumah dengan split level adalah yang paling cocok.

Dengan membangun setengah lantai di antara dua ketinggian lantai tentu akan memaksimalkan penggunaan lahan. Yang perlu diperhatikan dengan desain ini adalah dengan membangun langit-langit yang relatif lebih tinggi. Efeknya, rumah yang lahannya kecil akan terasa lebih lapang dan luas.

Jika awalnya tertarik membangun rumah lebih dari dua lantai. Rumah split level akan menghemat energi yang dikeluarkan untuk naik tangga. Namun ketinggian split level harus diperhatikan agar tidak menyebabkan kecelakaan. Kelebihan lainnya adalah rumah dengan desain ini juga menghemat energi listrik.

Selain itu rumah akan terkesan dinamis dan tidak monoton. Ruang tambahan pada split level bisa digunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan kebutuhan . Bagian tangga menuju lantai split level juga bisa didesain dengan built-in drawer untuk menambah ruang penyimpanan barang.

Baik untuk membangun atau melanjutkan tahapan rumah tumbuh, DBS KTA tersedia sebagai pinjaman online bunga rendah bayar perbulan. Pinjaman uang di bank DBS KTA didukung dengan kemudahan persyaratannya. Anda hanya harus bertempat tinggal di Jabodetabek yang memiliki pendapatan minimal lima juta rupiah dan kartu kredit bank lain dengan limit minimal sepuluh juta. 

Dengan persyaratan tersebut sudah bisa mendaftar dengan menyertakan e-KTP dan NPWP. Proses approval selama 3-5 hari dan bebas memilih tenor hingga 36 bulan. Cicilan flat mulai dari 0.88% per bulannya. Jangan tunggu lebih lama untuk membangun rumah idaman, percayakan pendanaan dengan DBS KTA. Simak detailnya di sini



Danone Community Engagement Day; Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari dan Kiat Membuat Konten

Danone  Community Engagement Day; Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari dan Kiat Membuat Konten

Danone community engagement day

Ada yang tahu Vincent Gerald? Jujurly saya kenal beliau saat  ikut acara  Danone  Community Engagement Day hari kamis lalu. Vincent Gerald ini adalah konten kreator tiktok dengan follower dan view tiap postingannya  mencapai jutaan. Eit tapi bukan karena followernya saja yang membuat dia terkenal di kalangan tiktoker juga karena konten-kontennya berbeda, memiliki value. Beda dengan kebanyakan konten tiktoker Indonesia lain. Memangnya apa sih kontennya Vincent? Kontennya berisi ilmu pengetahuan populer yang dibawakan dengan gaya santai, isu lingkungan, isu kekinian, yang membuat penontonnya jadi tahu banyak hal. Sebagai blogger dan content creator wanna be, saya merasa beruntung ikut belajar membuat konten bareng Vincent Gelald, bikin semangat ngonten yang positif.

Nah sebelum saya menuliskan apa saja yang Vincent Gelald share di acara Danone  Community Engagement Day, kita bahas dulu isu lingkungan yuk dan bagaimana kita turut berperan aktif untuk menjaga lingkungan, menjaga bumi.

blogger and vlogger

Isu lingkungan yang hangat dan  jadi perbincangan karena dampaknya sudah terasa, dan akan terus memberi dampak lebih besar hingga membahayakan makhluk bumi jika kita tidak berkontribusi untuk melakukan sesuatu adalah perubahan iklim. Yap perubahan iklim yang pelan tapi pasti akan menjadi problem super serius di masa mendatang.

Bicara soal perubahan iklim, kita tidak bisa tidak peduli, masa bodoh atau menyerahkan sepenuhnya pada pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah atau  pelaku bisnis.  Ancaman perubahan iklim adalah masalah bersama, setiap mahluk di planet ini. Kontrubusi kecil yang bisa kita lakukan jika dilakukan secara  konsisten akan berdampak.

Danone, bisnis seimbang dan berkelanjutan dengan visi One Planet One Health

Hasil penelitian NASA menyebutkan jika 95% aktivitas manusia menyebabkan pemanasan global. Danone Indonesia sebagai salah satu perusahaan FMCG terbesar di dunia berkomitmen mewujudkan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan. Dengan visi ‘One Planet One Health’ yaitu kesehatan manusia dan kesehatan planet saling terkait satu sama lain, Danone fokus menjalankan strategi  bisnis berkelanjutan dengan mengacu pada SDGs maupun target tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan pemerintah.

