Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan. Tampilkan semua postingan

Pantai M Beach Kalinda dan Senja Malaka Lampung

Pantai M Beach dan Senja Malaka  Lampung

Tiba-tiba (liburan) ke Lampung

Ini cerita liburan dadakan tahun lalu. Pak Suami ada pekerjaan ke Lampung, saya dan anak-anak diajak katanya sekalian liburan. Gak nolak donk walaupun bukan hari liburan sekolah, jadi kami berangkat jumat, pulang minggu. Kapan lagi coba liburan ke Lampung? Kami hampir tidak pernah punya rencana jalan-jalan jauh, liburannya kisaran provinsi Jabar, Banten dan DKI Jakarta.  Bukan ga suka traveling tapi belum memprioritaskan. Kalau anak-anak nyeletuk ingin jalan-jalan jauh, kami biasanya bilang ya mudah-mudahan ada rejekinya atau nantilah kalau kamu udah gede, udah kerja mau jalan-jalan kemana aja bisa, sekarang jalan-jalannya yang sesuai keuangan aja hehehe. 

Pantai M Beach Kalinda Lampung


Belajar dari pengalaman saya dan suami, bisa kemana-mana setelah kerja, bisa mampir ke kota ini itu (kalau pak suami ke beberapa negara tetangga juga) karena pekerjaan, ya walaupun judulnya tidak jalan-jalan tapi acara kantor yang bisa sekalian jalan-jalan.  

Pernah punya cita-cita ngajak  anak-anak ke Way Kambas Lampung, melihat penangkaran Gajah karena anak-anak di rumah suka baca buku tentang binatang. Sampai di hotel saya cari info tentang Way Kambas dan ternyata ditutup untuk umum sejak tahun,  agak kecewa. Akhirnya mencari tempat wisata yang tidak jauh dari hotel sementara pak suami kerja. 

Oh ya kami menginap di Hotel Sahid, hotel jadul dan tua, beberapa kamarnya ada yang  sudah direnovasi jadi bagus dan modern. Tarif menginap lumayan mahal 400 ribu tapi murah kalau nambah breakfast hanya 35 ribu/orang. Menu breakfastnya memang tidak terlalu istimewa tapi soal rasa enak. Kami memutuskan ganti hotel karena kamar yang kami dapat tidak sesuai difoto, kami dapat kamar yang belum direnovasi. Kami memilih penginapan yang dekat ke pelabuhan Bakauheni (mendekati arah pulang – nyebrang) dan mencari tempat wisata yang pantainya bagus.

Karena waktu kami terbatas maka kami pilih wisata yang deket-dekat penginapan dan pelabuhan Bakauheni. 

Pantai Senja Malaka Lampung

senja malaka





Sambil menunggu waktu cek out sementara pak suami kerja, saya dan anak-anak cari tempat wisata yang dekat penginapan (hotel sahid) via google dan ketemu Pantai Senja Malaka. Kami sampai pantai Senja Malaka jam 9 pagi dan sedikit heran karena belum buka,  ternyata ramenya sore, sesuai namanya Senja Malaka, orang ke sini untuk melihat senja. Oh ya walaupun pagi belum buka jika ada pengunjung akan langsung dibuka. Pantainya terletak di are perumahan penduduk padat, jalan masuknya hanya muat satu mobil, jadi cukup beresiko macet jika ke sini saat jam ramai dengan kendaraan roda empat dari dua arah. Atau mungkin ada jalan alternatif lain yang saya tidak tahu.

Pantainya  di luar ekspektasi kami. Kami kira pantai yang landai jadi bisa main ombak di bibir pantai ternyat bukan. Anak=anak  terlihat sedikit kecewa tapi tetap lanjut main air. Semakin siang air semakin naik (pasang) anak-anak yang tadinya cuma telanjang kaki jadi nyebur.  Jadi paham kenapa area wisata ini desainnya dengan model jembatan karena semakin menuju sore air makin tinggi.

Sepanjang jembatan ini spot-spot foto cantik dan tempat duduk untuk menikmati pemandangan laut.

Pantai pasir putih M Beach Kalinda Lampung Timur

Hari kedua kami menginap di Resort Negeri Baru Kalinda, lebih dekat ke Bakauheni, arah pulang. Harga penginapan jauh lebih murah, kamar lebih modern dan bersih. Penginapan di sini model pondokan, di dalamnya ada 2 kamar, dapur dan ruang makan. Cocok untuk menginap sekeluarga. Oh yak arena harganya murah jadi tanpa breakfast ya.



Dari penginapan sini ada banyak wisata pantai, kami memilih M beach karena baca review dan lihat fotonya di google, pantainya bersih. Harga tiket 35 ribu perorang, parkir kendaraan roda 4 sepuluh ribu.





Sesuai namanya pasir pantai di sini putih karena pantai berbayar jumlah mengunjung tidak membludak, kebersihan pantai cukup terjaga tapi tetap ya tidak bebas sampah. Kesadaran orang untuk buang sampah pada tempatnya masih kecil.

Ombaknya tidak terlalu besar cukup aman untuk anak-anak bermain, mungkin karena cuaca hari itu juga cerah.

Penjual makanan di sini tertata rapih dan harganya jelas. Pantai yang sesuai ekpektasi anak-anak, bisa main ombak. Untuk keamanan saat main di pantai sebaiknya menggunakan (sewa)  ban atau papan dan mengenakan pakaian renang, karena pakaian renang tidak menyerap air banyak, jadi tetap ringan saat dikenakan. Lengkapi dengan kacamata renang agar kalau kena air mata tidak perih. 

