Tampilkan postingan dengan label blog challenge. Tampilkan semua postingan

Yang berbeda di Ramadan tahun ini

Yang berbeda di Ramadan tahun ini

Ramadan Mubarak…

Alhamdulullah dipertemukan lagi dengan Ramadan, anak-anak di rumah selalu antusias menyambut bulan Ramadan, walaupun si anak bujang yang masih duduk di sekolah dasar, saat puasa kadang suka ngeluh lapar, haus hehehe.

Menyambut Ramadan saya tidak memiliki persiapan khusus menyangkut masak-memasak seperti membuat food preparation dll. Karena rute antar jemput anak sekolah melewati pasar saya mampir ke pasar sesukanya, tidak seminggu sekali karena bagi saya belanja di pasar tradisional itu menyenangkan.

Untuk menu masakanpun tidak terlalu direncanakan, tergantung yang saya temui di pasar atau warung sayur. Jika pas di pasar lihat kacang merah dan pengen sayur kacang merah, berarti hari itu saya masak sop kacang merah. Jika berencana mau goreng sambal ati ampela tapi ternyata di pasar habis, adanya ikan, ya masak ikan hehehe.

Persiapannya memastikan  ke anak-anak puasa dan  tarawih full (kecuali di kaka yang sudah ada halangan), si adik menambah hapalannya (insyallah sedang ikut program tahfiz).

Tapi ada tiga hal yang membuat bulan  Ramadan ini berbeda dari tahun sebelumnya bagi saya.

Mulai puasa senin atau selasa?

Saya dan pak suami mengawali pertama berpuasa berbeda hari. Saya dan si anak bujang senin, pak suami dan anak sulung hari selasa. Saya mengikuti penanggalan Muhammadiyah sedangkan suami mengikuti penanggalan yang ditetapkan pemerintah. Biasanya kami selalu mengikuti penanggalan pemerintah.

Tahun ini si anak bujang keukeuh ingin memulai puasa sesuai penanggalan Muhammadiyah (anak-anak bersekolah dasar di perguruan Muhammadiyah Setiabudi Pamulang Tangsel). Tahun sebelumnya diapun minta mulai puasa sesuai penanggalan Muhammadiyah tapi karena saya tidak mau ribet, tidak diijinkan tapi tahun ini si anak makin besar, makin paham, saya juga belajar mendengar dan menghargai pendapatnya. Jadilah saya ikut puasa hari senin untuk menemaninya plus jika idul fitri jatuhnya tidak bersamaan dengan penanggalan pemerintah, saya bisa menemaninya sholat Ied di masjid Muhammadiyah yang lumayan jauh dari rumah. 

Gimana rasanya puasa berbeda hari dalam keluarga? Biasa saja, si Kaka menghargai si adik yang puasa duluan, si Adik tidak tergoyahkan dengan candaan si kaka untuk mulai puasa barengan.  Ini jadi permulaan kami sama-sama belajar menghargai perbedaan pendapat dan mereka jadi lebih paham tentang perbedaan pendapat dalam agama islam. Berbeda tapi tetap berpedoman pada alquran dan hadits Nabi Muhammad saw.  Kedua penanggalan ada dalilnya dan disarankan Rasullullah saw. Saya memberi penjelaskan kenapa penanggalan Muhammadiyah berbeda dengan pemerintah. Muhammadiyah menetapkan berdasarkan perhitungan, sedangkan pemerintah berdasarkan keterlihatan bulan yang harus terlihat di atas  3 derajat.

Kenapa sih nggak disamain aja? Kalau soal keyakinan tidak bisa dipaksakan sama apalagi kedua penetapan tanggal tidak bertentangan dengan alquran dan hadits, keduanya benar.

Sebenarnya soal  adanya beberapa perbedaan pendapat dalam menjalankan aturan/syariat/anjuran dalam beragama sudah anak-anak rasakan sejak menginjak sekolah dasar di Muhammadiyah, misal dari bacaan sholat yang berbeda dengan yang saya ajarkan sejak tk, perayaan maulidan (hari kelahiran Nabi Muhammad SAW) yang tidak pernah disinggung di sekolah sementara di lingkungan masjid rumah perayaan maulidan selalu ditandai dengan acara khusus di masjid.

Selain dari sekolah saya pun turut menjelaskan kenapa perbedaan pendapat itu terjadi dan menjadi hal biasa selama berpedoman pada alquran dan sunnah.