Visi One Planet One Health difokuskan pada 4 pilar yaitu

  • Climate, Fight climate change, menjadi perusahaan karbon netral pada seluruh rantai produksinya pada tahun 2050.
  • Water, melakukan konservasi, optimalisasi dan berbagi melalui pengelolaan sumber daya air, mengoptimalkan setiap tetesan air yang diterima dari alam dan meningkatkan akses air bersih kepada masyarakat.
  • Circular Packaging, recover more plastic than we use by 2025. Memimpin kampanye nasional tentang topic daur ulang dan menggunakan 100% dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau dapat dibuat kompos pada tahun 2025.
  • Agriculture, mendorong praktik pertanian regenerative yang melindungi tanah, meningkatkan kesejahteraan hewan, dan memberdayakan generasi baru petani.

Danone  Community Engagement Day rabu lalu mengangkat tema Mengenal Penerapan Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari bersama komunitas Danone Digital Academy (Blogger dan Vloggers) dengan program Kelas Intensif Membuat Konten (KIAT). Dengan narasumber Annie Wahyuni, Downstream packaging Manager Danone Indonesia,  Budi  Rahardjo/Budjo Agriculture Manager Danone Indonesia  dan Vincent Gelald seorang conten creator yang kerap mengangkat isu lingkungan.

Penerapan Ekonomi Sirkular Danone-Aqua oleh Annie Wahyuni

Tahukah teman-teman berdasarkan data BPS tahun 2018, salah satu isu lingkungan yang paling tidak dipedulikan masyarakat adalah mengenai pengelolaan sampah. Masyarakat sudah aware terhadap penghematan air bersih, mengelolan energi dan mengurangi transportasi pribadi, tapi tidak dengan sampah. Ehm, mungkin karena merasa sampah sudah ada yang mengelola, dibawa petugas kebersihan ke TPA, kita bayar setiap bulan, beres.

Ekonomi sirkular limbah botol plastik
Nah, padahal tidak sesederhana itu terlebih makin bertambahnya produk kemasan plastik dengan berbagai bentuk. Pengelolaan sampah, minimal memisahkan sampah plastik dan organik, harus menjadi kepedulian. Sampah botol plastik bisa dipisahkan dan diberikan petugas kebersihan untuk di daur ulang sehingga tidak menjadi beban tanah.

Kenapa sih makin banyak produk kemasan? Mungkin itu jadi pertanyaan teman-teman. Kemasan dalam produk berperan penting untuk melindungi manfaat gizi dan kualitas produk, memungkinkan disimpan,

Danone menerapkan ekonomi sirkular dalam mengelola kemasan plastik di mana kemasan setelah digunakan akan di reuse dan di recycle


Program ini berjalan sejak tahun 2018 nama gerakan #BijakBerplastik dan diimplementasikan dengan tiga cara;

  • Collection Menargetkan pada tahun 2025 mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari yang digunakan.
  • Education Membuat program pendidikan di sekolah
  • Inovasi  menggunakan kemasan 100% dapat digunakan kembali dan meningkatkan konten bahan daur ulang hingga 50%.

Proses di atas didukung ekosistem yang mendukung ekonomi sirkular, dari botol kembali menjadi botol. Pada bagian pengumpulan Danone bekerja sama dengan Octopus, Community waste bank dan RBU (Recycle business unit). Hingga saat ini RBU Aqua sudah berada di 6 lokasi di Indonesia.

Botol aqua kemasan baru 100% terbuat dari plastik daur ulang dan 100% dapat didaur ulang.

Danone sudah menggunakan daur ulang hingga 25%


Dan tahukah teman-teman, AQUA a merupakan satu-satunya perusahaan minuman yang menggunakan  bahan daur ulang hingga 25% dan menargetkan pada tahun 2025 kemasan yang digunakan dapat 100% didaur ulang atau dijadikan kompos.

My waste is my responsibility

Apa yang bisa kita lakukan untuk berpartispasi aktif dalam menjaga kelestarian bumi? Bisa dimulai dari hal yang kecil dan dilakukan secara konsisten, diantaranya;

Thinking before buying, dengan menerapkan prinsip;

  • Need, membeli karena keinginan atau kebutuhan.
  • Zerowaste, pastikan tidak menambah sampah.
  • Circular, apakah produk berkelanjutan, bisa didaur ulang.
  • Minimalwaste, pilih produk yang minimal sampah.

