Tampilkan postingan dengan label book review. Tampilkan semua postingan

Sastra masuk sekolah, mana buku sastra yang layak dibaca pelajar SMA, mana yang tidak?

Sastra masuk sekolah, mana buku sastra yang layak dibaca pelajar SMA, mana yang tidak?

Kemendikbud memasukkan daftar buku sastra yang masuk dalam pembelajaran sekolah. Dari daftar buku itu hampir semuanya sudah pernah saya baca dan menurut saya ada yang tidak layak dibaca anak SMA.


Kilas balik 

Jadi ingat, saya SMP  tahun 1990, dalam pelajaran bahasa Indonesia ada tugas membuat sinopsis dari buku-buku sastra angkatan Pujangga Baru, 45, 66 .Buku yang jadi bacaan ‘wajib’ kala itu yaitu Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Tenggelamnya Kapal Van De Wijck, Layar Terkembang dan lain-lain.

Dari baca buku itu, saya jadi suka baca fiksi yang serius – istilah yang saya gunakan  kala itu - karena sebelumnya bacaan saya tidak jauh-jauh dari buku-buku Enid Blyton, komik Nina, Trio Detektif , Lupusnya Hilman. 

Karena pada dasarnya saya suka baca, dikenalkan pada buku sastra, dengan diksi dan susunan kalimat yang enak dibaca dan 'beda' minta baca saya jadi bertambah pada buku sejenis, puncaknya saat kuliah, mengandrungi buku sastra termasuk sastra terjemahan. 

Dari suka fiksi level bacaan saya naik ke buku nonfiksi dengan tema pemikiran, baca-baca buku tema orientalis, biography, pemikiran islam modern dll. Membaca fiksi ternyata jadi pintu gerbang membaca buku non fiksi dengan beragam tema. 

Saat anak saya SMP,  sempat bertanya,”Dapat tuga sekolah baca novel apa dari sekolah?”

“Nggak ada.”

“Masa? Nggak ada tugas nulis sinopsis atau rangkuman buku fiksi gitu.”

“Nggak.”

Anak sekolah sekarang mungkin nggak diharuskan  baca buku fiksi, pikir saya. Padahal penting lho karena dari membaca buku fiksi, seiring waktu bacaan anak akan naik level, terus sampai nanti di titik beralih ke non fiksi tanpa diminta. Udah otomatis aja pengen baca buku, termasuk buku-buku pemikiran. Ini berdasarkan pengalaman pribadi, dari baca buku fiksi jadi suka baca buku pemikiran-pemikiran, waktu jaman kuliah suka baca tema-tema Orientalis, baca buku pemikiran islam seperti Fazlur Rahman dll, efek nongkrong sama anak sosial, padahal saya anak kimia. 

Anak gadis di rumah suka baca fiksi terutama buku-buku Tere Liye (Tere Liye minded lah sampai pernah  nggak mau baca buku fiksi lain selain Tere Liye – segitunya tapi Alhamdulillah karena isi buku-buku Tere Liye value nya sesuai dengan value yang saya tanamkan).

Tidak semua buku sastra layak dikonsumsi anak SMA 

Sekarang, beberapa buku sastra direkomendasikan jadi bacaan anak sekolah, dari buku itu  menurut saya ada buku yang belum layak dibaca anak SMA, salah satunya Cantik Itu Luka. Hampir semua buku sastra yang direkomendasikan  sudah saya baca, karena saya suka baca buku sastra.


Tahun 2015 (buku ini pertama kali terbit tahun 2002) saya membaca Cantik Itu Luka (CIL), rasanya ngeri-ngeri gimana gitu.  Ngeri seperti apa? Yang pernah baca buku Eka Kurniawan lain seperti Lelaki   Harimau, O atau buku lain  pasti paham. Kenyatannya hidup bisa sekejam dan setragis itu. Nggak merasa kagok kalau memposting cuplikannya  deskripsikannya hehehhe. Bisa intip bukunya di gramedia, atau intip buku Eka lain, biar ada bayangan hehehe atau japri saya. 

Bisa dibilang saya shock membaca Canti Itu Luka, padahal  usia saya saat membaca buku ini udah pertengahan 30 an. Perlu  waktu berbulan-bulan untuk menamatkan baca Canti Itu Luka, iya ngeri tapi penasaran. Dan setelah buku itu hatam dibaca, saya jual karena kalau melihat buku itu di rak ngeri aja gitu, terbayang-bayang. waktu itu saya jualnya di toko online dan langsung laku dalam 3 hari, ternyata saya jualnya kemurahan. Nyesel juga sih jual bukunya, karena sekarang harganya mahal hehehe

Apa mental saya selemah itu?   Atau pengalaman membaca buku saya kurang banyak? Pengalaman baca buku sebelum membaca Cantik Itu Luka, lumayan banyak. Sudah pernah baca  buku-buku Ahmad Tohari - Rongeng Dukuh Paruk  yang realis sekaligus getir, sudah hatam baca buku Tentralogi Pulau Buru (Boemi Manusia dan 3 buku lanjutannya), pernah baca buku Ayu Utami - karena penasaran), baca buku Seno Gumira (sampai ngefans), baca sastra terjemahan Anton Chekov, Nikolay Gogol dsb. Buku Pulangnya Leila S. Chudori dan AMBA Laksmi Pamuntjak buku yang cukup getir dan bikin patah hati, malah tragis pas baca bagian surat-surat dari Pulau Buru di bagian akhir buku AMBA.

Sudah banyak pengalaman baca cukup banyak masih shock baca Cantik Itu Luka, selemah itu mental saya (baca Lelaki Harimau Eka aja saya lemah sih hehehe). Saya membayangkan jika anak SMA yang membacanya, anak yang biasa novel Tere Liye seperti anak saya misalnya. Ehm…

Lalu apa pesan dari novel itu bisa diserap si anak SMA yang minim pengalaman? Apa diksinya cukup dipahami?

Sebagai perbandingan, saya pernah meminta anak saya baca buku Bumi Manusia, baru lima lembar sudah menyerah katanya kurang paham bahasanya  nggak ngerti, padahal diksinya ya sederhana tapi memang tidak seperti gaya bahasa fiksi pop. 

Setahun lalu anak saya nanya satu buku,”Mah tahu buku Laut Bercerita?”

“Kata teman aku bagus, aku boleh baca nggak?”

Saya memang mewanti-wanti anak gadis selain novel  Tere  Liye, kalau mau baca buku fiksi harus lapor dulu.