Dari sini anak-anak belajar ‘dewasa’ memahami perbedaan pendapat dalam agama islam. Tidak untuk dibanding-bandingkan atau paling merasa benar tapi menghargai perbedaan.

Rekomendasi buku religi

Selain tadarus dan tarawih, saya menargetkan sehari membaca beberapa lembar dari buku Riyadus Sholihin, buku kumpulan hadits yang memuat sekitar 1090 hadits dan buku tafsir al-mishbah M.Quraish Shihab jilid 2.  

Buku kumpulan hadits dilengkapi daftar isi sesuai tema hadits yang dibahas jadi bisa dibaca acak sesuai kebutuhan atau keingintahuan. Satu hadist bisa terdiri dari beberapa redaksi yang berbeda karena diriwayatkan oleh orang berbeda, hadits seperti ini  mengindikasikan bahwa hadist itu kuat karena didengar oleh lebih dari 2 sahabat nabi Muhammad saw.




Buku tafsir Quraish Shihab terdiri dari tafsir surat Ali Imran dan Annisa. Agak lelah bacanya karena disertai penjelasan perkata dalam bahasa arabnya hehehe. Biar bacanya enjoy saya skip tafsir yang runutannya ke bahasa jadi langsung ke tafsir intinya.

Keduanya bukan  buku baru, tapi buku yang sudah ada di rak buku saya selama belasan tahun. Yap kedua buku ini saya miliki  sebelum punya anak (usia anak saya sekarang 15 tahun) tapi  tapi baru dibaca beberapa lembar. Tahun ini saya menargetkan membaca buku-buku bantal yang saya miliki-total ada 5 buku bantal (buku yang tebalnya di atas 500 halaman), biar tidak mubajir dan menambah ilmu hehehe.

Kedua buku ini rekomended banget untuk teman-teman yang ingin menambah ilmu tentang keislaman, insyallah menambah keimanan.

Doa untuk saudara-saudara di Palestina

Bulan ke 6 genosida terjadi di Palestina. Sejujurnya speechless  melihat kekejaman yang terjadi di sana.  Media lokal tidak banyak memberitakan, kejadian sebenarnya bisa dilihat di akun-akun jurnalis atau activist kemanusiaan yang ada di sana.  Membuat suasana hati melow namun saat bersamaan mendapat banyak hikmah. Hanya bisa mendoakan.

Mungkin ini yang dimaksud:

“Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Muslim)

Mengikuti yang terjadi di Palestina sejak intifada ke 2, tahun  2000 saat saya  kuliah. Mencari tahu dengan membaca buku dan mengikuti diskusi tentang timur tengah. Konflik yang terjadi di Palestina tidak terjadi mulai Oktober 2023 tahun sejak 1948.

Semoga segera terjadi gencatan senjata permanen.  Aamiin. 

Itulah cerita ramadan minggu pertama saya, apa nih cerita teman-teman. 



Menikmati Hidangan Istimewa Akhir Tahun di Bandung

Hidangan Istimewa Akhir Tahun

Menikmati Hidangan Istimewa Akhir Tahun di Bandung

Mamah bapak dan adik-adik

Desember adalah salah satu bulan yang saya tunggu-tunggu  karena waktunya ke Bandung, jenguk orang tua dan mengajak anak-anak liburan sekolah di sana. Apa nggak bosan setiap akhir tahun liburan di Bandung? Alhamdulillah nggak. Masih terpesona dengan  bangunan-bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang ada di Bandung seperti Gedung Sate, Gedung Merdeka, gedung-gedung sepanjang jalan Braga. Belum bosan berjalan di sepanjang jalan Dago  yang rindang. Jalan pagi di jembatan gantung Babakan Siliwangi dan tentu saja menikmati kulinernya, dari masakan khas Sunda bikinin Mamah,  jajanan masa kecil dan kuliner yang sedang hits di Bandung.

Masakan Mamah  memang selalu di hati walaupun menurut orang lain  masakan Mamah B aja, kalau untuk lidah anaknya tetap menempati urutan  satu.

Masakan Mamah

Salah satu masakan mamah yang saya kangenin adalah karedok dan tumis oncom leunca. Memasak kedua masakan ini mudah tapi rasanya beda kalau mamah yang memasak. Yang istimewa, jika saya ke Bandung dan mamah masak makanan ini makannya ngariung (rame-rame), mamah  sengaja ngundang  makan  saudara-saudara (bibi, sepupu, ua) di teras rumah dengan pelengkap sambal, pete bakar, goreng ikan asin, goreng tahu, tempe, ikan goreng, nikmatnya jadi double.