Pengalaman pertama naik kapal ferry

Ke Lampung ini jadi pengalaman saya dan anak-anak pertama kalinya naik kappa Ferry. Oh ya kami pilih yang kelas eksekutif jadi sangat nyaman. Ada ruangan berAC dengan kursi yang cukup nyaman tapi selama perjalanan pulang pergi kami duduk di kabin kapal. Kami tidak mau  melewatkan pemandangan lautan dan angin sepoi-sepoi.

pertama kali naik kapal ferry, excited

gini rasa naik kapal ferry hehehe


Culture Shock dari Jawa ke Lampung

Tol sepi, gelap, jalan tanpa garis tengah

Kami naik kapal ferry dari Merak jam 5 sore sampai lampung sekitar jam 7, kami mengikuti google map menuju hotel dan diarahkan lewat jalan tol. Agak shock karena jalan tolnya sepi dan gelap. Kami mencari pom bensin dengan agak deg-deg an karena cari di map tidak ada pom bensin terdekat di jalan tol, duh kalau sampai mogok di tol yang sepi dan gelap kan horor. Kami cari jalan untuk ke pintu tol terdekat alhamdulillah ketemu, pas ada alfamart kami ambil uang. Ketemu pom bensin lanjut perjalanan menuju hotel, jalanan gelap dan sepi padahal baru jam 8. Esok harinya saya baru tahu ternyata kami melalui jalan tol baru trans Sumatra yang memang masih sepi dan gelap, dan tarif tolnya mahal, menurut supir gocar yang saya tumpangi saat akan ke pantai Senja Malaka (sementara suami kerja saya dan anak-anak ke Pantai). 

Saat kami pulang kami menggunakan tol lama, tidak sesepi tol baru, keluar tol kami melalui jalan yang tanpa garis di tengahnya, ini bikin suami kaget karena jalan tanpa garis tengah itu berbahaya. 

Susah cari warung tenda/restoran seafood

Sepanjang perjalanan menuju penginapan kedua (hanya satu malam di hotel Sahid) kami mencari tempat makan seafood (saat itu malam jam 7 an) tapi herannya ga nemu. Kami pikir karena daerah pantai akan nemu banyak tenda makanan seafood. 

Dua malam di Lampung tidak cukup, kalau ada kesempatan kami ingin ke Lampung lagi. 


Impian Liburan ke Alam Bebas

Impian Liburan ke Alam Bebas

Ujian sekolah anak-anak baru selesai, minggu depan pembagian raport, setelah itu liburr….

Tapi sejujurnya saya belum merencanakan liburan kemana  selain ke Bandung. Iya ke Bandung lagi dan lagi. Sebenarnya kalau ke Bandung bukan sekedar liburan tapi jenguk orang tua hehehe, jadi biar hemat ya sekalian saja mencari tempat wisata di sana. Liburan keluarga kami  memang belum pernah jauh-jauh, masih seputaran Jawa Barat dan Banten. Kalau mencari suasana pantai, kami memilih Banten, pantai Anyer, Carita, dst. Kalau liburan dengan suasana alam pegunungan, pilihan kami ke Lembang Bandung, Subang, Puncak, Sukabumi dan Cianjur. Entah sudah berapa kali mengunjungi kota-kota tersebut tapi menjajaki tempat wisata yang berbeda. Beberapa pernah saya tuliskan di blog ini. Kebanyakan tempat liburan yang kami kunjungi adalah wisata alam seperti pantai, pegunungan, sungai, hutan pinus dan danau. Entah kenapa kami belum bosan mengunjungi tempat-tempat seperti itu, salah satunya mungkin karena  wisata alam membawa kedamaian dan keheningan yang membuat rileks.

Manfaat wisata alam

Berlibur ke alam tidak hanya memanjakan mata, ada banyak manfaat yang tanpa disadari kita peroleh, selain pengalaman baru, berikut manfaat yang saya rasakan ketika wisata alam;

Meningkatkan mindfulness

Kata mindfulness akhir-akhir ini kerap terdengar dan diasosikan untuk banyak hal. Ada mindfulness parenting, mindfulness meditation, mindfulness therapy dsb. Sebenarnya apa sih arti mindfulness? Mindfulness artinya kesadaran penuh akan diri sendiri saat ini, tidak menoleh pada masa lalu atau menerawang masa depan.

Wisata alam dapat melatih mindfulness karena di tengah keheningan alam dengan pemandangan alam yang membuat kita kagum, kita akan fokus pada moment itu dan menumbuhkan kesadaran keberadaan diri di kehidupan ini.

Meningkatkan rasa syukur

Kesibukan kota yang hiruk pikuk, dengan tuntutan kebutuhan hidup yang setiap hari bertambah, kadang membuat lupa bersyukur. Sibuk menjemput rejeki, mengeluh karena lelah, tapi lupa jika kenikmatan terbesar sebenarnya sudah kita miliki seperti kesehatan, mata yang bisa melihat, telinga yang bisa mendengar dst.

Wisata alam akan menyuguhkan keindahan alam yang membuat berdecak kagum lalu menumbuhkan kesadaran betapa kecil keberadaan kita, betapa bersyukurnya memiliki mata untuk melihatnya. Betapa

Mengurangi pola hidup konsumtif dan hedonis

Mata dan perhatian akan tertuju pada alam bukan deretan toko atau jajajan yang membuat kalap. Jika pun membeli oleh-oleh harganya tidak seberapa.

Recharge semangat dan energi

Wisata alam umumnya jauh dari hiruk pikuk kota, dengan suasana tenang dan damai. Kondisi ini mencharge rasa excited, kreativitas dan keaktifan.

Sarana edukasi untuk anak-anak mencintai dan menjaga alam

Kerusakan bumi yang terjadi secara berlahan tapi pasti, salah satunya karena pemanasan global, adalah hal serius dan berdampak besar untuk masa depan anak-anak. Dengan mengajak anak-anak wisata alam, mereka akan mudah paham dengan isu lingkungan dan menumbuhkan rasa kepedulian pada alam.