Aman dibaca anak sma

Bacaan anak sma di rumah 


Saya nggak langsung mengiakan karena belum baca bukunya tapi saya udah baca buku Pulang Leila S. Chudori dan menurut saya belum layak di baca anak SMA.

Saya tidak langsung melarang, saya bilang mama baca dulu. Akhirnya belilah saya buku Laut Bercerita, dibaca dan menurut value saya belum layak dibaca anak sma. Saya bilang ke anak gadis, belum boleh baca, nanti kalau udah kuliah boleh baca. Kenapa? Karena ada satu adegan di mana Laut  memadu kasih dengan Anjani.  

Ok saya sudah menanamkan soal value sesuai agama dan norma pada anak-anak sejak kecil tapi di usianya yang sekarang, masih SMA masuk katagori abg, masih labil, masih mudah terpengaruh lingkungan termasuk dari bacaan dan tontonan, saya khawatir perpengaruh pada pola pikir atau value yang kami tanamankan. Hubungan seks di luar nikah bagi value kami bukan hal normal.

Berbeda jika dia membaca buku di usia dewasa, katakanlah usia kuliah, ini berdasarkan pengalaman pribadi juga, jika menemukan bacaan tidak  sesuai value, akan mengganggapnya itu  pilihan orang di luar sana, saya memiliki value sendiri yang  sesuai dengan agama yang saya anut. Membaca ya untuk hiburan, mengolah rasa dan menemukan sejarah (banyak sejarah dibuat dalam bentuk fiksi untuk menghindari pencekalan).

Memang seks dalam buku sastra hanya sedikit, bahkan ada yang hanya satu paragraf ada yang hanya berupa kiasan tapi bagi saya tetap anak SMA belum waktunya membaca, terlebih yang mengarah pada menormalkan hubungan seks di luar nikah, karena pendirian anak di usia itu belum ajeg. 

Apa Bumi Manusia aman dibaca anak SMA? Nggak juga  karena ada adegan Minke dan Annelis berhubungan, tapi Pram tidak mendeskripsikan, hanya dengan kalimat semacam analogi.  Tiga buku lanjutan Bumi Manusia, aman tidak ada muatan seks apapun. 

Ada yang berkomentar, fiksi di aplikasi online lebih parah kalau soal menormalisasi hubungan seks di luar nikah. Benar, saya pernah mengamati fiksi online, yang ramai pembaca, yang laku  yang seperti itu, itu tugas orang tua memantau bacaan anak - remaja.

Saya mengamati fiksi online karena pengen juga nulis fiksi di aplikasi online tapi ya sesuai value saya, nggak mengikuti trend dengan alasan biar ceritanya laku/viral. 

Tentu saja ini pendapat pribadi yang mungkin berbeda dengan ibu-ibu lain. Sekali lagi ini soal  value dan yang saya tulis pendapat pribadi sebagai ibu dari dua orang pelajar.

Untuk yang suka sastra dan usianya sudah kuliah Cantik Itu Luka (CIL), bagus dibaca, tapi sebaiknya sebelum baca buku CIL  baca buku Eka Kurniawan yang lain dulu, biar nggak terlalu shock hehehe. Btw, saya suka diksinya Eka Kurniawan dan ketragisannya, karena kenyataannya hidup bisa lebih tragis dari fiksi (kalau lihat berita kriminal yang seliweran dan bikin istigfar – semoga kita semua dijauhkan).

Alternatif buku Sastra untuk SMA, buku Andre Hirata selain Laskar Pelangi ada buku yang judulnya Ayah, bagus. Buku Tere Liye, Aku, kau dan Sepucuk Angpau Merah, sangat manis untuk bacaan anak SMA. Kalau boleh memaksa saya ingin Seri Para Bedebah dan Tetaplah Bodoh Jangan Pintar Tere Liye  jadi bacaan anak SMA, biar tahu kondisi carut marut di negara tercintanya.

Buku sastra lain yang tidak saya rekomendasikan dibaca anak SMA, Ronggeng Dukuh Paruk Ahmad Tohari, pesan bukunya bagus tapi ya ada adegan dewasanya walaupun cuma sedikit, tapi buku Kubah Ahmad Tohari bagus dibaca anak SMA. Gadis Kretek juga menurut saya belum layak dibaca anak SMA. Balik lagi ke soal value keluarga masing-masing ya. 

Salam sastra.

Remaja Baca Novel di Aplikasi Online, Aman Nggak Sih?

Remaja Baca Novel di Aplikasi Online, Aman Nggak Sih?

Percakapan saya dan anak gadis sekitar 2 tahun lalu.

“Mama tahu wattpad ga?”

“Tahulah. Tahu Wattpad  darimana?” Saya memang tidak mengenalkan novel aplikasi walaupun anak gadis suka baca novel  (terutama buku-buku Tere Liye) karena menurut saya novel aplikasi   tidak aman untuk anak usia remaja. Memang  setiap novel di aplikasi ada keterangan segmen pembaca misal dewasa 17+, 21+ dsb tapi apa menjamin si anak tidak mencoba membaca?  Khawatirnya si anak penasaran jadi mencoba membaca  kan bahaya karena anak usia remaja syahwatnya mulai berkembang, mulai tertarik lawan jenis, pengendalian diri masih lemah,  akhirnya merasa biasa dan wajar dengan pacaran dan pergaulan bebas.

“Novel online  ditulis tanpa dieditori atau disensor ketat jadi ada novel yang belum boleh dibaca anak remaja. Memang sih biasanya tercantum untuk usia berapa novel itu   tapi kan namanya orang suka penasaran pengen baca. Novel pacaran, ciuman sampai ya gitulah, takutnya karena membaca jadi merasa itu boleh dan biasa padahal kan gak boleh dalam ajaran kita  islam.”

Anak gadis sudah paham kalau pacaran itu tidak boleh karena sekolah di sekolah SD dan SMP berbasis pendidikan  islam, soal pacaran dan batas hubungan lelaki dan perempuan sudah sering dibahas di pelajaran al islam atau kajian keputrian sejak SD  (keputrian kelas khusus perempuan di hari jumat saat siswa lelaki jumatan, bahasannya  fiqih perempuan atau keterampilan khas perempuan, biasanya mereka dapat handout dari materi keputrian dan saya ikut baca).  

“Jangan baca dan download ya.”

“Iya aku cuma nanya doank.”