Karedok

Karedok adalah salah satu masakan khas Sunda yang sebenarnya tidak dimasak (tidak ditumis, tidak digoreng, tidak dikukus, tidak dibakar), olahannya dari bumbu dan bahan mentah   campuran kacang panjang dan kemangi (ada juga yang ditambah kol dan tauge), diiris tipis dengan bumbu  bawang merah, bawang putih, cabe rawit dan kencur. Cara membuatnya, haluskan bumbu, masukkan irisan sayuran aduk sambil diulek kasar. Karedok enak dinikmati dadakan, begitu dibuat langsung dimakan, jadi taste segar dari sayurannya terasa. Bisa dibilang karedok adalah representasi makanan orang sunda yang suka lalapan (sayuran mentah) dan sambal. 

Tumis oncom leunca

Salah satu makanan yang populer dari Jawa Barat adalah oncom tapi beda lho oncom Bandung dan daerah lain di Jabar.   Oncom Bandung dibuat dari kacang tanah, jadi teksturnya padat, warnanya abu-abu kehitaman. Karena terbuat dari kacang nilai nutrisinya lebih tinggi dari oncom lain. Bedanya tumis oncom Bandung bikinan mamah selain bumbu halus bawang merah, bawang putih, cabe rawit dan kencur, daun kemangi, tambahkan juga irisan cabe gendot.

Pake cabe gendot ini cabe dengan bentuk bulat pendek, rasanya pedas. Cabe ini ada di hampir semua pasar di Bandung tapi jarang  saya temui di pasar Pamulang (Tangsel).

oncom dan cabe gendot

tumis oncom leunca


Jajanan masa kecil

Ke Bandung sekaligus bernostalgia dengan jajanan masa kecil yang masih ada hingga sekarang, dua diantaranya;  Batagor H. Darto dan Awug pasar pagi Simpang Dago. Jajan kedua makanan ini seperti memutar ingatan ke masa lalu.  Oh ya rumah saya di daerah Cisitu jadi kalau ke pasar atau jajan ya ke Pasar Simpang Dago, tinggal jalan kaki jaraknya tidak sampai 500 meter. 

Batagor H. Darto

Batagor H Darto Simpang Dago


Batagor H. Darto tidak sepopuler batagor Bandung lain seperti batagor Isan atau Kingsley. Untuk harganya pun batagor H. Darto lebih murah dari batagor Ikhsan atau Kingsley , satu pcs hanya 6000. Satu porsi batagor Haji Darto 18 ribu, isi tiga pcs. Jika beli setengah porsi, isi 2 psc. Jangan bayangkan batagor yang biasa dijual di gerobak-gerobak di Jakarta atau Bogor ya, ukuran batagor ini cukup besar. Tersedia dua pilihan menu,  batagor kering dengan bumbu kacang atau batagor kuah, potongan batagor diberi kuah semacam kuah bakso.

Batagor kuah


Warung Batagor H Darto sudah ada sejak tahun 1980,  usaha yang kini dipegang generasi ketiga dari Bapak H. Darto. Penampilan warungnya tidak banyak berubah, ala warung kaki lima.

Awug Pasar Simpang Dago 

Saya tidak menyangka  awug yang biasa di jajajakan tak jauh dari pintu masuk Pasar Simpang Dago pada pagi hari ini masih ada . Panjang umur ibu penjual awug.

Saat sekolah saya dapat tugas dari Ibu yaitu setiap pagi ke pasar (karena Ibu saya jualan kue), kalau ada kembalian saya belikan awug, waktu itu harganya masih 500 . Sekarang  mulai harga 5000. Terdiri dari awug, lupis, cenil dan klepon.

awug pasar pagi simpang dago


Saya mengenalkan kedua makanan ini pada anak-anak tapi mereka hanya suka lupisnya hehehe. 

Kuliner Kekinian

Bakso Iga Pak Eko Wastu Kencana

Nyobain bakso iga pak Eko ini karena idenya si anak gadis yang lihat review bakso ini  di media sosial. Saya pun langsung ngiler waktu nonton videonya.  Terletak di jalan wastu kencana no 1. Tempatnya tidak terlalu luas jadi kalau mau makan tenang dan leluasa jangan hari libur ya hehehe.