 

Liburan Impian #

Liburan wisata alam yang kami sekeluarga lakukan memang tidak jauh, bukan tidak ingin liburan jauh melintasi pulau tapi budgetnya belum cukup heuheu. Masih tahap menabung. Jadi kalau diminta menuliskan, liburan impian bareng keluarga kemana, saya punya beberapa wish list, baik di dalam maupun di luar negeri, tapi yang akan saya tulis di sini liburan impian di dalam negeri, menyesuaikan dengan budget. Salah satu liburan impian keluarga adalah ke Nusa Tenggara Timur, pilihan ini jatuh karena kami ingin mengunjungi Pulau Komodo (melihat komodo dari dekat) dan ke Padang Savana.

Keinginan mengajak anak-anak ke tempat itu karena mereka memiliki impian untuk berkunjung ke alam ‘liar’. Impian yang berawal dari kegemaran mereka membaca seri komik science terjamahan korea yang temanya kehidupan di alam liar. Satu seri yang terdiri dari beberapa buku bisa dibaca anak-anak hingga berkali-kali. Anak-anak juga antusias kalau menonton film dokumentar tentang alam liar. Sampai si sulung punya impian ingin bekerja Taman Nasional di Afrika. Ya bukan berkunjung tapi bekerja. Menginjak remaja (duduk di bangku smp) si sulung sempat mengungkapkan keinginan itu lagi tapi dengan satu kegalauan katanya kalau kerja di hutan Afrika, takut ga ada waktu buat menggambar hahahah.

Jadi sebelum jauh-jauh ke Taman Nasional Afrika, mereka harus kenal dulu Taman-taman nasional di Indonesia. Agar mereka juga punya gambaran lebih real, seperti apa sih bekerja di ‘alam liar’.

 

Pulau Komodo

Kalau ngobrolin binatang purba seperti Dinosaurus, anak bujang di rumah yang kini duduk di kelas 5 SD, sudah hatam. Buku bertema Dinosaurus di rumah ada lebih dari 3, hampir setiap ke Bandung mampir ke museum Geologi. Dari buku yang dibacanya dia tahu kalau Komodo adalah salah satu keturunan binatang purba yang tersisa hingga saat ini di bumi. Jadi melihat Komodo dari dekat adalah impiannya.

Komodo hanya ada pulau Komodo yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Di namai pulau komodo karena di sinilah hidup Komodo, binatang yang menurut penelitian adalah salah satu binatang jaman purba yang tersisa di muka bumi.  Pulau Komodo adalah habitat Komodo yang tersisa saat ini.

Hal menarik lain di pulau Komodo adalah adanya padang Savana. Ya daya tarik pulau Komodo tidak hanya Komodonya juga pemandangan alamnya yang luar biasa seperti pada Savananya. Savana ini berbatasan dengan Nusa Tenggara barat.

Agar kunjungan ke pulau Komodo muatan edukasinya lebih besar dari sekedar melihat kehidupan Komodo, kami akan mendorong anak-aak  berbincang para pawang Komodo dan masyarakat sekitar mengenai kehidupan Komodo sehari-hari. Sehingga mereka punya gambaran, seperti apa sih ‘bekerja’ di alam liar? Apa benar sebagus yang terekam di film-film dokumentar di NatGeo.

Labuan Bajo

Karena Pulau Komodo ini terletak tak jauh dari Labuan Bajo tentu kami tidak akan melewatkan tempat wisata lain yang ada di Labuan Bajo seperti;

 Pulau Rinca

Pulau ini terletak tidak jauh dari pulau Komodo, dengan kontur yang masih alami, menjelajahnya akan lebih terasa seperti berpetualang.

Pulau Padar

Dari pulau Rinca dipisahkan oleh selat Lintah. Pulau ini terkenal dengan kontur perbukitannya. Dari atas bukit akan terlhat pemandangan pantai 3 warna.

Pink Beach

Dinamai Pink Beach karena pasir pantainya yang berwarna pink.

 

Rencana berlibur ke Pulau Komodo

Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta dengan pesawat ke Labuan Bajo NTT

Sampai di Labuan Bajo langsung menuju hotel untuk check ini. Istirahat di hotel sambil menikmati pemadangan sekitar hotel sambil mencari sewa kendaraan untuk esok hari.

Mencari tempat kuliner yang tidak jauh dari hotel.

 

Setelah sarapan langsung bersiap menuju Pulau Komodo dengan kendaraan sewaan.

Menghabiskan satu hari di pulau Komodo. Explore pulau Komodo tidak hanya mengamati kehidupan Komodo juga menikmati pemandangan di pulau ini yang menurut banyak referensi para traveller sangat cantik dan eksotik.

Hari kedua

Sea time. Mengunjungi pantai pink .

 

 

Untuk kemudahan rencana ini, kami akan memesan

 

 

 

 

 

 

 

 

pesawat

 

Penginapan/hotel

Pemesanan tiket tempat wisata

 

 

 

Rihlah Majelis Talim Tarbiyatun Nissa (MT Tarbiyatun Nissa)

Rihlah Majelis Talim Tarbiyatun Nissa (MT Tarbiyatun Nissa)

Alhamdulillah akhirnya talim  offline sudah mulai rutin seiring mulai aktifnya sekolah anak-anak. Majelis talim yang saya ikuti ini majelis talim khusus ibu-ibu yang diadakan di masjid sekolah anak-anak, diinisiasi oleh para wali murid dan didukung pihak sekolah dengan menyediakan tempat (masjid). Selama  pandemi tetap diadakan kajian tapi secara  online  dan  tidak rutin seminggu  sekali.



Sekolah anak-anak berada di bawah yayayan pendidikan Muhamadiyyah dengan jenjang pendidikan dari TK sampai SMA. Kalau dihitung-hitung sudah sekitar 6 tahun ikut talim ini rutin seminggu sekali, sedangkan kelas tahsinnya baru sekitar 3 tahun  seminggu 2 kali dan masih merasa belum ‘bener’ aja baca qurannya heuheu. Tapi Alhamdulillah ga bosan ikut kelas tahsin, masih ada salah  kalau baca. Sayangnya ustadz yang mengajar tahsin sakit jadi kelp as tahsin belum dibuka lagi secara offline.