“Kalau novel Tere Liye  insyallah aman kalau selain itu  harus nanya Mama boleh ga baca buku ini itu.”

Alhamdulillah sejauh ini anaknya manut kalau baca buku selain buku Tere Liye  nanya saya dulu. Beberapa waktu lalu dia nanya boleh ga baca buku Laut Bercerita Laela S Chudori, karena kata temannya buku ini bagus.

Ehm saya belum baca buku Laut Bercerita tapi pernah baca buku Pulang yang ditulis Laela S Chudori dan  ada adegan dewasanya  jadi saya memutuskan membeli dan membaca buku itu terlebih dahulu. Kesimpulannya buku Laut Bercerita menurut saya belum boleh dibaca anak usia kurang dari 18 tahun karena ada adegan dewasa walaupun sedikit tetap tidak bisa ditolerir untuk anak usia remaja. Tapi tentu penilaian ini tergantung value sebuah keluarga. Saya jelaskan kenapa dia belum boleh membaca buku itu karena ada adegan dewasa walapun sedikit/ hanya sisipan ya tidak boleh.

Sejauh ini novel yang paling banyak dibaca anak gadis adalah novel-novel Tere Liye, sudah lebih dari 20 novel Tere Liye dibaca termasuk seri Bumi yang jumlahnya 10.   Tidak semua buku yang dibaca kami beli kebanyakan pinjam di perpus sekolah  dan tukar pinjam dengan teman sekolahnya. Novel lain adalah Agatha Christie dan beberapa  novel klasik Jane Austin.

Saya belum memperboleh anak (remaja) membaca novel online

Efek negatif remaja membaca novel yang ada adegan dewasanya walaupun sekedar sisipan cerita, bisa menganggap pacaran plus adegan  di luar batasnya menjadi hal biasa di jaman modern ini. Hal berbau porno seperti narkoba membuat candu  dan merusak otak.

Setelah dewasa pun kalau dalam islam tidak boleh menonton/membaca hal berbau porno  tapi kadang adegan itu jadi sisipan dalam film/novel,  jika membaca setelah usia dewasa, sudah paham  benar salah sesuai value yang kita anut, menemukan hal berbau porno otak dan hati kecil tidak  membenarkan apalagi mengikuti, jadi sekedar lewat saja sebagai fiksi. Orang yang sudah dewasa memiliki pengendalian diri yang lebih baik jadi kemungkinan kecanduan kecil, kecuali sering baca dari usia muda, nah makanya tidak boleh dibiasakan baca gituan  sejak dini.  

Sampai saat ini anak gadis masih saya wanti-wanti agar tidak membaca novel online selain dengan alasan yang sudah saya sebutkan yaitu novel online tidak ada sensor, juga untuk mengurangi membaca novel. Novel online bisa diakses kapan saja dan sukar dikontrol, ratusan buku bisa diakses. Sedangkan novel cetak terbatas, mengandalkan pinjam teman atau beli sendiri dan kita sebagai orang tua bisa mengontrol/tahu buku yang dibaca anak.

List novel yang aman oleh remaja

Novel Tere Liye

Novel Agatha Christie 

Novel Andre Hirata 

Novel terjemahan Korea dan Jepang dengan teman slice of life

Beberapa novel klasik Jane Austin, Louisa May Alcott (novel yang sudah saya baca).

Beberapa novel Asma Nadia, saya sebut beberapa karena Novel Asma Nadia ada yang kurang cocok dimeja remaja seperti tema rumah tangga hehehe. 

Tere Liye dan Asma Nadia dua penulis populer Indonesia yang cukup konsisten dengan batas sesuai syariat Islam.  Kalaupun ada novel Tere Liye yang ada sentuhan romancenya ya (karena manusia normal itu ada sisi romancenya, ketertarikan antar lawan jenis), ya sekedar suka sama suka. 

Teman-teman ada pendapat lain mengenai novel aplikasi dan remaja, boleh di share ya … 

Pendidikan Karakter Nabawiyah

Judul buku       : Pendidikan Karakter Nabawiyah
Penulis                 : Abdul Kholiq
Penerbit               : Mutiara Qur’an
Tahun                   : Agustus 2017
Halaman              : 322 hal – Hard Cover

Recommendation Islamic pareting book!





Mendidik anak adalah sebuah proses panjang, tidak mudah, akan selalu ada tantangan, itu sebabnya semuanya harus dikembalikan pada Allah SWT, berdoa untuk kebaikan anak. Karena Dia - lah pendidik sebenar – benarnya yang tidak pernah salah. Yang dilakukan kita, orang tua, hanyalah ikhtiar.

“Tiga doa yang mustajab dan tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu; doa orang yang terdzalimi, doa orang yang dalam perjalanan serta doa orang tua kepada anaknya.” (HR Tirmidzi).

Setiap anak terlahir beriman, pembelajar, berbakat dan tumbuh.  Sub judul buku yang membangkitkan optimisme para orang tua untuk mendidik anak – anak dengan maksimal agar sukses dalam kehidupan bermasyarakat kelak. Ukuran sukses dalam kehidupan bermasayarakat yang tentunya tidak dinilai berdasarkan materi saja   tapi taat pada Allah swt, bahagia  lahir batin, bermanfaat bagi masyarakat, dan mandiri.  Seimbang dan sejalan antara hablum minallah dan hablum minannas.

[Book Review] Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW

Tentang Buku Sirah Nabawiyah
Judul Buku          : Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW
Penulis                 : Nizar Sa’ad Jabal Lc. M.pd
Penerbit              : Qids Perisai Quran Kids
Halaman              : 154 Hal
Cetakan/Tahun  : 7/2016      

         

Yap kalau dilihat dari tahun terbitnya ini bukan buku baru, saya pun terpikir mereview buku ini setelah setahun lebih buku ini melengkapi koleksi buku anak – anak.

Karena bukan buku baru agak sulit kalau dicari di toko buku offline karena bukan buku baru, harus mencari online seperti di Tokopedia. Tahu buku ini karena rekomendasi teman kuliah yang juga book instagram  Hanhilhen. Sebelumnya saya sudah punya buku sejarah 25 nabi edisi anak – anak tapi bahasannya kurang lengkap. Sejarah nabi Muhammadnya hanya 6 lembar, tidak semua momen kenabian yang penting dituliskan.