Makan sampai habis, membiasakan makan sampai habis. Tahukah teman-teman Indonesia adalah negera nomor 2 dengan jumlah sampah makanan sisa terbanyak.

Burn calories not oil, gunakan transportasi publik.

Regenerative Agriculture oleh Budi Rahardjo

Fakta di dunia pertanian yang tidak kita tahu, bahwa 20% lahan pertanian telah rusak, 80% hutan dijadikan lahan pertanian, 70% lahan pertanian memanfaatkan air tawar, dan menghasilkan emisi 24%.

Pada saat bersamaan faktanya, konsumsi hasil pertanian meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan 65% sumber energi manusia berasal dari jagung, padi dan gandum. Kelaparan dan malnutrisi bisa menjadi ancaman serius jika sektor pertanian diabaikan yang lebih mengkhawatirkan Indonesia yang dulu dikenal dengan negara pertanian karena luasnya lahan pertanian dan tanahnya subur, kini terancam krisis regenerasi petani.

Yap ini bukan sekedar isu, kenyataannya  anak petani pun ke kota karena tidak mau jadi petani. Petani menjual lahannya dan para sarjana pertanian hanya sedikit yang menjadi petani.  

Pernah dengar istilah Regenerative Agriculture? Kalau anak pertanian pasti sudah kenal ya dengan istilah ini. Regenerative agriculture adalah sebuah gerakan perubahan paradigm pertanian dan praktik bertani dengan prinsip;

  • Minim olah lahan karena pengolahan lahan secara berlebih malah akan membunuh mikroorganisme dan melepas kandungan C dalam tanah.
  • Konservasi tanah, tanah dengan struktur tak rata di siasati dengan sistem bercocok tanam yang memungkinkan tidak melakukan pengrusakan pada tanah.
  • Melindungi air, menjadikan lahan pertanian juga sebagai daerah resapan air.
  • Meningkatkan Biodiversitas yaitu budidaya tanaman dengan aneka tanaman dengan menanam  tanaman sela sehingga secara ekonomi juga hasil pertanian menjadi maksimal.
  • Keterpaduan pertanian dan peternakan

Kita semua dapat berperan dalam menciptakan Sustainable Lifestyle

  • Grow your own food
  • Mengelola sampah di rumah
  • Turut mengedukasi generasi muda

Kelas Intensif Membuat Konten oleh Vincent Gerald

Ini dia sharing membuat konten bareng konten kreator hits, Vincent Gelard. Yang penasaran seperti apa kontennya bisa intip tiktoknya di sini.

Mana konten yang sesuai dengan minatmu?


Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, konten-konten Vincent Gerald ini memiliki value sehingga viral dan kontennya selalu ditunggu-tunggu followernya.

Menurut Vincent menjadi konten creator harus diawali dengan niat baik  dan itu berdasarkan pengalamannya, kalau bikin konten karena ingin cepat kaya, jadi terkenal dan punya power untuk menginfluencer orang, itu ga akan bisa karena begitu konten kamu ga menghasilkan uang kamu akan menyerah, ga membuat konten lagi. Ketiga hal diatas hanya bonus.

Vincent membagikan tips membuat konten menarik yaitu

  • Ide, apa konten kamu yang bikin beda?
  • Goal, tujuan membuat konten.
  • Value, apa value konten? Harus positif donk ya ga sekedar viral.
  • Passion, cintai subjek yang akan kamu jadikan konten.
  • Confident, harus pede, hidup terlalu singkat untuk jadi pemalu.
Learn, belajar terus.

Bagaimana awal mula Vincent menjadi konten creator Tiktok? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan beberapa peserta , apa langsung viral? Bagaimana memiliki ide untuk membuat konten seperti yang sekarang?

Pertama karena passion, jadi konten-konten yang dibuatnya karena memang dia suka, jadi enjoy saat membuatnya. Jadi pertama kali post tidak penonton sedikit, Vincet tidak kapok membuat konten dan terus membuat konten secara konsisten selama 9 bulan. Ini juga ya kuncinya, konsisten.

Jangan jadi pemalu untuk hal positif

Ingin jadi konten kreator tapi pemalu bagaimana donk? Vincent juga cerita dulu dia pemalu, tapi dia pikir kalau terus-terusan pemalu, ga pede akan banyak kesempatan terlewatkan. Sebagai orang pemalu, saya paham perasaan ini, saya pemalu, ga pedean, tapi pengen bisa ini itu, akhirnya maksain pede kalau ga gitu ya rugi.