Talim rutin seminggu sekali ini diisi ustadz/ustazah berbeda setiap minggu dengan tema talim juga berbeda, ada tema fiqih wanita dan keluarga, tauhid, sunnah.

Setiap tahun majelis talim  ini mengadakan 2 acara besar yaitu rihlah atau jalan-jalan (healing kalau bahasa anak sekarang)  dan tablig akbar plus santunan yatim yang diramaikan dengan bazar. Tablig akbar biasanya mengundang ustadz yang kondang, sedangkan pengisi bazaar diutamakan dari walmur anak-anak sekolah di sini atau ibu-ibu yang rutin mengaji. Khusus tahun ini santunan anak yatim diprioritaskan pada anak-anak yang sekolah di sini karena saat pandemi kemarin, beberapa siswa kehilangan salah satu orangtuanya bahkan ada yang dua-duanya. Sedih banget kalau ingat ini.

Sebenarnya majelis talim ini terbuka untuk umum (khusus perempuan) dan banyak bu-ibu yang masih tetap ikut taklim rutin ini walaupun anaknya sudah lulus atau tidak lagi sekolah di sini.

Perdana ikut Rihlah

Alhamdulillah tahun ini perdana saya ikut rihlah karena waktunya cocok, anak-anak sudah bisa ditinggal. Eit, rihlahnya ga menginap ya pergi pagi pulang sekitar margrib dan diadakan hari biasa, bukan weekend, karena ini acaranya bu-ibu bukan acara keluarga. Jadi sementara anak-anak sekolah kami melipir sebentar, yang jemput anak-anak Bapaknya hehehe.

Rihah kali ini ke Mesjid Agung Banten dan Pantai Anyer. Rihlah ini  sifatnya tidak ada paksaan dan di majelis talim ini tidak ada sistem anggota, siapa aja boleh ikut talim, mau rutin atau sesekali, boleh. Tidak ada seragam khusus, kecuali untuk tim pengurus talim. Pengurus talim ini beberapa ibu yang membuat jadwal siapa yang mengisi talim, yang menghubungi ustadz/ustadahnya dsb. Saya bukan tim pengurus hehehe.

Jadi jangan bayangkan gabung dengan pengajian bu-ibu di sekolah itu harus seragam, ikut jalan-jalan ya. Semua tergantung niat, mau gabung pengajian dan jadi tim sosialita atau fokus cari ilmu.

Karena masih dalam suasana pandemi, yang ikut rihlah dibatasi hanya 30 orang, jadi sistemnya siapa yang cepat daftar bisa ikut.

Mesjid Agung Banten dan pantai Anyer

Kumpul dan berangkat dari sekolah jam 6.30, kami langsung menuju masjid Agung Banten. Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam. Sampai di masjid Agung Banten kami tidak masuk ke mesjidnya karena masjid hanya dibuka saat jam sholat lima waktu, saya tidak tahu apa itu aturan baru atau aturan hari biasa karena sekitar 4 tahun   lalu saya sekeluarga ke sini bisa bebas masuk ke masjid untuk sholat.



Kondisi masjid Agung Banten jauh berbeda dengan kondisi saat pertama saya sekeluarga ke sini sekarang teras mesjidnya luas dan berkeramik.

Karena tidak bisa sholat duha di dalam masjid, kami sholat di semacam bale-bale di samping masjid.

Lanjut ke pantai Anyer, kami menyewa vila setengah hari plus pesan makan siang ala prasmanan.



Setelah  isoma lanjut seseruan lomba. Karena ini kali pertama saya ikut rihlan di MT Tarbiyatun Nissa jadi baru tahu kalau ada acara permainan-permaian seperti ini. Seru dan hiburan banget.  Ada lomba bakiak, memasukkan sedotan ke botol dan permainan benar salah. Semua peserta dapat hadiah. Ada juga hadiah untuk ibu yang paling rajin ikut talim rutin mingguan.

Tak lupa beli oleh-oleh khas Pantai Anyer berupa ikan asin, emping dan pete. Banyak ibu-ibu yang menjajakan oleh-oleh ini di pantai-pantai dan vila (jika diijinkan masuk). Saya tidak beli pete karena belinya harus seruntui, isinya sepuluh sampai lima belas petai.

 

 

Kemping di Gunung Bunder Bogor

Assalamualaikum

Dua minggu lalu (17 November)  kami mengajak anak-anak kamping (lagi). Ini ketiga kalinya kami kemping setelah sebelumnya kemping di Grafika Cikole Lembang  dan The Lodge Maribaya, reviewnya bisa baca di bawah ini ya

Kemping di Maribaya Lembang 

Kali ini kami kemping di Gunung Bunder  Kab. Bogor, wilayah yang termasuk kaki Gunung Salak, tak heran udara di sini sejuk,  tapi kalau dibanding Lembang tingkat dinginnya ga ada apa-apanya hehehe,  cocok untuk teman-teman yang pengen kemping tapi tidak kuat dengan udara dingin.

D'View Gunung Bunder Bogor

Oh ya kami menginap hari selasa malam rabu, awalnya akan memilih weekend tapi ternyata penuh, akhirnya memilih hari selasa pas anak-anak sekolah online (jadwal PTM seminggu hanya 2 kali). Ternyata enak juga memilih berlibur di hari kerja/sekolah, tempat wisata dan di jalan tidak ramai, jadi leluasa dan bebas kerumunan. 

Apa ga seram, kemping hari biasa kan jadi sepi? Enggak kepikiran bakal serem atau nggak, kepikirannya, karena kemping di area wisata jadi pasti yang yang jaga 24 jam. Alhamdulillah ternyata tidak sepi selain kami ada tiga  tenda lain terisi pada malam itu, jadi suasana terasa hangat.