Yang memotivasi  saya mencari buku Sirah Nabawiyah Rasulullah SAW versi anak – anak untuk dibacakan pada anak – anak di rumah adalah sebuah kisah berkesan saat masa kecil. Saat usia SD (di Bandung) setiap habis magrib saya mengaji di masjid bersama teman – teman, guru ngajinya selain pak ustad adalah akang – akang  mahasiswa yang kost di rumah pak Haji.  Salah satu guru ngaji yang juga akang  mahasiswa paling berkesan bernama Kang Samsudin. Beliau mengajar Tarikh atau sejarah Islam. Caranya bercerita selalu menarik hati,  pengetahuannya soal sejarah luas (padahal dia kuliah di itb jurusan mesin). Ya bukan hanya sejarah Islam juga dunia yang dia selipkan saat bercerita. Dari akang guru ngaji ini juga saya tahu detail sirah nabawiyah Muhammad SAW.

Yuk baca selengkapnya resensi buku Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW  (klik ya....)

Resensi buku lain 99 Cahaya di Langit Eropa




[BOOK REVIEW] Seri Buku Saat Aku Besar Nanti

Ada yang ngefans juga sama penulis buku anak Stella Ernes? Tos donk. Sejak punya anak dan suka beliin anak - anak buku saya kenal Stella dan jatuh cinta pada tulisan dan ilustrasinya. Kenapa? Kenapa? Kalau udah sering baca buku anak  pasti ngeh deh kenapa penulis buku anak ini banyak yang suka dan buku - bukunya  best seller.

Kali ini saya akan mereview seri Buku Saat Aku Besar Nanti. Kelebihannya buku ini bahasannya lengkap dan detail tapi tetap dengan versi anak - anak yang sederhana dan mudah dipahami. Resensi lengkapnya bisa baca di 


Penulis                 : Stella Ernes
Penerbit              : BIP (Grup Gramedia)
Tahun                   : 2018
Halaman              : 31 hal

5 dari 20 seri Buku Saat Aku Besar Nanti



ParWell setelah memiliki bukunya saya ngefans sama Stella Ernes hahaha. Akhirnya menemukan penulis buku anak yang bikin saya jatuh hati selain Enid Blyton. Selain Stella Ernes saya juga suka Arleen A. saya suka mereka karena cerita –ceritanya sederhana tapi mengena, diksinya sederhana dan mudah dipahami anak tapi terangkai dengan baik jadinya enak dibaca. 

Dan sepertinya kedua anak saya mulai suka juga sama buku – buku Stella dan Arleen dan Buku Seri Saat Aku Besar Nanti adalah seri buku terbaru dari Stella Ernes, total ada 20 buku tapi saya hanya 5 buku.  Tema buku yang kami beli disesuaikan dengan minat dan keingintahuan anak – anak tentang suatu profesi.

Awalnya saya kira buku ini hanya sekedar bercerita tentang cita – cita profesi tertentu ternyata di sertai penjelasan yang cukup detail tapi mudah dipahami anak. Sepert misalnya dalam buku Aku Ingin Menjadi Desainer Interior, apa dan bagaimana sih kerjanya seorang Desainer Interior, kemampuan apa yang harus mereka miliki dan tempat apa saja yang bisa mereka desain.  ini membuka wawasan baru anak – anak, karena selama ini mereka pikir yang perlu di desain interior rumah, hotel dan ruangan kantor, ternyata tempat umum seperti terminal, ruangan dalam kapal pesiar, bus dan pesawat pun dikerjakan desain interior.

Terus apa kerja desainer interior hanya mendesain? Pertanyaan ini juga tejawab di bagian akhir buku.

Si sulung yang memilih buku ini karena dia tertarik dengan Desain Interior, yang dia tahu desainer interior ini yang membuat rumah – rumah jadi bagus dan cantik tertata.




Aku Ingin Menjadi Polisi
Nah dibuku ini tidak hanya dijelaskan pekerjaan Polisi yang sudah umum diketahui anak – anak yaitu menangkap penjahat, ternyata polisi juga memiliki beberapa tugas lain seperti membuat peraturan, menerima dan menyimpan barang temuan dan sebagainya.

Lalu beragam fungsi ruangan yang ada di kantor polisi dan fungsinya, jenis - jenis kendaraan yang polisi miliki dan macam – macam kesatuan yang ada di kepolisian seperti Brimob, polisi DVI (Disaster Victim Identification), labfor  dan sebagainya berikut penjelasannya.


Macam - macam kendaraan kepolisian

Ini pengetahuan baru juga untuk saya. Anak – anak makin tertarik dengan profesi polisi karena ternyata pekerjaannya tidak hanya patroli atau menilang, bisa jadi detektif, kalau kata mereka hahaha.

Aku Ingin Menjadi Koki
Ini buku pilihan Adik dan Kaka. Jadi beberapa bulan lalu ada sempat bercita – cita jadi arsitek dan koki sekaligus tapi sekarang berubah lagi katanya bingung karena mau jadi semua hahaha.

Buku ini juga tidak kalah menarik dan jadi pengetahuan baru untuk anak – anak dan mama yang membacakannya, ternyata profesi koki itu macam – macam, ada Butcher koki yang spesialisnya mengolah daging – dagingan, ada Grill Chef yang spesialisasinya mengolah makanan grilling dan barbecue dan sebagianya.


Tugas chef atau kepala koki

Terus apa saja tugas kepala koki selain memasak dan sekolah untuk menjadi koki sekolah apa dan di mana, dijelaskan dalam buku ini.

Walaupun penjelasan setiap profesi dalam buku ini detail tapi bahasanya mudah dipahami dan disertai ilustrasi menarik. Kalau saya lihat sih standarnya buku Stella, gambarnya eye catching walaupun bukan ini ilustatornya (Stella selain penulis juga illustrator).


Perlengkapan petugas pemadam kebakaran

Nah buat Mama  yang ingin mengenalkan seperti apa dan bagaimana cita – cita yang si kecil yang suka dia ungkapkan, buku seri ini bisa jadi pilihan.





[BOOK REVIEW] I LOVE YOU MOM – I LOVE YOU DAD



Judul buku          : I LOVE YOU, MOM… (Bilingual Book)
Penulis                 : Arleen A
Penerbit              : BIP (Grup Gramedia)
Tahun                   : 2010   (sampai saat ini masih dicetak ulang)
Halaman              : 203 hal

Judul buku          : I LOVE YOU, DAD…(Bilingual Book)
Penulis                 : Arleen A
Penerbit              : BIP (Grup Gramedia)
Tahun                   : 2017
Halaman              : 212 hal
Harga                    : 125 K


Walaupun bukan buku baru yang dimiliki anak – anak dan sudah berkali – kali dibaca, tapi tetap kalau sudah lama mejeng di rak buku, minta dibaca ulang dengan semangat. Mungkin karena pada dasarnya anak – anak senang mengulang sebagai cara mereka belajar.