Gimana tertarik jadi konten kreator? Yang udah jadi konten kreator yuk semangat bikin konten.

 

 

Aktivitas Kreatif Remaja Gen Z

Manfaat Internet bagi remaja generasi Z


Liburan sekolah akhirnya berakhir, anak-anak semangat kembali ke Sekolah. Yap setelah dua tahun sekolah daring, moment pergi ke sekolah sangat ditunggu-tunggu. Bahkan saat menjelang liburan semester kemarin si sulung mengeluh,”Aku ga mau libur sekolah. Sebel libur sekolah terus.” 

Si sulung (kelas 2 smp)  ga suka libur sekolah bukan karena hobi belajar, kutu buku atau rangking 1 dapat beasiswa,  ikut olimpiade science, itu sih harapan Mamanya heuheu. Sesekali dia ikut perlombaan mewakili sekolahnya tapi bukan bidang akademis.  Nilai akademisnya sampai saat ini alhamdulillah cukup baik. Si anak gadis pernah bilang sebel sama matematika  tapi saya selalu bilang mengerjakan soal matematika itu asik kayak main game. Jadi kenapa si anak gadis ga mau libur sekolah?

Si sulung  tipe anak supel dan senang berorganisasi, punya inisiatif jadi seksi sibuk kalau ada acara di sekolah sejak sekolah dasar. Kalau ada lomba antar kelas dia paling sibuk mengatur dan membuat rencana ini itu. Saya pernah menuliskan cerita masa sekolah dasarnya  tentang aktivitas di ekskul dan organisasi kepanduan di Masa-masa Indah di Sekolah Dasar.

Dua tahun pandemi menuntutnya belajar daring dan tidak berinteraksi dengan temannya secara langsung sempat membuatnya stress, murung dan uring-uringan sampai menemukan sesuatu lewat internet dan media sosial, ‘teman’ dan ‘mentor’ nya menggambar, dengan memfollow ilustrator-ilustrator senior. Dia memang suka menggambar sejak sekolah Taman Kanak-kanak.

"Ma, aku ikut webinar digital art ya, Mama bayar ya, aku kirim ke wa Mama form isiannya."

"Ma, ada webinar animasi, aku pengen ikutan, Mama bayarin ya. "

"Ma, kayaknya aku harus punya laptop sendiri, laptop Mama jadul tiap aku pake gambar  hang melulu ga bisa  ngerender," Laptop saya memang jadul, spesifikasi rendah karena peruntukan hanya untuk menulis, ngeblog.  Akhirnya laptop bapaknya dilungsurkan karena speknya cukup tinggi. 

"Memangnya dia bisa mengoperasikannya, kan beda, aplikasinya gambarnya juga beda,"tanya saya pada Suami. Beradaptasi pada sistem operasional baru kan agak ruwet, pikir saya. 

"Bisalah emang Mamanya," cibir suami.

Ternyata memang hanya butuh waktu satu hari si sulung beradaptasi dengan sistem operasional dan aplikasi baru di laptop barunya. 

Beberapa hari berikutnya, dia bertanya pada saya cara membuat blog. "Aku mau simpan gambar di blog Mah, bukan nulis kayak Mama, buat open commision gitu. Mama ngerti kan open commision?"

Moment-moment  yang menghentak kesadaran saya jika si sulung bukan anak kecil lagi. Inisiatif, keluwesannya beradaptasi dengan teknologi, caranya menentukan pilihan,  kemampuannya menerapkan atm  (amati, tiru dan modifikasi) dan menangkap peluang,  mengingatkan saya pada istilah generasi Z, generasi yang sejak kecil kenal dan akrab dengan gawai yang canggih. Internet menjadi bagian dari gaya hidup yang bermanfaat. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan tahun 2020, disebutkan bahwa generasi Z atau Gen Z merupakan penduduk yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012 atau generasi yang berada pada rentang usia 10-25 tahun.  Sebuah generasi peralihan dari generasi millennial dengan teknologi-teknologi yang makin berkembang. 

Generasi Z yang akrab dengan teknologi digital dan menjadikannya bagian dari keseharian. Belajar tidak hanya dari bangku sekolah juga dari internet.

Selama pandemi si sulung ikut beberapa kali webinar tentang digital art, ikut lomba desain dan gambar walaupun belum sempat menang, saya senang karena wajah murungnya berangsur hilang. 