Juara sih rasa basonya, rasa daging sapinya terasa sesuai harganya seporsi mie/bihun bakso 30 ribu dengan isi empat baso.  Sedangkan seporsi mie/bihun bakso iga harganya  35 ribu dengan jumlah bakso 3. Tersedia pilihan bakso iga mie yamin juga. 

bihun bakso

bakso iga 

mantap nih gaes....


Rekomended banget buat pecinta bakso dan iga. 

Jabarano Kopi

Ke Bandung ga jalan-jalan ke Braga itu serasa ada yang kurang walaupun pas musim liburan tempat ini padet banget, tapi dinikmati aja karena saya bisa ke Bandungnya pas liburan sekolah anak-anak.

Jabarano kopi


Kopi yang pernah diendorse kang RK (atau mungkin kang RK  punya saham di sini).  Yang lagi hits ga heran jika sabtu minggu penuh.


nasi goreng pete

croissant 

nasi goreng mertua

Selain aneka kopi, Jabarano Kopi menawarkan  menu lunch seperti nasi goreng, katsu, sop domba dll. Jajanan khas Bandung seperti cuanki, cireng. Ada juga mie ayam. Untuk teman kopinya aneka cake, donat dan croissant. 
Untuk harga kopi mulai 22 ribu, lunch 35 ribu. 

Saya ke sini sekalian bertemu dengan teman-teman SMA  yang sudah puluhan tahun tidak ketemu, beberapa bahkan sejak kami lulus jadi tidak ketemu sekitar 25 tahun. Bertukar cerita masa lalu sambil menikmati kopi dan aneka makanan (saling icip makanan yang kami pesan). 

Saat ini, semakin banyak gerai coffe shop lokal dengan tempat nyaman kualitas rasa dan pelayanan ok, harga bersaing bahkan lebih murah. Kalau bukan kita yang bikin usaha lokal maju siapa lagi. Cinta produk dalam negeri jangan hanya sekedar jargon.

Warung Pengkolan Jati 

Melipir sedikit dari Bandung, kami sengaja kulineran ke Sumedang tepatnya di jalan Raya Cimalaka Cipadung kab. Sumedang. Salah satu adik saya yang mentraktir, mamah sama bapak ikut serta. Menu khas yang ditawarkan di sini adalah ayam bakar dan ikan  bumbu cobek. Tempatnya berupa saung-saung, cocok untuk acara kuliner bareng keluarga, harganya relatif terjangkau. 

Kami memesan satu ayam bakar (utuh), tiga ikan sambal cobek, tempe mendoan, tahu, jengkol 2 jenis sambal dan 8 porsi nasi sekitar 400 rb an. Satu porsi nasinya lumayan besar. 


Ngariung

Tumis kangkung, mendoan dan ikan belum datang


Itulah cerita hidangan istimewa akhir  tahun yang saya nikmati bersama teman dan keluarga, menikmati makan sambil berbincang tentang kenangan masa lalu dan harapan di masa depan. Bisa intip video reelsnya di sini

Bagaimana dengan teman-teman? Boleh donk rekomendasi kuliner enak versi teman-teman di kolom komentar atau ikutan di blog challenge Indonesia Food Blogger.

Roti Gambang, Roti Legendaris

Roti Gambang, Roti Jadul yang Legendaris 

Roti gambang


Sejujurnya tidak  kepikiran ingin makan roti gampang apalagi membuatnya sendiri, sampai komunitas Indonesia Food Blogger  ngadain challenge blog dengan tema roti gambang. Tema yang bikin flash back ke masa kecil, jajan roti gambang di warung tetangga. Oh kalau di Bandung  roti gambang disebut roti/kue bangket dengan lapisan putih ditengahnya yang katanya keju tapi karena kami biasa membeli roti angket versi warung yang harganya murah pasti isinya cuma keju hanya serupa keju heuheu. Roti gambang/bangket biasanya ditempatkan dalam toples plastik, disusun secara  vertikal karena bentuknya lonjong. Warna coklat dari gula merah, wangi kayu manis dan taburan wijennya, jadi kekhasan roti gambang. Bapak saya biasanya menikmati roti gambang dengan cara dicelupkan ke dalam kopi , bagian yang kecelup ini yang dimakan. Tekstur roti gambang agak padat dibanding roti pada umumnya sehingga sebagian orang menikmatinya dengan cara dimasukan ke dalam minuman, kopi atau teh.