Kedua buku ini bukan buku baru terbit tapi hampir setiap ke Gramedia lihat buku ini terdisplay di rak depan. Yap ini adalah salah satu buku best seller Arleen A jadi walaupun terbitan lama masih dicetak ulang.

Anak – anak sudah memiliki buku I LOVE YOU MOM sekitar 5 tahun (penampakannya sudah lusuh banget ya hahaha). Yang I LOVE YOU DAD baru sekitar setahun.

Oh ya kedua buku ini bilingual dengan diksi bahasa Inggris sederhana, cocok  untuk anak – anak belajar bahasa Inggris. Kedua anak saya mulai senang dibacakan versi bahasa Inggrisnya, otomatis kosa kata bahasa Inggris mereka bertambah.

Ilustrasi buku ini juga bagus. Anak-anak pasti suka.

Ehm sebenarnya bukan hanya anak – anak yang suka, saya juga suka cerita – cerita dalam buku ini, karena ceritanya menghangatkan hati. Simple tapi mengena dan yang paling saya suka dari buku – buku anak tulisan Arleen bahasa dan penyampaiannya mudah dipahami anak – anak. Deskiripsi pendek dan padat tanpa menghilangkan alur. Mungkin ini juga yang membuat anak – anak di rumah suka, saat dibacakan langsung paham maksudnya.

Buku anak dengan deskripsi panjang, diksi  yang tidak umum biasanya kurang disukai kedua si kecil saya. Mereka hampir tidak pernah bilang tidak suka pada satu buku tertentu. Ciri mereka suka sebuah  buku biasanya minta dibacakan berulang – ulang, setelah lama tidak dibacakan minta dibacakan lagi dan berulang berhari – hari, sampai saya dan mereka sendiri hapal dialognya hahahah.

I LOVE YOU MOM
Berisi 10 cerita tentang sosok Mama. Ada Mama yang serba bisa, ada Mama pemberani, ada Mama yang Pengertian, Mama yang mengajarkan makna kesederhanan, ada Mama yang banyak akal. Yang mana mirip Mamamu?  

Bagi seorang anak Ibu adalah sosok serba bisa dan sempurna seperti dalam cerita yang berjudul ‘Do You Know Who My Mother Really Is?’ dan ‘My Mother is Perfect Because….’

Tahukan kamu siapa ibuku sebenarnya? Dia adalah seorang insinyur yang hebat! Dia telah membangun sebuah rumah yang cantik untuk boneka – boneka ku. Dia pastinya adalah dokter terhebat. Dia selalu merawatku ketika aku sakit.
Selain itu, dia juga adalah selimutku yang ternyaman dan terwangi. Dia selalu menghangatkanku setiap malam.

Ibuku sempurna karena dia tahu kapan aku harus bangun dan kapan aku boleh tidur lebih lama. Ibuku sempurna karena dia tahu berapa banyak sereal dan susu yang harus dituang ke mangkukku.

Ibu pemberani dan banyak akal bisa ditemukan pada cerita berjudul Pasukan Ibu – Ibu. Bagaimana para ibu menyiasati peralatan dapur dan jahit menjadi senjata untuk menyerang balik tentara dari desa tetangga yang menyerang desanya. Salah satu cerita yang disukai anak – anak, karena menurut mereka lucu sekaligus hebat bagaimana para Ibu mengubah bubur ayam panas menjadi senjata, begitu pun jarum jahit.

The Troop of mother 

Hampir semua tokoh anak dalam cerita ini anak perempuan, beberapa ceritanya girly, tapi bukan berarti tidak cocok dibaca anak lelaki lho.

Ada dua cerita dalam buku ini yang berkesan untuk saya yaitu The Flower Seller’sDaughter dan The Weaver’s Daughter, tentang keteguhan, keyakinan  dan optimisme seorang Ibu memahami dan meyakini bakat yang dimiliki anaknya. Cerita yang menjadi catatan tersendiri untuk saya, bagaimana mengasah dan memberikan rasa percaya diri pada anak – anak akan kelebihan yang mereka miliki tapi dimata banyak orang mungkin hal biasa.

Seperti Flo yang berwajah biasa – biasa, tidak cantik juga jelek tapi ingin menjadi seorang putri. Flo menyukai bunga dan merawatnya dengan sungguh – sungguh, dia juga memiliki sifat baik hati dan berbakti pada Ibunya. Saat Flo tidak yakin apa cita –cita menjadi seorang putri tercapai, Ibunya meyakinkan Flo dengan berkata; “Jika kau ingin menjadi seorang putri, kau harus berpikir dan bertindak seperti seorang putri.”

Atau Wilia yang suka menganyam hal-hal aneh, seperti menganyam rambut, menganyam rumput dll. Sementara di desanya semua orang menganyam bambu untuk dijadikan perabot dan dijual untuk mencari nafkah. Orang-orang di desanya menilai Wilia menganyam hal yang tidak berguna. banyak orang suka menganyam hal tidak berguna. Namun Ibu Wilia selalu membesarkan hati Wilia untuk menganyam apa yang dia suka. Ibu Wilia meyakini, Wilia memiliki bakat menganyam yang tidak dimiliki orang lain. Dan dugaan ibunya terjadi, Wilia menjadi penata rambut karena keahlian menganyamnya.

Secara tidak langsung ada pesan yang disampaikan Arleen untuk orangtua dalam hal ini Ibu, dalam ceritanya.

Cerita lainnya tak kalah menarik dan sarat pembelajaran tapi tetap dengan gaya bahasa Arleen yang sama sekali tidak menggurui dan mengalir. Diksi  sederhana sehingga mudah dipahami anak-anak.

Beberapa cerita dalam buku ini mengingatkan saya pada sosok Mamah saya. Mungkin itu juga yang membuat saya seperti anak – anak tidak bosan membaca buku ini karena menghangatkan hati.


I LOVE YOU DAD bisa dibilang pelengkap buku I LOVE YOU MOM, Selain tokohnya Ayah, tokoh anak dalam kebanyakan cerita di buku I LOVE YOU DAD adalah anak laki – laki. 