Ada saatnya dia bosan menggambar dan merasa tidak ada ide seperti saat menjelang liburan kemarin. “Terus aku ngapain di rumah? Liburannya lama lagi.”


Remaja generasi Z fasih dengan beragam aplikasi 
Boleh intip koleksi gambarnya di www.zahrayes.blogspot.com


"Ya, bantuin Mama aja beresin rumah,"saran saya, selama liburan sekolah otomatis porsi bantu pekerjaan rumah bertambah. 

Boleh intip animasi sederhana hasil si sulung, menggabungkan gambar dengan photoshop dan after effect



Suatu hari tanpa diduga  si anak gadis minta dibelikan ayam fillet katanya mau praktik masak. Dan jadilah masakan di foto ini, resepnya dia dapat dari  browsing di Google dan media sosial (instagram dan pinterest). Selang beberapa hari praktik masak  lagi. Berikut hasil masakannya, yang foto Mamanya karena memang suka motret makanan. Si sulung belum tertarik belajar memotret.

Praktikum anak gadis, resep browsing di internet


Kepribadian generasi Z

Keakraban Gen Z dengan teknologi membuat mereka mudah beradaptasi dengan perubahan di dunia digital. Gaya hidup yang banyak tergantung pada akses internet, belajar, bekerja dan aktivitas sehari-hari. Wawasan mereka lebih maju, lebih mampu menerima perbedaan. 

Selain itu kedekatan mereka dengan internet juga secara tidak langsung mempengaruhi kepribadiannya. Sering kita dengar anak jaman sekarang, kurang sopan-santun dan etikanya,  tak sabar dengan proses, tingkat kepedulian pada lingkungan sekitar yang rendah, sibuk dengan dunianya.

Menurut pakar perkembangan anak ini terjadi karena orangtua tidak mempersiapkan mental anak sebelum anak kenal teknologi internet. 

Kalau dalam agama yang saya anut, islam, ada istilah adab dulu baru ilmu, ibu/rumah adalah madrasah (tempat belajar) anak pertama. Artinya orang tua tidak bisa lepas tangan, menjadi pendamping anak mengenal internet dan membekalinya dengan ilmu kehidupan bermasyarakat (budi pekerti, norma dsb).

Tiga gaya hidup ini bisa membuat generasi Z, tidak hanya melek teknologi tapi punya kepedulian yang tinggi pada lingkungan sekitar;

1. Aktif di kegiatan sekolah seperti ekskul dan organisasi kesiswaan. 

2. Bergabung di komunitas hobi yang positif. 

3. Terlibat dalam isu/kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, agar mereka aware terhadap isu lingkungan yang terjadi di bumi ini. 

Ketiga kegiatan diatas membuat generasi Z berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, sekaligus melatih kemampuan emosi dan sosialnya. 

Tidak ada kata terlambat mengenalkan anak pada teknologi internet 

Bagi saya bukan hal mudah menunda  anak  kenal  internet karena interaksi saya dengan internet dan media sosial sudah menjadi kebutuhan (karena saya pedagang  online dan Blogger),  interaksi anak dengan teman-temannya yang sudah akrab dengan internet dan media sosial  juga tak bisa dihindari. Ketika saya membatasi akses internet, mereka  ikut menonton youtube atau media sosial saat temannya nonton. Terlebih saya bukan tipe Mamah yang suka mengurung anaknya di rumah. Saya percaya saat anak bermain/berinteraksi dengan orang lain, kecerdasan sosial dan emosionalnya  terasah.  Resikonya, anak cepat kenal hal negatif. Sisi positifnya, hal negatif tersebut jadi bahan diskusi saya dan anak-anak.

Jika dulu, saat saya masih kuliah (1998-2003) bisa mengakses internet dan memiliki gawai itu sebuah previlage mungkin saat ini sebaliknya,  orangtua yang bisa menunda mengenalkan anaknya dari internet dan media social di  usia dini sebuah previlage.

Banyak Ibu termasuk saya (sering) menyerah pada tingkah laku anak lalu memberi gadget dengan alasan biar  anteng. Agar anak  mau makan, si anak dikasih tontonan youtube. Ya daripada  stress toh tidak bisa  jadi ibu sempurna – mencari pembenaran. It’s oke ceunah kalau sesekali karena kalau berkali-kali bisa jadi kebiasaan.

