Tampilkan postingan dengan label celoteh. Tampilkan semua postingan

Mengapresiasi Karya si Kecil

Sukar menghilangkan kebiasaan mengomentari  karya si kecil, dengan persepsi bagus menurut saya sebagai orang dewasa. Misal, “Masa kudanya warna pink?”
“Kan kudanya perempuan.”
Ya tetap aja kali mau betina atau jantan kuda tidak ada yang berwarna pink, pikir saya keukeuh.

Atau,”Coba gambarnya seperti begini, kan cantik.”
“Tapi kan aku ga bisa. Mama aja gak bisa gambar.”
Maksudnya sih minta dia belajar menggambar seperti contoh yang saya sodorkan. Kemudian saya sadar, cara saya salah…

Terlalu banyak berkomentar negatif dengan cara yang salah pula, katanya bisa membuat anak frustasi bahkan kapok untuk bereksplorasi dengan imajinasinya, saya lupa di mana saya pernah membaca artikel yang menyebutkan hal itu. Kalau dipikir-pikir ada benarnya.  Gimana gak frustasi udah senang-senang menuangkan khayalan dalam bentuk gambar dengan kuda perempuan (warna pink) terus Mamanya bilang, salah. Salah hanya karena imajinasi yang berbeda.

Meksiko dan Cireng #celoteh

Meksiko
Suatu pagi, tiba-tiba Khalifah bilang,"Ma, aku pengen ke rumah Diego." Efek beberapa hari ini nonton dvd Go Diego Go.
Saya jadi teringat, saat Kaka seusianya, kakanya mengatakan hal yang mirip, bedanya, Kaka ingin ketemu Dora.

"Diego rumahnya jauh di Meksiko."
"Naik pesawat?"
"Iya."

Selang beberapa jam si mba yang bantu beres-beres di rumah datang, Khalifah langsung nyeletuk,"Mba, Dede mau ke Meksiko, mba ga diajak."
Si mba balik godain Khalif,"Khalif ga di ajak ke rumah mas Adit." Adit anak s mba yang seumur Kaka, kelas 1 sd.

Sore hari, saat Khalifah main berdua Kakanya, terdengar percakapan.
"Ka, Dede mau ke Meksiko ke rumah Diego."
"Jauh, De."

"Kaka pernah ke Meksiko?"
"Nggak, kata Abi Meksiko jauh." keduanya bercakap-cakap dengan mimik serius. Saya menahan tawa. 


Cireng
Saya bikin cireng ebi atas permintaan Kaka. Saat  lagi goreng Khalifah mendekat.
"Ma, Dede tahu bahasa inggrisnya ikan..bla,,,bla...," Dia menyebutkan beberapa kosa kata dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Saya memberi pujian.

Terakhir dia nanya,"Ma, ma kalau cireng bahasa Inggrisnya apa?"