Anak - anak sekolah di sekolah Islam jadi jam sekolahnya lebih panjang, ekskul serentak dilaksanakan hari jumat, beberapa ekskul hari sabtu. Walaupun sekolah sampai sore si sulung semangat ikut ekskul bahkan sampai 3 ekskul.
“Ma, aku mau pindah ekskul. Keluar MB dan ikut
TS, “ kata si sulung. MB kependekan dari marching band, TS kependekan dari
Tapak Suci (bela diri).
“Kenapa tidak dua – duanya,”saran saya karena sayang dia
sudah mau 4 semenster ikut MB. Dan pernah juga ikut ekskul TS 4 semester saat kelas 1 dan 2.
“Jamnya latihannya sama.”
“Bukannya ekskul TS hari jumat dan MB sabtu.”
Jumat aku ekskul bulu tangkis. TS ada juga hari
sabtu, aku mau yang hari sabtunya.”
“Ya terserah.”
Entah sudah berapa kali si sulung pindah ekskul, perasaan tiap semester, kecuali MB yang sudah
bertahan 3 semester dan TS 4 semester (saat kelas 1 dan 2), sisanya ganti –
ganti dari nari, marawis, teater.
Ekskul di sekolah anak – anak dilakukan serempak
pada hari jumat namun ada beberapa
ekskul yang jadwalnya hari sabtu, sehingga anak – anak bisa mengambil 2 ekskul
tapi hanya untuk kelas 3 ke atas. Ekskul yang bisa diambil anak kelas 1 dan 2
pilihannya masih terbatas. Beberapa ekskul baru boleh diambil mulai kelas 3 diantaranya
marawis dan panahan. Ada yang mulai boleh diambil saat anak kelas 4 yaitu MB, teater, robotic dan catur.
Dan yang membuat saya nyaman di sekolah anak –
anak ini selain pilihan ekskul banyak juga free. Artinya tidak dikenakan biaya
lagi, mungkin sudah disatukan dengan uang spp atau uang kegiatan jadinya terasa
enteng walaupun anak – anak mau mengambil lebih dari satu ekskul selama
jadwalnya tidak bentrok.
Kecuali pendukung ekskul yang sifatnya pribadi
harus beli sendiri misal ekskul panahan, panahnya harus punya sendiri, ekskul
robotik peralatannya beli sendiri karena nantinya jadi milik sendiri, ekskul
nari selendang, kipas dll harus beli
sendiri.
Saya memberi kebebasan pada anak – anak untuk
memilih ekskul di sekolah dan mungkin karena rasa ingin tahu dan penasaran tiap
semester ada satu ekskul ganti.
Adik baru
kelas 1 dan ekskul yang diambil futsal, sebenarnya dia mau ekskul catur dan
robotik tapi karena ekskul ini untuk anak kelas 4 ke atas jadi harus sabar
hehehe.
Jadilah hari sabtu itu saya mengantar si sulung ke sekolah untuk ekskul TS tapi begitu
sampai sekolah ternyata tidak ada latihan TS karena pelatihnya ada halangan dan
sudah diumumkan sejak kemarin bahwa hari ini tidak ada ekskul TS.
Saya yang mengantar jadi bete donk karena si sulung
tidak nanya – nanya ke temannya yang ikut TS info latihan hari ini.
“Ya udah aku mau latihan MB aja daripada pulang
lagi.”
Selesai latihan MB, si sulung bilang, “Ma, MB
mau tampil bulan depan jadi aku pindah ekskulnya setelah MB tampil.”
“Emang boleh.”
“Ya, boleh aja.”
Beberapa hari kemudian, dia berkata,”Ma, ada
pertandingan TS aku mau ikut, terus bulan depan ada kenaikan tingkat TS ini
suratnya, aku mau ikut juga, nginep semalam di sekolah.”
Oh ya masuk kelas 5, TS menjadi mata pelajaran wajib di sekolah jadi walaupun tidak ikut ekskul dapat latihan dasarnya.
Jadilah dua minggu itu si sulung sok sibuk, jam
istirahat sekolah selang seling dipakai latihan MB (karena mau tampil) dan TS (karena mau tanding). Kalau hari ini latihan
MB besoknya latihan TS, begitu setiap hari.
latihan sebelum tanding |
Sampai rumah kelelahan tapi dia kelihatan happy
dan punya target di pertandingan TS dapat mendali emas lagi. Hadeuh ini bocah sok sibuk banget tapi dalam
hati kagum juga sih, karena semua dilakukan tanpa paksaan kami orangtuanya.
Melihat bakat dan minat anak dari pilihan
ekskul
Walaupun bukan jaminan 100% minat dan bakat
anak bisa dilihat dari pilihan ekstra kulikulernya di sekolah tapi dari
pilihannya itu kita bisa meraba minat dan bakat anak. Kalau si anak
berkecenderungan kinestetik biasanyay pilihannya tidak jauh – jauh dari
kegiatan fisik – bergerak. Kalau logis matematis pilihannya tidak jauh – jauh dari
yang butuh ketelatenan dan logika seperti catur dan robotik. Kalau cenderung suka seni, pilihannya
sekitar musik, menggambar, menari dan teater.