Siapa yang nonton tingkah menggemaskannya Prince Louis dan Princess Charlotte (Putra dan putri Pangeran Inggris Raya) yang beberapa waktu lalu wara-wiri di timeline IG saat mereka menghadiri perayaan  Latinum Jubilee- Perayaan 70 tahun Ratu Elizabeth naik tahta. Tingkah mereka menghadapi kebosanan saat acara itu, Pincess Charlotte beberapa kali tertangkap kamera membuka buku. Pince Louis mulai tantrum tapi Kate, William bahkan Kakeknya Charles, kompak menghadapinya dengan tenang dan berusaha menenangkan tanpa iming-iming gadget. Sungguh saya iri!

Dari artikel atau berita kita juga tahu jika  Bill Gates    memberikan anaknya gadget saat usia remaja. Mark  Zuckkerberg  pendiri facebook dan pemilik media sosial  tidak membiarkan anaknya gadget-an di usia dini.

Mungkin sebagian kita berpikir, apa anaknya ga akan gaptek?

Menurut pakar perkembangan anak,  teknologi adalah hal yang mudah dipelajari sehingga tidak masalah mengenalkan anak pada teknologi internet di atas 3 atau 5 tahun. Jangan merasa ‘berdosa’ karena tidak mengenalkan tonton youtube pada anak usia dini. Anak-anak bisa memahami teknologi dalam hitungan hari tapi butuh waktu lama mengajarkan adab, sopan santun, sikap empati, rasa tanggung jawab, memahami value dalam keluarga, agama dan masyarakat, memahami konsekuensi suatu perbuatan,  toleransi pada perbedaan, punya pendirian  dst.

Terus kita kudu piye yang sudah terlanjur mengenalkan anak pada internet dan media sosial lebih dini?

Paparan internet dan media sosial pada generasi Z di Indonesia

Berdasarkan data BPS tahun 2018,  90% anak muda Indonesia menggunakan internet untuk media social, untuk mengerjakan tugas hanya 31,12%.  Pada masa pandemi, penggunaan internet untuk belajar/mengerjakan tugas mungkin bertambah namun tidak lantas menurunkan menggunaan media sosial, dari pengamatan anak sendiri dan tetangga, anak-anak jadi mengenal media sosial lebih cepat, terutama Tiktok dan Youtube. Anak-anak jadi memiliki handphone sendiri pada usia lebih cepat untuk mengakses internet.

Berdasarkan riset yang digagas perusahaan independent berbasis kecerdasan buatan (AI) Neurosensum Neurosensum yang bertajuk Neorosensum Indonesia consumers Trend 2021: Social Media Impact on Kids  . Rata-rata anak Indonesia mengenal media sosial sebelum usia 7 tahun.  92% nak yang berasal dari kalangan ekonomi bawah  54% diperkenalkan media sosial sebelum usia 6 tahun. Survey ini dilakukan di empat kota besar di Indonesia Jakarta, Medan, Bandung dan Surabaya.

Yap, bicara soal internet pada generasi Z atau generasi yang berada pada rentang usia 10-25 tahun, tidak bisa dipisahkan dari media sosial. Internet membuat anak dan remaja mudah mengakses informasi yang mendukung pendidikan dan ilmu pengetahuan di saat yang sama mereka mengenal lalu mengakses media sosial, sengaja atau tidak sengaja. Seperti pengalaman anak terkecil saya dua tahun lalu, yang tiba-tiba membicarakan Tiktok padahal di gawai kami (saya, suami dan si sulung) tidak ada yang memiliki aplikasi Tiktok, ternyata dia ikut nonton saat temannya (tetangga) nonton. Begitupun awal mulanya si Anak Gadis kenal instagram. Walaupun saya punya akun instagram sejak 2012 untuk mendukung aktivitas ngeblog, saya tidak pernah memperlihatkan atau membicarakan soal instagram pada anak-anak. Usianya 10 tahun , saat dia bertanya,”Apa sih Mah Instagram? Teman-teman aku ngobrolin itu di sekolah.” Saat bertanya itulah saya menunjukkan akun instagram saya dan ngobrol kalau ‘pekerjaan’ Mamahnya ini yang keliatan cuma di rumah aja masak, nyuci dan beres-beres juga bikin konten.

Beberapa waktu kemudian si sulung bilang,”Ma, teman-teman aku punya instagram, memang boleh anak-anak punya?”