Camping Groud D’Bunder View

Perjalanan ke sini dari tempat tinggal saya di Kampung Pakis  Gunung Sindur (mepet Pamulang dan Pondok Petir) sekitar 3 jam kalau dihitung dari Kota Bogor mungkin sekitar 2 jam perjalanan.  Dari kampus Dramaga IPB ke atas lagi.

Camping ground tempat kami menginap namanya D’Bunder View, di kawasan ini ada 4 tempat kemping lain yang letaknya saling berderet, dua diantaranya masih baru, masih proses finishing pembangunannya dan menurut pekerjannya   yang kami ajak berbincang, dua tempat baru ini ditargetkan buka tahun baru ini.

Perkemahannya terletak tepat di atas bukit dengan view perkampungan, kebun dan sawah. Viewnya bisa dilihat di foto di bawah ini,

Pemandangan dari area kemping

Niis 


Viewnya cukup memanjakan mata, adem dan bawaannya pengen rebahan, dan itu yang memang kami lakukan, begitu sampai dan tenda sudah terpasang, kami rebahan sambil menatap langit. Oh ya tenda bukan kita yang masang ya tapi dipasangin petugasnya.

Abis rebahan lanjut foto-foto dan membuat vlog, lanjut rebahan lagi sebelum akhirnya masak mie atas permintaan anak-anak.  Salah satu yang bikin anak-anak semangat kemping, bisa masak mie tapi dicerewetin  Mamanya.

Oh ya acara kemping ini dalam rangka syukuran ulang tahun si anak bujang yang bulan ini tepat berusia 1o tahun. Bulan kelahiran anak-anak memang jadi jadwal liburan sekaligus sebagai hadiah walaupun liburannya tipis-tipis alias ga jauh-jauh. Ya pengennya sih jauhan dikit tapi budgetnya belum ada hehehe. Ide hadiah liburan setiap ulang tahun anak-anak dari Pak suami sejak si anak bujang berusia  6 tahun, liburan waktu itu ke Gunung Tanggkuban Perahu. Karena si Kaka dan si Adik beda bulan lahirnya, jadi dalam setahun dua kali liburan, diluar mudik.    

Kawasan kemping D’Bunder View ini tidak terlalu besar, tapi cukup memuat sekitar 20 an tenda.

Liburan ngampar? Enjoy aja 

Tenda akan dipasang saat kita datang dan bebas pilih tempat.  Dengan begitu bisa memilih tempat yang privat. Kami memilih tempat diujung dan menghadap hamparan rumput liar. Membelakangi tenda pengunjung lain.

Rate permalam dan fasilitas

Rate tenda permalam tergantung ukuran tenda, tenda ukuran 2 orang, 150 ribu, terbesar ukuran 6 orang, dengan harga 450 ribu, harga belum termasuk sarapan. Sarapan dihitung 20 ribu perorang dan sifatnya opsional. Kami memilih tenda dengan ukuran untuk empat orang dan mengambil paket sarapan.  Oh ya rate tenda sudah termasuk sleeping bag, senter lampu, bantal dan kompor portable.

Fasilitas yang ada di sini kamar mandi tentu saja, listrik, colokan, dan mushola.

Maaf lupa moto mushola dan kamar mandinya.. Musholanyaga terlaly besar tapi nyaman bangunan panggung dari kayu. 

Kamar mandi ada 2 deretan, yang deket mushola kamar mandinya full keramik yang deretan dekat kemping ground ga full keramik jadi terkesan gelap dan agak kotor (ga kotor tapi karena cuma plesteran aja jadi ya gitu deh). 

Lengkapnya bisa intip review versi vlog di https://youtube.com/c/RinaSusantiVlog

Tempat tidak terlalu luas , jarak antar tenda tidak terlalu jauh tapi tetap bisa privat karena letak tenda dipasangkan sesuai keingian kita , begitu pun dengan viewnya.  

Peralatan masak dan makanan yang dibawa

Karena judulnya kemping kami membawa peralatan masak seperti kompor portable, gas 2, panci kecil, air mineral, penggorengan kecil, piring dan gelas plastik, mie instan, telur, kornet, roti tawar, selai, mentega dan biscuit, pempek, minyak goreng.

Ngemil Sore

Setelah sholat ashar, kompak pengen ngunyah walaupun ga laper, akhirnya masak pempek dan satu bungkus mie goreng dimakan berempat.

Makan malam

Menu makan malam andalan saat kemping ya mie instan , jarang-jarang kami kompak makan mie instan, biasanya saya kalau makan mie instan ngumpet biar ga ketahuan anak-anak bukan jaim, tapi kalau mereka lihat saya makan pasti mau padahal misalnya jatah mereka makan mie instan baru kemarin.  Dan keinginan saya makan mie instan jadwalnya ga selalu sama dengan anak-anak.



Kami juga membawa camilan dan roti untuk makan malam.

Ngopi malam

Semacam Coffe shop

Di perkemahan ada semacam coffe shop kecil sayangnya jika hari biasa atau pengunjung sedikit tutup sebelum magrib. Duh padahal udah ngebayangin ngopi cantik di sana. Akhirnya kita rebus air sendiri dan minum kopi sachetan.

Sarapan sambil belajar online

Paket sarapan yang ditawarkan optional jadi teman-teman saat kemping di sini bisa include sarapan atau nggak, kami memilih plus paket sarapan, satu orang 20 ribu, menunya nasi goreng komplit. Rasanya lumayan untuk ukuran harga 20 ribu.


Karena kita kemping saat hari sekolah, setelah sarapan lanjut belajar online sampai jam 10 an. Sebenarnya jam belajar masih lanjut sampai jam 11.30 tapi ijin left zoom karena anak-anak pengen main ke sungai hehehe.



Pjj dulu 


Ke Balong Saca

Tak jauh dari kemping ground terdapat sungai, jarak tempuh sekitar 30 menit, namanya Balong Saca. Reviewnya di post selanjutnya ya ... 

Review Balong Saca di postingan selanjutnya ya…stay tune!