Dinikmati dengan kopi atau teh

Penampakan roti banget Bandung yang semilar dengan roti gambang. 

Roti bangket premium di jual di toko roti legendaris di Bandung, toko roti Sidodadi. 



Ingatan masa kecil itu membuat saya ingin makan  roti gampang, cari-cari di toko roti sekitar gunung sindur-pamulang tidak ketemu. Dapat rekomendasi di grup, kalau merk roti Tan Ek Tjoan ada varian roti gambangnya. Sayangnya tukang roti keliling Tan ek Tjoan  tidak lewat tempat saya tinggal, pernah lihat beberapa kali di pasar reni baru, giliran sengaja ke pasar untuk cari kang roti keliling  Tan Ek Tjoan, eh tukang rotinya tidak ada.  Intip di marketplace banyak, sayangnya ongkir lebih mahal dari harga rotinya.

Coba browsing resepnya di internet, kelihatannya sih ga susah, akhirnya coba bikin setengah resep. Alhamdulillah ga gagal, cukup enak walaupun kurang sempurna. 

Sebelum intip resep roti gampang, boleh baca dulu asal muasal roti gampang si roti jadul dan legendaris.

Roti Gambang,  Roti jadul jaman kolonial

Menurut artikel yang saya baca roti gampang ada sejak jaman Belanda. Pada jamannya, roti gambang menjadi menu sarapan. Kabarnya pabrik roti ini ada di Batavia (sekarang Jakarta), penamaan gambang berasal dari alat musik betawi gambang kromong, karena bentuknya dibuat seperti alat musik gambang.

Roti serupa di Semarang, disebut roti ganjel rel. Kenapa ya disebut roti ganjel rel? Apa karena bentuknya seperti kayu yang jadi ganjel kereta api, atau karena padatnya tekstur roti ini sehingga bisa buat ganjel rel heuheuheu. Yang pasti roti ini cukup untuk mengganjal perut dari rasa lapar. Roti ganjel rel di Semarang berasal dari roti Belanda yang dinamakan ontbijtkoek.

Dari artikel yang saya baca juga, roti gambang merupakan roti yang dibuat dengan penyesuaian bahan dan citarasa  orang Indonesia pada jaman itu, seperti penggunaan gula merah, rempah kayu manis dan wijen. Ketiga bahan ini yang sekaligus jadi kekhasan roti gampang, selain teksturnya yang lebih padat dan mengenyangkan.

3 bahan yang menjadi kekhasan roti gambang
Gula merah, kayu manis dan wijen


Gula merah

Gula merah adalah sebutan umum untuk gula yang berwarna coklat, yaitu gula jawa, gula aren dan brown sugar. Yap warnanya bukan merah tapi coklat  tapi entah kenapa dari jaman nenek moyang gula-gula berwarna coklat itu disebutnya gula merah.

Walaupun berwarna dan berasa sama manisnya, sebenarnya berbeda lho antara gula jawa,  gula aren, dan brown sugar baik dari bahan pembuatnya, aroma dan penampilannya (kalau diperhatikan dengan seksama).

Gula jawa dibuat dari nira pohon kelapa, sagu, kurma atau aren. Disebut gula jawa karena umumnya gula ini diproduksi di pulau jawa. Umumnya dijual dalam  berbentuk potongan bukan serbuk.

Gula aren terbuat dari nira pohon aren. Gula aren dijual dalam beragam bentuk; potongan, serbuk dan cairan hingga praktis jika dijadikan campuran resep kue atau pelengkap hidangan. Dari segi harga gula aren sedikit lebih mahal dari gula jawa. Gula aren biasanya diterjemahkan dengan palm sugar.

Brown sugar adalah gula pasir yang ditambahkan molase sari tebu yang membuatnya berwarna coklat. Serbuknya bening mengkilat seperti kristal.  

Dari segi pembuatan, brown sugar diolah dengan mesin/pabrikan. Gula jawa dan gula aren dari tetesan nira pohon yang ditampung lalu difermentasi. Gula jawa dan gula aren banyak yang masih diproduksi secara tradisional dalam skala rumahan (umkm) tapi ada juga yang sudah diproduksi di pabrik.