Ada 12 cerita dalam buku ini dan kesimpulan saya setelah membaca semua ceritanya , penulis   ingin menyampaikan pesan bahwa seorang ayah adalah hero untuk keluarganya terlepas banyaknya materi dan profesi seorang Ayah.

Seorang ayah pada awalnya  mungkin tidak membuat si anak bangga, seperti yang dirasakan    Ben dalam cerita Anak Pengemudi Taksi. Ben kecewa karena penghasilan ayahnya tidak bisa membuatnya memiliki rumah besar, tidak bisa membuat Ben menikmati makanan selezat makanan Lyn, temannya. Penghasilan ayah Ben tidak bisa membuat Ben memiliki baju sekeren baju Tom, bahkan sepeda Ben tidak sebagus  sepeda Greg padahal ayah Greg juga pengemudi taksi.

Kenapa? Apa karena Ayahnya tidak melakukan pekerjaannya dengan baik? Karena penasaran, secara diam – diam  Ben mengikuti Ayahnya bekerja. Ia membuntuti taksi yang dikendarai Ayahnya dengan sepeda.

Dugaan Ben benar, Ayahnya tidak banyak menarik penumpang karena sibuk dengan  kegiatan lain, seperti memunguti sampah jika melihat sampah di jalanan, membantu orang menyebrang jalan, bahkan Ayah Ben mau dibayar dengan wortel oleh salah seorang penumpangnya.

Lalu sebuah kejadian membuat Ben tersadar, setiap hari Ayahnya melakukan lebih dari tugasnya  untuk membantu manusia. Ayahnya telah melakukan hal yang benar.


Atau Sophie yang juga tidak bangga dengan pekerjaan ayahnya karena hanya seorang penjaga toko, sampai suatu hari ayah Sophie mengajak Sophie membantunya bekerja di toko. Ternyata ayahnya seorang penjaga toko yang menyenangkan, dia melayani pembeli dengan cekatan, ramah dan membantu para pelanggan memilih barang yang akan mereka beli.

Akhirnya Sophie sadar, ayahnya bukan sekedar penjaga toko tapi membuat banyak orang tersenyum karena pekerjaannya.

Father’s Magical Smiles, tentang seorang Ayah yang memiliki senyum istimewa. Ayah yang selalu tersenyum dalam segala situasi dan kondisi. Dan karena senyumnya itu, Ayah dipromosikan di kantornya berkali – kali. Karena Ayah akan tersenyum dan memberi solusi saat ada persoalan. Karena senyumnya Ayah disukai banyak orang bahkan oleh orang yang tidak mengenalnya.

Secara tersirat penulis ingin menyampaikan pesan pada anak - anak, bagaimana sebuah senyum – hal kecil - bisa mengubah banyak hal karena senyum membuat orang senang dan menimbulkan sikap optimis.

Sembilan cerita lainnya tidak kalah menarik dengan beragam profesi ayah yang karena kesungguhan sang Ayah melakukan pekerjaannya dengan baik, membuat anak – anaknya bangga.

Membacakan buku ini untuk anak – anak membuat saya ingat Bapak saya dan apa yang sudah ia lakukan untuk saya. Hal kecil, kenangan manis yang membuat saya ingin mudik hahaha.

Gak berlebihan kalau saya katakan cerita –cerita dalam buku I LOVE YOU MOM, menghangatkan hati. Must read this book.

I LOVE YOU MOM, I LOVE YOU DAD….



[Book Review] 7 Kebiasaan Anak Bahagia


Judul buku          : 7 Kebiasaan Anak Bahagia
Penulis                 : Sean Covey
Penerbit              : Libri (Lini dari penerbit BPK Gunung Mulia)
Tahun                   : 2015
Halaman              : 192 hal


The 7 habits

Membaca judulnya ingatan saya langsung ke 7 Habitnya Steven Covey, apa hubungannya sama Steven Covey,  pikir saya. Setelah dibuka – buka dan baca biographi penulisnya, ternyata penulisnya anak Steven Covey, Sean Covey. 

Sesuai judulnya buku ini untuk anak - anak, rekomended banget. 


Sesuai segmennya yang menyasar anak – anak ini, 7 Kebiasaan Anak Bahagia  dikemas dalam bentuk cerita fabel yang menarik. Dengan karakter tokoh berbeda – beda.

Ada Sophie si kutu buku, Goob yang punya hobi mengamati serangga, Pokey yang santai dan suka bermain musik dan tokoh lainnya.  

Oh ya ini bukan buku terbitan baru dan besar kemungkinan tidak akan di temukan di toko – toko buku offline tapi beberapa penjual buku online masih menjualnya dengan jumlah terbatas. Harganya sekitar 100 ribu tapi worted lah dengan isinya dan bahan kertasnya yang mengkilat dan tebal. Ilustrasinya juga bagus dan menarik. Diterbitkan penerbit Libri lini dari penerbit PT BPK Gunung Mulia.


Penampakan isi buku


Ada tujuh  cerita dalam buku ini dan dikemas dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Jika kita membukanya dari sisi kanan, berbahasa Indonesia, jika dari sisi kiri berbahasa Inggris. Setiap cerita berisi pesan mengenai kebiasaan  yang sebaiknya dimiliki anak dan disisipi lembaran saran untuk orang tua.

Bosan! Bosan! Bosan! Menjadi cerita pembuka dalam buku ini, bercerita tentang Sammy yang mengalami kebosanan. Sebenarnya Sammy memiliki hobi yaitu mengumpulkan gadget bekas, mengoleksi dan memperbaikinya  tapi entah kenapa hari itu dia enggan melakukannya. Sammy merasa  tidak ada hal yang menyenangkan yang bisa dia lakukan sehingga dia merasa bosan. Mengikuti saran Ibunya ia pergi mengunjungi temannya satu persatu, meminta saran apa yang sebaiknya dia lakukan agar tidak bosan, namun tidak ada satupun saran atau ajakan dari temannya menarik hati Sammy. Sampai dia melihat radio bekas di teras rumah Allie. Sammy meminta ijin Nenek Allie untuk memperbaiki radio tersebut. Dengan semangat Sammy memperbaiki radio tersebut dan setelah menyala dia hadiahkan pada Allie yang sedang terbaring sakit di tempat tidur. Rasa bosan Sammy tiba-tiba hilang, dia sangat senang bisa melakukan sesuatu untuk membuat orang lain (Allie) bahagia.  Pesan dari cerita ini adalah, Jadilah (anak) Proaktif!