 

Jangan Lupa Jaga Kebersihan

 

 

 


Jelajah Gizi Bogor 2019, Aksi Kita Menentukan Masa Depan

Jelajah Gizi Bogor 2019,  Aksi Kita Menentukan Masa Depan


Foto dokumentasi Dadang Triippo

Sejujurnya sempat maju mundur ikut seleksi Jelajah Gizi 2019 ini  karena destinasinya kota Bogor, yang secara geografis tidak jauh dari tepat saya tinggal di kab. Bogor. Ehm seru ga ya? Lagipula kuliner Bogor rasanya udah nyoba semua dech secara pernah beberapa kali main ke kota Bogor .

Ehm tapi kan ini beda, selain kuliner pasti ada misi lain, dengan teman – teman berbeda pula (yang kebanyakan belum saya kenal), pastinya jadi pengalaman baru. Jadilah mulai post foto di tanggal 10 pas deadline, eh ternyata diperpanjang sampai tanggal 12. Alhamdulillah sempat posting 3 foto untuk seleksi ini.

Daannnn…ternyata walaupun di Bogor, keseruan, petualangan dan inspirasinya diluar ekspektasi. Penasaran seperti apa? Yuk lanjut baca blog post ini.

Tentang Jelajah Gizi

Sebelum ngebahas keseruan dan beragam kisah inspiratif Jelajah Gizi Bogor 2019, saya mau menjelaskan tentang apa itu Jelajah Gizi dan tujuan dari Jelajah Gizi yang diadakan sejak tahun 2012.  Jelajah Gizi adalah kegiatan  tahunan yang digagas dan diselenggarakan Nutricia – Sarihusada (grup Danone) yang mengajak Blogger, jurnalis dan pegiat media sosial untuk mengulik makanan lokal beserta sejarahnya, mengulas gizi dan pangan lokal sehingga mereka dapat menyebarkan informasi terkait potensi pangan lokal ke masyarakat luas.

Tahun ini Jelajah Gizi  yang ke – 7, setelah sebelumnya menjelajah berbagai daerah di Indonesia seperti Gunung Kidul (Jawa Tengah), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Denpasar (Bali), Menado (Sulawesi Utara), Malang (Jawa Timur) dan Semarang (Jawa Tengah).

Aneka Olahan Buah Pala, Oleh - Oleh Khas Kota Bogor

Aneka Olahan Buah Pala, oleh - oleh khas kota Bogor   buatan Kelompok Wanita Tani kampung Buntar Muarasari Bogor.

Jelajah Gizi hari kedua kami mengunjungi Kelompok Wanita Tani kampung Buntar Muarasari Bogor. Sesuai tema Jelajah Gizi hari ke-2 yaitu melihat langsung proses pengolahan pangan. Kelompok Wanita Tani di sini  mengolah buah pala menjadi beragam makanan dan minuman sebagai oleh – oleh khas kota Bogor dengan merk Mysari.

Keseruan Jelajah Gizi Bogor 2019 secara lengkap bisa baca di Jelajah Gizi Bogor 2019, Aksi Kita Menentukan Masa Depan 

Foto dokumentasi Dadang Trippo

Beberapa produk olahan pala KWT kampung Buntar Muarasari adalah permen pala, sirup pala, minuman pala dan manisan pala basah.


Peserta Jelajah Gizi diajak melihat langsung proses pembuatan permen pala.

Membuat permen pala
Foto dokumentasi pribadi/rinasusanti


Pada kunjungan ini Prof Ahmad Sulaeman, pakar gizi dan keamanan pangan IPB, yang menjadi narasumber selama Jelajah Gizi berlangsung,  memaparkan Indonesia adalah menyumbang 60% kebutuhan pala dunia, dua kota di Jawa Barat pengekspor biji pala adalah Bogor dan Sukabumi. Minyak dari biji pala digunakan untuk berbagai macam campuran dari parfum hingga minuman. Itu sebabnya biji pala dihargai cukup tinggi dan diekspor. Daging buah pala mengandung banyak serat dan dapat mengobati Insomnia, lanjut Prof. Ahmad.

Empat Kuliner Legendaris kota Bogor

Jelajah Gizi Bogor 2019; Empat  Kuliner Legendaris kota Bogor

Empat kuliner legendaris kota Bogor ini harus teman - teman coba jika berkunjung ke Bogor

Foto dokumentasi Dadang Tri Ippo

Jalan – jalan ke suatu daerah rasanya belum afdol kalau tidak mencicipi kuliner khasnya. Walaupun mungkin makanan sejenis ada di kampung halaman tapi pasti ada satu hal yang membedakannya, yaitu citarasa. Citarasa ini menjadi unik karena makanan dengan nama sama di daerah berbeda, menggunakan racikan bumbu yang berbeda atau ada beberapa dari campuran makanan itu yang berbeda.


Tentang keseruan Jelajah Gizi Bogor secara lengkap teman – teman bisa baca di Jelajah Gizi Bogor 2019, Aksi Kita Menentukan Masa Depan


Contohnya Soto. Banyak daerah di Indonesia memiliki masakan bernama soto, tapi soto bandung jelas berbeda dengan soto betawi, berbeda jauh dengan soto mie bogor, beda banget dengan soto (coto) makasar, beda juga dengan soto lamongan. Di Bogor ada dua jenis soto yang terkenal yaitu soto mie dan soto kuning.

Jadi gak berlebihan  kalau dibilang Indonesia ini sangat kaya dengan keanekaragaman, bukan hanya budaya juga citarasa dalam masakan.

Wisata Situ Gunung Part 3; Situ Gunung

Situ Gunung Bagian terakhir dari ulasan wisata ke Situ Gunung Sukabumi. Situ dalam bahasa sunda berarti danau. Situ Gunung artinya Danau yang ada di gunung. Danau ini terletak di kawasan Gunung Gede dan Gunung Pangrango di ketinggian 850 mdpl.