Suatu hari si Bungsu pun pernah bertanya,”Mama punya facebook?” Bingung donk karena saya tidak pernah memperlihatkan/membicarakan facebook. “Mamanya ALS punya facebook tahu Ma?”

“Iya biarin aja,” kata saya sambil tertawa. Tapi rupanya dia penasaran, dengan wajah lugu bertanya lagi,”Memangnya Mamah ga punya?” 

Dampak internet terhadap generasi Z

Manfaat internet banyak sekali, tapi kita bisa menutup mata pada dampak negatifnya. Kenal internet otomatis kenal media sosial, dampak negatif ekstrim media sosial pada  remaja, kasusnya sudah sering jadi headline berita,  seperti membuat konten dengan menghalangi truk hingga memakan korban tapi nyatanya tidak membuat kapok. Konten merusak fasilitas umum, seperti remaja yang menendangi pagar kayu di pinggir sungai sebuah taman kota.

Merasa harus eksis sehingga sibuk ngonten, malas sekolah. Ingin viral hingga nekad membuat konten berbahaya atau merugikan orang lain atau dirinya.

Dampak negatif lain termasuk yang tak kasat mata seperti menimbulkan kecemasan  sering juga dibahas para pakar psikolog perkembangan dan bagaimana mengatasinya, tulisan para ahli ini  bisa dengan mudah kita cari di google.  

Kita mungkin tidak dapat menunda anak mengenal Internet dan media sosial tapi bisa menjadi pendamping, partner dan penasehat, agar mereka bisa dengan bijak memanfaatkan internet dan media sosial.

Kita mungkin tidak dapat membatasi akses mereka pada internet dan media sosial tapi kita dapat menetapkan waktu screen time dan membatasi quota agar mereka bisa menentukan prioritas, paham mana yang penting dan tidak untuk kehidupannya kelak.

Kita mungkin tidak dapat memegang kendali sepenuhnya,  apa yang tidak boleh dan boleh mereka akses di inernet tapi kita bisa menanamkan value, norma kesusilaan dan pemahaman agama yang baik  agar mereka memiliki batasan sesuai norma agama dan etika. 

 

Gaya hidup dengan internet membuat Generasi Z bisa berkarya dan lebih kreatif sejak dini

Internet membawa dampak yang luar biasa pada perubahan jaman, teknologi, gaya hidup, kebiasaan bahkan cara pandang. Anak-anak dan remaja diperkotaan tumbuh lebih cepat secara kognitif. Anak-anak sekarang sudah kenal dan paham coding, jaman saya kayaknya kudu kuliah komputer buat paham percodingan. Begitupun dengan beragam aplikasi seperti photoshop, dulu hanya anak desain yang mahir photoshop sekarang anak smp bahkan sd sudah mahir gambar dengan aplikasi ini.

Beberapa remaja membuat konten di media sosial untuk mencari penghasilan, ada yang memang kontennya positif ada yang sekedar hahahihi. Harapannya semoga remaja pembuat konten ini membuat konten positif agar vibes positifnya menular pada remaja lain.

Salah satu contoh kesuksesan berkarya saat usia dini dengan bantuan internet adalah Rich Brayn, berawal dari membuat konten musik rap di Youtube hingga akhirnya berkarir musik di Amerika secara profesional pada usia muda. 

Remaja saat ini banyak yang sudah mahir membuat game dan animasi sederhana. Tak sedikit dari  mereka bisa secara otodidak, tanpa les tapi belajar secara mandiri dari internet (youtube).

Ya pilihannya ada pada orangtua, bagaimana mengarahkan anak-anak dan remaja, agar memanfaatkan internet sebaik mungkin dengan positif.

Saya selalu menanamkan pesan pada kedua anak saya, internet itu pake kuota, kuota itu tidak gratis alias harus dibeli, kalau dibeli tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya rugi dan mubajir. Jangan buat nonton yang tidak ada manfaatnya, konten tidak jelas.  Budget Mamah untuk membeli kuota terbatas karena kebutuhan tidak hanya internet/kuota.

Suka diledekin Mamah pelit kuota tapi akhirnya mereka paham maksudnya. Dan agar penggunaan internet di rumah maksimal manfaatnya saya menerapkan ini pada anak-anak;

Pendidikan adalah prioritas

Salah satu yang saya tanamkan pada anak-anak adalah pentingnya pendidikan termasuk pendidikan agama dan sosial.  Sekolah dengan bertanggung jawab. Karena  pendidikan adalah modal masa depan. Apapun cita-cita mereka, ingin jadi apapun mereka kelak saat dewasa, sekolah /menuntut ilmu dulu. Karena ilmu yang membuat mereka bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman.

