Tampilkan postingan dengan label #dirumahaja. Tampilkan semua postingan

Tips Menjaga Kesehatan Anak-Anak di Masa Pandemi

Assalamualaikum teman – teman masih #dirumahaja kan? Bosan sudah pasti hahaha. Sabar ya *ini mah lebih pada diri sendiri, sungguh kaki ini ingin melangkah kesana-kemari*. Tapi apa daya ya, demi memutus rantai penyebaran virus, harus di rumah aja.

Foto tahun lalu, waktu mudik ke Bandung


Bagaimana kabar anak-anak di rumah? Kalau kedua anak saya udah bosan. Kemarin si Kaka nyeletuk,”Karena  corona ga bisa main sama temen, ga bisa berenang, ga bisa ketemu Uti (mudik), ga bisa sekolah."

Menjaga Pikiran Tetap Positif Selama Masa Pandemi

Assalamualaikum teman – teman semoga kita semua dalam keadaan sehat. Masih #dirumahaja sebagai bentuk ikhitar dan partisipasi memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Bosan? Itu wajar dan manusiawi kok. Jujur kadang saya dihinggapi rasa khawatir terutama jika sudah membaca atau menonton berita bertambahnya jumlah yang positif covid–19 di  Indonesia (grafiknya masih naik) padahal pemberlakuan #dirumahaja sudah berlangsung lebih dari 2 bulan. Kok bisa?

Lokasi foto depan rumah

Waspada Virus Corona dan Istilah dalam Pandemi Virus Corona

Kenapa harus waspada terhadap Virus Corona dan beberapa istilah dalam pandemi Virus Corona

Hari kesekian #dirumahaja rasa bosan mulai teratasi, keluhan anak – anak karena ga sekolah (ga seru) berkurang, mulai terbiasa, membiasakan diri, kalau istilah biologinya beradaptasi. Biar ga bosan di rumah saya ngerjain DIY, baca buku, masak dll. 



Tapi kadang was – was, karena angka yang positif terkena virus corona masih naik grafiknya padahal himbaun #dirumahaja sudah sebulan lebih digaungkan. PSBB sudah diterapkan. Why oh why. Salah satunya karena masih banyak orang yang santuy, tidak mengikuti anjuran pemerintah. Ada juga kasus yang sudah positif, PDP atau ODP diminta isolasi mandiri malah keluyuran. 

Saya paham kalau tidak bisa #dirumahaja karena pekerjaan, seperti Pak Suami yang masih ngantor seminggu 2 kali. Nah kalau ga #dirumahaja tapi malah nongki jajan (kalau mau jajan ya dibungkus), tidak menerapkan sosial distancing.

Tapi  kita tidak bisa memaksakan pendapat pada orang lain, yo wes fokus sama menjaga kesehatan keluarga dan orang terdekat. Berusaha mendukung anjuran untuk memutus rantai virus corona yaitu dengan memakai masker saat ke luar rumah, bawa hand sanitizer, sosial distancing, mencuci tangan, meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi (sayur dan buah), bekerja, belajar dan beribadah di rumah. keluar rumah kalau ada keperluan, kalau saya biasanya ke warung sayur yang lengkap 5 hari sekali. Sudah sebulan lebih tidak ke pasar dan supermarket.

Berikut alasan kenapa kita tidak boleh santuy sama virus corona namun  harus waspada tanpa panik.