Danau Situ Gunung ternyata danau buatan


Part 2 Curug Sawer Situ Gunung 

Review Situ Gunung versi vlog 




Wisata Situ Gunung Part 2; Curug Sawer

Curug Sawer Situ GunungTulisan ini merupan bagian ke 2 dari wisata ke Situ Gunung Sukabumi. Part satu mengulas tentang Jembatan Situ Gunung atau Suspension Bridge termasuk harga tiket masuk, info penginapan dsb. Part 2 mengulas Curug Sawer. Dalam bahasa sunda curug itu berartii air terjun.

Di Curug Sawer

Part 1 Suspension Bridge Situ Gunung 

Review versi vlog 




Wisata ke Situ Gunung Part 1; Suspension Bridge

Suspension Bridge Situ Gunung Sukabumi. Assalamualaikum teman – teman.
Buat yang punya rencana liburan tidak jauh – jauh dari Jabodetabek, mungkin bisa mencoba salah satu destinasi  wisata di  Sukabumi.

Situ Gunung Suspension Bridge

Ada beberapa destinasi wisata rekomendasi  di Sukabumi diantaranya yang paling terkenal; Pelabuhan Ratu, Arung Jeram di  sungai Citarik, Geopark Ciletuh dan Situ Gunung,  salah satu kawasan wisata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, terletak sekitar 15 km dari pusat kota Sukabumi. 

Review Suspension Bridge Situ Gunung versi Vlog bisa lihat di 





Jalan - jalan, Belanja dan Kuliner di Pasar Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara

Minggu lalu tepatnya tanggal 17 Maret, kami mengunjungi Pasar Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara.  Setelah paginya kami mengunjungi Perpustakaan Nasional yang bikin betah. Yang pengen tahu seberapa kerennya Pusnas kita yuk intip di sini.

Teringat liputan  tentang pasar ikan modern yang pernah saya tonton sekilas, saya menyarankan untuk ke sana sekalian makan malam. Setelah sempat nyasar dan muter – muter kurang lebih satu jam di muara angke akhirnya kami sampai di muara baru yang ternyata letaknya agak jauh dari muara angke.  Kami kira muara baru terletak di muara angke *buta Jakarta*.

Liputan versi vlognya



Forest Walk Babakan Siliwangi Bandung

Baksil atau Babakan Siliwangi, sepetak hutan kota yang terletak di jalan Tamansari Bandung. Sepetak lahan yang dulu pernah ‘diperebutkan’ antara developer dan sebagian besar warga Bandung karena developer menginginkan tanah yang sepetak ini menjadi apartemen. Sontak ide ini membuat sebagian besar warga Bandung tidak setuju hingga terjadi  demo. Babakan Siliwangi adalah  paru – paru kota, resapan airnya warga sekitar  dan mungkin Cisitu – kampung tempat saya lahir dan dibesarkan. Dan di Babakan Siliwangi bukan hanya ada sepetak lahan yang ditumpuhi pohon-pohon besar dan rindang juga ada komunitas seni.

Berjalan santai di ketinggian hingga 5 meter 
Alhamdulillah walikota terpilih  Kang Emil memberikan solusi yang membuat warga Bandung senang dan tenang, menempatkan Baksil pada fungsinya sebagai paru –paru kota dan resapan air malah  diperindah menjadi Forest Walk.

Berlibur ke Sungai Citarik Sukabumi

Sukabumi salah satu kota dengan banyak tempat wisata menarik, pantai, taman nasional,  air terjun, geopark, danau dan sungai. 

Beberapa waktu lalu saya berlibur di tepi sungai Citarik Sukabumi, sungai yang biasa digunakan untuk arung jeram. 


Arung jeram

Inilah 5 Tempat Wisata di Bali Selain Pantai untuk Penyuka Fauna

Bali terkenal dengan wisata pantainya. Dua kali ke Bali tempat yang saya kunjungi juga kebanyakan pantai. waktu itu acara kantor. Tetapi ternyata  ada banyak tempat wisata di Bali selain pantai yang bisa menjadi tujuan wisata terutama untuk kamu yang suka dengan fauna atau hewan. Pertama adalah Monkey Forest. Tempat wisata ini berada di Jl. Monket Forest, Ubud, Gianyar, Bali. Tempat yang memiliki nama Mandala Suci Wenara Wana ini sebenarnya merupakan cagar alam serta kompleks candi dan di kawasan ini terdapat sekitar 749 ekor monyet ekor panjang sehingga tidak heran jika kawasan ini disebut sebagai Monkey Forest. Namun, jika berada di kawasan ini, selain harus menjaga kebersihan juga hindari memberi makan monyet selain pisang misalnya kacang atau makanan yang tidak diperkenankan untuk diberikan.

sumber foto kintamani.id

Wisata Tangkuban Perahu, Kawah Domas #Part2

Assalamualaikum teman, happy long week end, postingan liburam siapa tahu bisa jadi rekomendasi untuk liburan tengah tahun atau akhir tahun nanti. Seperti tertera di judulnya part 2, tulisan  ini bagian dua dari  postingan Wisata Tangkuban Perahu. Walaupun begitu tetap bisa dibaca tanpa perlu membaca bagian satunya kok.

Kawah domas 

Yang mau baca bagian satunya bisa di WisataTangkuban Perahu, Kawah Ratu.


Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu Kawah Ratu (part 1)

Alhamdulillah impian liburan mengajak anak – anak ke Tangkuban Perahu tercapai. Remeh banget ya impian liburannya, saat yang lain jauh – jauh,  ini mah ke Bandung lagi Bandung lagi hahaha. Segitu juga bahagia pokoknya mah. Kalau dihitung-hitung ini ketiga kalinya saya ke Tangkuban Perahu, tapi dua kali kunjungan sebelumnya, puluhan tahun lalu, saat masih sma dan trekking, jalan kaki via hutan Jayagiri bareng teman – teman dan guru Biologi.