Menetapkan waktu screen time

Jangankan anak-anak, saya pun kalau udah buka gawai, scrool mendsos, baca berita yang lagi hangat, lihat-lihat aplikasi resep masakan,  suka lupa waktu. Tapi karena saya sudah dewasa, sudah memiliki alarm yang namanya kewajiban. Yap ada kewajiban  yang harus ditunaikan selain terus-terusan mantengin gawai. Memasak, ngeblog, membuat konten, menemani anak belajar dsb. Saya tahu kapan waktunya mengakses internet, kapan harus berhenti.

Anak-anakpun punya kewajiban tapi karena rasa tanggung jawab mereka masih bertumbuh-belum sebesar orang dewasa, orang tua harus mengingatkan. Untuk itulah perlu menetapkan waktu screen time atau membatasi waktu anak mengakses internet. 

Pagi bangun tidur, sekolah tanpa gawai. Kecuali si Anak Gadis yang sudah bawa gawai ke sekolah. Walaupun pihak sekolah menetapkan aturan tidak membuka gawai saat pelajaran sekolah berlangsung, saya kerap mengingatkan kembali aturan itu.

Saat libur sekolah dibatasi juga. Saya lebih banyak mendorong si anak  bungsu main dengan teman-temannya. Keuntungan rumah di perkampungan pinggiran kota, anak-anak masih senang main sepeda, ke sawah, empang dan layangan. Si Anak Gadis sudah tidak main seperti adiknya lagi tapi waktu screen time tetap dibatasi dan dia sudah paham tanpa saya cereweti.

Merekomendasikan akun media sosial inspiratif 

Walaupun Si Anak Gadis tidak menunjukkan tanda-tanda betah di dapur (selalu manyun kalau diminta bantuin Mamah masak), saat dia punya akun IG  saya memintanya  mengikuti beberapa akun masak dan food photography yang kontennya tidak sekedar masak dan moto tapi ada sentuhan seninya. Bukan hanya akun masak saya pun merekomendasikan si anak gadis mengikuti  akun milik photographer kenamaan Indonesia, mengikuti akun pablik pigure seperti  gubenur Jabar Ridwan Kamil karena inspirasi jejak karya arsitekturnya, kepemimpian dan gaya humorisnya. Merekomendasika untuk mengikuti akun DIY, akun media massa, akun pecinta/aktivis  lingkungan.

Saya pikir ini salah satu cara mengajak anak ‘membaca’ lingkungan sekitarnya, membuka  wawasan dan terinspirasi untuk berkarya. Dulu media saya ‘belajar’  majalah atau acara tv, sekarang majalah jadi barang langka, acara tv banyak gimmick atau gossip artis.

Membatasi kuota

Saya bilang ke anak-anak bahwa kemampuan kami untuk internet sekian ratus ribu, jadi mengusahan kuota senilai itu cukup selama satu bulan. Keterbukaan ini membuat anak-anak aware terhadap akses internet alias tidak boros untuk menonton tontonan konten yang tidak penting. 

Mendorong anak untuk aktif dan kreatif

Totte bag desain si sulung
Salah satu dampak internet terhadap generasi Z adalah sikap lebih senang/anteng dengan gadget, kurang bisa bersosialisasi yang lebih parah, tidak peduli pada sekitar. Saya mendorong anak-anak untuk aktif di kegiatan sekolah dan lingkungan rumah, saya percaya saat mereka berinteraksi dengan orang lain, kemampuan emosi dan sosialnya terasah. 

Si sulung saya sarankan membuat IG untuk menyimpan gambar-gambarnya, sampai saat ini konsisten isinya gambar hasil karyanya, tanpa foto diri. Mulai merambah membuat blog isinya gambar karyanya sekaligus tempat jualannya, yap dia mulai menerima pesanan. Selama ini hanya teman sekolahnya yang suka pesan gambar untuk ucapan selamat ulang tahun.

Dia juga ada inisiatif mendesain barang dengan gambarnya seperti tote bag ini. Tentu saja Mamah yang diminta pertama kali order hahaha.

Sebagai orang tua saya masih tertatih-tatih membersamai anak dijaman teknologi ini, belajar dari pengalaman dan mengamati. Pada dasarnya, kita dibekali insting melakukan hal baik, orang tua