Apakah Mama pernah mendengar keluhan yang sama dari mulut anak – anak mengenai bosan? Saya pernah beberapa kali terutama setelah mereka saya hentikan  main games di handphone pada sabtu minggu,”Terus aku ngapain?”

“Ya menggambar kek, main musik, beresin kamar,” dan saran saya biasanya kurang mempan.

Dilembar petunjuk orang tua di buku ini, jika anak – anak mengeluh bosan, lakukan sesuatu yang membuat bahagia orang lain (kegiatan yang sifatnya membantu), dorong anak melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang takut untuk dilakukan, misal membantu membersihkan toilet. Ehm, boleh juga ya, ide – idenya.

Dan ingatkan anak – anak bahwa diri sendirilah yang bisa merubah suatu keadaan bukan orang lain. Kalau dipikir – pikir pesannya bukan hanya untuk anak – anak ya, cocok juga untuk orang dewasa.

Cerita dalam versi bahasa Inggrisnya sederhana jadi bisa dibacakan pada anak – anak. Kedua anak saya malah lebih suka dibacakan versi Inggrisnya dan tentu saja dibacanya sambil diterjemahkan.

Cerita dalam buku ini cukup menginspirasi anak – anak saya. 

Salah satunya cerita Goob and The Bug – Collecting Kit. Dari cerita ini anak – anak mendadak jualan martabak telur dan permen sepulang sekolah dan hasilnya ditabung untuk membeli sesuatu yang mereka impikan. Adik mau mobil – mobilan hotwheel. Kaka mau uang tabungannya nambah untuk membeli komik.

Selain Jadilah Proaktif, enam kebiasaan baik lain adalah Mulai dengan membayangkan hasil akhir. Maksudnya anak-anak di dorong untuk melakukan sesuatu dengan memberi gambaran bagaimana hasilnya kelak. Berpikir menang-menang, mengajarkan anak untuk tidak memikirkan kepentingan/kebahagiannya sendiri. 

Semuanya dikemas dalam bentuk cerita fabel sehingga tidak terkesan menggurui. 

Kebiasaan lain yang sebaiknya dimiliki anak agar bahagia adalah berusaha memahami terlebih dahulu, baru dipahami, wujudkan sinergi, dan mengasah gergaji, seperti apa contoh kongrit dan sederhananya? Bisa dibaca dalam cerita di buku ini. 

Oh ya di bagian tengah buku di sisipi poster Pohon 7 Kebiasaan dan bisa ditempel di kamar anak – anak untuk mengingatkan mereka akan tujuh kebiasaan yang akan membuat mereka dan orang sekitar mereka bahagia. 


[Book Review] Pelangi Cerita Anak Muslim

Teladan dan dongeng/cerita, dua hal yang saling melengkapi saat mengajarkan kebaikan/kebiasaan baik/adab pada anak – anak. Itu yang saya rasakan selama mendampingin tumbuh kembang anak – anak yang baru seumur jagung.

Terlebih anak – anak senang mengulang bacaan yang dia sukai. Awalnya saya suka heran kok ga bosen sih tiap malam minta dibacain buku yang sama berhari – hari, setelah bosan buku akan jadi pajangan di rak berbulan – bulan bahkan bertahun tahun, lalu tiba – tiba minta dibacain lagi setiap hari sampai saya hapal kalimatnya.

Karena sering dibaca dan anak – anak suka dengan ceritanya, mereka mulai mengikuti pesan yang disampaikan isi cerita. 

Jadi penting banget memilih bacaan untuk anak – anak yang pesannya positif, tak sekedar cerita seru, termasuk cerita yang menanamkan nilai – nilai keagamaan, tujuannya tentu saja agar anak – anak paham dan mengamalkan nilainya dalam kehidupan sehari – hari sesusai tahap usia mereka. Saya sendiri memiliki jadwal khusus membacakan cerita yang bermuatan agama (islam) dan yang tidak (umum), ini dilakukan agar seimbang.

Ngobrol soal menanamkan nilai keagamaan pada anak – anak yang paling sederhana dan kerap diabaikan adalah masalah adab. Adab makan, adab membeli/memiliki barang, adab terhadap makanan, adab masuk kamar mandi, adab terhadap orang yang lebih tua, hal – hal sederhana yang kadang merasa nanti anak - anak tahu dengan sendirinya.  


Buku baru yg membuat anak2
Excited

Bicara soal buku cerita dengan tema adab seorang anak muslim, koleksi buku saya bertamah satu.  Ini dia bukunya, judulnya  Pelangi Cerita Anak Muslim.

Buku antologi dari 11 penulis dengan 11 cerita yang pesannya menanamkan akhlak seorang anak muslim yang baik.

Di cerita pertama berjudul Ketika Selly Berubah, berkisah tentang seorang gadis kecil bernama Selly yang hobinya gonta ganti sepatu dan tas. Jadi ceritanya Selly berasal dari keluarga berada tapi    dia tidak sombong malah baik hati, supel dan suka mentraktir teman - temannya. Tapi tetap saja ya kebiasaan membeli sesuatu karena  mengikuti trend tidak baik, mubazir.

Selly tidak sadar kalau kebiasaannya itu salah sampai sepatunya di curi seorang anak bernama Dodo. Karena Dodo Selly jadi lebih suka menabungkan uang jajannya dan membantu anak lain. Siapakah Dodo? Cerita lengkapnya bisa di baca langsung dibukunya.

Teladan dan dongeng/cerita, dua hal yang saling melengkapi saat mengajarkan kebaikan/kebiasaan baik/adab pada anak – anak. Itu yang saya rasakan selama mendampingin tumbuh kembang anak – anak yang baru seumur jagung.

Terlebih anak – anak senang mengulang bacaan yang dia sukai. Awalnya saya suka heran kok ga bosen sih tiap malam minta dibacain buku yang sama berhari – hari, setelah bosan buku akan jadi pajangan di rak berbulan – bulan bahkan bertahun tahun, lalu tiba – tiba minta dibacain lagisetiap hari sampai saya hapal kalimatnya.