Pilihan ekskul yang sesuai minat dan bakat anak
umumnya bisa bertahan lama dan anak terlihat enjoy menjalaninya. Kalau eksul
yang diikuti masih ganti – ganti tiap semenster, itu berarti anak masih mencari
dan ingin tahunya.
Jadi jika si anak pindah – pindah ekskul
menurut saya sih sebaiknya jangan dilarang, walaupun mungkin kita kesal dan
merasa rugi karena sudah beli peralatan
mendukung ekskul ya eh hanya kepake 1 semester terus sementer berikutnya harus
beli lagi dan belum tentu terpakai di semester berikutnya.
Bantu anak mencari tahu bakat dan minatnya
Sudah mau 4
semester dan anak masih galau dengan pilihan ekskulnya, artinya ganti – ganti terus
tidak ada yang bertahan lama? Apa anak – anak di sekolah hanya boleh mengambil
satu ekskul? Jika iya mungkin penyebabnya dia ganti – ganti ekskul karena
memang galau, mau tetap ikut ekskul A tapi pengen tahu ekskul B, begitu
seterusnya.
Jika keadaannya seperti ini sebaiknya orangtua
proaktif dengan bertanya pada anak, kegiatan ekskul apa yang paling disukainya?
Jika tetap penasaran ingin tahu ekskul lain di sekolah yang belum pernah diambil
padahal dia sudah memiliki kegiatan ekskul yang disukainya, mungkin sebaiknya
kita mencari kegiatan serupa di luar sekolah, diikutkan les di luar kegiatan
sekolah. Butuh modal lagi memang tapi anak itu investasi dunia akhirat lho,
jika anak tumbuh dan memilih sesuai bakat dan minatnya akan lebih
bahagia dan berhasil di bidang tersebut karena dia memang menyukainya.
Mengutif katanta Ridwan Kamil, Pekerjaan
paling menyenangkan di dunia adalah hobi
yang dibayar.”
Kalau para mama blogger pastilah tahu rasanya
hobi yang dibayar hahahha.
Sampai sekarang anakku masih belum tertarik ikutan ekskul meski udah dirayu-rayu dan di brain wash sama aku tetep aja masih belum tertarik. Jadi yaudah deh nunggu sampe dianya mau sendiri
BalasHapusSetuju.
BalasHapusSelaku orang tua, harus selalu mendukung hobi buah hati kita, bahkan berada di barisan utama.
Apalagi lebih afdol kalau sejak dini kita sudah bisa eksplor minat dan hobi sang buah hati.
Salam
www.annarosanna.com
saya dulu juga gonta-ganti ekskul. masih bingung mana yg pas di hati. coba ini gak taunya capek banget. coba itu gak taunya gak seru. namanya juga penasaran sama kegiatan baru
BalasHapusPunya hobi yang dibayar itu memang menyenangkan sekali yah
BalasHapusEkstrakurikuler ..sebagai jembatan menyalurkan minat anak..
BalasHapusKegiatan positif banget menurut ku.., selain untuk menghindari pergaulan luar sekolah yg gak bagus..mending ikut kegiatan kaya gini untuk pengembangan bakat mereka..
Bakat kayak pasion ya Mbaa.
BalasHapusLama menemukannya untuk yang bener2 kita banget apalagi ini untuk anak ya.semoga adek segera menemukan bakatnya aamiin
Anak-anakku ga ikut ekskul nih. Kecapean karena sekolahnya aja udah sampe sore.
BalasHapusMenurut saya, ekstrakulikuler sangat penting buat perkembangan kepribadian anak. Saya sendiri pas masih anak-anak merasakan betul manfaat ikut dari beberapa ekstrakulikuler di sekolah. Banyak pengalaman yang bisa dipetik dari kegiatan-kegiatannya.
BalasHapusEnak dong mba bisa ganti2 eskul. Wakyu sma eskulku cuma satu, makanya suka gabung sama eskul lain sekedar kumpul atau ikut berpartisipasi.
BalasHapusKalau untuk ekstra kulikuler, aku serahkan ke anak-anak.. biarkan mereka mencoba yang kira-kira sesuai dengan minta mereka. Tentunya dengan bimbingan kita ya mbaa
BalasHapusJadi ingat pas zaman SMa dulu, ada ekskul MB di sekolahku. TS ada jugjuga cuma untuk atlet aja. Dan semua frew
BalasHapusWah klo aku si nomor dua nih mba yg tiap tahun ganti exschool
BalasHapusSmp yg sekarang exschool english club dia bilang blom ngerasa cocok
Wow. Anaknya super semangat banget ikut ekskul ya. Lain dentanku yang dulu cuma ikut eksul wajib pramuka. 😂😂😂
BalasHapusNah..ini kegiatan positif..dengan ngikutin wakil selain mengasah minat mereka ..menurutku mbisa menjauhkan anak dari kegiatan yg kurang bermanfaat..
BalasHapusYah..dizaman sekarang..banyak godaan remaja ..
Iya bener juga sih,kalo pgn tau minat dan bakat anak, kalo anak kita loncat2 memilih eskulnya jgn dilarang2 ya, krn mereka lg ingin menemukan jati dirinya.
BalasHapus