Suasana pagi di Gunung Tangkuban Perahu

Setiap mudik ke Bandung kami mager (males gerak) karena enggan macet-macetan, Pak suami sudah jenuh dengan kemacetan yang dihadapinya setiap  hari pulang pergi kantor jadi dia tidak mau jika masa liburan macet – macetan lagi, begitulah kira – kira saya menebak isi benaknya *sotoy*.

Sampai akhirnya kami tahu dari tol Cipali ada pintu untuk masuk ke kota Subang. Jadi  kalau pengen liburan ke daerah Bandung barat (Lembang)  lebih mudah, karena dari Subang ya nyambung ke Bandung barat, dari situ baru ke Dago (rumah Ibu).

Kami ke tangkuban perahu bulan November lalu. Dari Jakarta sekitar pukul 4 sore sampai Subang sekitar magrib. Kami langsung menuju penginapan yang sudah di booking via traveloka. Niat setelah makan malam jalan – jalan sekitaran Subang batal karena hari hujan. Jadilah kami kruntelan di penginapan setelah kuliner di sekitar penginapan dengan menu tidak asing tapi juga tidak pernah membuat saya bosan, sambal, pete bakar, dan ikan bakar.  

Jalan-Jalan ke Malaysia, Wajib Banget Datang ke Tempat-Tempat Ini

Bicara soal impian traveling ke luar negeri, maunya yang deket – deket dulu, pertimbangannya ya dana hehehe. Salah satu impian saya bisa halan – halan ke negeri asalnya Upin – Ipin, film yang jadi favorit anak – anak di rumah. Bukan hanya saya, negara ini ternyata jadi tujuan favorit sebagian masyarakat Indonesia lho salah satunya karena jarak yang dekat dan transportasi yang mudah didapat.  Malaysia memiliki 11 negara bagian dan menawarkan banyak destinasi wisata yang layak dikunjungi.
Setelah browsing – browsing di internet, ini katanya tempat wisata yang harus dikunjungi saat jalan-jalan ke Malaysia;
Jembatan Putrajaya


sumber: makemytrip.com
Bagi yang ingin merasakan suasana eropa, Jembatan Putrajaya adalah tempat wisata di Malaysia yang patut dikunjungi. Dengan tur wisata yang buka pada hari sabtu dan minggu, kita bisa melihat gedung-gedung pemerintahan, kantor, dan juga istana sultan. Pada malam harinya, Jembatan Putrajaya akan terlihat indah dengan lampu yang bersinar di sekeliling jembatan.

Menara Kembar Petronas

sumber: musement.com

Jalan-jalan ke Malaysia tanpa mengunjungi Menara Kembar Petronas seperti pergi ke Bogor tanpa menikmati kolam air panas Gunung Panjang. Ya, Menara Kembar Petronas seakan menjadi destinasi yang wajib dikunjungi. Di gedung yang pernah menjadi menara tertinggi di dunia ini terdapat sebuah jembatan dengan ketingggian 170 meter yang menghubungkan kedua menara.
Dari atas sana kita bisa berfoto ria dengan latar belakang pemandangan kota Kuala Lumpur. Meskipun loket baru akan dibuka pukul 09.30, namun sangat disarankan untuk mulai mengantre tiket masuk pada pukul 06.00 pagi.
Jalan Alor

sumber: telegraph.co.uk

Masih di Kuala Lumpur, tempat wisata di Malaysia yang satu ini merupakan surga bagi pecinta kuliner. Jalan Alor merupakan jalan lurus yang di kiri dan kanan jalan berderetan restoran yang menawarakan beraneka makanan istimewa.

Yang membuat menarik dari jalan ini adalah semua restoran menggelar kursi dan meja di depan bangunan hingga nyaris menutupi jalan. Jika kalian ingin mencoba aneka kuliner, disarankan untuk menanyakan harga terlebih dahulu. Di beberapa restoran harga makanan bisa ditawar loh.
Kek Lok Si

 sumber: bohemiantravelers.com
Kek Lok Si yang juga dikenal dengan Kuil Kebahagian Agung merupakan tempat ziarah Budhha dari berbagai negara, seperti Hong Kong Filipina, dan Singapura. Jika ingin menikmati keindahan Kek Lok Si, datanglah pada perayaan tahun baru Tiongkok.
Karena saat itulah Kuil dihiasi dengan puluhan lentera yang tergantung hampir di setiap penjuru. Di kuil ini juga kita bisa berlama-lama melihat pemandangan laut yang menawan, karena bangunan kuil yang menghadap ke laut.
Taman Nasional Bako


sumber: bambaexperience.com


Ingin merasakan hidup ditengah-tengah ratusan habitat, tanaman, dan juga margasatwa unik. Coba kalian kunjungi tempat wisata di Malaysia yang satu ini. Didirikan pada tahun 1957, Taman Nasional Bako menyajikan pemandangan pantai yang indah.
Di Taman Nasional ini juga terdapat sebuah danau air tawar dengan kesejukan khas hutan yang hening. Waktu yang tepat untuk melihat keunikan Taman Nasional Bako adalah saat sore hari, di mana kita bisa melihat aneka satwa seperti kera bekantan dan ratusan jenis burung sedang berkeliaran.
Pulau Payar

sumber: asiaatracttion.com

Tempat wisata di Malaysia kali ini merupakan tempat wisata populer bagi wisatawan asing. Tempat wisata tersebut ialah Pulau Payar. Jika berkunjung ke tempat wisata ini, kita mempunyai kesempatan melihat keindahan biota laut yang tidak bisa kita dapatkan di tempat lain.
Di pulau yang indah ini, hal yang sangat dilarang ialah memancing, jadi jika kita tidak ingin berurusan dengan dinas perikanan setempat, sebaiknya jauhi kegiatan tersebut.
Itulah beberapa daftar tempat wisata di Malaysia yang membuat banyak wisatawan ingin kembali ke sana. Jangan sampai dilewatkan setiap tempat seru di sana ya... Selamat berlibur.