Oh ya satu lagi nih kelebihan gula aren, aroma dan citarasa manisnya memberikan sensasi rasa lezat yang khas  jika dicampur pada makanan/masakan dan minuman.

Kebanyakan makanan/minuman tradisional Indonesia menggunakan gula aren seperti cendol, roti gampang, awug atau dongkal dsb.  Kini kopi dengan campuran gula aren banyak digemari di Indonesia dan sangat populer.

Gula Aren Organik

Ada yang pernah dengar istilah gula aren organik? Apa bedanya dengan gula aren biasa? Gula aren organik pada proses pembuatannya tidak ditambahkan pengawet sintesis yang berasal dari bahan kimia tapi menggunakan pengawet dari bahan alami yang berasal dari tumbuhan. Gula aren yang asli organik, biasanya sudah tersertifikasi organik, artinya tidak sekedar mencantumkan nama organik tapi sudah tersertifikasi. Salah satu gula aren organik yang sudah tersertifikasi adalah gula aren organik Arenga.

Gula aren organik tentunya lebih sehat, untuk membuat roti gambang, lebih bagus menggunakan gula aren organik agar manisnya lebih sehat. 

Gula aren Arenga, bisa intip websitenya ya


Kayu manis

Kayu manis atau cinnamon salah satu rempah yang sangat familiar di masyarakat Indonesia. Rempah ini berasal dari kulit kayu manis, pohon dari genus cinnamon. Rempah ini beraroma manis, seperti namanya, tidak hanya dijadikan ingredients pada masakan seperti sop padang, gulai dan rendang,  juga aneka cake, kue basah, kue kering dan minuman tradisional.

Kayu manis memberi rasa dan aroma yang khas pada makanan atau minuman. Selain itu kayu manis juga memiliki banyak khasiat yang sudah dikenal masyarakat Indonesia, tak heran banyak minuman tradisonal dan jamu menggunakan rempah ini. Salah satu khasiat kayu manis menurut dr. Zaidul Akbar menurunkan gula darah dan detox, resepnya bisa teman-teman googling sendiri ya heuheu.

Wijen

Wijen adalah biji kecil yang kaya minyak. Teman-teman yang rajin ke dapur pasti kenal minyak wijen, minyak yang biasa digunakan untuk tumisan dan harganya lumayan. Minyak ini berasal dari biji wijen. Biji wijen sendiri berasal dari tanaman bernama sesamum indicum.

Wijen memiliki banyak khasiat salah satunya untuk kesehatan pencernaan karena kandungan seratnya.

Resep Roti Gampang 

Resepnya saya ambil dari websiteb EndeusTV dengan takaran 1/2 resep

Video cara pembuatannya bisa intip di reel ini Video resep roti gambang

Bahan

150 gram tepung terigu

60 gram tepung roti

90 gula aren cair atau bubuk

1 butir telur

25 gram gula pasir

½ sdt soda kue

¾ sdt baking powder

25 gram margarine

air untuk olesan

wijen untuk taburan

Cara membuat

Jika menggunakan gula aren halus, larutkan dulu dengan air hingga larut

Larutkan gula

Campur bahan kering; terigu, tepung roti, soda kue, baking soda, gula pasir, aduk rata.

campur bahan kering 

Campur bahan kering


Tambahkan telur dan gula


Masukkan telur, gula aren dan margarine, uleni. diamkan selama 20 menit.


Diamkan 20 menit, tutup dengan lap


Bentuk adonan, basahi dengan air atasnya baru taburi wijen.

Siap dipanggang

Panggang di oven pada suhu 170 derajat selama kurang lebih 15- 20 menit.

Berani mencoba bikin roti gambang?

Beberapa hari sebelum tulisan ini di posting sepulang antar anak sekolah ketemu kang roti keliling Tan Ek Tjoan di pasar reni baru Pamulang, langsung beli roti gambang heuheu. 

Setelah dicoba, bedanya roti gambang buatan sendiri dan Tan Ek Tjoan, roti gambang Tan Ek Tjoan lumer dimulut kalau diemut, enaknya sih sama heheheh. 

Ga penasaran lagi sama roti gambang
Merk Tan Ek Tjoan :) 



Blog post ini diikutsertakan dalam IDFB Blog Challenge


Referensi tulisan

https://www.merdeka.com/gaya/sejarah-roti-gambang-tiruan-sarapan-orang-belanda-hingga-jadi-kuliner-kekinian.html

https://arengaindonesia.com/