Karena sering dibaca dan anak – anak suka dengan ceritanya, mereka mulai mengikuti pesan yang disampaikan isi cerita. Contoh, beberapa waktu lalu mereka senang dibacakan komik yang isinya hadist nabi Muhammad saw, sedikit –sedikit dalam keseharian mereka mempraktikkan dan mengingat, seperti pesan kebersihan sebagian dari iman, mereka jadi lebih aware soal membuang sampah pada tempatnya dan maish banyak contoh lain.

Jadi penting banget memilih bacaan untuk anak – anak yang pesannya positif, tak sekedar cerita seru, termasuk cerita yang menanamkan nilai – nilai keagamaan, tujuannya tentu saja agar anak – anak paham dan mengamalkan nilainya dalam kehidupan sehari – hari sesusai tahap usia mereka. Saya sendiri memiliki jadwal khusus membacakan cerita yang bermuatan agama (islam) dan yang tidak (umum), ini dilakukan agar seimbang.

Ngobrol soal menanamkan nilai keagamaan pada anak – anak yang paling sederhana dan kerap diabaikan adalah masalah adab. Adab makan, adab membeli/memiliki barang, adab terhadap makanan, adab masuk kamar mandi, adab terhadap orang yang lebih tua, hal – hal sederhana yang kadang merasa nanti tahu dengan sendirinya.  

Bicara soal buku cerita dengan tema adab seorang anak muslim, koleksi buku saya bertamah satu.  Ini dia bukunya, judulnya   

Buku antologi dari 11 penulis dengan 11 cerita yang pesannya menanamkan akhlak seorang anak muslim yang baik.

Di cerita pertama berjudul Ketika Selly Berubah, berkisah tentang seorang gadis kecil bernama Selly yang hobinya gonta ganti sepatu dan tas. Jadi ceritanya Selly berasal dari keluarga berada tapi    dia tidak sombong malah baik hati, supel dan suka mentraktir teman - temannya. Tapi tetap saja ya kebiasaan membeli sesuatu karena  mengikuti trend tidak baik, mubazir.

Selly tidak sadar kalau kebiasaannya itu salah sampai sepatunya di curi seorang anak bernama Dodo. Karena Dodo Selly jadi lebih suka menabungkan uang jajannya dan membantu anak lain. Siapakah Dodo? Cerita lengkapnya bisa di baca langsung dibukunya.

Cerita yang tidak kalah menarik adalah cerita berjudul Bertamu Ke Rumah Lala, cerita yang menanamkan pesan bagaimana adab bertamu yang dicontohkan rasullullah saw. Reminder juga nih untuk saya hehehe yang kadang kalau ada perlu ke rumah tetangga dan salam/ketukan pintu tidak dijawab tergoda untuk mengintip jendela untuk memastikan ada atau tidak ada orang. Padahal ini tidak boleh loh dalam adab bertamu. Sebaliknya anak – anak karena merasa sudah akrab dan sering main ke rumah temannya, suka slonong boy. Melihat pintu rumah temannya terbuka langsung masuk sambil memanggil nama temannya.

Cireng Nasi Basah Ala Bunda tentang mengolah makanan sisa menjadi makanan yang digemari anak – anak. Cerita yang mengenalkan tentang makna mubajir dan mendorong para Bunda untuk kreatif.

Delapan  cerita lainnya tidak kalah menarik dan yang pasti menanamkan pesan bagaimana akhlak seorang anak muslim yang baik yang di contohkan Rasullullah Saw.

Cover buku colour full dengan ilustrasi yang menarik, jadi nilai tambah buku ini betah dibaca. 












Don’t Worry to be a Mommy


Judul Buku          : Don’t Worry to be a Mommy
Penulis                 : dr. Meta Hanindita
Penerbit              : Stiletto Book
Tahun                   : 2013, September
Hal                      :  171

Jadi Ibu?! Jangan  Khawatir
Resensor Rina Susanti


Menjadi ibu sudah menjadi kodrat perempuan namun tidak semua perempuan menjalaninya dengan mudah. Beberapa Ibu harus bedrest selama hamil sementara Ibu lain bisa menjalaninya dengan mudah. Begitupun saat melahirkan dan pasca melahirkan, ada yang menjalaninya dengan mudah, ada yang harus berjuang.

Bisa dibayangkan betapa kagetnya ketika saya harus menghadapi perjuangan demi perjuangan sebagai Ibu begitu Naya lahir (hal 7), tulis Meta  Hanindita seorang calon dokter spesialis anak yang membagi perjuangan dan serunya menjadi ibu  dalam buku Don’t Worry to be  Mommy (DWTM).  Perjuangan menjadi Ibu mulai dirasakan penulis saat usia kehamilannya sebelas minggu, dari mulai muntah-muntah  sampai  dideteksi mengalami kelainan jantung hormonal akibat kehamilan sehingga dokter merekomendasikan untuk bedrest total selama enam bulan. Diminggu ke 28 dokter menyarankan untuk operasi caesar.

(Hutang) Review Buku


Agak sulit mengimbangi membaca buku dengan menulis reviewnya ujung-ujungnya waktu yang saya jadikan kambing hitam. Padahal kalau dipikir-pikir masih ada waktu jika niat hehehe.

Jujur, kalau diminta memilih antara mereview buku dan menuliskan ide di kepala, saya memilih yang terakhir karena rasanya lebih mudah. Walaupun tidak mau dibilang sukar menulis review perlu mikir agak kuat termasuk, memikirkan kalimat pembukanya. Jadi saya bisa bermenit-menit nongkrong depan lapi dengan layar putih alias kosong hanya menunggu dan mencari ide untuk kalimat pembuka. Yap, saya tidak bisa mereview buku dengan mencomot bagian sana-sini lalu menempelnya jadi sebuah tulisan. Persepsi saya harus masuk, pendapat saya harus masuk, kritik saya harus masuk terutama fiksi (walaupun yang ini lebih banyak diedit sendiri, khawatir dikira sentimen hehe). Ya, bisanya cuma kritik bikin buku aja belum pernah, gimana coba kalau ada yang bilang begitu. Pengalamannya berdasarkan blbanyak buku fiksi dalam negeri dan terjemahan terutama yang nyastra (sedikit narsis) heheh.  

Nah, karena kecepatan untuk mereview rendah jadilah hutang buku yang perlu di review menumpuk. Finaltinya saya tidak bisa dapat buku gratisan promo penerbit  di Blogger Buku Indonesia. Kalau pun bisa minta malu, apalagi kalau ditodong,”Buku kemarin review nya mana?”

Jadi saya bayar satu dulu, diusahakan setiap minggu bayar satu review.